Sebagai ilmu terapan dan ilmu sosial, perjalanan sejarah perkembangan ilmu komunikasi sangatlah panjang. Berawal dari ilmu pernyataan manusia pada masa Yunani dan Romawi Kuno hingga ilmu publisistik di Eropa dan Ilmu komunikasi di Amerika Serikat. Selama perjalanan itu, beragam penelitian telah dilakukan oleh para ahli hingga menghasilkan beragam program studi. Hal ini membuktikan bahwa ilmu komunikasi memiliki cakupan yang sangat luas. Ruang lingkup ilmu komunikasi yang luas dapat kita lihat diantaranya melalui berbagai konteks komunikasi dan bidang komunikasi.
Adapun yang termasuk ke dalam konteks komunikasi adalah komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication), komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi (interpersonal communication), komunikasi kelompok (group communication), komunikasi organisasi (organizational communication), dan komunikasi massa (mass communication). Sementara itu, bidang komunikasi meliputi berbagai aspek komunikasi politik, komunikasi dalam manajemen, komunikasi sosial, komunikasi periklanan, komunikasi bisnis, komunikasi pembangunan, komunikasi hukum, komunikasi pemasaran, komunikasi terapeutik dalam keperawatan, komunikasi pendidikan, komunikasi internasional, komunikasi lingkungan, komunikasi kesehatan, komunikasi tradisional, komunikasi pembelajaran, komunikasi visual, komunikasi pemerintahan, dan lain sebagainya.
Salah satu konteks komunikasi yang dianggap sebagai dasar bagi semua bentuk komunikasi adalah komunikasi intrapersonal. Komunikasi intrapersonal dalam studi komunikasi merupakan sebuah proses pertukaran dan transformasi pesan yang sangat unik karena dilakukan dari, untuk, dan oleh diri sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan bidang studi komunikasi termuda dan paling akhir berkembang. Meski demikian, komunikasi intrapersonal telah menjadi sebuah model dalam teori komunikasi yang dapat diterima, khususnya dalam ranah bicara dan komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi (Cunningham, 1989).
Apakah komunikasi intrapersonal itu ? Berikut adalah ulasan singkatnya.
Pengertian
Upaya untuk mendefinisikan komunikasi intrapersonal telah dilakukan oleh para ahli. Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi intrapersonal yang dikemukakan oleh ahli, yaitu :
- Jalaludin Rakhmat (2001) menyatakan bahwa jika dilihat dari segi psikologi komunikasi maka yang dimaksud dengan komunikasi intrapersonal adalah proses pengolahan informasi yang meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.
- Armawati Arbi (2012) berpendapat bahwa komunikasi intrapersonal merupakan akar dari komunikasi Islam atau komunikasi fitrah terkait dengan peran komunikasi keluarga dalam menciptakan komunikasi fitrah guna membangun keluarga yang sakinah sesuai dengan ajaran Islam. Terkait dengan hal ini, orang tua berperan menanamkan nilai-nilai ajaran Islam kepada anak-anaknya melalui komunikasi dakwah dalam keluarga. Komunikasi intrapersonal terjadi manakala dakwah menjadi sebuah panggilan kepada diri sendiri untuk menjalankan ajaran Islam sesuai dengan Al Quran dan Al Hadits.
- Judy Pearson dan Paul Nelson (2011) mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai proses menggunakan pesan untuk menghasilkan makna di dalam diri.
- Ronald B. Adler dan George Rodman (2006) mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai komunikasi dengan diri sendiri.
- Dictionary of Mass Communication dan Media Research (2005) mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Dalam hal ini, pengirim pesan dan penerima pesan adala orang yang sama.
- Dictionary of Media (2009) mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai dialog internal atau berbicara dengan diri sendiri.
- Jurgen Ruesch dan Gregory Bateson berpendapat bahwa komunikasi intrapersonal adalah bentuk khusus dari komunikasi interpersonal dan dialog adalah dasar dari semua wacana. Komunikasi intrapersonal mencakup berbicara kepada diri sendiri, membaca dalam hati, mengulangi apa yang didengar, berbagai kegiatan tambahan dalam hal berbicara dan mendengar apa yang dipikirkan, membaca dan mendengar dapat meningkatkan konsentrasi dan retensi.
- Charles V. Roberts (1983) mendefiniskan komunikasi intrapersonal sebagai semua penguraian, pemrosesan, penyimpanan, dan pengkodean pesan fisiologis dan psikologis yang muncul di dalam individu pada tingkat sadar dan tidak sadar kapanpun mereka berkomunikasi dengan dirinya sendiri atau orang lain untuk tujuan mendefinisikan, mempertahankan, dan/atau mengembangkan masalah sosial, psikologis, dan/atau diri fisik.
