17 Penerapan Strategi Komunikasi Dalam Pembelajaran

Penerapan strategi Komunikasi Pembelajaran yang baik dan berjalan dengan efektif tentunya dipengaruhi beberapa faktor pendukung untuk mencapai proses  Komunikasi Yang Efektif. Ketika menyampaikan informasi seperti ilmu pengetahuan atau teknologi kepada peserta didik, maka pengajar yang bertindak sebagai pemberi informasi haruslah mampu memberikan pemahaman yang cukup kepada peserta didik agar proses belajar mengajar menjadi efektif. Media pembelajaran kini semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman, karena seperti kita ketahui bersama dari catatan Sejarah Media Pembelajaran, dahulu proses pengajaran hanya mengandalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh guru ataupun dari buku.

Faktor yang mempengaruhi proses penerapan komunikasi pembelajaran terbagi kedalam 2 (dua) jenis, yaitu faktor internal yang berarti adalah semua faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik. Seperti kemampuan, motivasi, perhatian, persepsi, daya ingat, dan lainnya. Sedangkan faktor lainnya adalah faktor eksternal yang berarti segala faktor yang bersumber dari luar peserta didik seperti kondisi proses pembelajaran, metode yang dipakai, orang yang ditunjuk sebagai pengajar dan lain sebagainya.  Pada hakikatnya, komunikasi pembelajaran menggunakan 2 (dua) jenis komunikasi, yaitu Komunikasi Intrapersonal dan komunikasi persuasif yang keefektifan komunikasi tersebut bergantung kepada para pengajar dan peserta didik itu sendiri.

Sekarang ini sudah banyak media pembelajaran yang dapat kita gunakan pada kehidupan sehari-hari, karena komunikasi pembelajaran sekarang ini tidak hanya kita temui pada pembelajaran disekolah atau area pendidikan saja, melainkan dibanyak komunikasi yang kita lalukan. Sekarang, proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. Pembelajaran yang dilakukan secara langsung merupakan sebuah pembelajaran yang dilakukan secara langsung bertatap muka dengan para peserta didik, baik didalam ataupun diluar ruangan. Sedangkan pembelajaran secara tidak langsung merupakan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan bantuan media sebagai penghubung dan tidak harus bertatap muka dengan peserta didik. Beberapa media yang sering digunakan antara lain, media sosial, youtube, televisi dan lain sebagainya.

Nah, beberapa pembelajaran tersebut dapat kita temukan pada Macam-macam Media Komunikasi yang menggunakan beberapa jenis atau model komunikasi seperti Model Komunikasi GudykunsModel Komunikasi TransaksionalModel Komunikasi PemasaranModel Komunikasi Bisnis,  serta komunikasi lainnya yang memiliki Ciri ciri Media Pembelajaran antara lain :

  • Bersifat material dari sebuah konsep atau gagasan tertentu
  • Adaptif dan Interaktif
  • Reusable
  • Sesuai dan cocok digunakan pada area pendidikan
  • Penyampaiannya yang mudah
  • Visualisasi dan audio yang baik dan jelas

Komunikasi pembelajaran yang efektif tentunya juga harus menggunakan Strategi Komunikasi Efektif agar proses interaksi atau proses penerapan komunikasi pembelajaran tersebut berjalan dengan baik dan bekerja dengan maksimal. Untuk melakukan komunikasi pembelajaran yang efektif ada beberapa metode yang dapat dilakukan, seperti :

  • Metode Redundan atau Repetisi yaitu sebuah metode yang memberikan pengulangan terhadap suatu hal yang dibahas, baik dalam kata ataupun intonasi suara.
  • Metode Kanalisasi yang mengharuskan pengajar untuk mengenal betul siapa peserta didik, persamaan maupun perbedaan mereka.
  • Metode Informatif yang mengharuskan pengajar menyampaikan sesuatu berdasarkan data, fakta dan opini yang benar.
  • Metode Persuasif yang mengharuskan pengajar agar dapat mempengaruhi perasaan peserta didik untuk lebih giat belajar dengan menggunakan Komunikasi Persuasif.
  • Metode Edukatif yang memberikan edukasi, karena metode komunikasi ini tersusun dan terencana dengan baik serta harus memiliki tujuan yang baik.

