Komunikasi Informal – Pengertian – Peranan – Manfaat

Mungkin Anda pernah mendengar ‘kabar burung’, gossip, rumor, atau bahkan informasi yang belum dikathui sumbernya dengan jelas. Atau bahkan, Anda sering menerima beberapa informasi – informasi yang dianggap SPAM atau HOAX. Nah, pesan – pesan itulah yang muncul karena adanya komunikasi informal. Bahkan ada yang menyebutnya bahwa komunikasi informal ini merupakan desas – desus yang merupakan salah satu komponen penting dalam memperat tali persaudaraan dalam suatu organisasi atau kelompok.

baca juga:

Di dalam ilmu komunikasi organisasi, terdapat tiga jenis komunikasi yang perlu kita ketahui. Tiga jenis itu di antaranya, komunikasi formal, informal dan non formal. Nah, kali ini kita akan membahas lebih detil mengenai komunikasi informal yang mana komunikasi tersebut merupakan salah satu jenis komunikasi organisasi yang tidak terencana dan tidak tersturktur secara garis besar pengertiannya. Untuk lebih detilnya, mari kita simak artikel berikut. (Baca juga: Teori Komunikasi Pemasaran)

Pengertian

Secara sederhana, komunikasi informal adalah jenis komunikasi antar individu yang pada umumnya terjadi di dalam suatu organisasi. Namun, dalam komunikasi informal ini, pesan yang disampaikan atau proses komunikasinya terjadi secara spontan, langsung, alias tanpa rencana sebelumnya. Atau dengan kata lain, bahwa komunikasi informal ini dilakukan tanpa adanya persetujuan dan kesepakatan yang ada di dalam struktur organisasi. (baca juga: Komunikasi Antar Budaya)

Berbeda halnya dengan komunikasi non formal. Mungkin banyak yang mengira bahwa komunikasi informal ini sejenis dengan komunikasi non formal. Padahal tidak. Komunikasi non formal sendiri merupakan jenis komunikasi organisasi yang letaknya berada di antara komunikasi formal atau resmi dengan komunikasi informal atau tidak resmi. Pada umumnya, komunikasi non formal digunakan pada suatu hubungan pribadi setiap individu alias tidak melibatkan organisasi atau kelompok. (Baca juga: Teori Komunikasi Persuasif)

Isi

Komunikasi informal ini dapat ditemui ketika beberapa individu menyampaikan informasi atau pesan berupa isu, gossip, atau bahkan rumor – rumor yang beredar. Sehingga, dapat dikatakan bahwa komunikasi informal ini merupakan suatu proses komunikasi yang masih belum jelas atau tepat kebenarannya, karena belum ada sumber yang terpercaya. (baca juga: Komunikasi Kepemimpinan)

Dengan kata lain, ketika kita hendak menyampaikan pesan dari suatu komunikasi informal, setidaknya menyaring benar dan tetap berhati – hati dalam menyampaikan maupun menerimanya. Komunikan atau komunikator yang baik, adalah komunikan atau komunikator yang mampu menyikapi pesan atau informasi dengan kepala dingin dan pikiran positif.

Baca juga:

Ketika kita sebagai komunikan, tapi kita tidak bisa menyerap dan menyikapi pesan dari komunikasi informal, maka kita akan mendapatkan pesan yang sia – sia. Begitu pun juga, ketika kita menjadi komunikator yang tidak bisa menyikapi pesan dari komunikasi informal, maka kita akan dianggap hoax oleh komunikan yang menerima pesan dari kita. (baca juga: Filsafat Komunikasi)

Bahkan bisa dikatakan bahwa pesan atau informasi dalam komunikasi informal ini bisa berubah – ubah. Seperti penambahan pesan, atau bahkan pengurangan pesan. Hal ini semua tergantung dari komunikator yang menyampaikan dan komunikan yang menerima pesan tersebut. (Baca juga: Sejarah Televisi Indonesia)

Struktur

Di dalam komunikasi informal, pada umumnya tidak mempedulikan struktur pesan atau informasi yang disampaikan. Bahkan ada yang beranggapan bahwa komunikasi informal ini bergerak secara bebas tanpa adanya hirarki dan aturan yang berlaku. Maka dari itu, komunikasi informal ini digunakan dalam situasi yang tidak resmi atau dalam keadaan yang penting atau urgent.

baca juga:

Faktor

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan komunikasi informal ini muncul, yaitu di antaranya:

  • Pemuasan kebutuhan manusia. ( baca juga: Cabang Ilmu Komunikasi)
  • Perlawanan terhadap pengaruh yang kaku dan membosankan juga monoton.
  • Keinginan untuk mempengaruhi orang lain. (baca juga: Jenis – jenis Interaksi Sosial)
  • Sumber informasi sebagai tali pererat hubungan dalam suatu pekerjaan dan organisasi.