Sebagian besar definisi atau pengertian komunikasi intrapersonal yang dikemukakan oleh para ahli menitikberatkan pada konsep “the self” atau diri dan variannya. Hasil studi menunjukkan bahwa komunikasi intrapersonal mengkonfirmasi sebuah pandangan bahwa langkah awal menuju komunikasi yang efektif dengan orang lain adalah suksesnya komunikasi dengan diri sendiri.
1. The self
Konsep tentang self telah dirumuskan oleh beberapa ahli salah satunya adalah George Herbert Mead melalui teori interaksi simbolik. Dalam komunikasi intrapersonal, konsep self atau diri digunakan untuk menggambarkan siapa dan apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Self atau diri memiliki dua dimensi yaitu dimensi internal dan dimensi sosial.
- Dimensi internal terdiri dari karakteristik kepribadian, sikap, nilai, kepercayaan, dan kebiasaan.
- Dimensi sosial terbentuk akibat adanya kontak dengan orang lain dan berfungsi sebagai panduan komunikasi yang kita lakukan.
Self atau diri memiliki keterkaitan, self atau diri dibentuk dalam suatu hubungan dengan orang lain dan pada gilirannya self atau diri memandu komunikasi dan hubungan yang kita lakukan dengan orang lain.
Terkait dengan dimensi-dimensi diri, self atau diri juga dapat kita pahami dalam dua bagian, yaitu private self dan public self. Private self seringkali berbeda dengan public self. Dalam artian bahwa apa yang kita tampilkan kepada orang lain dalam ranah publik berbeda dengan ketika kita sendirian atau tidak berada dalam ranah publik. Hal ini telah diungkapkan dan dijelaskan oleh Erving Goffman dalam teori dramaturgi.
Self atau diri terdiri dari berbagai jenis, yaitu the physical self, the emotional self, the intellectual self, dan the moral self.
- The physical self – tubuh beserta fungsi-fungsi internal dan penampilan yang menyertainya.
- The emotional self – beberapa orang cenderung untuk memberikan tanggapan atau bersikap secara emosional dibandingkan secara rasional.
- The intellectual self – terkait dengan proses mental dalam pengambilan keputusan atau analisis atau berpikir logis.
- The moral self – terdiri dari nilai-nilai atau prinsip dan kepercayaan etis yang dimiliki.
2. Konsep diri
Konsep diri adalah segala sesuatu yang orang pikirkan dan rasakan tentang diri mereka sendiri. Termasuk didalamnya adalah penampilan, kapabilitas fisik dan kapabilitas mental, sikap, kepercayaan, kekuatan, dan kelemahan. Konsep diri adalah gambaran mental yang dikomunikasikan kepada orang lain dalam situasi tertentu.
Konsep diri dibentuk melalui looking-glass self atau cermin diri dan perbandingan sosial atau social comparison.
- Cermin diri atau looking glass-self – dalam membentuk konsep diri, kita seakan-akan menggunakan cermin di hadapan kita dan membayangkan diri kita sebagai orang lain dalam benak kita.
- Perbandingan sosial atau social comparison – dalam membentuk konsep diri, kita menggunakan orang lain sebagai alat ukur untuk mengevaluasi diri. Dalam teori perbandingan sosial telah dijelaskan bahwa kita seringkali membandingkan diri kita dengan orang lain khususnya teman kita untuk membentuk penilaian terhadap bakat, kemampuan, kualitas dan lain-lain yang kita miliki.
Konsep diri terdiri atas dua komponen, yaitu citra diri atau self-image dan harga diri atau self-esteem.
- Citra diri atau self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita dan menggambarkan diri kita kepada orang lain termasuk didalamnya adalah karakteristik fisik seperti warna mata, panjang rambut, dan lain sebagainya.
- Harga diri atau self-esteem adalah bagaimana kita merasakan tentang diri kita, perasaan kita, penerimaan diri, penghormatan diri, dan lain-lain.
Baik citra diri maupun harga diri memiliki pengaruh besar terhadap pola komunikasi interpersonal.
3. Nubuat yang dipenuhi sendiri atau self-fulfilling prophecies
Yang dimaksud dengan nubuat yang dipenuhi sendiri adalah apabila orang berperilaku sesuai dengan persepsi orang lain terhadap dirinya (Rakhmat, 2001 : 98). Menurut Robert Rosenthal, terdapat 4 (empat) prinsip ketika melakukan studi tentang hubungan antara interaksi dengan pengharapan dan penampilan, yaitu :
- Kita membentuk pengharapan yang pasti tentang seseorang atau kejadian.
