Dewasa ini, komunikasi pemasaran telah menjadi salah satu bagian terpenting bagi sebuah organisasi. Komunikasi pemasaran sangat membantu organisasi untuk membentuk serta membangun sebuah brand awareness yang positif di mata konsumen. Dalam artian, konsumen mengartikan informasi produk yang disampaikan oleh organisasi ke dalam bentuk persepsi mengenai produk tersebut dan posisi produk tersebut dalam pasar.
Komunikasi pemasaran juga digunakan dalam dunia bisnis untuk mempertahankan produk dengan basis konsumen, dan untuk membangun hubungan antara konsumen dan penyuplai atau pemasok. Strategi komunikasi pemasaran diartikan sebagai perencanaan bisnis melakukan penyebaran informasi produk dan pengembangan brand awareness.
baca juga:
- Komunikasi Islam
- Komunikasi Pemerintahan
- Teori Komunikasi Menurut Para Ahli
- Prospek Kerja Ilmu Komunikasi
- Komunikasi Gender
Pengertian
Komunikasi pemasaran terdiri dari 2 (dua) elemen penting, yaitu komunikasi dan pemasaran. Secara umum, komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator atau pengirim pesan kepada komunikan atau penerima pesan melalui saluran tertentu untuk mempengaruhi sisi kognitif, afektif, dan psikomotor penerima pesan.
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam bukunya Marketing Management (2016 : 27) menyatakan bahwa : “Marketing is about identifying and meeting human and social needs”. Menurut definisi tersebut, pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan kebutuhan sosial.
Sementara itu, menurut The American Marketing Association, yang dimaksud dengan pemasaran adalah : “….is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for customers, clients, partners, and society at large”. Pemasaran adalah kegiatan, sekumpulan perintah, dan serangkaian proses membentuk, mengkomunikasikan, mengirim, dan menukarkan penawaran yang bernilai kepada konsumen, klien, rekanan, dan masyarakat pada umumnya (Kotler dan Keller ; 2016 : 27).
baca juga:
- Cabang Ilmu Komunikasi
- Model Komunikasi Aristoteles
- Komunikasi Pembangunan
- Etika Komunikasi
- Hambatan-hambatan Komunikasi
- Komunikasi yang Efektif
Dengan demikian, apakah komunikasi pemasaran itu ? Untuk lebih memahami apa itu komunikasi pemasaran, berikut beberapa pengertian mengenai komunikasi pemasaran, yaitu :
1. Bussiness Dictionary
Marketing communications is coordinated promotional messages delivered through one or more channels such as print, radio, television, direct mail, and personal selling (Komunikasi pemasaran adalah suatu pesan-pesan promosi yang terkoordinasi dan dikirim melalui satu atau lebih saluran komunikasi seperti media cetak, radio, televisi, surat, dan penjualan secara personal).
2. Olujimi Kayode dalam Marketing Communications (2014)
Marketing communication is targeted interaction with customers and prospects using one or more media, such as direct mail, newspapers and magazines, television, radio, billborads, telemarketing, and the internet. (Komunikasi pemasaran adalah suatu interaksi tertarget dengan konsumen dan calon konsumen menggunakan satu atau lebih media seperti surat, surat kabar dan majalah, television, radio, papan reklame, telemarketing, dan internet.
3. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam Marketing Management (2016)
Marketing communications are the means by which firms attempt to inform, persuade, and remind consumers, directly or indirectly, about the products and brands they sell. (Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan untuk menginformasikan, mempersuasi, dan mengingatkan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung, mengenai produk-produk dan merek-merek yang dijual).
baca juga:
- Filsafat Ilmu Komunikasi
- Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
- Komunikasi Sosial
- Komunikasi Kesehatan
- Komunikasi Politik
Ruang Lingkup
Kegiatan komunikasi pemasaran fokus pada pengalaman khalayak yang meliputi pelanggan, pemegang saham, serikat buruh, masyarakat lokal, pemasok dan anggota saluran distribusi. Komunikasi pemasaran dapat berbentuk yang komunikasi yang direncanakan ataupun tidak direncanakan seperti misalnya dari mulut ke mulut. Komunikasi pemasaran juga dapat didasarkan pada suatu produk atau layanan. Semua kegiatan ini saling berhubungan satu sama lain.
