Proses Komunikasi Interpersonal dan Tingkatannya

Saat membicarakan mengenai komunikasi dan berbagai kajian yang ada di dalamnya, tentu tak dapat terlepas dari kajian komunikasi interpersonal atau antar pribadi. Komunikasi interpersonal memang merupakan salah satu bentuk komunikasi yang terbilang mendasar dan sering dilakukan oleh kita dalam kehidupan sehari-hari. Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas lebih lanjut mengenai komunikasi interpersonal dan proses komunikasi yang terjadi di dalamnya. (Baca juga: Komunikasi Kesehatan)

Pengertian Komunikasi Interpersonal

Sesuai dengan namanya, komunikasi interpersonal adalah kegiatan, bentuk, dan proses komunikasi yang terjadi antara dua personal atau pribadi baik menggunakan cara verbal maupun non-verbal. Syarat utama dalam komunikasi interpersonal ini adalah adanya dua orang yang melakukan komunikasi, tentunya tidak kurang dan juga tidak lebih. Karena jika kurang dari dua orang maka disebut komunikasi intrapersonal atau komunikasi dengan diri sendiri, dan jika lebih dari dua orang maka sudah disebut komunikasi kelompok. (Baca juga: Komunikasi Internasional)

Komunikasi interpersonal dilakukan oleh orang yang saling terhubung satu sama lain, dan bentuk komunikasinya adalah dyadic (komunikasi dua orang). Komunikasi interpersonal dilakukan oleh dua pihak yang saling tergantung satu sama lain, maksud saling tergantung disini adalah apa yang dilakukan oleh satu pihak dalam komunikasi interpersonal mempengaruhi pihak yang satunya. Karena adanya saling ketergantungan, komunikasi interpersonal tidak dapat dipisahkan dengan hubungan yang terjalin antar individu dan mempengaruhi serta mendefinisikan hubungan tersebut. (Baca juga: Pengertian Studi Kasus Menurut Para Ahli)

Jika hubungan yang terjalin antar dua individu yang melakukan komunikasi tersebut terbangun dengan intim, maka bisa diperkirakan kalau komunikasi tersebut akan terjadi secara berulang dan terus-menerus. Gambaran sederhananya adalah perbedaan antara komunikasi yang kita lakukan dengan salah seorang teman dekat dan saat berkomunikasi dengan petugas tiket bus atau kereta. Hubungan kita dengan teman jauh lebih dekat dan intim sehingga komunikasi yang terjadi antara kita dan teman itu kemungkinan besar akan terus-menerus terjadi, sedangkan hubungan dengan petugas tiket hanya sebatas selintas saat itu dan kemungkinan tidak akan berlanjut seterusnya. (Baca juga: Jenis Program Televisi)

Tingkatan Proses Komunikasi Interpersonal

Pembahasan selanjutnya adalah tingkatan atau tahapan yang terjadi dalam proses komunikasi interpersonal. Ada lima proses dasar yang terjadi dalam komunikasi interpersonal, yaitu:

1. Sensasi

Proses pertama adalah sensasi yang berasal kata dari bahasa Inggris sense, yang berarti alat indera yang membuat manusia merasakan dan terhubung dengan sekitarnya. Melalui proses sensasi, alat indera manusia menerima dan menyerap berbagai informasi yang diberikan atau ada di lingkungannya untuk kemudian diproses melalui saraf untuk kemudian diteruskan sebagai bahasa ke dalam otak. Dengan begitu, otak manusia akan memproses dan memahami apa saja yang diberikan oleh orang lain, dirasakan oleh dirinya sendiri, dan terjadi di lingkungan sekitarnya. (Baca juga: Teori Semiotika Ferdinand De Saussure)

Proses sensasi akan terjadi jika terpenuhi dua syarat mendasar, yaitu adanya objek atau stimulus dan kemampuan alat indera. Tanpa adanya kedua hal itu, meski ada satu saja elemen didalamnya; tetap saja tidak akan membuat proses sensasi terjadi. Jika tidak ada objek atau stimulus, maka tidak ada yang dapat dicerna dan diserap oleh alat indera manusia. Dan sebaliknya, jika alat indera tidak berfungsi dengan baik, maka meskipun ada sebanyak apapun objek dan stimulus tetap saja tidak akan terbentuk menjadi proses sensasi. (Baca juga: Jurnalistik Televisi)

2. Asosiasi

Proses selanjutnya adalah proses asosiasi, yang mana meneruskan informasi yang telah diserap dan diterima melalui proses sensasi. Pada proses ini, individu akan melakukan asosiasi yang berupa menyamakan atau mencocokkan informasi atau fenomena yang diterima tersebut dengan hal-hal yang sudah diketahui dan dialami sebelumnya. Hal ini bisa saja makna dari stimulus yang terjadi pada pengalaman masa lalu, atau hal lain yang pernah diketahui individu melalui sumber informasi lain. (Baca juga: Jenis Metode Penelitian Kualitatif)

