Komunikasi Politik – Pengertian – Fungsi – Tujuan

Kali ini kita akan membahas mengenai Komunikasi Politik. Sebelum lanjut ke penjelasan berikutnya, perlu kita mengetahui apa itu Komunikasi Politik? Komunikasi Politik sendiri memiliki dua unsur kata yang sebenarnya sangat berlainan namun dapat dipadukan. Terdapat kata ‘komunikasi’ yang sudah pernah kami bahas sebelumnya dalam Pengantar Ilmu Komunikasi.  ‘Komunikasi’ sendiri memiliki definisi sebagai sesuatu yang dilakukan oleh manusia atau individu dalam kehidupannya untuk memberikan pesan berupa informasi kepada individu lainnya.

Sedangkan ‘Politik’ memiliki arti secara etimologis berasal dari kata ‘polis’. Polis menunjukkan negara kota pada zaman kuno. Namun, seiring berjalannya waktu, kata ‘Politik’ memiliki definisi sebagai suatu usaha yang ditempuh oleh warga negara untuk berdiskusi dan mewujudkan tujuan bersama. (Baca juga: Komunikasi Islam)

Komunikasi Politik menurut tiga para ahli sendiri di antaranya :

  • Maswadi Rauf : Seorang ahli politik yang berpendapat bahwa komunikasi politik merupakan bagian objek dari kajian ilmu politik, karena pesan-pesan yang diungkapkan dalam proses komunikasi bercirikan politik yakni berkaitan dengan kekuasaan politik negara, pemerintahan dan juga aktivitas komunikator dalam kedudukan sebagai pelaku kegiatan politik.
  • Mueller (1973) : Komunikasi Politik didefinisikan sebagai hasil yang bersifat politik apabila menekankan pada hasil. Sedangkan definisi Komunikasi Politik jika menekankan pada fungsi komunikasi politik dalam sistem politik, adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu sistem politik dan antara sistem tersebut dengan lingkungannya. (Baca juga: Komunikasi Pemerintahan)
  • Almond dan Powell : Komunikasi Politik sebagai fungsi politik bersama-sama  fungsi artikulasi, agregasi, sosialisasi dan rekruitmen yang terdapat di dalam suatu sistem politik dan komunikasi politik merupakan prasyarat (prerequisite) bagi berfungsinya fungsi-fungsi politik yang lain.

Jika ditarik kesimpulannya, bahwa Komunikasi Politik merupakan bagian dari objek kajian ilmu politik yang disebabkan karena adanya interaksi yang bersifat politik dan memiliki fungsi agregasi, artikulasi,  sosialisasi dan juga rekruitmen.

Baca juga : Bahasa sebagai Alat Komunikasi

Jenis – Jenis Komunikasi Politik

Dalam Komunikasi politik, terbagi beberapa jenis komunikasi politik, antara lain :

Komunikasi Politik Digital

Keberadaan perkembangan komunikasi di era digital atau media sosial mempengaruhi keefektifan komunikasi politik. Terutama terjadi pada Komunikasi Politik Digital. Seperti apa yang pernah terjadi di Indonesia, bahwa masyarakat negara Republik Indonesia kini dapat mengirim pesan dan kritik langsung kepada para tokoh politik melalui media sosial. Hal ini akan menimbulkan sensasi tersendiri bagi masyarakat.

Bahkan, perkembangan komunikasi politik digital juga dikuatkan oleh keputusan Presiden Jokowi yang secara resmi telah meluncurkan akun media sosial terbarunya melalui YouTube. Dengan akun ini, bapak Presiden dapat berkomunikasi atau menyampaikan pesan kepada masyarakat Indonesia melalui video dan diunggah ke YouTube.

Setelah Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sudah melakukan komunikasi ke masyarakat melalui akun resminya yaitu Facebook dan Twitter yang menggunakan akun berbasis microblog, agar tidak sembarang orang dapat membobol akun beliau. (Baca juga: Internet sebagai Media Informasi)

Tujuan positif pada Komunikasi Politik Digital ini yaitu agar pesan tersampaikan secara masal melalui media sosial yang mulai digandrungi masyarakat. Masyarakat dibebaskan untuk menyampaikan pandangan, kebijakan, dan juga kinerja Kabinet Kerja yang dipimpinnya.

Komunikasi Politik Pers

Tak hanya pejabat yang menggunakan Komunikasi Politik, pers pun ikut menggunakan Komunikasi Politik sebagai ajang informasinya agar sampai ke masyarakat secara bersamaan. Hal ini terjadi khususnya pada pers di Indonesia. Keberadaan sejarah pers di Indonesia yang berhubungan dengan adanya pergerakan nasional untuk memperjuangkan kemerdekaan nasional, dan kehidupan rakyat.