Yang menjadi pertanyaan utama adalah bagaimana kita mempengaruhi khalayak yang menjadi sasaran komunikasi pemasaran. Berbagai alat tradisional dapat digunakan dalam komunikasi pemasaran seperti iklan, public relations, pemasaran langsung, promosi penjualan dan personal selling. Elemen lain yang tidak kalah penting adalah penggunaan media yang merupakan saluran komunikasi yang sangat popular dimata pelanggan.
Sebagai pemasar, perlu memiliki pemahaman yang baik mengenai pesan yang akan dikirimkan kepada khalayak sasaran. Orang, proses dan sistem teknologi dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan kegiatan komunikasi pemasaran. Semua ini berdampak langsung pada khalayak sasaran dan pemahaman mereka mengenai pesan yang dikomunikasikan dan membentuk suatu interaksi dan dialog.
baca juga:
- Sistem Komunikasi Indonesia
- Pengertian Media Menurut Para Ahli
- Pengantar Ilmu Komunikasi
- Model – Model Komunikasi
- Peranan Pers dalam Pergerakan Nasional
Proses
Dalam Pengantar Ilmu Komunikasi telah diulas secara singkat mengenai elemen-elemen dalam proses komunikasi, yaitu sumber, komunikator, pesan, saluran, komunikan/komunikate, dan efek. Berdasarkan model dasar proses komunikasi, ada beberapa elemen lain yang turut mendukung dalam suatu proses komunikasi yaitu, encoding, transmisi, decoding, gangguan, umpan balik atau feedback, dan respon atau tanggapan.
Proses komunikasi pemasaran tidak memiliki perbedaan yang mencolok dengan proses komunikasi pada umumnya. Dengan demikian, proses komunikasi pemasaran pun terdiri atas beberapa elemen :
- Sumber/source – individu atau organisasi yang berkepentingan untuk mengirim pesan, gagasan, atau sikap.
- Pesan/message – bersisi informasi yang telah di-encode untuk kemudian dikirim.
- Encoding – ketika sumber mengartikan gagasan, informasi, atau emosi ke dalam bentuk pesan, pada tahap ini sumber terlibat dalam menggunakan keterampilan encoding.
- Transmisi/transmission – proses dimana pesan membawa symbol-simbol yang dikirim biasanya menggunakan saluran kepada penerima pesan.
- Media – saluran atau media yang digunakan untuk mentransmisikan pesan
- Proses decoding – melibatkan penerimaan dan pemberian makna atau interpretasi suatu informasi oleh penerima pesan
- Penerima pesan/receiver – individu atau sekelompok individu yang menjadi sasaran penyampaian pesan
- Umpan balik/feedback – reaksi atau tanggapan terhadap pesan yang dikirimkan oleh sumber. Reaksi ini dapat berupa verbal, nonverbal, positif atau negatif, atau tindakan baik langsung maupun tertunda
- Gangguan/noise – terdiri dari beberapa faktor yang mendistorsi komunikasi antara sumber dan penerima. Gangguan dapat berupa hambatan-hambatan dalam komunikasi seperti hambatan bahasa, teknis, dan lain-lain.
baca juga:
- Komunikasi Terapeutik dalam Keperawatan
- Komunikasi Interpersonal
- Komunikasi Asertif
- Teori komunikasi Massa
- Metode Penelitian Komunikasi
Tujuan
Komunikasi pemasaran memiliki beberapa tujuan, yaitu :
- Informasi dan promosi. Komunikasi digunakan untuk mempengaruhi konsumen dan calon konsumen untuk membeli produk dengan menggunakan komunikasi massa.
- Proses dan pembentukan citra. Komunikasi digunakan untuk mempengaruhi beberapa tahapan proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen.
- Integrasi. Komunikasi digunakan secara efektif dan efisien agar konsumen mendapatkan gambaran yang jelas mengenai suatu produk.
