Di dalam keseharian kita, pasti tidak jauh dari komunikasi. Salah satunya adalah komunikasi dakwah. bagaimana komunikasi dakwah itu?
Seperti halnya ketika kita melarang atau sedang menganjurkan sesuatu kepada orang lain atau ke kerabat kita. Contohnya, ketika ada teman yang sedang merokok di dalam ruangan ber-AC, tanpa sengaja kita menegurnya lalu memberitahunya kalau di sini adalah ruangan bebas rokok. Hal itulah satu di antara contoh komunikasi dakwah. (Baca juga: Komunikasi Pertanian)
Komunikasi Dakwah Menurut Para Ahli
Toto Tasmara berpendapat bahwa komunikasi dakwah adalah suatu bentuk komunikasi yang khas dimana seseorang komunikator menyampaikan pesan-pesan yang bersumber atau sesuai dengan ajaran al Qur’an dan Sunnah, dengan tujuan agar orang lain dapat berbuat amal shaleh sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan. (Baca juga: Komunikasi Islam)
Harold D. Lasswell juga menambahkan bahwa komunikasi dakwah adalah suatu pertanyaan untuk terpenuhinya suatu komunikasi melalui kata-kata bersayab, yaitu:who says what to whom in what channel with what effect (Siapa yang berkata dalam suatu konteks dengan dampak yang terjadi).
Baca juga : Filsafat Komunikasi
Hakikat Komunikasi Dakwah
Komunikasi merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia khususnya masyarakat beragama. Dalam kitab suci banyak sekali terdapat penggambaran bagaimana proses komunikasi terjadi.
Di dalam Islam, hal itu dapat dilihat dari percakapan antaran Tuhan, malaikat, dan manusia. Di mana percakapan tersebut berisi tetang kelebihan manusia yang dijelaskan di Kitab Suci Al-Qur’an Surat Al-Baqarah:31-33. (Baca juga: Bahasa sebagai Alat Komunikasi)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia dapat mengetahui benda-benda di sekelilingnya seperti fungsi air, api, angin, dan lain sebagainya. Di situ pun juga dijelaskan bahwa manusia mampu berbahasa yang dimulai dengan nama-nama benda sekelilingnya.
Dengan kata lain. bahwa manusia itu mampu mendeskripsikan apa yang di sekelilingnya, juga memiliki akal untuk melahirkan ide-ide baru salah satunya adalam komunikasi. (Baca juga: Komunikasi Sosial)
Prinsip-Prinsip Komunikasi Dakwah
Dalam komunikasi dakwah, prinsip-prinsipnya sama halnya dengan prinsip-prinsip komunikasi yang pernah diungkapkan oleh Dedy Mulyana. Untuk prinsi-prinsip komunikasi dakwah itu sendiri di antaranya:
- Komunikasi adalah suatu proses simbolik ajaran agama.
- Setiap perilaku memiliki potensi komunikasi.
- Komunikasi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan.
- Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesenjangan.
- Komunikasi berlangsung dalam konteks ruang dan waktu.
- Komunikasi melibatkan prediksi Jama’ah atau komunikan.
- Komunikasi itu bersifat sistemik.
- Semakin sama dengan kondisi sosial budaya, semakin efektif komunikasi dakwah yang dilakukan.
- Komunikasi bersifat nonsekuensial.
- Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional.
- Komunikasi bersifat irreversible.
- Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah, namun meringkan masalah.
Unsur-Unsur Komunikasi Dakwah
Di dalam setiap kegiatan komunikasi dakwah, terdapat unsur-unsur komunikasi dakwah sebagai komponen-komponen untuk melangsungkan proses komunikasi dakwah tersebut. Sehingga, komunikasi dakwah memerlukan beberapa unsur di bawah ini agar proses komunikasi dakwah dapat berjalan lancar.
- Komunikator
Komunikator ini disebut juga pendakwah. Dalam Islam disebut sebagai D’ai, dalam nasrani disebut pendakwah atau Pastur. Selain Da’i atau Pendakwah, mereka juga menyebutnya sebagai Pengkotbah. Tugas komunikator ini adalah menyampaikan suatu informasi atau kajian mengenai agama untuk para komunikan.
- Referensi
Referensi atau sumber ini merupakan acuan para pendakwah untuk menyampaikan suatu informasi kepada komunikan. hal ini diperlukan agar pendakwah menyampaikan informasi tidak di luar kaidah atau hakikat sebenarnya. (Baca juga: Komunikasi Pertanian)
- Pesan
Pesan inilah yang merupakan sesuatu yang diterima oleh komunikan dari pendakwah. Pesan ini harus berdasarkan sumber referensi yang terpercaya dan akurat agar tidak sesat isi dari pesan tersebut.
