Kata jurnalis mungkin sudah sangat familiar bagi telinga anda. Anda akan menemukan karya para jurnalis di surat kabar yang anda baca setiap pagi, di majalah kesayangan anda, di radio, atau di televisi yang anda tonton.
Jurnalis adalah orang yang pekerjaannya berkaitan dengan pemberitaan/ penyajian informasi. Pekerjaan jurnalis mencakup peliputan berita, penulisan, hingga penyajiannya melalui media massa. Jurnalistik merupakan salah satu cabang ilmu komunikasi.
Belakangan, seiring berkembangnya internet, muncul istilah jurnalistik online. Apakah jurnalistik online itu? Apa bedanya dengan jurnalistik konvensional? Lalu Siapa sajakan yang termasuk jurnalistik online?
Jika anda sedang mencari tahu mengenai hal ini, anda berada pada laman yang tepat, karena pada artikel kali ini PakarKomunikasi akan memaparkan tentang Jurnalistik Online, pengertian, prinsip kerjanya serta kelebihannya dibandingkan dengan jurnalis konvensional (baca juga: pengantar ilmu komunikasi).
Pengertian Jurnalistik Online
Jurnalistik online adalah seorang jurnalis pada media online seperti website, blog, forum, sosial media atau media-media online lainnya. Sama seperti Jurnalistik konvensional, jurnalistik online juga harus menaati kode etik wartawan, dan melakukan tugas-tugas jurnalis pada umumnya. Bedanya hanya pada media yang digunakan untuk menyajikan berita.
Jurnalistik online merupakan jurnalis generasi ketiga. Jurnalistik generasi pertama adala jurnalistik cetak, yang menyajikan berita melalui media cetak seperti surat kabar atau majalah. Jurnalisme generasi kedua adalah jurnalisti elektronik, yang menyajikan berita dalam media elektronik seperti radio atau televisi (baca: pengertian jurnalistik menurut para ahli).
Jurnalistik online sering disebut juga sebagai Jurnalis Internet (Internet Journalism), Jurnalis Website (Web Journalism), Jurnalis Digital (Digital Journalism), Jurnalis Siber (Cyber Journalism), atau juga Jurnalis Judul (Heading Journalism). Setiap jurnalis dewasa ini dituntut untuk bisa menjadi jurnalis online, karena hampir semua media cetak dan media elektronik kini telah memiliki versi media online agar bisa diakses oleh pembaca dari seluruh dunia. (baca juga: literasi media).
Prinsip Jurnalistik Online
Menurut Paul Bradshaw ada lima prinsip dasar jurnalistik online, yang disingkat dengan BASIC, yaitu Brevity – Adaptabillity – Scannabillity – Interactivity – Community. Lebih jelasnya sebagai berikut:
1. Brevety (Ringkas)
Tulisan harus dibuat seringkas mungkin, tidak panjang dan bertele – tele (baca: prinsip-prinsip komunikasi). Sebaiknya tulisan panjang, diringkas menjadi beberapa tulisan pendek agar dapat dibaca dan dipahami dengan cepat. Istilah umumnya, Keep It Short and Simple (kiss).
2. Adaptabillity (mampu beradaptasi)
Dalam menyajikan berita/ informasi, jurnalis harus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi di bidang komunikasi. Jadi bukan hanya menulis berita, jurnalis jug dituntut untuk mampu menyajikan berita dengan keragaman cara penyajian. Bukan hanya tulisan, tapi juga disertai dengan gambar, atau bisa juga disajikan dalam format video atau suara. Jurnalis harus mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan preferensi pembaca.
3. Scannabillity (dapat dipindai)
Situs/ laman web jurnalisme dituntut untuk memiliki sifat dapat dipindai, untuk memudahkan penbaca. Sebab sebagian besar pengguna situs tersebut melakukan pencarian secara spesifik, dengan memindai halaman web. Pembaca akan mencari informasi utama, subheading, link, dll untuk membantu menavigasi text, sehingga tidak perlu melihat monitor dalam waktu yang lama. Oleh sebab itu penentuan judul berita sangat pentig dalam menarik minat pembaca, terutama dua kata pertama pada judul. (Baca juga: Kode Etik Wartawan)
4. Interactivity (interaktivitas)
Pembaca dibiarkan menjadi pengguna, dalam artian memberikan keleluasaan pada pembaca untuk memberikan tanggapan, atau komunikasi lainnya pada jurnalis melalui laman situs tersebut. Dengan begitu pembaca akan merasa bahwa dirinya dilibatkan dan dihargai, sehingga mereka semakin merasa senang membaca situs tersebut.
5. Community and Conversation (komunitas dan percakapan)
Pembaca media online tidak hanya bersifat pasif dalam membaca berita, seperti ketika membaca berita pada Koran atau televisi. Sebab media Online memungkinkan pengguna untuk melakukan percakapan – percakapaan pendek untuk menanggapi isi berita, misalnya melalui kolom komentar. Sebagai timbal baliknya, jurnalis juga harus menanggapi interaksi dari pembaca tersebut, sehingga tercipta komunitas dan percakapan didalamnya (baca: komunikasi yang efektif).