- Hubungan. Komunikasi digunakan sebagai sarana untuk menyatukan berbagai macam bentuk hubungan yang dibangun oleh organisasi dengan konsumen.
baca juga:
- Jenis Metode Penelitian Kualitatif
- Komunikasi Dua Arah
- Teori Feminisme Menurut Para Ahli
- Teori Interaksi Simbolik
- Psikologi Komunikasi
- Teori Psikologi Komunikasi
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu interaksi dinamis yang mempengaruhi sisi kognitif, perilaku, dan lingkungan yang dilakukan oleh manusia untuk mengubah aspek-aspek kehidupannya (Hawkings, Roger, dan Coney, 1986).
A. Motivasi Konsumen
Motivasi adalah kekuatan pendorong yang mendorong orang untuk bertindak. Ini merupakan alasan seseorang untuk bertindak atau berperilaku dengan cara tertentu. Begitu pula dengan pembelian suatu produk. Alasan dibalik pembelian suatu produk didasari oleh motivasi membeli. Motivasi inilah yang mendorong perilaku konsumen untuk membeli suatu produk. Hal ini dapat juga didasari oleh keinginan psikologis atau keinginan fisiologis.
Motivasi bersifat dinamis. Dalam artian, kebutuhan manusia yang terus berkembang dan membuat manusia tidak pernah merasa puas. Selain itu, berbagai macam kebutuhan baru terus menerus muncul. Ketika suatu tujuan telah terpenuhi, manusia akan menetapkan suatu tujuan baru yang tingkatan lebih tinggi lagi untuk dicapai.
baca juga:
- Komunikasi Organisasi
- Teori Efek Media Massa
- Komunikasi Bisnis
- Sosiologi Komunikasi
- Bahasa sebagai Alat Komunikasi
B. Kepribadian dan Perilaku Konsumen
Antara manusia yang satu tidak akan pernah memiliki kepribadian yang sama dengan manusia yang lainnya. Sebagai seorang pemasar sebaiknya memahami kepribadian konsumen karena hal ini berkaitan erat dengan perilaku konsumen. Konsumen cenderung untuk memilih dan membeli produk sesuai dengan kebutuhan dan kepribadiannya.
Yang dimaksud dengan kepribadian menurut Schiffmann dan Kanuk (2000) dalam Dwiastuti dkk (2012) adalah : “ …. those inner psychological characteristics that both determine and reflect how a person responds to his or her environment”. Atau, kepribadian dapat didefinisikan sebagai karakteristik yang ada dalam diri manusia yang menggambarkan dan merefleksikan bagaimana manusia memberikan tanggapan terhadap lingkungannya.
Dari berbagai studi yang telah dilakukan oleh para ahli psikologi, kepribadian memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah :
- Kepribadian bersifat terintegrasi, dalam artian semua faktor-faktor yang membentuk kepribadian berinteraksi satu dengan yang lainnnya sehingga menghasilkan suatu kepribadian yang menyeluruh.
- Kepribadian bersifat unik yang merefleksikan perbedaan-perbedaan individual. Tidak ada dua orang yang memiliki kepribadian yang sama.
- Kepribadian bersifat melayani diri sendiri. Kepribadian bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individu sebagaimana yang diartikan oleh sifat seseorang.
- Kepribadian bersifat konsisten. Kepribadian dasar seseorang yang telah dibentuk sejak masa anak-anak akan cenderung untuk bertahan selama masa dewasa.
- Kepribadian adalah sarana menyampaikan ekspresi. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengekspresikan kepribadian disamping perilaku. Perasaan, pemikiran, dan interaksi sosial adalah refleksi kepribadian.
- Kepribadian dapat berubah. Kebudayaan dan proses evolusi dapat mengubah kepribadian seseorang. Proses budaya dan evolusi dapat berupa terjadinya beberapa peristiwa besar dalam hidup seperti, pernikahan, kelahiran anak, kematian orang tua, perubahan profesi dan/atau pekerjaan, bencana alam, atau relokasi ke lingkungan budaya baru yang sama sekali berbeda.