- Komunikan
Istilah komunikan sebagai penerima pesan dakwah ini biasanya disebut sebagai Jema’at atau Jama’ah. Jama’ah menerima pesan yang terpercaya dari seorang pendakwah, sehingga mulai memahami apa yang belum mereka pahami sebelumnya.
- Dampak
Di dalam komunikasi dakwah, biasanya terdapat pengajuan pertanyaa oleh Jama’ah kepada Pendakwah. Namun, ada juga yang tidak menerapkan hal ini. Dampak ini merupakan feedback dari pesan yang diterima oleh Jama’ah. Apakah pesan itu masuk dan memberikan dampak positif atau negatif. Komunikasi dakwah haruslah memberikan dampak yang positif sebagai media agama menyebarkan ajaran-ajarannya.
Baca Juga :
Tujuan Komunikasi Dakwah
Komunikasi dakwah ini sangat penting dalam kehidupan kita yang seringkali menjalani proses komunikasi. Bagaimana caranya bisa menumbuhkan rasa percaya orang kalin kepada kita sebagai pendakwah. Di sinilah tujuan komunikasi dakwah harus berjalan. (Baca juga: Komunikasi Sosial)
Tujuan komunikasi dakwah ini di antaranya :
- Personabilitas
Jika kita seorang pendakwah, maka kita harus bisa terbuka atau transparan dengan Jama’aah kita. Karena apa yang kita sampaikan adalah suatu kebenaran. Inilah langkah awal agar ada Jama’ah yang mau mendengarkan kita. - Hubungan
Ketika mulai ada Jama’ah yang duduk dan mau mendengarkan kita, maka kita harus mempertahankan hal itu agar Jama’ah selalu mendengarkan apa yang kita sampaikan. Sehingga, hubungan yang baik ini merupakan satu di antara tujuan daripada komunikasi dakwah ini. - Kepercayaan
Ketika sesorang mulai mendengarkan kita, maka otomatis dia mulai percaya dengan kita. Karena dia percaya apa yang kita bicarakan atau kita sampaikan ke dia sebagai bentuk dakwah penyampai informasi agama. - Meyakinkan
Seseorang yang mulai percaya dengan kita, secara tidak langsung komunikasi dakwah ini berhasil dalam meyakinkan seseorang. Keyakinan itu merupakan keyakinan bahwa apa yang kita sampaikan itu benar dan sesuai dengan kaidah agama. - Perubahan
Dalam berdakwah, pastinya semua pendakwah menginginkan suatu perubahan alias hijrah pada Jama’ahnya menuju lebih baik lagi dari sebelumnya. Mengambil hal yang baik, dan meninggalkan hal yang buruk. (Baca juga: Komunikasi Pemerintahan)
Pesan Dakwah
Jika kita sudah mengetahui bagaimana tujuan komunikasi dakwah ini dibentuk dan diadakan, maka kita perlu mengetahui pesan apa saja yang layak disampaikan dalam komunikasi dakwah ini. Pesan-pesan itu di antaranya terdapat Pesan Akidah yang merupakan hakikat-hakikat yang sebenarnya di dalam tataran agama sesuai dengan Kitab Agama.
Pesan kedua adalah Aturan yang berlaku sesuai dengan apa yang disampaikan Tuhan kepada hamba-Nya. Selain itu juga terdapat pesan Akhlak atau perbuatan dan sikap yang baik sebagai makhluk yang beragama. (Baca juga: Pola Komunikasi Organisasi)
Manfaat Mempelajari Komunikasi Dakwah
Walaupun kita bukan pendakwah, setidaknya kita secara tidak langsung sering memperingatkan atau menganjurkan kepada orang lain. Sehingga secara tidak langsung kita juga sedang melakukan komunikasi dakwah kepada orang lain. Entah itu pada teman kita ataupun saudara kita. Manfaat mempelajari komunikasi dakwah ini di antaranya :
- Dapat menjadikan kita menjadi manusia yang beragama dan beradab.
- Menebar kebaikan ke semua orang.
- Menjadikan diri kita manusia yang memanusia dengan perikemanusiaan dan sebagai makluk Tuhan yang berakhlak.
- Membuat diri kita menjadi tenang dan rileks.
- Sebagai bekal kita hidup di dunia dan akhirat.
Baca juga:
Itulah sekilah tentang komunikasi dakwah yang memiliki tujuan baik. Siapapun bisa menerapkan komunikasi dakwah ini asalh memiliki ilmu yang setara apa yang diucapkan atau disampaikan kepada orang lain agar kita dan orang yang mendegarkan pesan kita tidak tersesat.