Baca juga
- Teori Agenda Setting
- Bahasa Sebagai Alat Komunikasi
- Filsafat Komunikasi
- Psikologi Komunikasi
- Sosiologi Komunikasi
Karakteristik Jurnalistik Online
Media online memiliki banyak perbedaan dibandingkan dengan media cetak dan elektronik, sehingga jurnalistik online memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan jurnalisme konvensional. Berikut beberapa karakteristik jurnalisme online:
1. Audience Control
Dalam jurnalistik online, audiens (pembaca, pengguna, atau pengunjung situs) diberi keleluasaan untuk memilih berita/ informasi yang diinginkannya sendiri. Dengan begitu audiens dapat terlibat langsung untuk menentukan urutan bacaan dari mana lalu ke bacaan mana. Dari topik mana ke topic mana, bahkan loncat tahun. Audiens tidak hanya pasif menerima struktur/ urutan berita dari penerbit seperti pada media konvensional.
2. Immediacy
Dalam jurnalistik online, setiapkali berita di posting, maka berita itu akan langsung bisa diakses, dibaca oleh audiens dari seluruh dunia. Waktu yang diperlukan untuk menyampaikan berita tersebut jauh lebih cepat dibandingkan media konvensional yang memerlukan proses pencetakan dan pengiriman seperti Koran. Informasi/ berita tersebut juga dapat langsung diakses oleh penggunanya, tanpa perlu perantaraan pihak ketiga.
3. Multimedia Capability
Media online memungkinkan jurnalis menggunakan berbagai cara dalam penyajian berita. Berita dapat disajikan dalam bentuk teks, suara, gambar, video, atau komponen lainnya sekaligus.(baca: komunikasi lintas budaya)
4. Nonlienarity
Berita-berita yang disajikan oleh jurnalistik online bersifat independen. Setiap berita dapat berdiri sendiri, sehingga audiens tidak harus membaca seluruh rangkaian berita secara berurutan untuk dapat memahami isi berita.
5. Storage and retrieval
Media online memungkinkan karya para jurnalis online tersimpan secara “abadi” sehingga audiens dapat dengan mudah diakses kembali kapanpun audiens mau. Jika ingin, audiens juga dapat menyimpannya sendiri.
6. Unlimited Space
Dalam jurnalistik online, ruang bukan masalah. Halaman (page) tempat Informasi/ berita disajikan tak terbatas ukuran serta jumlah, sehingga artikel dapat dibuat sepanjang dan selengkap mungkin untuk memenuhi kebutuhan pengguna. (Baca juga: Paradigma Komunikasi)
7. Interactivity
Jurnalistik online memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara audiens dengan berita/ informasi yang dibaca, termasuk juga redaksi (wartawan), seperti melalui kolom komentar atau sosial media (baca juga: etika komunikasi di internet).
Keahlian yang harus dimiliki Jurnalis Online
Seiring dengan perkembangan internet sebagai media komunikasi, jurnalis online dituntut untuk memiliki berbagai keahlian. Bukan hanya mahir menulis, namun juga mengolah foto/ video dan menguasai dasar-dasar HMTL. Berikut 9 keahlian yang harus dimiliki jurnalis online seperti ditulis dalam ‘Advancing The Story’:
- Mampu menulis dan mengedit scrip berita/ infomasi (Writing or Editing Scripts).
- Mampu melakukan manajemen project (Project Management).
- Memiliki keahlian Blogging.
- Mampu mendesain tampilan antarmuka laman (User Interface Design/Photo Shooting).
- Mampu memproduksi video (Video Production).
- Mampu melakukan administrasi dan organisasi staff (Staff Organization/Administration).
- Dapat menggabungkan cerita dalam bentuk tulisan-tulisan pendek. (Story Combining/Shortening).
- Dapat melaporkan dan menulis berita original (Reporting and Writing Original Stories).
- Dapat melakukan editing foto/ gambar (Photo/Image Editing).
Baca juga:
- Komunikasi Gender
- Komunikasi Massa
- Komunikasi Antar Pribadi
- Komunikasi Organisasi
- Sistem Komunikasi Indonesia
Demikian artikel mengenai jurnalis online ini. Jurnalistik online adalah orang yang pekerjaannya berkaitan dengan pemberitaan/ penyajian informasi dalam media online. Jurnalistik online memiliki karakteristik serta berbagai keahlian tersendiri yang berbeda dengan jurnalis konvensional.
Semoga artikel ini bisa memberikan informasi yang anda butuhkan. Jika ada pertanyaan, pemambahan, atau komentar yang membangun, silahkan tinggalkan pesan, dan jangan lupa berbagi ya jika anda merasa artikel ini bermanfaat. Sekian dan Terimakasih.