Terdapat 5 (lima) teori kepribadian, yaitu :
1. Teori psikodinamik
Teori psikodinamik adalah teori dalam psikologi yang menyatakan bahwa berkembangnya kepribadian manusia disebabkan oleh adanya dorongan naluri dan kekuatan yang ada dalam diri yang tidak disadari oleh individu. Teori ini mengasumsikan bahwa perilaku manusia secara tidak sadar digerakkan, bagian yang berbeda dari pikiran bawah sadar berada dalam konflik abadi, dan perilaku kita dapat dilacak dengan pengalaman masa kecil kita.
a. Teori psikoanalitik
Teori yang digagas oleh Sigmund Freud ini menyatakan bahwa dorongan naluri mempengaruhi seseorang sejak anak-anak dan merupakan faktor yang menjelaskan berkembangnya kepribadian. Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga struktur dalam kepribadian manusia, yaitu Id, Ego, dan Superego. Id adalah bagian dari kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia. Id merupakan tabiat hewani manusia. Untuk mengimbangi tuntatan Id dengan dunia luar diperlukan sutruktur kedua yaitu Ego.
Ego merupakan mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional yang realistis. Ego inilah yang membuat manusia mampu mengendalikan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional. Sedangkan, superego adalah dimensi moral dan etika psikis manusia yang mewakili kondisi ideal. Superego adalah hati nurani yang merupakan internaliasasi dari norma-norma dan nilai-nilai budaya masyarakatnya.
b. Teori Neo-Freudian
Perumus teori ini menyatakan kesetujuannya pada teori psikoanalitik yang dikemukakan oleh Freud.
Namun mereka tidak sepakat dengan kenyakinan Freud yang menyatakan bahwa dorongan seksual adalah motivator utama dan kepribadian yang terbentuk sepenuhnya berawal dari pengalaman masa kecil. Penganut teori ini berpandangan bahwa interaksi sosial merupakan dasar pembentukan dan pengembangan kepribadian dan bahwa pikiran sadar memainkan peran penting dalam mengatasi permasalahan dengan lingkungan. Alfred Adler, Harry Sullivan dan Karen Horney adalah tokoh-tokoh yang mendukung teori ini.
2. Teori Trait
Teori sifat menyatakan bahwa kepribadian terdiri dari satu set karakteristik yang dapat diukur secara kuantitatif. Trait atau sifat didefinisikan sifat sebagai kecenderungan yang relatif stabil untuk berperilaku dengan cara tertentu di berbagai situasi.
3. Teori Perilaku
Teori ini menyatakan bahwa kepribadian seseorang adalah hasil dari interaksi antara faktor-faktor individual dan pengaruh lingkungan. Behaviorime lahir sebagai reaksi terhadap instropeksionisme dan psikoanalisis. Teori ini menganalisa perilaku yang nampak, dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan.
4. Teori Humanistik
Pendekatan kepribadian humanistik menyatakan bahwa orang pada dasarnya baik, sebagian besar bertanggung jawab atas tindakan mereka dan memiliki kebutuhan bawaan yang digunakan untuk pengembangan pribadi dan pemenuhan dalam hidup. Teori ini menolak teori psikodinamik dan teori perilaku yang dianggap dehumanis.
5. Teori Kognitif Sosial
Merupakan pendekatan kepribadian kognitif dengan perspektif pembelajaran sosial. Pendekatan ini disebut juga dengan Teori Kognitif Sosial. Teori pembelajaran sosial merupakan perluasan dan modifikasi dari teori perilaku. Bandura menyatakan bahwa kepribadian dipengaruhi oleh variable-variabel kognitif.
baca juga:
- Komunikasi Pertanian
- Komunikasi Antar Pribadi
- Teori Komunikasi Persuasif
- Teori Komunikasi Antar Budaya
- Pengertian Media Sosial Menurut Para Ahli
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Proses pengambilan keputusan pembelian adalah seluruh pengalaman dalam mempelajari, memilih, menggunakan, dan bahkan membuang suatu produk. Terdapat 3 tingkatan pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen, yaitu :
- Extensive Problem Solving – Pada tingkatan ini konsumen tidak memiliki kriteria yang ditetapkan untuk mengevaluasi kategori produk atau merek tertentu dari kategori tersebut.
