Komunikasi persuasif menurut para ahli merupakan sebuah cara berkomunikasi dengan tujuan yang jelas dan terarah, dimana tujuan tersebut adalah untuk merubah perilaku seseorang yang dijadikan target komunikasi atau biasa disebut komunikan. sedangkan teknik Komunikasi Persuasif adalah sebuah cara atau teknik menyampaikan pesan atau informasi pada saat melakukan suatu komunikasi dengan orang lain dengan cara membujuk atau mempengaruhi orang tersebut dengan cara yang halus dan sopan.
Tujuan dilakukannya komunikasi persuasif adalah untuk mencapai keinginan dari seseorang yang memberikan komunikasi, atau biasa kita sebut sebagai komunikator. Pada hakikatnya, Teori Komunikasi Persuasif Menurut Para Ahli mengandung unsur AIDDAS. AIDDAS yang dimaksudkan disini adalah Attention (Perhatian), Inters (Minat), Desire (Hasrat), Decision (Keputusan), Action (Aksi/tindakan), Satisfaction (Kepuasan). Artinya penggunaan komunikasi persuasif itu sendiri harus memberikan perhatian kepada lawan bicara, agar lawan bicara tersebut memiliki minat atau hasrat yang kuat untuk mengambil sebuah aksi atau keputusan. Pada akhirnya komunikasi persuasif yang dijalankan atau dilakukan memberikan kepuasan kepada kedua pihak.
Ketika Anda selaku komunikator ingin menjalankan komunikasi persuasif, tentunya Anda harus mengetahui dan mempelajari Teknik Komunikasi Efektif yang baik digunakan pada saat komunikasi sedang berlangsung. Teknik komunikasi yang anda gunakan tersebut akan dikatakan berhasil jika Komunikasi Antar Pribadi, Komunikasi Bisnis, Komunikasi Bisnis Lintas Budaya, Komunikasi Pembelajaran, Komunikasi Intrapersonal, Komunikasi Multimedia, yang anda lakukan dengan cara Komunikasi Langsung dan Tidak Langsung, tersebut mampu mengubah sikap dan tindakan seorang komunikan yang Anda targetkan. Pada komunikasi persuasif, biasanya dapat kita temui pada beberapa bentuk komunikasi seperti :
- Iklan atau pamflet yang biasa kita temui pada Komunikasi Pemasaran
- Dakwah atau khotbah keagamaan
- Pembelajaran disekolah
- Area pusat perbelanjaan
- Pemerintahan
Karena Macam-macam Media Komunikasi yang bermunculan sekarang ini, komunikasi persuasif juga dapat kota temukan pada model model komunikasi seperti Model Komunikasi Barnlund, Model Komunikasi Gudykunst, Model Komunikasi Transaksional, Model Komunikasi Antar Pribadi, Model Komunikasi Data, Model Komunikasi Schramm, Model Komunikasi Linear, Model Komunikasi Aristoteles, serta model-model komunikasi lainnya yang sering digunakan.
Untuk mencapai teknik Komunikasi yang Efektif, tentunya harus melewati beberapa Proses Komunikasi Efektif agar Tahap-tahap Komunikasi yang nantinya akan dilakukan boleh dikatakan memiliki sebuah Strategi Komunikasi Efektif. Cara Berkomunikasi Dengan Baik juga sangat diperlukan untuk menjalankan teknik komunikasi persuasif agar komunikasi yang dilakukan tidak akan menjadi sulit karena Hambatan-hambatan Komunikasi sudah berhasil diminimalisir. Beberapa cara atau teknik yang harus dipelajari antara lain :
- Pelajari cara merubah sikap seorang komunikan.
- Ubah pendapat seorang komunikan agar sama dengan pendapat Anda selaku komunikator.
- Ubah komunikan beserta pola pikirnya.
- Pelajari perubahan sosial yang terjadi.
- Berkomunikasilah dengan lancar.
- Perkuat komunikasi yang Anda lalukan menggunakan 3V, yakni verbal, visual, dan vocal.
- Bersikap humoris pada lawan bicara Anda.
- Pelajari menggunakan bahasa yang sopan.
- Jangan memakai kata kasar dan berbau SARA.
- Komunikator harus mampu membujuk komunikan tanpa paksaan dan tanpa kekerasan.
- Komunikator mempunyai kredibilitas tinggi.
- Komunikator mempunyai pengetahuan tentang apa yang akan disampaikannya.
- Pesan harus masuk akal dan dapat diterima oleh komunikan.
- Pengaruh lingkungan.
- Pengertian dan kesinambungan suatu pesan.