Proses

Pada umumnya, komunikasi informal akan menyampaikan suatu pesan atau informasi yang muncul melalui mulut ke mulut. Pesan itu akan beredar dan menjadi ‘kabar burung’. Karena pesan dalam komunikasi informal ini muncul dari suatu kerumunan, di mana seseorang di dalamnya menerima informasi atau pesan, dan pesan tersebut disampaikan dan diteruskan seseorang atau bahkan lebih dari seseorang hingga ke seseorang lainnya. Jadilah ‘kabar burung’ yang mulai beredar ke mana-mana. (Baca juga: Pengertian Media Menurut Para Ahli)

Dengan adanya proses komunikasi informal, maka informasi atau pesan yang tersampaikan dan tersebar masih dimasukkan ke dalam kategori samar atau belum pasti dan memiliki kepastian yang tetap. Sebagai penggambaran, simak keterangan di bawah ini yang merupakan proses komunikasi informal.

baca juga:

Keterangan:

  • Akan ada beberapa pesan yang di antaranya pesan 1, pesan 1a, dan pesan 1b dari berbagai sumber yang diterima oleh komunikan. (baca juga: Literasi Media)
  • Komunikan tersebut beralih menjadi komunikator karena berubah fungsi dengan menyebarkan dan menyampaikan informasi atau pesan 1 tersebut. Pesan 1 pun berubah menjadi pesan 1c, karena adanya variasi pesan yang ia terima. (baca juga: Metode Penelitian Komunikasi)
  • Komunikan tersebut menyebarkan pesan 1c ke komunikan lain, namun terdapat pesan 1 lainnya, yaitu pesan 1d.
  • Hingga terdapat dua golongan, yaitu komunikan pesan 1c dan pesan 1d, dan komunikan murni pesan 1c.

Itulah penggambaran dari proses komunikasi informal yang mungkin bisa dikatakan bahwa pesan yang disampaikan masih simpang siur.

Baca juga:

Peranan

Setiap jenis komunikasi dalam suatu organisasi selalu memiliki fungsi dan tujuan tersendiri yang berbeda – beda sesuai fungsinya. Fungsi dari komunikasi informal sendiri adalah menjalin hubungan sosial, kekerabatan, dan persaudaraan dalam suatu kelompok informal. (baca juga: Peran Media Komunikasi Politik)

Walaupun komunikasi informal ini dikategorikan sebagai pesan rumor atau pesan yang masih belum jelas sumbernya, namun komunikasi informal ini dapat berfungsi pada kebutuhan sosial. Karena dengan adanya komunikasi informal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi individu lain dan mampu mengatasi kebosanan karena adanya komunikasi yang formal dan terkesan kaku. (Baca juga: Etnografi Komunikasi)

Namun, kita harus mengatahui kondisi dan situasi, kapan waktu yang tepat menggunakan komunikasi informal ini. Pada umumnya, komunikasi informal ini difungsikan untuk mencairkan susasan yang awalnya tegang, menjadi rileks dalam suatu komunikasi organisasi. Sehingga ada yang menyebutnya bahwa komunikasi informal ini adalah intermezzo dalam komunikasi atau jembatan pada suatu komunikasi yang kaku dan formal.

Manfaat Mempelajari Komunikasi Informal

Perlu diketahui bahwa komunkasi informal ini sangatlah dibutuhkan di setiap perusahaan, bahkan komunikasi informal ini tetap harus dijaga untuk menjaga silaturahmi atau hubungan antar individu dalam suatu perusahaan atau organisasi. (Baca juga: Strategi Komunikasi Pemasaran)

Sehingga ada pun beberapa manfaat, jika Anda mempelajari komunikasi informal yaitu di antaranya:

  • Mempererat Hubungan Individu

Ketika Anda menggunakan komunikasi informal dalam komunikasi organisasi, maka Anda secara tidak langsung dapat memperat hubungan individu sesama anggota dalam suatu organisasi. Karena komunikasi informal ini sifatnya santai dan ringan. (baca juga: Hambatan-hambatan Komunikasi)

  • Mencairkan Suasana

Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa komunikasi informal ini bersifat ringan dan santai, maka komunikasi informal ini dapat mencairkan suasana di kala komunikasi formal mulai tegang. (baca juga: Pengantar Ilmu Komunikasi)

  • Jembatan Komunikasi Formal

Anda perlu mempelajari komunikasi informal ini sebagai intermezzo. Sama halnya dengan mencairkan suasana, bahwa komunikasi informal ini dapat dijadikan pembuka sebelum menuju ke obrolan yang sifatnya serius, agar tidak terlalu tegang dalam suatu obrolan. (baca juga: Kontruksi Realitas Sosial)

  • Lobbying

Anda mempelajari komunikasi informal ini dapat membawa Anda ke lobbying, dengan kata lain Anda akan bisa melakukan negosiasi dengan bahasa yang ringan dalam komunikasi informal. (baca juga: Pengertian Studi Kasus Menurut Para Ahli)

Ada kalanya komunikasi informal ini digunakan ketika kita berbicara dengan atasan kita, namun ada kalanya tidak sering menggunakan komunikasi informal ini. Dengan tetap menjaga kehormatan atasan kita di depan public, maka kita harus pandai bersikap dalam berkomunikasi. Jangan sampai kita kebablasan menggunakan komunikasi informal yang tidak tepat waktunya.