- Limited Problem Solving – Pada tingkatan ini konsumen telah menetapkan kriteria dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai macam merek dalam kategori.
- Perilaku Respon – Pada tingkatan ini konsumen memiliki pengalaman dengan kategori produk dan serangkaian kritera kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi merek mereka sedang dipertimbangkan.
Terdapat 4 (empat) pandangan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen yaitu :
- Pandangan Ekonomi. Agar konsumen berperilaku rasional dalam arti ekonomi, maka konsumen harus dapat menyadari semua alternatif produk yang tersedia, mampu memberikan peringkat secara benar untuk setiap alternatif dalam hal manfaat dan kerugian, dan dapat mengidentifikasi satu alternatif terbaik.
- Pandangan Pasif. Konsumen tunduk kepada upaya promosi, konsumen dianggap sebagai pembeli impulsif dan tidak rasional, konsumen dapat dimanipulasi oleh orang-orang yang terampil dalam penjualan.
- Pandangan Kognitif. Konsumen digambarkan sebagai orang yang dapat memecahkan masalah.
- Pandangan Emosional. Disebut juga pandangan impulsif yang didorong oleh emosi konsumen.
baca juga:
- Komunikasi Persuasif
- Pengaruh Media Sosial
- Komunikasi Non-Verbal
- Peran Media Komunikasi Politik
- Pengertian Studi Kasus Menurut Para Ahli
D. Model Tahap Pengambilan Keputusan Konsumen
Beberapa peneliti pemasaran telah mengembangkan suatu model proses tahapan pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen yang disebut dengan Model 5 Tahap Pengambilan Keputusan Pembelian oleh Konsumen. Menurut model ini, dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian para konsumen melewati beberapa tahapan yaitu pengenalan masalah (problem recognition), pencarian informasi (information search), evaluasi beberapa alternatif (evaluation of alternatives), keputusan pembelian (purchase decision), dan perilaku pasca pembelian (postpurchase behavior).
a. Pengenalan masalah (problem recognition)
Proses pembelian diawali ketika pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan internal dan eksternal. Para pemasar perlu untuk mengidentifikasi kebutuhan yang diperoleh dari informasi beberapa konsumen. Mereka kemudian mengembangkan strategi pemasaran yang menarik perhatian konsumen sehingga konsumen merasa termotivasi untuk melakukan pembelian.
b. Pencarian informasi (information search)
Umumnya konsumen hanya mencari informasi yang terbatas. Para pemasar perlu memahami tipe pencarian informasi yang dilakukan oleh konsumen.
c. Evaluasi beberapa alternatif (evaluation of alternatives)
Pada tahapan ini konsumen membentuk preferensi diantara berbagai produk dalam kerangka memilih dan juga membentuk suatu intensi untuk membeli produk yang disukai.
d. Keputusan pembelian (purchase decision)
Dalam mengeksekusi intensi pembelian, konsumen membuat beberapa keputusan lanjutan seperti merk, dealer, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.
e. Perilaku pasca pembelian (postpurchase behavior)
Setelah konsumen melakukan pembelian, konsumen kemungkinan akan memiliki peneguhan pengalaman dengan memperhatikan atau mendengar hal-hal baik mengenai produk lain dan mewaspadai terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran harus memberikan kepercayaan dan evaluasi yang dapat memperkuat pilihan konsumen dan membantunya merasakan hal yang positif terhadap produk. Tugas pemasar tidak berhenti di tahap pembelian produk melainkan terus melakukan pengawasan pemuasan, tindakan, penggunaan atau pembuangan produk pasca pembelian.
baca juga:
- Pengertian Jurnalistik Menurut Para Ahli
- Komunikasi Informal
- Teori Semiotika Ferdinand De Saussure
- Etika Komunikasi di Internet
- Teori Belajar Sibernetik
D. Pengaruh Kelompok Rujukan dan Keluarga dalam Pengambilan Keputusan
Kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur atau standar untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap (Rakhmat, 2001 : 146). Dalam kaitannya dengan komunikasi pemasaran, yang dimaksud dengan kelompok rujukan adalah kelompok dimana seseorang menerima sebagai sebuah kerangka rujukan yang digunakan untuk evaluasi diri dan pembentukan sikap (Kayode, 2014 : 65).