Setelah membaca dan melihat penjelasan diatas, kami berharap Anda sebagai pembaca kami ingin mengetahui cara-cara penerapan komunikasi pembelajaran yang efektik. Oleh karena itu, kali ini kami sudah merangkum beberapa cara penerapan komunikasi pembelajaran dari berbagai sumber terpercaya dan akan kami terangkan kepada Anda. Beberapa cara penerapan komunikasi yang efektif dalam setiap proses pembelajaran tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Jangan selalu merasa benar

 Karena setiap manusia baik pengajar ataupun yang diajar tentunya memiliki kesalahan. Ketika pengajar memberikan metode atau pemahaman yang salah, jangan ragu untuk mengoreksinya agar informasi yang diberikan menjadi benar dan dapat dipahami oleh semua peserta didik.

2. Jangan membandingkan peserta didik

 Membandingkan peserta didik yang satu dengan yang lainnya bukan strategi komunikasi yang baik. Karena hal ini akan membuat peserta didik tidak percaya diri dan mungkin saja akan menghindar dari peserta didik yang lainnya. Selalu saring semua informasi yang akan diberikan, agar apa yang disampaikan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memberikan informasi yang akurat sesuai data dan fakta kepada para peserta didik.

3. Selalu memberikan kata pembuka

Pada saat ingin memulai atau melakukan sebuah proses pembelajaran. Kata pembuka seperti salam, ucapan selamat pagi/siang/sore/malam, menanyakan kabar peserte didik yang dilakukan dengan ramah (Humble) sambil melihat seluruh peserta didik dengan tatapan kegembiraan, akan membuat peserta didik merasa disayangi dan dicintai.

4. Cek seluruh peserta didik 

Apakah ada yang tidak hadir atau semuanya hadir. Jika ada yang tidak hadir, cobalah untuk bertanya kenapa si A tidak hadir, apa penyebab si A tidak hadir, dan lain sebagainya. Hal ini akan memberikan kesan kepada peserta didik, bahwa pengajar mereka peduli dan perhatian terhadap mereka.

5. Review atau bahas kembali pelajaran

Mengulang kembali pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya dengan cara menanyakan beberapa pertanyaan seperti ” sampai dimana pelajaran kita kemarin? pelajaran kita kemarin sudah dipelajari lagi belum dirumah? siapa yang masih ingat pelajaran kemarin? ” atau pertanyaan lainnya. Tapi, usahakanlah menggunakan kata ” kita ” agar peserta didik merasa berada disisi yang sama dan memiliki ikatan dengan pengajarnya.

6. Berikan respon

Pemberian respon positif kepada peserta didik ketika ada yang masih ingat dengan pelajaran kemarin. Respon tersebut bisa seperti, ” wah hebat kamu A, sepulang sekolah langsung belajar lagi ya? tetap pertahankan ya, kamu pintar “. (baca juga: Tujuan Komunikasi Pemasaran)

7. Beritahu materi yang akan dipelajari

Beserta tujuan kenapa materi tersebut harus dipelajari dan dipahami. Penerapannya bisa dengan cara pengajar bergabung dengan para peserta didik seraya berbicara dengan jelas dan mudah dipahami peserta didik. Jangan lupa untuk selalu antusias, semangat dan melakukan kontak mata kepada seluruh peserta secara bergantian agar para peserta didik juga tergugah semangatnya untuk belajar. (baca juga: Fungsi Periklanan)

8. Dengarkan dan jawab setiap pertanyaan 

Dengan baik dan jelas serta menggunakan bahasa yang tepat sesuai dengan konteks yang dibahas. Penggunaan komunikasi dengan bahasa dan intonasi suara yang jelas serta sesuai dengan konteks yang dibahas akan membuat peserta didik mudah untuk mengerti dan memahami perkataan pengajar.

