Komunikasi Kesehatan yang Efektif Menurut Ahli

Masih banyak orang yang mengira bahwa cakupan bidang Ilmu Komunikasi hanya terbatas pada keterampilan berbicara terutama di depan umum dan kajian media massa atau jurnalistik saja. Padahal, Ilmu Komunikasi mencakup hampir seluruh lapisan dan unsur kehidupan karena penggunaannya sangat dibutuhkan oleh berbagai kalangan. Tak luput juga dalam bidang kesehatan, dimana terdapat kajian khusus yang membahas mengenai komunikasi kesehatan. Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas lebih mendalam mengenai kajian komunikasi kesehatan. (Baca juga: Komunikasi Internasional)

Pengertian Komunikasi Kesehatan

Sesuai dengan namanya, konsep komunikasi kesehatan berakar dari dua konsep yaitu komunikasi dan kesehatan itu sendiri. Komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatus yang artinya “berbagi” atau “menjadi milik bersama”, menegaskan bahwa tujuan dilakukannya adalah untuk berbagi dalam kebersamaan. Secara mendasar dan sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau pembagian pesan dari satu pihak ke pihak lain supaya mendapatkan pemahaman bersama terhadap suatu hal pada pesan tersebut.

Sedangkan pengertian kesehatan berasal kata dari sehat, dan dapat dimaknai secara luas baik sehat jasmani maupun rohani. Gochman dan De Clereq menjelaskan bahwa kesehatan dapat sangat luas dan cukup sulit untuk maknanya, dimana bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang mengandung komponen biomedis, personal, serta sosiokultural. Hal ini juga bisa berarti kalau kesehatan adalah kondisi atau keadaan dimana seseorang terbebas dari segala penyakit fisik dan juga dilihat dari segi mental atau perasaan yang memang lebih sulit untuk dilihat dan diamati secara kasat mata. (Baca juga: Komunikasi Pertanian)

Berdasarkan kedua konsep tersebut, dapat ditarik pengertian bahwa komunikasi kesehatan adalah proses penyampaian pesan berisi hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan oleh pemberi pesan kepada penerimanya melalui berbagai media yang dianggap tepat. Penyampaian pesan ini memiliki tujuan dasar untuk memberikan pengarahan mengenai kesehatan secara utuh baik jasmani dan rohani guna mendukung tercapainya perilaku manusia untuk kesejahteraan sosial. Pesan-pesan yang terdapat di dalam komunikasi kesehatan tentunya lebih berfokus dan khusus dibanding komunikasi secara umum, yang biasanya meliputi mengenai isu-isu kesehatan yang sedang beredar dan bagaimana penjagaaan kesehatan yang tepat bagi masyarakat.

 Dengan menerapkan konsep komunikasi kesehatan, berbagai strategi komunikasi digunakan supaya dapat menyampaikan informasi dan edukasi kesehatan kepada berbagai lapisan masyarakat supaya dapat berperan aktif dalam penggalakkan kesehatan. Penggalakkan kesehatan in mencakup berbagai hal dari soal penjagaan diri dari penyakit, proses pencegahan penyakit, sampai bagaimana menyadari kalau orang-orang di sekitar mengalami kondisi kesehatan yang tidak sehat baik secara jasmani maupun rohani. Dengan begitu, masyarakat diharapkan memiliki pengetahuan mendasar dan informasi yang mumpuni mengenai kesehatan untuk dapat memiliki sikap dan perilaku masyarakat yang mengedepankan pola hidup sehat. (Baca juga: Komunikasi Dakwah)

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa komunikasi kesehatan memiliki dua unsur pentinig yang menjadi dasar dalam konsep kajiannya, yaitu:

  1. Masyarakat yang terdiri dari individu-individu melakukan proses komunikasi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dengan menggunakan berbagai elemen dan strategi yang ada dalam kajian komunikasi.
  2. Media dan teknologi terkini digunakan sebagai sarana atau channel untuk melakukan proses penyampaian pesan-pesan kesehatan secara lebih luas supaya dapat menumbuhkan pengetahuan dan kesadaran individu serta komunitas terhadap pentingnya kesehatan.

Tujuan Komunikasi Kesehatan

Setelah memahami apa itu konsep dari komunikasi kesehatan, selanjutnya kita perlu membahas mengenai apa saja tujuan dari diterapkan dan dilaksanakannya komunikasi kesehatan itu. Secara mendasar, tujuan dari komunikasi kesehatan terbagi menjadi tujuan strategis dan tujuan praktis. Tujuan strategis dari komunikasi kesehatan ada empat, yaitu:

  1. Menyampaikan informasi kesehatan dari satu pihak ke pihak lain, yang mana diharapkan dan ditujukan supaya pihak yang diberi informasi akan menyampaikan lagi informasi tersebut ke pihak selanjutnya. Dengan begitu terjadi rantai informasi dan pengetahuan kesehatan yang terus-menerus dan bersambung sehingga dapat diketahui oleh berbagai kalangan masyarakat. (Baca juga: Jenis Program Televisi)
  2. Membuat orang yang diberikan informasi dan edukasi dapat membuat keputusan mengenai kesehatan, baik untuk diri mereka sendiri maupun orang sekitar seperti keluarga atau kerabat. (Baca juga: Nilai Berita)
  3. Membentuk terciptanya perilaku hidup yang sehat baik jasmani atau rohani, dimana orang-orang yang mendapatkan informasi dapat menjaga kesehatan mereka sendiri dan berusaha keras untuk terus menciptakan lingkungan yang sehat. (Baca juga: Teori Agenda Setting)
  4. Mengajak orang untuk memperhatikan dan memelihara kesehatan diri mereka masing-masing, sehingga dapat terus sehat jasmani dan rohani serta terhindar dari berbagai ancaman penyakit. (Baca juga: Teori Difusi Informasi)