Lebih lanjut Kayode menyatakan bahwa terdapat tiga tipe kelompok referensi, yaitu keanggotaan (membership), kelompok pendahulu (anticipatory), dan kelompok disosiasi (dissociative).
• Kelompok rujukan keanggotaan (membership reference group) adalah kelompok rujukan dimana seorang individu secara otomatis berada karena beberapa factor seperti kelahiran, jenis kelamin, ras, pendapatan, status pernikahan, dan usia.
• Kelompok aspirasi keanggotaan (anticipatory membership reference group) adalah kelompok rujukan dimana seorang individu ingin berada.
• Kelompok disosiasi (dissociative reference group) adalah kelompok rujukan dimana seorang individu tidak berkeinginan untuk berada didalamnya.
Kelompok rujukan memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Fungsi komparatif – kelompok rujukan digunakan sebagai alat ukur untuk menilai keadaan dan status.
2. Fungsi normatif – kelompok rujukan memberikan norma-norma dan sejumlah sikap yang dimiliki oleh anggota kelompok.
3. Fungsi perspektif – kelompok rujukan membantu anggota kelompok mendefinisikan situasi, mengorganisasikan pengalaman, dan memberikan makna pada berbagai objek, peristiwa dan orang yang ditemui oleh anggota kelompok. (Rakhmat, 2001 : 146).
Dalam komunikasi pemasaran, kelompok rujukan dapat mempengaruhi anggota kelompoknya untuk memilih atau membeli suatu produk atau keduanya berdasarkan informasi dan pengalaman, serta kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan kelompok rujukan. Pengaruh yang diperoleh oleh anggota kelompok bersifat positif maupun negatif. Kelompok rujukan juga berpengaruh dalam memanifestasikan berbagai aspirasi anggota kelompoknya. Pengaruh kelompok rujukan dapat sangat kuat ketika keputusan untuk membeli suatu produk yang dilakukan oleh seorang individu sangatlah kecil.
Selain kelompok rujukan, keluarga juga dapat mempengaruhi seseorang untuk memilih atau membeli produk. Menurut Dwiastuti dkk dalam bukunya Ilmu Perilaku Konsumen (2012 : 114-115) menyatakan bahwa setiap anggota keluarga dapat berperan dalam pengambilan keputusan pembelian, peran tersebut adalah :
- Inisiator – setiap anggota keluarga mempunyai ide atau gagasan untuk membeli produk.
- Pemberi pengaruh – setiap anggota keluarga dapat memberikan informasi bagi anggota keluarga yang lainnya mengenai suatu produk.
- Penjaga pintu – setiap informasi yang masuk ke dalam keluarga disaring oleh anggota keluarga yang lain
- Pengambil keputusan – setiap anggota keluarga memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan membeli atau tidak suatu produk atau jasa.
- Pembeli – setiap anggota keluarga yang akan membeli suatu produk atau jasa.
- Pengguna – setiap anggota keluarga yang akan menggunakan suatu produk atau jasa.
- Pembuang – setiap anggota keluarga dapat membuang suatu produk atau jasa.
Dari berbagai studi menunjukkan bahwa pengambilan keputusan yang dilakukan oleh keluarga mengenai suatu produk lebih didominasi oleh istri. Sedangkan suami hanya dominan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, ada juga pengambilan keputusan yang tidak tergantung satu sama lain dan keputusan yang diambil dilakukan secara bersama-sama.
baca juga:
- Komunikasi Antar Budaya
- Media Komunikasi Modern
- Teori Semiotika Charles Sander Peirce
- Komunikasi Vertikal
- Komunikasi Diagonal
Bauran Komunikasi Pemasaran (Marketing Mix)
Komunikasi pemasaran pada dasarnya adalah bagian dari bauran pemasaran. Bauran pemasaran didefinisikan dengan 4P pemasaran yaitu price, place, product dan promotion. Bauran pemasaran adalah bagian terpenting dari strategi pemasaran, yang merupakan kerangka untuk mengelola pemasaran dan menggabungkannya dalam konteks bisnis.
