Komunikasi Nonverbal – Prinsip – Fungsi – Jenis

Komunikasi nonverbal memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita ketika kita berkomunikasi dengan orang-orang yang kita temui. Komunikasi nonverbal adalah sebuah proses menggunakan pesan-pesan tanpa kata untuk menyamakan makna. Studi ilmiah pertama tentang komunikasi nonverbal dapat kita ketahui melalui buku Charles Darwin, sang penemu teori evolusi. Dalam bukunya ia berpendapat bahwa semua mamalia menunjukkan emosi melalui raut wajah. Emosi merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal yang menggambarkan pentingnya arti komunikasi apapun konteksnya.

Baca juga : Konteks Komunikasi

Pengertian Komunikasi Nonverbal

Berikut adalah beberapa pengertian tentang komunikasi nonverbal menurut beberapa ahli, diantaranya adalah :

  • Judee Burgoon mendefinisikan komunikasi nonverbal sebagai perilaku selain kata-kata yang membentuk sistem koding secara sosial, karenanya komunikasi nonverbal dikirimkan secara intens dan diinterpretasi secara intens, yang digunakan diantara anggota komunitas bicara secara regular, dan interpretasi dapat disadari secara sepakat.
  • Judy Pearson, dkk mendefinisikan komunikasi nonverbal sebagai sebuah proses penggunaan pesan tanpa kata yang menimbulkan makna.
  • K. Floyd (2009) mendefinisikan komunikasi nonverbal sebagai setiap perilaku dan karakteristik yang mengirimkan makna tanpa menggunakan kata-kata.
  • Mark L. Knapp dan J.T. Hall (2002) menyatakan bahwa komunikasi nonverbal merujuk pada komunikasi yang dihasilkan oleh beberapa makna lain selain kata-kata. Menurut Mark L. Knapp, Judith T. Hall, dan Terrence G. Horgan (2014 : 4), komunikasi nonverbal memiliki 3 (tiga) aspek utama, yaitu :
    • Mengirim pesan-pesan nonverbal.
    • Menerima pesan-pesan non verbal.
    • Hubungan yang kompleks antara pengirman dan penerimaan pesan-pesan non verbal.

Baca juga :

Prinsip-prinsip Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal bekerja berdasarkan beberapa prinsip. Menurut Dale G. Leathers, prinsip-prinsip komunikasi nonverbal adalah sebagai berikut (Rakhmat, 2001 : 287 – 289) :

  1. Komunikasi nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi.
  2. Komunikasi nonverbal lebih efektif dalam menyampaikan perasaan dan emosi dibandingkan dengan komunikasi verbal.
  3. Komunikasi nonverbal lebih efektif dalam menyampaikan makna dan maksud yang relative bebas dari penipuan, distorsi dan kerancuan.
  4. Komunikasi nonverbal lebih efisien dibandingkan dengan komunikasi verbal.
  5. Komunikasi nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat.
  6. Komunikasi nonverbal bersifat metakomunikatif yang sangat diperlukan dalam rangka mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi.

Baca juga :

Fungsi Komunikasi Nonverbal

Fungsi utama komunikasi nonverbal adalah untuk mengirimkan makna melalui penguatan, berlawanan dengan komunikasi verbal, serta mengganti lambang-lambang verbal. Komunikasi nonverbal juga digunakan untuk mempengaruhi orang lain dan mengatur alur percakapan. Lebih lengkapnya, fungsi-fungsi komunikasi nonverbal adalah sbagai berikut :

  • Komunikasi nonverbal mengirimkan makna.
  • Komunikasi nonverbal mempengaruhi orang lain.
  • Komunikasi nonverbal mengatur alur percakapan.
  • Komunikasi nonverbal berdampak pada hubungan.
  • Komunikasi nonverbal mengekspresikan identitas kita.

Baca juga : Hambatan-hambatan Komunikasi

Sementara itu, menurut Argyle (1988) perilaku nonverbal memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

  • Mengekspresikan emosi dalam artian bahwa emosi pada umumnya diekspresikan melalui wajah, tubuh, dan suara.
  • Mengirimkan sikap-sikap interpersonal yaitu membentuk dan mengelola hubungan.
  • Presentasi diri atau menampilkan kepribadian seseorang kepada orang lain.
  • Melengkapi pembicaraan dengan tujuan untuk mengelola umpan balik, perhatian, dan lain-lain – vokalisasi dan perilaku nonverbal adalah sesuai dengan ujaran percakapan
  • Ritual – menggunakan salam, gerakan tangan, dan lain-lain.

