Komunikasi Pertanian yang Efektif – Unsur dan Tujuan

Komunikasi adalah hal yang selalu dilakukan manusia setiap harinya dan dalam berbagai aspek. Selain digunakan dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi digunakan dalam bidang tertentu. Salah satunya adalah bidang pertanian, yang memiliki kekhususan komunikasi pertanian. Apa yang dimaksud dengan komunikasi pertanian? Kita akan membahasnya dalam tulisan ini. (Baca juga: Prinsip-Prinsip Komunikasi)

Komunikasi

Sebelum memasuki pembahasan komunikasi pertanian, terlebih dahulu kita perlu memahami apa itu komunikasi. Komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan (message) dari pengirim pesan (sender) kepada penerima pesan (receiver). Proses pengiriman pesan ini dilakukan melalui media (channel) dan dapat terganggu dengan adanya berbagai hambatan komunikasi (noise). (Baca juga: Komunikasi Islam)

Komunikasi memiliki tiga tujuan, yaitu:

  1. Informatif, yang mana komunikasi betujuan untuk memberikan informasi kepada receiver.
  2. Persuasif, yang mana komunikasi betujuan untuk mengajak atau mempengaruhi receiver sehingga dapat mengikuti atau melakukan hal sesuai yang diharapkan sender.
  3. Entertainment, yang mana komunikasi betujuan untuk menghibur receiver dan membuat mereka senang serta tidak pesimis atau apatis.

Komunikasi Efektif dalam Pertanian

Komunikasi pertanian mencakup pada ranah komunikasi dalam penyuluhan pertanian. Komunikasi seperti yang telah diulas sebelumnya adalah proses penyampaian pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan.

Sedangkan penyuluhan menurut Van den Ban & Hawkins adalah “keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesama dan memberikan pendapat sehingga mereka dapat membuat keputusan yang benar.” (Baca juga: Komunikasi Pemerintahan)

Penyuluhan pertanian berarti bagaimana keterlibatan seseorang dalam memberikan informasi mengenai bidang pertanian, dan dapat dilakukan oleh ahli pertanian atau para petani itu sendiri. Disini dapat dilihat erat kaitannya antara komunikasi dengan pertanian, terutama penyuluhan pertanian. Seorang pemberi penyuluhan perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik supaya informasi yang disampaikan tepat sasaran dan tujuan yang diinginkan tercapai.

Unsur-Unsur Komunikasi Pertanian

Komunikasi pertanian memiliki unsur-unsur penting di dalamnya. Unsur-unsur ini mengacu pada unsur dasar komunikasi itu sendiri yang dikaitkan langsung dengan pertanian, terutama penyuluhan pertanian. Berikut adalah unsur-unsur yang terdapat pada komunikasi pertanian:

  • Sumber (source)

Sumber dalam komunikasi berarti pihak sumber pemberian pesan, baik berupa orang atau media. Dalam komunikasi pertanian, sumber komunikasi adalah mereka yang memberikan informasi penyuluhan pertanian. Bisa merupakan orang pemerintah atau sesama petani yang memiliki pengetahuan lebih dari yang lain. (Baca juga: Komunikasi Sosial)

  • Pesan (message)

Pesan adalah isi dari informasi yang disampaikan sumber kepada penerima pesan. Dalam komunikasi pertanian, pesan mencakup berbagai materi dan informasi pertanian. Pesan dapat disampaikan melalui komunikasi verbal maupun nonverbal. Pesan dapat disampaikan berdasarkan kebutuhan, jika dalam penyuluhan pertanian berarti informasi seputar bibit, hama, cara tanam yang baik, dan lain sebagainya.

Baca juga : Teori Komunikasi menurut para ahli

  • Penerima pesan (receiver)

Penerima pesan adalah pihak yang menerima pesan yang disampaikan oleh sumber atau pengirim pesan. Penerima pesan ini diharapkan bisa berubah perilaku atau pemikirannya setelah disampaikan isi pesan. Dalam komunnikasi pertanian, penerima pesan atau sasaran utama dari kegiatan penyuluhan adalah para petani beserta keluarganya. (Baca juga: Manajemen Komunikasi)

  • Saluran (channel)

Saluran atau channel adalah cara pesan tersebut disampaikan, atau dengan kata lain apa saja jalan yang dilalui pesan untuk sampai ke penerima dari sumber pesan. Channel pesan meliputi penggunaan metode, teknik, dan media yang relevan dengan tujuan pesan. Dalam komunikasi pertanian, semakin banyak indera yang dirangsang melalui berbagai channel akan membuat proses penyampaian pesan penyuluhan lebih efektif.

  • Efek (effect)

Efek adalah respon penerima pesan terhadap pesan yang diberikan kepadanya, dan dapat berupa feedback (umpan balik) kepada sumber pesan. Efek komunikasi pertanian dapat berupa perubahan yang diharapkan terjadi, seperti perubahan perilaku para petani setelah diberikan penyuluhan. Efek ini diharapkan dapat menjadi hal yang positif bagi kemajuan para petani yang merupakan pelaku utama sektor pertanian. (Baca juga: Komunikasi Lintas Budaya)

Proses Komunikasi Pertanian yang Efektif

Sebuah proses komunikasi tentunya perlu berjalan dengan efektif supaya isi pesan tersampaikan dengan baik dan tujuan proses itu dapat tercapai. Begitu juga dengan proses komunikasi pertanian, perlu dilakukan upaya-upaya agar proses tersebut berjalan dengan efektif.