1. Bauran Promosi (Promotion Mix)
Komunikasi pemasaran adalah suatu kegiatan yang berpusat pada khalayak. Sebelum suatu produk di-positioning ke dalam pikiran seorang pembeli, hal pertama yang harus dilakukan oleh pemasar adalah mengembangkan awareness melalui bauran promosi guna membangun sikap positif mengenai produk atau pelayanan.
Menurut Chris Fill dan Barbara Jamieson dalam bukunya Marketing Communications (2011 : 13), terdapat 5 (lima) elemen bauran promosi, yaitu periklanan (advertising), public relation, sales promotion, direct marketing, dan personal selling. Masing-masing elemen memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri. Kelima bauran promosi tersebut kini mulai digunakan dalam berbagai macam cara untuk membangun hubungan dengan konsumen.
Kelima elemen bauran promosi tersebut adalah :
- Periklanan (advertising) – beragam bentuk presentasi non personal berbayar dan promosi gagasan, alata atau pelayanan
- Promosi penjualan (sales promotion) – bentuk singkat insentif untuk menjual produk atau pelayanan
- Public relations – adalah seni dan ilmu sosial yang menganalisis tren, memprediksi konsekuensi, konseling organisasi kepemimpinan, dan melaksanakan program-program yang direncanakan berupa tindakan dalam rangka melayani suatu organisasi dan kepentingan publik.
- Pemasaran secara langsung (direct marketing) – berusaha untuk menargetkan pelanggan individu dengan tujuan menyampaikan pesan pribadi dan membangun hubungan dengan mereka berdasarkan respon yang mereka berikan terhadap komunikasi yang dilakukan.
- Penjualan secara personal (personal selling) – presentasi oral dalam bentuk percakapan antara satu dengan lebih calon pembeli dengan tujuan penjualan.
baca juga:
- Teori Disonansi Kognitif
- Macam-macam Komposisi Fotografi
- Konstruksi Realitas Sosial
- Sistem Komunikasi Interpersonal
- Model Analisis Framing Robert N. Entman
2. Segmentasi Pasar
Market segmentation is the process of dividing the total heterogeneous market for a product into several sub market or segment, each of which tends to be homogenous in all significant aspects. (Kayode, 2014 : 77). Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar yang seluruhnya heterogen untuk produk menjadi beberapa sub pasar atau segmen, yang masing-masing cenderung homogen dalam segala aspek yang signifikan.
Terdapat 3 teknik segmentasi pasar, yaitu :
1. Demografis – teknik segmentasi pasar yang didasarkan pada aspek demografis, seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, tahapan dalam lingkaran kehidupan keluarga, pendapatan, okupasi dan faktor-faktor lainnya.
2. Geo-demografis – teknik segmentasi pasar yang didasarkan pada tempat dimana ia tinggal.
3. Psikografis – teknik segmentasi pasar yang mengelompokkan khalayak berdasarkan nilai-nilai, ciri-ciri kepribadian, minat, dan lain-lain.
Dalam melakukan segmentasi pasar, terdapat beberapa prosedur yang harus dilalui yaitu :
- Analyzing consumer product realtionships – menganalisis hubungan produk konsumen.
- Investigating segmentation bases – menginvestigasi dasar-dasar segmentasi.
- Developing product positioning – mengembangkan positioning produk.
- Selecting segmentation strategy – memilih strategi segmentasi.
- Designing marketing mix strategy – merancang strategi bauran pemasaran.
baca juga:
- Jurnalistik Televisi
- Saluran Komunikasi dalam Organisasi
- Teori Spiral Keheningan
- Teori Difusi Inovasi
- Komunikasi Internasional
3. Branding dan Positioning
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan untuk menempati tempat khusus dalam benak yang menjadi pangsa pasar. Tujuannya adalah untuk menempatkan merek di dalam benak konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat bagi perusahaan. Sebuah brand positioning yang baik dapat membantu strategi pemasaran cara dengan mengklarifikasi esensi merek, mengidentifikasi tujuan yang membantu konsumen untuk mencapainya, dan menunjukkan bagaimana ia melakukannya dengan cara yang unik.
