Model Komunikasi Gudykunst – Konsep

Model komunikasi Gudykunst menjelaskan sebuah model komunikasi dimana di dalamnya terjadi interaksi antara dua budaya atau lebih yang berbeda. Tidak bisa kita pungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari, pasti terjadi proses interaksi sosial semacam ini. Apalagi di negara Indonesia, budayanya sangat majemuk dan bermacam-macam. Dalam satu wilayah, orang-orang yang tinggal di dalamnya belum tentu berasal dari satu budaya yang sama. Oleh sebab itu, model komunikasi ini menjabarkan bagaimana interaksi atau proses komunikasi tersebut bisa berlangsung.

Karakteristik Khas dari Model Gudykunst

Karakteristik yang paling khas dari tahap-tahap komunikasi Gudykunst adalah adanya penyandian pesan dan penyandian balik pesan. Di dalam prosesnya, terdapat proses interaktif yang sangat dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang dikelompokkan menjadi faktor sosiobudaya, psikobudaya dan faktor lingkungan. Tentu saja, filter atau penyaring tersebut bisa menjadi pembatas-pembatas pada komponen-komponen komunikasi di dalamnya melakukan penyandian pesan. Artinya, ada batas-batas tegas yang mungkin perlu diperhatikan sehingga komunikasi antar budaya ini tidak kemudian menghasilkan kesalahpahaman akibat perbedaan kebiasaan sebelumnya.

Faktor-faktor tersebut juga sangat berperan penting terutama dalam hal mempengaruhi komunikasi yang terjadi. Katakanlah apabila seseorang memiliki budaya berbicara dengan intonasi yang lebih keras, bisa memiliki persepsi lain saat dilakukan manakala lawan bicaranya adalah seseorang yang memiliki budaya berbicara dengan tutur kata yang lebih lembut. Itulah sebabnya filter-filter tadi diperlukan supaya komunikasi bisa berjalan dengan baik. Proses komunikasi efektif tersebut tentunya menjadi salah satu tujuan utama dari model komunikasi ini.

Kelebihan dan Kekurangan dari Model Gudykunts

Kelebihan dari model komunikasi Gudykunst adalah terjadinya interaksi yang akan memperluas pengetahuan mengenai budaya lain. Bila komunikasi berjalan dengan baik, maka akan ada perasaan saling paham dan saling tahu bahwa masing-masing individu membawa kebudayaan yang berbeda terutama dalam cara berkomunikasi mereka.

Tentunya ini adalah satu hal yang luar biasa dari apa yang model komunikasi ini akan terapkan. Apabila proses pemahaman ini berlangsung dengan baik, maka pengetahuan baru yang akan didapatkan pun bisa terjadi dengan lebih cepat.

Selain itu, ada kelebihan lain dimana komunikasi antar budaya menjadi lebih baik. Ini sudah sangat jelas, mengingat karena kesepahaman yang berhasil dicapai sebelumnya kemudian bisa memberikan toleransi-toleransi tersendiri. Jenis komunikasi antar budaya ini memang memiliki tantangan tersendiri. Mengetahui latar belakang dari masing-masing budaya sebelumnya akan menjadi nilai tambah tersendiri supaya komunikasi yang berlangsung bisa terjalin dengan lebih baik.

Meski pun ada beberapa kelebihan dari model komunikasi ini, namun rupanya ada beberapa kekurangan juga yang bisa saja muncul. Sebagai contoh adalah apabila tidak adanya kesepahaman atau toleransi yang muncul sebagai bentuk kesadaran bahwa masing-masing orang membawa budaya yang berbeda, maka bisa saja terjadi kesalahpahaman di sana.

Hal yang paling sederhana yang bisa saja muncul adalah timbulnya permusuhan akibat kesalahan penerimaan persepsi. Ambilah contoh misalnya anggukan kepala. Rata-rata orang menganggukkan kepala sebagai tanda setuju, namun rupanya ada beberapa budaya yang menandakan anggukan kepala sebagai tanda tidak setuju. Bila tidak ada satu kesepahaman yang tercapai, maka bisa saja ada kesalahpahaman yang terjadi. Individu harus memiliki cara berkomunikasi dengan baik sehingga terhindar dari masalah ini.

Selain kesalahpahaman, kekurangan lain yang bisa terjadi adalah dominasi dari suatu budaya yang dibawa seseorang dalam komunikasi itu sendiri. Sebagai contoh, seseorang justru kemudian akan meniru budaya orang lain setelah terjadi komunikasi sosial ini. Bila budaya yang dibawa itu baik, mungkin saja itu akan membawa keuntungan. Namun sebaliknya, bila rupanya budaya yang dibawa memiliki nilai yang kurang baik, itu justru bisa memberikan dominasi budaya yang negatif nantinya.

Setidaknya dari model komunikasi ini akan ada banyak hal yang kemudian bisa dicapai bersama-sama. Namun demikian, batasan-batasan tegas sebagai filter tadi harus dimiliki seseorang sehingga komunikasi antar budaya yang akan dicapai bisa dilaksanakan dengan baik. Konsep mendasar mengenai model komunikasi Gudykunst ini memang menarik untuk ditelisik.