Namun, seiring berjalannya waktu, posisi dan peranan pers di Indonesia telah mengalami pergeseran yang mengikuti perkembangan sejarah negara dan sistem politik di negara. Tapi, hal ini masih dikuatkan dengan karakter pers di Indonesia yang konstan, yaitu berkomitmen di sosial-politik.  (Baca juga: Komunikasi Sosial)

Yang sangat disayangkan adalah, media massa pada umumnya tunduk pada sistem pers, sedangkan sistem pers sendiri telah tunduk pada sistem politik yang ada. Sehingga, sistem pers ini merupakan pengikut sistem politik dan mau tidak mau media massa pun ikut-ikutan pada sistem politik. Hingga kemudian menjadi media politik dan mengakibatkan Komunikasi Politik di dalam media massa terjadi.

Baca juga: Filsafat Komunikasi

Baca Juga :

Fungsi Komunikasi Politik

Adapun beberapa fungsi dari Komunikasi Politik itu di antaranya :

  • Komunikasi Politik memiliki peranan yang sangat penting dalam kepekaan hingga menangkap dengan jelas keberadaan sesuatu yang ditimbulkan dalam dunia politik. Seperti kejadian politik yang dapat ditangkap langsung oleh Komunikasi Politk.
  • Komunikasi Politik ini nantinya akan diperlukan dalam komunikasi internasional, hubungan internasional, maupun dalam lingkup internasional Komunikasi Politik.
  • Komunikasi Politik juga memiliki mata rantai disiplin ilmu. Disiplin ilmu tersebut yang kemudian akan menjelaskan bahwa Komunikasi Politik juga berhubungan dengan media sosial, budaya, agama, dan lain sebagainya. (Baca juga: Manajemen Komunikasi)
  • Memberikan peluang untuk para praktisi mempelajari.

Pola-Pola Komunikasi Politik

Adapun pola-pola komunikasi politik yang tersusun di antaranya :

  1. Pola komunikasi vertikal (top down, dari pemimpin kepada yang dipimpin).
  2. Pola komunikasi horizontal (antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok).
  3. Pola komunikasi formal (komunikasi melalui jalur-jalur organisasi formal).
  4. Pola komunikasi informal ( komunikasi melalui pertemuan atau tatap muka, tidak mengikuti prosedur atau jalur-jalur organisasi). (Baca juga: Hambatan-Hambatan Komunikasi)

Saluran Komunikasi Politik

Saluran komunikasi politik merupakan alat yang membantu untuk menyampaikan pesan secara praktis. Dengan kata lain, saluran komunikasi politik ini merupakan media yang digunakan untuk berkomunikasi. Saluran ini bisa berupa lambang, gambar, kata-kata, tulisan, maupun tindakan atau visual kinetis. Bahkan saluran ini dapat dikombinasi secara teratur bentuknya. Adapun beberapa tipe saluran komunikasi politik di antaranya :

  1. Komunikasi Massa, yang meliputi :
    • Tatap Muka, seperti contoh : pemimpin perusahaan yang memimpin rapat di depan anggota perusahaannya.
    • Perantara, seperti contoh : Seorang Presiden yang berbicara kepada masyarakat dan disiarkan secara langsung melalui televisi dan radio.
  2. Komunikasi Interpersonal, yang dilakukan dari satu individu ke indidvidu lain.
  3. Komunikasi Organisasi, yang dilakukan seorang pemimpin organisasi ke anggotanya dan atau organisasi satu ke organisasi lain.

Fokus Komunikasi Politik

Komunikasi politik merupakan salah studi yang bersifat interdisipliner. Karena terdapat berbagai macam disiplin ilmu yaitu komunikasi dan politik. Namun, ketika bidang komunikasi dikaitkan dengan politik, terkadang terdapat pengakuan tentang aspek-aspek politik dari komunikasi publik. Sehingga kerap kali dikaitkan dengan kegiatan seperti kampanye politik, persuasif pemilihan, hingga debat calon pemerintah dengan menggunakan media massa sebagai alatnya. (Baca juga: Komunikasi Lintas Budaya)

Sebenarnya, antara komunikasi dengan pilitik merupakan kajian yang berbeda namun bisa dihubungkan. Dari segi politik memiliki ruang lingkup yang sangat luas dibandingkan dari segi komunikasi. Komunikasi lebih menitikkan ke suatu interaksi, sedangkan politik lebih menitikkan kepada kekuasaan. Sehingga, masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa komunikasi politik ini menimbulkan propaganda.

Baca juga : Teori Public Relations

Praktik Komunikasi Politik

Setelah terjadinya Perang Dunia II, kajian komunikasi politik tidak lagi condong ke ilmu politik saja, tetapi lebih condong ke ilmu komunikasi, khususnya pada media massa. Hal itni disebabkan oleh adanya media yang merupakan unsur tolak ukur dan pusat perhatian yang paling utama di masyarakat.

Selain itu, komunikasi politik semakin banyak dilatar belakangi oleh para ahli komunikasi seperti Dan Nimmo, William Rivers, dan lainnya. Sehingga komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses perpolitikkan.

