7 Teori Komunikasi Persuasif Menurut Para Ahli

Komunikasi adalah proses dimana terjadinya pertukaran informasi atau pesan. Sedangkan persuasif yang merupakan kata serapan dari bahasa inggris ‘persuation’ yang berarti merayu, meyakinkan, dsb. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi persuasif merupakan sebuah proses pertukaran informasi/ pesan dimana komunikator berusaha mempengaruhi pemikiran atau perilaku komunikan melalui pesan/ informasi yang disampaikannya.

Ada beberapa faktor yang mperlu diperhatikan agar komunikasi persuasive berjalan dengan baik, yaitu kejelasan tujuan, aspek-aspek keragaman sasaran persuasif, serta pemilihan strategi komunikasi yang tepat. Komunikasi persuasif sendiri memiliki beberapa bentuk (teori), berikut ini akan PakarKomunikasi jelaskan mengenai teori komunikasi persuasif tersebut.

1. Teori Perubahan Sikap

Teori ini menjelaskan tentang perubahan sikap idividu. Perubahan sikap terjadi dari waktu ke waktu, dan terjadi karena perbedaan sikap individu dalam menanggapi suatu rangsangan (baca juga: Teori Semiotika Charles Sanders Peirce). Contohnya: perubahan sikap seseorang yang tadinya tersenyum kemudian menjadi kesal karena seseorang mendorongnya hingga tercebur ke kolam renang.

2. Teori Konsistensi Afektif – Kognitif

Konsistensi Afektif merupakan sikap yang mengacu pada perasaan, emosi, atau nilai seseorang (baca juga: psikologi komunikasi). Sedangkan konsistensi kognitif merupakan sikap yang mengacu pada pikiran, pengetahuan, atau pengalaman. Namun jika sikap afektif berubah maka kognitif pun akan berubah, begitu pula sebaliknya.

Contohnya: pada awalnya Budi berpikir bahwa presiden adalah orang yang hidup mewah. Namun ketika melihat presiden memotong rambut di tempat cukur biasa, maka akan muncul inkonsistensi dalam diri Budi akibat kedua kognisi ini. Sehingga Budi akan melakukan sesuatu untuk membuat konsistensi yang menyenangkan untuknya. Misalnya dengan mengubah struktur kognitif melalui pernyataan kepada dirinya sendiri bahwa presiden juga manusia biasa.

3. Teori Belajar

Teori belajar berbicara mengenai kegiatan seseorang untuk mengubah prilaku. Kegiatan belajar akan selalu diikuti dengan perubahan baik secara kognitif, psikomotor, maupun afektif. Misalnya perubahan dalam hal kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, nilai, dsb (baca juga: filsafat komunikasi).

Contohnya: ketika Budi yang merupakan seorang pelajar sekolah, belajar dengan giat sehingga berhasil lulus ujian dengan hasil memuaskan. Lalu orangtuanya memberikan hadiah kepada Budi sebagai ungkapan penghargaan mereka. berkat penghargaan tersebut, budi menjadi lebih bersemangat lagi dalam belajar, agar bisa mendapatkan hadiah lagi nanti.

4. Teori Penilaian Sosial

Social Judgement Theory mempelajari proses psikologis yang mendasari perubahan dan pernyataan sikap melalui komunikasi. Bahwa manusia membuat deskripsi dan kategorisasi khusus (perbandingan – perbandingan), untuk menilai stimulus – stimulus yang datang dari luar. Menurut teori ini seseorang mengetahui apa sikapnya dan mampu menentukan perubahan, apa yang ditolaknya dan apa yang diterimanya. Contohnya: Kelompok orang yang pro Ahok, yang tidak pro, dan yang netral, dalam kasus penodaan agama yang menjeratnya (baca juga: teori fenomenologi).

5. Teori Persepsi

Teori persepsi berbicara tentang keinginan seseorang untuk membentuk sesuatu, sehingga diciptakanlah suatu persepsi. Persepsi ini membuat seseorang berusaha agar tujuannya tercapai (baca juga: Sosiologi Komunikasi). Contohnya: Seorang pelajar yang mendengar gurunya berkata jika bekerja keras, maka seseorang akan berhasil. Disitulah kemudian diciptakan persepsi bekerja keras yang seperti apa yang bisa membuatnya berhasil.

6. Teori Keseimbangan

Teori keseimbangan mengungkapkan bahwa seseorang tertarik pada yang lain berdasarkan atas kesamaan sikap dalam menanggapi tujuan tertentu (baca juga: teori komunikasi kelompok). Misalnya pendapat seseorang dalam memecahkan suati masalah,akan di dukung oleh orang lain yang sependapat dengannya.