Selain kemampuan dalam menyampaikan pesan serta teknik-teknik diatas, masih banyak terdapat aspek-aspek lain yang harus diketahui oleh seorang komunikator. Antara lain :
1. Penyampaian pesan yang baik
Penyampaian pesan dari seorang komunikator akan mempengaruhi sikap komunikan jika pesan tersebut disampaikan dengan baik, tidak bertele-tele dan langsung pada point pembicaraan. Jika penyampaian pesan tersebut dilakukan dengan baik, maka sikap dan perilaku komunikan dapat dipastikan akan berubah mengikuti kemauan komunikator. Namun, jika penyampaian pesan yang dilakukan oleh seorang komunikator tersebut terkesan bertele-tele, tidak memiliki solusi atau bahkan terkesan memaksa, maka dapat dipastikan komunikan sebagai pendengar akan pergi dan menghindar. Penyampaian pesan yang baik merupakan salah satu Penerapan Strategi Komunikasi dalam Pembelajaran.
2. Komunikator sebagai pemilik kuasa
Komunikator dapat menimbulkan sikap tunduk dari seorang komunikan, karena komunikator bertindak sebagai pemegang kekuasaan. Tapi, kekuasaaan tersebut tidak boleh digunakan untuk menekan komunikan pada saat komunikasi terjadi. Komunikator sebagai pemilik kekuasaan dapat kita lihat pada beberapa profesi seperti guru, pemerintah, sales promotion, dan lain sebagainya yang menggunakan komunikasi persuasif untuk mengambil sebuah keputusan dan kesepakatan.
3. Berikan keleluasaan terhadap komunikan
Pada saat berkomunikasi, seorang komunikan harus diberi kebebasan sebebasnya untuk melihat baik dan buruknya sebuah pesan yang disampaikan. Jangan memaksa komunikan agar mengikuti perkataan, tapi berusahalah agar dia mengikuti perkataan komunikator atas kesadaran sendiri. Karena jika seorang komunikan merasa dirinya tidak bebas atau cenderung dipaksa, kemungkinan besar komunikan tersebut akan berontak dan membantah semua perkataan yang diucapkan atau disampaikan komunikator.
4. Buat komunikan percaya
Pesan yang disampaikan oleh komunikator seperti kata-kata, gerak tubuh, intonasi suara dan lain sebagainya harus mampu membuat seorang komunikan percaya dan yakin dengan apa yang Ia dengarkan. Kepercayaan yang berhasil dibentuk oleh komunikator, juga akan mempengaruhi minat dari komunikan untuk berbagi pesan atau informasil. Jika komunikan telah percaya dan semakin percaya dengan komunikator, maka semua informasi yang diinginkan oleh komunikator akan mudah untuk didapatkan.
5. Pilih komunikan dengan teliti
Komunikan merupakan orang atau kelompok yang menjadi target seorang komunikator dalam melakukan persuasi, oleh karena itu komunikator harus teliti untuk memilih komunikan. Usahakan memilih komunikan yang memang gampang untuk dipengaruhi dan dibujuk.
6. Bentuklah tanggapan yang baik pada komunikan
Komunikasi persuasif bertujuan untuk menanamkan dan membentuk tanggapan komunikan pada sebuah komunikasi yang dilakukan. Oleh karena itu, seorang komunikator harus mampu membentuk tanggapan komunikan dengan baik.
7. Ciptakan kesan yang baik
Sebuah kesan yang baik akan terbentuk pada saat komunikasi pertama kali dilakukan. oleh karenanya komunikator diharuskan mampu menciptakan kesan tersebut dengan baik bagi setiap komunikan yang ditemui. Kesan yang baik tersebut merupakan faktor penting dalam keberhasilan sebuah komunikasi persuasif.
8. Pahami komunikan dengan baik
Komunikator yang baik adalah yang mau mendengarkan setiap jawaban dari komunikan karena dengan mendengarkan komunikan, komunikator akan mengetahui karakter, keluhan, dan kebutuhan komunikan. Ketika semua hal pada komunikan sudah diketahui, maka untuk memahami komunikan tidak akan menjadi sulit dan komunikator akan mampu mempengaruhi emosi dan alam bawah sadar komunikan tersebut.
9. Tingkatkan keahlian Anda sebagai komunikator
Keahlian seorang komunikator juga akan sangat mempengaruhi kepercayaan, dan eksistensi dari seorang komunikan. Mengembangkan keahlian sebagai komunikator bertujuan agar komunikator tersebut lebih ahli dalam mempengaruhi dan melakukan persuasi kepada komunikan.