Baca juga : Teori Interaksi Simbolik

Jenis-jenis Komunikasi Nonverbal

Sebagaimana bahasa verbal yang dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, begitu pula dengan komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis, yaitu :

  • Kinesik – studi tentang gerakan tubuh termasuk postur tubuh. Kinesik memiliki beberapa komponen yaitu gesture tubuh, gerakan kepala, kontak mata, dan ekspresi wajah.
  • Proksemik – studi tentang penggunaan ruang dan jarak dalam komunikasi manusia.
  • Kronemik – disebut juga dengan komunikasi temporal, yaitu cara seorang individu mengorganisasi dan menggunakan waktu dan pesan yang diciptakan. Waktu memiliki dampak terhadap komunikasi, termasuk didalamnya adalah perbedaan siklus waktu, perbedaan antara orang-orang yang berorientasi ke masa depan dan masa lalu, serta perspektif budaya tepat waktu sebagai sesuatu yang tetap dan dapat diukur atau bersifat cair dan mudah diadaptasi.
  • Paralinguistik – adalah suara tanpa kata dan karakteristik bahasa tanpa kata seperti pitch, volume, peringkat, dan kualitas
  • Artifak – ornamen-ornamen yang diperlihatkan
  • Haptik – perilaku menyentuh yang mengirimkan makna selama interaksi. Sentuhan bekerja pada berbagai tingkatan termasuk didalamnya professional-fungsional, sosial-sopan santun, persahabatan-kehangatan, dan cinta-intim.

Baca juga : Etnografi Komunikasi

Manfaat Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal memiliki beberapa manfaat  yang sangat penting dalam kaitannya dengan komunikasi verbal. Berikut adalah beberapa manfaat komunikasi nonverbal menurut Mark L. Knapp (1972), yaitu :

  • Repetisi terjadi manakala pesan yang sama dikirim secara verbal dan nonverbal.
  • Aksentuasi maksudnya adalah bahwa adanya penggunan petunjuk nonverbal untuk menguatkan pesan yang dikirimkan.
  • Komplemen maksdunya adalah bahwa kode-kode nonverbal dan verbal menambah makna bagi satu sama lain.
  • Kontradiksi maksudnya adalah bahwa terjadi konflik antara pesan verbal dan pesan nonverbal.
  • Substitusi maksudnya adalah bahwa kode-kode nonverbal digunakan untuk menggantikan lambang-lambang verbal.

Baca juga : Teori Semiotika Roland Barthes

Kompetensi Komunikasi Nonverbal

Agar kita memiliki kompetensi dalam komunikasi nonverbal, maka kita harus mampu mengidentifikasi serta menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kompetensi dalam dua hal yaitu kompetensi dalam mengirimkan pesan-pesan nonverbal dan kompetensi dalam menginterpretasi pesan-pesan nonverbal.

a. Kompetensi dalam Mengirimkan Pesan-pesan Nonverbal

Untuk memperkaya kompetensi kita mengenai encoding pesan-pesan nonverbal, maka kita harus meningkatkan kepedulian kita terhadap pesan yang kita kirimkan dan kita terima, serta konteks dimana komunikasi tersebut terjadi. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang multi saluran sehingga sangat penting bagi kita untuk peduli bahwa petunjuk komunikasi nonverbal dapat melengkapi, meningkatkan, atau bahkan bertolakbelakang satu sama lain. Perlu disadari juga bahwa norma-norma dan harapan untuk mengirim pesan-pesan nonverbal khususnya sentuhan dan ruang atau jarak pribadi bervariasi antara konteks hubungan dan konteks professional.

Beberapa pedoman yang dapat kita lakukan untuk mengirim pesan-pesan nonverbal, yaitu :