Tampak perilaku politik yang lebih mudah dipahami melalui pengkajian ilmu komunikasi. Sehingga, parkatik komunikasi politik ini lebih banyak dipengaruhi oleh ‘politik komunikasi’ dan perang fisikpun berevolusi menjadi ‘perang informasi’. (Baca juga: Sistem Komunikasi Indonesia)

Komponen Sistem Komunikasi Politik

Dalam setiap kegiatan komunikasi seharusnya mencapai kesamaan. Sehingga, komunikasi politik ini merupakan proses penyempurnaan ide, gagasa, pikiran, dan perasaan seseorang yang berhubungan dengan aspirasi atau kepentingan politik. Sehingga, komponen dalam berkomunikasi politik terdapat lima komponen di antaranya :

  1. Komunikator politik -Berperan sebagai penyampai pesan politik.
  2. Pesan politik –  Isi atau ionformasi politik.
  3. Saluran Komunikasi Politik – Media atau alat berkomunikasi politik.
  4. Komunikan Politik – Penerima pesan atau informasi politik.
  5. Efek Politik – Dampak dari pesan politik yang disampaikan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Politik

Pola-pola komunikasi itu terjadi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya :

  1. Faktor Fisik (alam), alam pun dapat mempengaruhi faktor komunikasi politik. Dengan adanya perbedaan letak geografis, dapat mempengaruhi komunikasi politik yang berbeda-beda. Seperti halnya, seorang pesisir pantai yang memiliki bahasa komunikasi politik berbeda dengan seseorang yang tinggalnya di kota apalagi lingkungan pemerintahan. (Baca juga: Komunikasi Visual)
  2. Faktor Teknologi, ketika terjadinya perkembangan teknologi, komunikasi politik pun akan mengalami perubahan juga. Sehingga, komunikasi politik pun akan terjadi perubahan  yang lebih meningkat dari sebelumnya.
  3. Faktor Ekonomis, segi ekonomi pada suatu negara akan memberikan pengaruh pada perguncangan politik dan kehidupan masyarakat. Sehingga terjadinya perubahan dan pergeseran komunikasi politik juga di dalam masyarakat.
  4. Faktor Sosiokultural, faktor ini bisa meliputi pendidikan dan budaya. Dengan kata lain, pendidikan dan budaya ini dapat mempengaruhi komunikasi politik yang kerap kali berubah sesuai dengan budaya dan pendidikan yang ada.
  5. Faktor Politis, dari keempat faktor di atas, sebenarnya faktor inilah yang paling mempengaruhi di antara keempat sebelumnya. Karena faktor inilah yang akan membawa dampak bagi komunikasi politik.

Baca juga : prinsip-prinsip komunikasi

Komunikasi Politik sebagai Kajian Ilmu Politik dan Ilmu Komunikasi

Di dalam kajian Komunikasi Politik menghasilkan dua kajian ilmu yaitu Ilmu Politik dan Ilmu Komunikasi. Para ilmuwan atau pakar politik berpendapat bahwa Komunikasi Politik sebagai pembahasan yang menekankan pada sistem politiknya dengan ditinjau dari proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan otoratitatif. Sedangkan menurut ilmuwan atau pakar komunikasi, Komunikasi Politik ini meliputi unsur-unsur untuk merumuskan suatu komunikasi politik yang efektif.

Istilah Komunikasi Politik sendiri telah populer sejak tahun 1960-an, namun studi-studi tentang komunikasi yang memuat unsur politik suda ada sejak lama. Seperti sudi propaganda perang dunia yang dilakukan Harold Lasswell pada tahun 1927 contohnya. Pada hakikatnya, Komunikasi Politik merupakan studi multidisipliner yang melibatkan beberapa cabang ilmu komunikasi dan politik.

Hal ini dapat ditinjau dari kajian Komunikasi Politik yang pada umumnya membahas hubungan antara proses komunikasi dan politik yang berlangsung dalam dunia politik. Namun, kesulitan dalam ilmu multidisipliner biasanya ditemukan pada keseimbangan penekanan ataupun perspektif dan penguasaan metodologi lintas ilmu.

Manfaat Mempelajari Komunikasi Politik

Jika kita mempelajari Komunikasi Politik, maka kita akan mendapat manfaatnya sebagai berikut :

  • Kita akan memahami bagaimana para politisi itu berbahasa, sehingga kita tidak mengalami kesalahapahaman ketika mengartikan berita politik.
  • Tidak terprovokator oleh berita-berita isu yang menggunakan bahasa Komunikasi Politik.
  • Sebagai praktisi, kita dapat jadikan kajian ini sebagai kajian ilmu multidisipliner dan mempraktikan ke dalam kehidupan dengan baik dan benar.
  • Agar kita tidak awam lagi soal politik yang mulai runyam di negara kita.

Ya, itulah beberapa ulasan tentang Komunikasi Politik yang dapat digunakan di dalam kehidupan kita sehari-hari khususnya di dunia politik yang mulai marak di dalam lingkungan masyarakat ini. Sebagai manusia, kita juga perlu memahami politik agar kita mengerti dan memahami bahwa politik itu bukanlah semata-mata sebagai kekuasaan, namun memiliki fungsi untuk mencapai kemufakatan bersama dalam menemukan tujuan bersama.