Sedangkan tujuan praktis dari komunikasi kesehatan ada empat, yaitu:

  1. Meningkatkan pengetahuan bagi pelaku kesehatan mengenai apa saja prinsip dan proses komunikasi yang terjadi antara manusia, bagaimana menyusun isi pesan supaya dapat tersampaikan dengan baik, memilih media yang tepat dan sesuai dengan target yang akan diberikan informasi, hingga mengatur feedback atau respon yang diberikan oleh masyarakat kepada pemberi pesan. (Baca juga: Konteks Komunikasi)
  2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam hal melaksanakan komunikasi dengan efektif baik secara verbal maupun nonverbal guna menyampaikan informasi dan pesan-pesan kesehatan pada masyarakat luas. (Baca juga: Komunikasi Non-Verbal)
  3. Membentuk perilaku dan sikap yang tepat dalam mengkomunikasikan pesan kesehatan dengan baik kepada masyarakat, serta memiliki gaya bicara yang menyenangkan serta percaya diri sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik. (Baca juga: Jenis-Jenis Interaksi Sosial)
  4. Memahami interaksi yang terjadi dengan audience atau masyarakat oleh pelaku kesehatan saat menyampaikan pesan kesehatan dan mengerti dengan baik mengenai hubungan antara kesehatan dengan perilaku individu yang diberikan informasi. (Baca juga: Etika Komunikasi) 

Ruang Lingkup Komunikasi Kesehatan

Seperti yang telah diulas sebelumnya bahwa komunikasi kesehatan memang memiliki cakupan yang lebih fokus dan khusus dibandingkan komunikasi secara umum. Untuk lebih memahaminya, berikut adalah beberapa ruang lingkup yang terdapat pada konsep kajian komunikasi kesehatan. (Baca juga: Jenis Metode Penelitian Kualitatif)

A. Usaha-usaha kesehatan

Hal yang pertama terdapat dalam ruang lingkup komunikasi kesehatan adalah usaha-usaha kesehatan yang memiliki empat tingkatan. Tingkat pertama adalah usaha pencegahan penyakit, dimana hal ini harus dilakukan guna meningkatkan kesehatan tubuh dan dijalankan sebelum terkena penyakit. Usaha ini dapat dilakukan dengan menyebarkan informasi penting mengenai penjagaan kesehatan dan pencegahan penyakit yang umum terjadi di masyarakat, hingga kegiatan medis sebagai tindak preventif seperti vaksinasi. (Baca juga: Etnografi Komunikasi)

Tingkat kedua adalah pengobatan, dimana hal ini dilakukan saat individu sudah terlanjur terkena suatu penyakit tertentu yang menyerang sistem kesehatannya. Proses pengobatan dilakukan dengan mencari jenis pengobatan yang tepat dan sesuai dengan penyakit yang diderita sebagai cara mengatasi permasalahan yang diderita. Tingkatan selanjutnya adalah promotif yaitu melakukan perawatan supaya individu sembuh dengan sempurna dan mencegah penyakit datang lagi, Tingkat terakhir adalah rehabilitasi, yaitu usaha yang dilakukan untuk membuat individu kembali seperti sebelum terkena penyakit supaya dapat bergabung dengan masyarakat lainnya seperti semula.

B. Pencegahan terhadap penyakit

Ruang lingkup kedua dalam komunikasi kesehatan adalah pencegahan terhadap penyakit yang mengintai masyarakat sebelum akhirnya penyakit tersebut benar-benar mendatangi individu per individu. Dalam melakukan kegiatan pencegahan ini, para pelaku kesehatan dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyakit tertentu. Misalnya saja, apa dan bagaimana ciri orang yang mengalami penyakit tersebut, atau bagaimana tindakan pertama yang dapat dilakukan untuk menolong orang yang menderita penyakit itu. (Baca juga: Jurnalistik Televisi)

Pencegahan penyakit juga bisa dilakukan dengan mengajak serta semua lapisan masyarakat untuk menggalakkan pola hidup sehat dan teratur, sehingga dapat terhindar dari berbagai virus dan kuman yang menyebabkan penyakit. Dengan begitu, masyarakat akan merasa menjadi bagian yang penting dalam proses penjagaan kesehatan diri mereka sendiri maupun lingkungan sekitar karena telah dilibatkan. Bahkan bukan tidak mungkin jika masyarakat kemudian ikut menyebarkan informasi kesehatan yang telah mereka dapat karena merasa bahwa hal itu adalah hal yang penting untuk diketahui banyak orang. (Baca juga: Sejarah Jurnalistik di Indonesia)

Demikianlah pembahasan mengenai komunikasi kesehatan berikut pengertian, tujuan, dan ruang lingkup yang ada di dalamnya. Semoga informasi dalam pembahasan ini dapat berguna dan bermanfaat untuk menambah wawasan kita semua.

Artikel Komunikasi Lainnya