7. Teori Fungsional

Teori fungsional mempelajari tentang perubahan sikap seseorang tergantung pada kebutuhannya. Sikap ini berfungsi untuk mengekspresikan nilai yang dianut oleh seseorang (baca juga: teori komunikasi organisasi). Contohnya, seseorang yang menginginkan dirinya dianggap toleran, akan bersikap positif terhadap keragaman.

8. Teori Ditorsi Kognitif

Pada teori distorsi kognitif, seseorang dengan gangguan psikologis tertentu akan menyebabkannya berpikiran secara berlebihan dan tidak rasional dalam menanggapi stimulus. Misalnya rasa kagum berubah menjadi rasa muak ketika seseorang yang dikagumi berbuat kesalahan yang kecil saja.

9. Teori Efek Media Massa

Teori ini membahas mengenai perubahan pada diri seseorang akibat dipengaruhi oleh media massa (baca juga: teori pers). Cukup banyak teori efek media massa dalam komunikasi persuasif yang berkembang, diantaranya:

  • The Bullet Theory: Teori ini membahas tentang pengaruh media massa dalam penyampaian pesan (baca juga: manajemen public relations). Teori ini mengatakan bahwa media massa sangat ampuh untuk mengubah prilaku publik. Konsep teori ini disebut juga dengan teori Jarum Hipodermik/ Bolt Theory.
  • The Limited – Effects Model: Teori ini mengatakan bahwa pengaruh komunikasi massa terhadap perubahan pada masyarakat sangat terbatas. Houland membuktikannya dengan petnelitiannya terhadap tentara. Didapati bahwa film hanya dapat mentransmisikan informasi, namun tidak dapat mengubah public (baca juga: komunikasi sosial).
  • Cultivation Theory: Teori yang dikembangkan oleh Gebner, dkk ini mengatakan bahwa televisi telah menjadi tangan central kebudayaan. Melalui penellitian mereka di AS, didapati bahwa televisi sudah menjagi bagian dari keluarga, sebab sebagian besar waktu dalam sebuah keluarga diisi oleh televisi (baca juga: komunikasi visual).
  • The Effects of Synthetic Experience: Teori yang berawal dari hasil penelitian Funkhouser dan Shaw ini menyatakan bahwa gambar bergerak, TV, dan komputer dapat membentuk persepsi public tentang realitas. Dapat memanipulasi dan merencanakan kembali, baik isi, serta proses dari pengalaman berkomunikasi. Media elektronik dikatakan dapat menampilkan pengalaman tiruan.
  • The Spiral of Silence: Teori yang dikembangkan oleh Elizabeth Noelle Neuman ini mengemukakan bahwa: efek media massa dalam membentuk opini public sangat kuat pengaruhnya (baca juga: teori komunikasi massa). Hal tersebut terjadi karena media massa merupakan sumber informasi bagi banyak orang. Audiens yang membentuk pesan opini tersebut dapat membuat media massa menimbulkan spiral of silence, atau spiral kebisuan. Oleh karena itu, teori ini disebut juga teori spiral keheningan.
  • Media Hegemony: Teori ini menyatakan bahwa ide-ide yang berlaku dalam masyarakat adalah ide-ide dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat itu sendiri. Oleh golongan dominan tersebut, media massa dijadikan sebagai alat untuk membantu mereka dalam mengontrol masyarakat (baca juga: komunikasi pertanian).
  • Effects of Television Violence: Teori ini berangkat dari teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Bandura. Teori ini mengemukakan bahwa seseorang cenderung meniru prilaku yang diamatinya. Begitu juga efek kekerasan yang ditimbulkan oleh televisi, kecenderungan audiens untuk meniru prilaku kekerasan yang dilihatnya dari televisi dapat menyebabkan hal tersebut terjadi.
  • The Powerfull Effects Model: Teori yang dikemukakan oleh Elizabeth Noelle Neuman ini memperkuat teori spiral of silence. Teori ini mengatakan bahwa media massa dapat mempengaruhi prilaku public (baca juga: metode penelitian komunikasi).

Demikian artikel mengenai teori komunikasi persuasif ini. Ada 9 teori komunikasi persuasif yaitu teori perubahan sikap, teori konsistensi afektif-kognitif, tori belajar, teori penilaian sosial, teori efek media massa, teori persepsi, teori fungsional, teori keseimbangan, dan teori distorsi kognitif.

Anda juga bisa membaca teori – teori lainnya seperti teori komunikasi menurut para ahli, teori media baru, teori public relationsTeori Komunikasi OrganisasiTeori DramaturgiTeori PersTeori Komunikasi Antar PribadiTeori Komunikasi PolitikTeori Interaksi SimbolikTeori Konstruksi SosialTeori Komunikasi OrganisasiTeori Public Relations, dan teori lainnya. Semoga bermanfaat.

Artikel Komunikasi Lainnya