8 Prinsip – prinsip komunikasi yang Baik dan Efektif – Elemen dan Tingkatannya

Komunikasi adalah hal yang setiap hari kita lakukan, yang mungkin kita tidak sadar melakukannya karena saking sering dan naturalnya proses komunikasi. Karena sering melakukan komunikasi, mungkin kita mengira bahwa kita mengetahui dengan jelas apa saja tentang komunikasi. Namun ternyata masih banyak hal yang perlu dipelajari dalam ilmu komunikasi. Salah satunya adalah prinsip-prinsip komunikasi. (Baca juga: Etika Komunikasi)

Setelah mengetahui komunikasi dan tingkatan di dalamnya, sekarang kita akan membahas mengenai prinsip-prinsip komunikasi. Berikut adalah beberapa prinsip dalam komunikasi yang penting untuk diketahui:

  • Sekumpulan dari Isyarat

Dalam melakukan komunikasi, kita juga membawa dan melakukan serangkaian isyarat. Isyarat ini dapat berupa ucapan verbal, yaitu kata-kata yang keluar dari mulut; maupun non-verbal yang biasanya berupa isyarat tubuh. Kedua jenis isyarat ini merupakan paket yang tak terpisahkan, karena kita tidak dapat menyampaikan atau menerima pesan hanya dari salah satu isyarat saja. (Baca juga: Sosiologi Komunikasi)

  • Proses Penyesuaian

Untuk dapat memahami pesan yang disampaikan, manusia melakukan penyesuaian makna terhadap isyarat yang digunakan. Makna dari pesan dapat terpahami jika masing-masing pihak, baik pengirim maupun penerima pesan, memiliki sistem isyarat yang sama. Dengan artian, kita akan kesulitan memahami makna dari pesan jika kita memiliki sistem isyarat yang berbeda dengan pemberi pesan.

  • Melibatkan Transisi Simetris dan Komplementer

Transaksi simetris berarti si pemberi dan pennerima pesan berlaku layaknya cermin bagi satu sama lain. Sedangkan hubungan komplementer sebaliknya, dimana masing-masing pihak memilliki perilaku yang berbeda. Proses komunikasi bisa merupakan salah satu dari transisi ini, atau bahkan gabungan dari keduanya.

Di satu waktu, masing-masing pihak berlaku seperti cermin yang melakukan tindakan sama. Misalnya, pemberi pesan menyampaikan pesan dengan tersenyum, dan si penerima pesan refleks ikut tersenyum juga. Namun bisa juga setelahnya, keduanya melakukan tindakan yang berlainan ketika tidak ditemukan kesamaan pemahaman pesan. (Baca juga: Teori Public Relations)

  • Mencakup Dimensi Isi dan Hubungan

Proses komunikasi melibatkan dimensi isi pesan dan hubungan antara pemberi serta penerima pesan. Misalnya, atasan berkata pada bawahannya seperti ini, “Periksa laporan bulan kemarin.” Sedangkan bawahan berkata kepada atasannya seperti ini, “Tolong diperiksa laporan bulan kemarin.” Kedua kalimat itu memiliki isi pesan yang sama, yaitu meminta pihak satunya untuk memeriksa laporan.

Namun kalimat, intonasi, bahkan gestur yang diberikan akan sangat berbeda antara kedua orang itu. Hal ini karena hubungan yang terjalin antara mereka adalah hubungan atasan ke bawahan yang dapat lebih leluasa meminta, dan hubungan bawahan ke atasan yang lebih sungkan untuk meminta.

  • Tak Dapat Terhindarkan

Bagaimanapun juga, kita tidak dapat menghindar dari komunikasi. Seperti yang telah diulas sebelumnya bahwa berbicara dengan diri sendiri pun termasuk komunikasi. Selain itu, meskipun kita diam tidak berbicara, raut wajah dan gestur tubuh kita menyampaikan pesan komunikasi pada orang lain. Misalnya raut wajah kita tidak enak, orang lain dapat menafsirkan pesan itu bahwa kita sedang marah atau badmood. (Baca jugaKomunikasi Bisnis)

  • Proses Transaksional

Komunikasi merupakan proses transaksional, dimana elemen-elemen di dalamnya saling berkaitan satu sama lain. Ketika ada orang yang menyampaikan pesan baik sengaja atau tidak, kita secara refleks bereaksi terhadap pesan itu. Meskipun reaksi itu hanya sekedar persepsi yang terbentuk di kepala kita, itu kemudian menjadi respon terhadap pesan dan orang yang memberikan pesan itu.