  • Memahami bahwa komunikasi nonverbal adalah multi saluran
  • Memahami bahwa komunikasi nonverbal berdampak pada interaksi yang dilakukan
  • Memahami bagaimana komunikasi nonverbal menciptakan laporan
  • Memahami bagaimana komunikasi nonverbal mengatur percakapan
  • Memahami bagaimana komunikasi nonverbal terkait dengan cara kita mendengarkan
  • Memahami bagaimana komunikasi nonverbal terkait dengan kesan
  • Meningkatkan kompetensi dalam saluran khusus komunikasi nonverbal

b. Kompetensi untuk menginterpretasi pesan-pesan nonverbal

Sementara itu, untuk meningkatkan kompetensi kita mengenai decoding pesan-pesan nonverbal, maka kita harus melihat berbagai petunjuk nonverbal. Kita harus menghindari menempatkan terlalu banyak pada salah satu petunjuk dan melakukan evaluasi pesan-pesan nonverbal dalam kaitannya dengan konteks dan pengalaman kita sebelumnya dengan orang lain. Meskipun kita lebih menitikberatkan pada komunikasi nonverbal dibandingkan dengan pesan verbal ketika mendeteksi manipulasi, tidak ada aturan baku yang dapat memungkinkan kita untuk mengatakan bahwa orang lain itu memperdayakan atau tidak.

Terdapat beberapa pedoman yang dapat kita jadikan dasar untuk menginterpretasi pesan-pesan nonverbal, yaitu :

  • Dalam komunikasi nonverbal tidak ada kamus nonverbal
  • Menyadari bahwa sinyal-sinyal nonverbal adalah terkait satu sama lain
  • Membaca petunjuk nonverbal dalam sebuah konteks
  • Menginterpretasi petunjuk dalam berbagai saluran khusus
  • Mendeteksi manipulasi.

Peran Komunikasi Nonverbal dalam Berbagai Bidang

Peran penting komunikasi nonverbal dalam berbagai bidang komunikasi dapat kita lihat melalui uraian singkat berikut ini.

  • Komunikasi Nonverbal dan Konteks Hubungan

Peran penting komunikasi nonverbal adalah membentuk dan mengelola hubungan interpersonal dalam sistem komunikasi interpersonal. Komunikasi nonverbal membantu memulai hubungan melalui pengelolaan kesan atau impression management dan self-disclosure. Komunikasi nonverbal juga membantu mengelola hubungan sebagaimana komunikasi nonverbal membantu dalam ekspresi emosi yang diminta dan memberikan dukungan emosi ( Baca juga : Teori Dramaturgi – Teori Fenomenologi )

  • Komunikasi Nonverbal dalam Konteks Profesional

Para professional mengindikasikan bahwa komunikasi nonverbal adalah salah satu bagian penting dalam pekerjaan mereka. Para pemimpin organisasi dapat menggunakan keterampilan melakukan decoding nonverbal untuk berbicara dengan bawahannya ketika berada dalam tekanan dan membutuhkan dukungan. Selain itu, para pemimpin organisasi dapat menggunakan keterampilan encoding untuk mempertunjukkan sensivitas nonverbal. Sinyal-sinyal nonverbal juga dapat membantu dalam pengelolaan kesan dalam bidang professional. (Baca juga : Teori Komunikasi KelompokTeori Komunikasi Organisasi – Pola Komunikasi Organisasi)

  • Komunikasi Nonverbal dan Budaya

Meskipun banyak dari sinyal nonverbal yang tampak lebih halus dan universal secara universal, beberapa diantaranya disadari sangat berbeda diantara kebudayaan, khususnya dalam proksemik, kontak mata, dan sentuhan. Adalah lebih baik untuk mengembangkan lebih banyak pengetahuan umum tentang bagaimana norma-norma nonverbal berbeda berdasarkan nilai-nilai budaya dan memandang pengetahuan tersebut sebagai alat yang dapat didaptasi untuk digunakan dalam berbagai macam konteks budaya. (Baca juga :  Unsur Komunikasi Antar Budaya – Teori Komunikasi Antar Budaya)

  • Komunikasi Nonverbal dan Gender

Komunikasi nonverbal antara pria dan wanita, sebagaimana aspek-aspek komunikasi lainnya, sejatinya memiliki banyak kesamaan dibandingkan dengan perbedaannya. Hasil penelitian seringkali menunjukkan bahwa bagaimanapun juga gesture wanita, kontak mata, sentuhan, dan berdiri memiliki kesamaan dengan pria. Wanita hanya lebih banyak menggunakan ekspresi wajah dibandingkan pria. (Baca juga : Teori Feminisme Menurut Para Ahli)

Manfaat Mempelajari Komunikasi Nonverbal

Mempelajari komunikasi nonverbal dapat memberikan berbagai manfaat, diantaranya adalah :

Demikianlah uraian singkat tentang komunikasi nonverbal. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang komunikasi nonverbal dan penerapannya dalam berbagai bidang komunikasi antarmanusia. Semoga bermanfaat.