Dengan begitu, proses asosiasi tiap individu bisa saja berbeda satu sama lain meskipun informasi yang diberikan atau fenomena yang dilihat sama dengan orang lain. Dalam proses ini, individu memiliki kecenderungan serta pengalamannya sendiri untuk kemudian mencocokkan dengan apa yang baru saja diterimanya dan tidak bisa diatur oleh pemberi informasi. Bahkan bisa dibilang proses ini ada di luar kuasa pemberi informasi atau pesan, karena pemberi pesan kemungkinan juga tidak tahu keseluruhan pengalaman dan informasi sebelumnya yang sudah dimiliki penerima pesan. (Baca juga: Etnografi Komunikasi)

3. Persepsi

Proses selanjutnya setelah asosiasi adalah persepsi, dimana individu memaknai, menyimpulkan, dan menafsirkan pesan atau informasi yang telah melewati dua proses sebelumnya tersebut. Dua proses sebelumnya yang sudah diulas diatas memang memberikan peranan besar dalam proses individu memberikan pemaknaan dan penafsiran terhadap informasi yang diterimanya. Keadaan alat indera dan pengalaman yang terjadi di masa lalu turut mempengaruhi saat individu berusaha memaknai informasi atau pesan yang diberikan, karenanya makna tidak bisa diserahkan pada pesan itu sendiri. (Baca juga: Semiotika Komunikasi)

Maksudnya disini adalah meskipun pesan yang diberikan memiliki makna yang ingin disampaikan oleh si pemberi pesan, namun tetap saja pada akhirnya yang memberikan makna pada saat pesan diterima adalah si penerima pesan itu. Karenanya para ahli komunikasi sering mengatakan bahwa “the meaning is not in the message, it is in the person” yang semakin memperkuat kenyataan bahwa bagaimanapun juga makna pesan dimiliki oleh orang yang menerimanya. (Baca juga: Teori Agenda Setting)

4. Memori

Proses selanjutnya adalah memori, yang mana dalam proses ini terdapat empat jenis memori. Yang pertama adalah recall, yaitu proses mengingat kembali berbagai informasi atau fakta yang tersimpan dalam otak namun tidak memiliki struktur yang cukup jelas. Jenis kedua adalah recognition, yaitu proses mengenali kembali atau menyadari hal-hal tertentu yang tersimpan dalam ingatan kita namun butuh proses mengambil informasi itu kembali. Proses ini biasanya terjadi saat kita sedang mengingat-ingat sesuatu yang cukup familiar namun tidak begitu nyata dalam ingatan, seperti misalnya nama atau wajah seseorang. (Baca juga: Sejarah Jurnalistik di Indonesia)

Jenis yang ketiga adalah relearning, yaitu proses mempelajari, memaknai, dan menyerap kembali informasi atau fenomena yang sebenarnya pernah diketahui sebelumnya. Proses ini kemungkinan terjadi saat informasi yang sebenarnya telah diketahui itu mulai samar-samar dalam otak atau ingatan kita. Dan jenis yang terakhir adalah reintegrasi, yaitu menyuusun, merekontruksi ulang, dan mengintegrasikan informasi atau sesuatu yang baru dengan berbekal ingatan yang hanya sedikit tersisa dalam otak kita. (Baca juga: Konteks Komunikasi)

5. Berpikir

Proses yang terakhir adalah proses berpikir, dimana pada proses ini individu melakukan penafsiran akhir terhadap informasi yang telah melalui keempat proses sebelumnya. Proses ini juga bisa dikategorikan sebagai proses penentuan dalam membuat suatu keputusan akan hal-hal terkait, dan yang paling sering adalah bagaimana makna akhir yang dimiliki individu tersebut terhadap pesan yang telah diberikan pihak lain. Dalam proses ini, individu menimbang secara keseluruhan mengenai makna pesana atau informasi berdasarkan proses penerimaan pesan, pengalaman masa lalu, persepsi yang dilakukan, hingga memori yang dimilikinya. (Baca juga: Komunikasi Pembelajaran)

Proses berpikir mungkin secara kasat mata sering terlihat seperti orang yang sedang melamun atau bengong, namun sebenarnya itu adalah proses krusial dalam membentuk sebuah makna atas informasi. Proses berpikir ini memiliki tiga fungsi mendasar dalam pengolahan pesan dan proses komunikasi itu sendiri. Fungsi-fungsinya adalah untuk membuat keputusan terhadap sesuatu yang dihadapi berdasarkan informasi atau pesan yang diterima, memecahkan permasalahan yang dimiliki, dan sebagai proses berpikir kreatif terhadap sesuatu hal atau fenomena. (Baca juga: Jenis-Jenis Interaksi Sosial)

Demikianlah pembahasan mengenai komunikasi interpersonal dan proses-proses yang terjadi di dalamnya. Semoga informasi dalam pembahasan ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. Dan tentunya dapat menambah wawasan kita semua mengenai kajian Ilmu Komunikasi, terutama konsep komunikasi interpersonal.

Artikel Komunikasi Lainnya