Proses penyampaian pesan dalam komunikasi pertanian perlu memperhatikan berbagai aspek seperti sikap, pemikiran, dan perasaan penerima pesan untuk dapat melakukan penyamaan makna. (Baca juga: Pola Komunikasi Organisasi)

Pada dasarnya, proses komunikasi pertanian (terutama pada penyuluhan pertanian) memiliki beberapa tahap, yaitu:

  1. Menciptakan kesadaran, yaitu upaya yang dilakukan untuk menarik perhatian dan menimbulkan kesadaran para penerima pesan (petani) mengenai adanya sesuatu yang baru. (Baca juga: Sistem Komunikasi Indonesia)
  2. Menggugah perasaan, yaitu upaya untuk menimbulkan perasaan terbuka pada petani akan sesuatu yang baru, yang sudah disadari pada tahap sebelumnya. Sehingga para petani memiliki kemauan untuk mengetahui dan belajar lebih banyak.
  3. Membangkitkan keinginan, yaitu upaya untuk menumbuhkan keinginan dalam diri para petani untuk melakukan hal-hal baru yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan pertanian. (Baca juga: Hambatan-Hambatan Komunikasi)
  4. Meyakinkan, yaitu upaya untuk meyakinkan para petani untuk yakin, tidak ragu, dan tidak takut untuk melakukan hal-hal baru.
  5. Menggerakkan, yaitu upaya yang dilakukan untuk mendorong para petani melakukan cara atau hal baru yang diajarkan, dan dapat mempraktekkannya secara berkelanjutan. (Baca juga: Komunikasi Visual)

Setelah menjalani tahapan dalam komunikasi pertanian tersebut, perlu diperhatikan lebih lanjut bagaimana cara pendekatan yang dilakukan agar proses komunikasi berjalan efektif. Berikut adalah metode pendekatan yang dapat dilakukan agar komunikasi pertanian berjalan dengan efektif:

  • Metode pendekatan kelompok, yaitu metode memberikan penyuluhan pertanian dengan mengelompokkan para petani berdasarkan lokasi tempat tinggal, atau hamparan sawah yang dimiliki. (Baca juga: Filsafat Komunikasi)
  • Metode pendekatan massa, yaitu metode pemberian penyuluhan yang dilakukan massal dan dapat menjangkau target yang lebih luas dengan menggunakan media massa seperti televisi, surat kabar, dan lain sebagainya. (Baca juga: Komunikasi Gender)
  • Metode pendekatan individu, yaitu metode pendekatan dengan melakukan komunikasi langsung kepada sasaran seperti berdialog dengan para petani. Dengan begitu, informasi yang disampaikan lebih tepat sasaran dan terarah meski tidak bisa langsung menjangkau banyak orang. (Baca juga: Teori Media Baru)

Setelah melakukan proses komunikasi yang disesuaikan dengan metode pendekatannya, kita dapat menilai apakah proses komunikasi yang telah dilakukan berjalan efektif atau tidak. Keefektifan proses komunikasi pertanian dapat dilihat dari beberapa faktor berikut:

  1. Pemahaman, Apakah para sasaran atau petani sudah memahami dengan jelas isi pesan dan informasi yang disampaikan dalam proses penyuluhan pertanian? (Baca juga: Komunikasi Persuasif)
  2. Kesenangan, Apakah para petani merasa senang setelah mengetahui informasi yang diberikan?
  3. Pengaruh pada sikap. Apakah sikap dan perilaku para petani mengalami perubahan setelah diberikan informasi mengenai hal-hal baru? (Baca juga: Etika Komunikasi)
  4. Hubungan yang membaik, Apakah hubungan yang terjalin antara petani dan pemberi penyuluhan semakin baik setelah pemberian informasi tersebut?
  5. Tindakan,  Apakah ada tindakan lebih lanjut yang dilakukan petani setelah diberikan pemahaman dan informasi penyuluhan pertanian? (Baca juga: Komunikasi yang Efektif)

Tujuan Komunikasi Pertanian

Komunikasi pertanian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  • Membantu sesama petani

Dengan adanya komunikasi pertanian, para petani bisa membantu petani lainnya untuk maju. Komunikasi pertanian memungkinkan petani lainnya untuk mempelajari hal-hal penting dalam dunia pertanian. Dengan begitu, potensi para petani dapat digali semaksimal mungkin. (Baca juga: Bahasa Sebagai Alat Komunikasi)

  • Memberikan pendapat untuk acuan

Komunikasi pertanian memungkinkan para petani atau pemberi penyuluhan untuk memberikan pendapat kepada petani lainnya mengenai dunia pertanian. Dengan begitu, para petani yang diberikan pendapat atau saran akan dapat membuat keputusan yang tepat terkait dengan strategi pertanian yang dilakukannya.

  • Sarana berbagi informasi

Komunikasi pertanian adalah sarana berbagi informasi mengenai masalah-masalah dalam dunia pertanian dan cara mengatasinya. Para petani dapat bertukar informasi dan pengalaman mereka satu sama lain sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi petani lainnya. Dengan begitu, wawasan para petani mengenai dunia pertanian akan semakin meningkat. (Baca juga: Internet sebagai Media Informasi)

Demikian pembahasan mengenai komunikasi pertanian. Semoga tulisan ini dapat beguna bagi Anda yang mencari informasi mengenai komunikasi pertanian, unsur-unsur komunikasi pertanian, dan proses komunikasi pertanian yang efektif.