Setiap orang dalam organisasi harus memahami brand positioning dan menggunakannya sebagai konteks untuk membuat keputusan (Kotler, 2016 : 297). Hasil dari positioning adalah terciptanya proposisi nilai yang berfokus pada pelanggan serta alasan yang meyakinkan pelanggan membeli produk atau jasa.
Positioning mengharuskan seorang pemasar mendefinisikan dan mengkomunikasikan mengenai persamaan dan perbedaan antara produk mereka dengan pesaingnya. Dalam memutuskan positioning, dibutuhkan hal-hal berikut yaitu :
1. Memilih kerangka rujukan yang kompetitif dengan cara mengidentifikasi pangsa pasar dan persaingan yang relevan.
2. Mengidentifikasi point of paritry dan point of difference.
3. Menciptakan brand yang menggambarkan positioning dan esensi dari brand tersebut.
Komponen-komponen konsep positioning adalah:
1. Kelas produk atau struktur pasar dimana produk perusahaan akan berkompetisi.
2. Segmentasi konsumen.
3. Persepsi konsumen terhadap produk perusahaan dalam hubungannya dengan pesaing yang merujuk pada pemetaan perseptual.
4. Berbagai macam keuntungan yang ditawarkan oleh produk.
baca juga:
- Analisis Wacana Kritis
- Proses Interaksi sosial
- Macam – Macam Lensa Kamera
- Kode Etik Wartawan
- Sejarah Perfilman Indonesia
Strategi Komunikasi Pemasaran
Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan. Strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada komunikasi pemasaran, strategi komunikasi pemasaran adalah panduan perencanaan komunikasi pemasaran dengan manajemen komunkasi pemasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam komunikasi pemasaran, strategi komunkasi dikenal dengan komunikasi pemasaran terpadu.
Komunikasi pemasaran terpadu adalah suatu strategi, dua tahap komunikasi yang ditujukan kepada konsumen khusus dan pemenuhan kebutuhan mereka yang dikoordinasikan melalui beragam media. Dalam menyusun strategi komunikasi pemasaran diperlukan suatu pemikiran yang memperhitungkan berbagai faktor pendukung dan faktor penghambat. Harus diperhatikan pula komponen-komponen komunikasi pemasaran yang disertai dengan berbagai faktor pendukung dan penghambat dari masing-masing komponen komunikasi pemasaran.
Secara sederhana, tahapan proses perencanaan strategi komunikasi pemasaran terpadu meliputi beberapa tahap, yaitu :
- Menetapkan tujuan komunikasi.
- Menentukan peran masing-masing media.
- Menyusun pesan
- Menempatkan pesan pada media yang sesuai
- Hasil pesan
- Membuat penyesuaian dalam pesan atau media
Manfaat Mempelajari Komunikasi Pemasaran
Manfaat yang diperoleh dengan mempelajari komunikasi pemasaran adalah :
- Membantu dalam memeriksa konsep pertukaran dalam konteks pemasaran;
- Membantu menilai peran promosi dalam konteks bauran pemasaran;
- Membantu dalam mempertimbangkan jangkauan dan dampak potensial dari komunikasi pemasaran;
- Membantu dalam mengidentifikasi berbagai karakteristik kunci dari setiap alat utama dalam bauran komunikasi;
- Membantu mengetahui efektivitas masing-masing alat komunikasi;
- Membantu membangun kebutuhan untuk komunikasi pemasaran;
- Membantu dalam membandingkan komunikasi pemasaran di pasar konsumen dan bisnis.
baca juga:
Demikianlah gambaran singkat mengenai komunikasi pemasaran yang dirangkum dari beberapa sumber. Semoga dengan memahami komunikasi pemasaran dapat memperkaya wawasan mengenai komunikasi pemasaran pada khususnya dan ilmu komunikasi pada umumnya.