  • Rangkaian Proses yang Berkelanjutan

Dalam berkomunikasi, kita tidak menyatakan : “Saya mulai, ya.” dan “Saya akhiri komunikasi saya.” Tidak ada batasan yang jelas mengenai awal dan akhir dari komunikasi. Komunikasi merupakan proses yang berjalan terus-menerus seperti lingkaran, tidak ada awal dan akhir. (Baca juga: Komunikasi Massa)

  • Tidak Dapat Dibatalkan

Apapun yang kita komunikasikan, kita tidak dapat membatalkan atau menarik pesan yang disampaikan. Meski itu tidak sengaja, namun begitu kita menyampaikan pesan maka pesan itu akan sampai ke penerima pesan dan dicerna serta dipahami sesuai dengan persepsi dan pemahamannya pada makna pesan. Kita hanya dapat merevisi, atau mengoreksi pesan yang sekiranya kita anggap tidak tepat. Karenanya perlu berhati-hati dalam menyampaikan pesan karena pesan itu tidak dapat dihapus atau dibatalkan. (Baca juga: Komunikasi Politik)

Komunikasi dan Tingkatannya

Komunikasi merupakan proses yang  dilakukan setiap individu di muka bumi, baik berbicara dengan lisan maupun tidak. Seorang individu dapat dikatakan sedang berkomunikasi ketika sedang berbicara dengan dirinya  sendiri, atau yang biasa disebut komunikasi intrapersonal. Komunikasi memiliki beberapa tingkatan, yaitu:

  • Komunikasi Intrapersonal

Seperti yang telah diulas di atas, komunkasi intrapersonal adalah komunikasi yang dilakukan dengan diri sendiri. Kita tentu sering mengalami saat-saat dimana kita berbicara dengan diri sendiri, seperti bicara dalam pikiran atau bicara dalam hati. Komunikasi intrapersonal dilakukan untuk menanyakan pendapat diri sendiri akan sesuatu, mengenal lebih jauh mengenai sesuatu, atau membuat rencana hal yang akan dilakukan. Jadi, tidak berarti orang yang sedang diam sendiri itu tidak berkomunikasi. Bisa jadi ia sedang berkomunikasi dengan dirinya.

  • Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal disebut juga komunikasi antar pribadi, yaitu komunikasi yang terjadi antara dua orang. Komunikasi interpersonal dapat dilakukan secara langsung (tatap muka) atau  tidak langsung, misalnya menggunakan media telepon  atau internet. Dalam komunikasi interpersonal, sangat penting memahami dan berusaha menyampaikan pesan dengan baik pada lawan bicara. (Baca juga: Komunikasi Organisasi)

  • Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi pada lebih dari dua orang, dan biasanya adalah orang-orang yang sudah saling mengenal satu sama lain. Kelompok yang dimaksud adalah kelompok kecil, yang tidak melibatkan banyak orang di dalamnya. (Baca juga: Komunikasi yang Efektif)

  • Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi dalam susunan organisasi, yang tentunya lebih besar skalanya dibanding komunikasi kelompok. Dalam komunikasi organisasi, terdapat sturktur organisasi dan peran masing-masing individu yang mempengaruhi komunikasi yang terbentuk.

  • Komunikasi Massa

Komunikasi massa diartikan juga komunikasi publik, yaitu komunikasi pada sekelompok orang yang lebih luas. Audience dalam komunikasi ini pun lebih beragam, baik dari segi usia, agama, suku, dan lain sebagainya. Karena itu, penyampaian pesan dalam komunikasi massa jauh lebih formal dibanding komunikasi lainnya. (Baca juga: Psikologi Komunikasi)

Elemen dalam Komunikasi

Komunikasi memiliki beberapa elemen di dalamnya, yaitu:

  • Sender

Sender adalah pengirim atau sumber pesan. Sumber pesan ini bukan hanya terbatas pada manusia lain, namun juga bisa berbentuk media massa seperti televisi, radio, dan internet. Sender memiliki kuasa dan membuat keputusan untuk berkomunikasi, yaitu dengan menyampaikan pesan. (Baca juga: Komunikasi Antar Pribadi)

  • Message

Message adalah pesan atau apa yang dikomunikasikan sender. Pesan tidak terbatas pada ucapan verbal atau tulisan. Namun juga berbagai komponen lain seperti nada bicara, logat, gestur  tubuh, mimik wajah, tanda baca, dan lain sebagainya. Pesan disampaikan tidak terpisah, namun seperangkat dengan komponen lainnya. (Baca juga: Komunikasi Gender)

  • Channel / Media

Channel adalah alat yang digunakan oleh sender untuk mengirimkan pesannya. Pesan dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Seperti melalui berbagai media yang banyak digunakan di masyarakat, seperti media massa.

  • Receiver

Receiver adalah pihak yang menerima pesan. Dalam menerima pesan, receiver bukan hanya menerima pesan yang disampaikan namun juga terpengaruh oleh berbagai hal. Misalnya, pengalaman di masa lalu, keadaan, lingkungan penyampaian pesan, simbol umum yang berlaku di masyarakat, dan lain sebagainya. (Baca juga: Teori Komunikasi Antar Budaya)

  • Noise

Noise merupakan gangguan yang muncul saat proses penyampaian pesan. Noise ini bisa berbentuk banyak hal, misalnya ketidakfokusan penerima pesan, suasana bising di sekitar pengirim dan penerima pesan, dan lain sebagainya. Noise membuat pesan tidak dapat sampai sesuai dengan harapan pengirim pesan. (Baca juga: Pengantar Ilmu Komunikasi)

Demikian beberapa prinsip komunikasi yang penting untuk diketahui kita sebagai pelaku komunikasi. Semoga tulisan ini dapat berguna bagi Anda yang mencari informasi mengenai komunikasi, tingkatan komunikasi, elemen komunikasi, dan prinsip-prinsip komunikasi.