10. Berikan motivasi kepada komunikan
Menerapkan teknik motivasi menggunakan kompensasi dan insentif atau pemberian kata-kata yang menggugah semangat komunikan dapat menciptakan seperti hutang budi pada diri komunikan. Komunikan yang telah mendapatkan banyak motivasi dari komunikator akan merasa berkewajiban untuk membalasnya.
11. Carilah sumber-sumber bahasan yang terpercaya
Sumber bahasan yang terpercaya akan memberikan kesan bahwa seorang komunikator tersebut memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup. Hal ini juga akan membuat seorang komunikan lebih yakin mendengarkan setiap perkataan dari seorang komunikator.
12. Pelajari situasi pada saat melakukan komunikasi
Setiap komunikasi pasti dilakukan dalam berbagai situasi yang terjadi dan situasional lingkungan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang komunikator harus mengetahui bagaimana situasi perasaan komunikan, situasi lingkungan, kondisi serta latar belakang tempat terjadinya komunikasi persuasif dilaksanakan.
13. Pilih media yang baik dan benar
Pemilihan media yang baik dan benar juga akan mendukung proses terjadinya komunikasi berjalan dengan baik. Banyak sekali macam macam Media komunikasi yang dipilih tersebut harus mampu menyampaikan pesan suara yang ingin disampaikan sesuai dengan keinginan dan makna yang direncanakan. Media tersebut bisa menggunakan televisi, radio, media sosial, ataupun media massa lainnya yang dapat menyiarkan pesan dan menjangkau sasaran yang telah ditetapkan. Terdapat pula Media Komunikasi Politik yang bisa memuluskan anda dalam melakukan komunikasi persuasif.
14. Perhatikan efek yang timbul
Komunikasi persuasif yang dilakukan tentunya akan memberikan efek atau dampak kepada orang-orang yang telah dipilih dan dijadikan sebagai sasaran. Nah, agar proses tersebut tetap berjalan dengan baik, seorang komunikator harus memikirkan efek yang akan ditimbulkan setelah proses komunikasi terjadi. Jangan sampai efek yang ditimbulkan malah memberikan akibat yang buruk bagi komunikator ataupun komunikan itu sendiri. Mungkin dengan mengetahui Efek Media Massa Secara Umum akan membantu anda mencegah hambatan yang mungkin terjadi pada saat melakukan komunikasi persuasif.
15. Tentukan hasil yang diinginkan
Seorang komunikator juga harus menentukan hasil apa yang ingin dan akan dicapai jika proses komunikasi sudah terjadi. Hasil yang diinginkan misalnya adalah agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, membeli sebuah barang atau jasa dan lain sebagainya.
Teknik lainnya (16-20)
Selain teknik-teknik diatas, masih ada beberapa teknik komunikasi persuasif yang lain, yang mungkin juga dapat anda pelajari. Teknik tersebut adalah :
- Teknik Asosiasi yang menyajikan pesan dengan cara menggabungkannya dengan objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian komunikan.
- Teknik Integrasi yang menyatukan diri komunikator dengan diri komunikan dengan menggunakan kata-kata verbal yang bermakna menyatakan satu bagian atau satu sisi dengan komunikan, seperti menggunakan kata “kita”.
- Teknik Ganjaran merupakan teknik yang memperngaruhi seseorang atau kelompok dengan memberikan sebuah janji atau imbalan tertentu.
- Teknik Red – Herring yang biasanya digunakan komunikator ketika berada dalam posisi yang terdesak sehingga harus menghindar dari pertanyaan demi pertanyaan komunikan.
- Teknik Tataan yaitu menyusun pesan komunikasi agar enak didengar, dilihat atau dibaca serta memberikan efek agar komunikan mengikuti apa yang disarankan pada pesan yang dibuat tersebut.
Setelah melihat dan membaca penjelasan dari Pakar Komunikasi diatas, kami berharap agar setiap komunikasi persuasif yang Anda lakukan dapat berjalan dengan baik serta mencapai sasaran target yang Anda harapkan. Sebenarnya, seluruh teknik diatas dapat anda lakukan dengan mudah, ketika Anda memang benar-benar telah siap untuk menjadi seorang komunikator yang handal. Namun, tidak ada salahnya untuk mencoba teknik-teknik diatas meskipun Anda belum terlalu sering menjadi seorang komunikator.
Selain itu, teknik yang kami terangkan diatas juga dapat digunakan oleh Anda yang berprofesi sebagai sales promotion di sebuah perusahaan pencipta barang ataupun jasa. Semoga apa yang kami rangkum dan kamu tuliskan dari berbagai sumber terpercaya ini, dapat menambah pengetahuan anda tentang cara atau teknik komunikasi persuasif. Terimakasih, semoga bermanfaat.