9. Berikan kesempatan

Kepada peserta didik untuk mencatat hal-hal penting yang terdapat pada materi yang dibahas, seperti misalnya ketika membahas kegiatan keluarga dan kegiatan bermasyarakat, maka berikan tugas yang berhubungan dengan hal tersebut. Selain itu berikan kesempatan kepada peserta didik untuk memahami apa yang sedang dipelajari, jangan langsung memberikan materi yang lain padahal materi yang dibahas masih belum dimengerti oleh peserta didik. (baca juga: Tujuan Komunikasi Daring)

10. Berikan tugas 

Kepada peserta didik untuk mereka kerjakan setelah pengajar sudah merasa materi tersebut dipahami dengan baik. Setelah tugas tersebut selesai, berikan kesempatan kepada peserta didik untuk membacakan hasil pekerjaan mereka. Menyuruh peserta didik membacakan hasil pekerjaan mereka akan menunjukkan kepada mereka bahwa pengajar mereka selalu fokus dan  memperhatikan mereka. (baca juga: Teori Kepribadian Kelompok)

11 . Ajak peserta didik 

Untuk bersama-sama menyimpulkan inti dari materi yang telah dibahas hari ini. Hal ini akan memberikan suasana yang penuh keakraban dan ketegangan antara peserta didik akan semakin berkurang. Berikan juga beberapa candaan atau lelucon singkat agar suasana menjadi lebih cair dan penuh kekeluargaan. (baca juga: Fungsi Komunikasi Massa)

12. Berikan tugas tambahan

Seperti pekerjaan rumah kepada peserta didik. Hal ini akan menjaga daya ingat peserta didik akan materi yang telah dibahas tadi. Pengajar juga bisa memberikan imbalan kepada peserta didik, dengan mengatakan ” jika besok ada yang dapat nilai 10, akan diberikan hadiah buku tulis”. (baca juga: Fungsi Media Massa Menurut Para Ahl)

13. Himbau peserta didik 

Untuk lebih giat belajar dan membaca buku agar pengetahuan mereka semakin bertambah, serta berikan pesan-pesan moral yang bersifat memotifasi dan membangun karakter peserta didik sebagai bentuk saran dan bujukan dari seorang pengajar kepada muridnya. (baca juga: Efek Media Massa)

14. Akhiri pembelajaran

 Dengan baik serta penuh semangat, serta mengajak kembali seluruh peserta didik untuk melaksanakan tugas dengan baik, dan sepulang dari tempat pembelajaran jangan terlalu banyak bermain. Pengajar dapat memberikan kata kata seperti “baiklah untuk pembahasan dan pelajaran kita hari ini sudah cukup, jangan lupa kerjakan tugas-tugas yang telah diberikan serta sampai dirumah jangan terlalu banyak main dengan teman. Kerjakan dulu tugasnya sampai selesai baru main. Oke?” (baca juga: Tata Krama Komunikasi Sinkron)

Penerapan Lainnya

  • Bahas materi: yang sudah diberitahukan tadi dengan memberikan gambaran umum tentang materi tersebut ditambah juga dengan memberikan beberapa contoh yang sanggup membangun dan menumbuhkan imajinasi peserta didik.
  • Berikan motivasi: kepada peserta didik agar mereka  lebih berfokus terhadap materi yang dibahas serta perhatikan peserta yang belum paham dengan materi tersebut. Berikan pemahaman dan pengetahuan yang cukup hingga mereka benar-benar paham.
  • Fasilitasi peserta didik: untuk melakukan tanya jawab kepada pengajar mereka ketika pengajar merasa mereka sudah ingin bertanya. Hal ini bertujuan agar materi yang dibahas dapat diterapkan dengan baik dan dipahami oleh seluruh peserta didik.

Agar semua cara penerapan komunikasi pembelajaran diatas dapat berjalan dengan efektif, seorang komunikator yang bertindak sebagai pengajar atau pemberi pengajaran haruslah mampu memenuhi beberapa faktor lain dalam melakukan penerapan komunikasi pembelajaran lain seperti, mampu menciptakan suasana yang baik sewaktu pembelajaran, menggunakan bahasa dan kata-kata yang gampang dimengerti, mampu menggugah minat atau perhatian peserta didik, selalu mendengarkan pertanyaan peserta didik, selalu bersikap ramah dan murah tersenyum.

Demikianlah penjelasan kami mengenai penerapan strategi komunikasi dalam pembelajaran yang bisa anda praktekkan. Kami berharap penjelasan kami diatas, akan semakin mempermudah anda untuk melakukan komunikasi pembelajaran yang dapat berjalan dengan baik, efektif serta tepat sasaran.