- Kita mengkomunikasikan pengharapan tersebut dengan berbagai petunjuk baik verbal maupun nonverbal.
- Orang cenderung untuk memberikan tanggapan terhadap petunjuk tersebut dengan cara menyesuaikan perilaku mereka agar cocok dengan pengharapan.
- Hasilnya adalah pengharapan menjadi nyata.
Kita dapat menjadi komunikator yang efektif dengan memahami diri kita dan bagaimana orang lain memandang diri kita, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai, konsep diri yang kita miliki, dan bagaimana nubuat yang dipenuhi sendiri berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.
Variabel Intrapersonal
Terdapat beberapa variabel intrapersonal yang mempengaruhi komunikasi intrapersonal yaitu nilai-nilai-nilai, sikap, dan kepercayaan. Ketiga hal tersebut merupakan dasar kesadaran diri yang menjadi landasan bagi komunikasi intrapersonal.
- Nilai-nilai adalah orientasi ideal yang berdasarkan kepercayaan.
- Sikap adalah reaksi terhadap orang atau kejadian yang dapat dipelajari dan berimplikasi terhadap evaluasi positif atau negatif tentang seseorang atau sesuatu.
- Kepercayaan adalah pandangan mendasar tentang apa yang baik dan apa yang buruk.
Agar kita dapat menjadi seorang komunikator yang baik maka seseorang harus memiliki kesadaran diri yang mencakup nilai-nilai, sikap, serta kepercayaan.
Elemen-elemen Komunikasi Intrapersonal
Pada umumnya, proses komunikasi yang efektif harus melalui tahap-tahap komunikasi dan didukung oleh berbagai elemen komunikasi. Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi pun harus dipertimbangkan dengan baik. Terkait dengan hal tersebut, maka komunikasi intrapersonal juga memiliki elemen-elemen komunikasi atau komponen-komponen komunikasi atau unsur komunikasi yang mendukung proses komunikasi intrapersonal. Adapun elemen-elemen komunikasi intrapersonal adalah sebagai berikut :
- Decoding – bagian dari proses komunikasi intrapersonal yang harus dilalui dimana pesan-pesan atau informasi diambil ke dalam otak dan dibuat menjadi masuk akal.
- Intergrasi (Integration) – bagian dari proses komunikasi intrapersonal dimana berbagai bagian kecil informasi ditempatkan bersama. Kita menghubungkan satu bagian informasi kepada orang lain, membuat perbandingan dan analogi, menggambarkan perbedaan, dan kemudian mengelompokkannya atau membuat sebuah keputusan tentang bagian informasi dimana ia berada.
- Memori (memory) – ruang penyimpanan dalam komunikasi intrapersonal. Dalam ruang penyimpanan ini berbagai kenyataan dan kejadian, sikap, penilaian sebelumnya dan kepercayaan disimpan. Memori melibatkan kemampuan untuk menyimpan informasi dan memanggilnya kembali.
- Serangkaian persepsi atau schemata – menggambarkan struktur berpikir atau cara mengorganisasi informasi.
- Encoding – bagian akhir dari proses komunikasi intrapersonal dimana pemaknaan diberikan untuk menghasilkan komunikasi yang penuh makna.
- Umpan balik (feedback) – Komunikasi intrapersonal juga memiliki umpan balik yang dinamakan umpan balik diri. Terdapat dua jenis umpan balik diri yaitu umpan balik diri eksternal dan umpan balik diri internal. Yang dimaksud dengan umpan balik diri eksternal adalah bagian dari pesan yang didengar. Sementara itu, yang dimaksud dengan umpan balik diri internal adalah bagian yang kita terima dalam diri kita sendiri.
- Gangguan – Elemen lain dalam komunikasi intrapersonal adalah interferensi atau gangguan. Berbagai bentuk gangguan terjadi ketika kita memproses beberapa informasi pada tingkatan yang salah. Gangguan ini dapat menimbulkan hambatan-hambatan komunikasi.
Proses
Proses komunikasi intrapersonal melibatkan beberapa tahapan, yaitu :
1. Sensasi. Proses komunikasi intrapersonal dimulai dengan adanya sebuah stimulus. Komunikasi intrapersonal adalah reaksi terhadap stimuli yang dapat berupa stimuli internal atau stimuli eksternal. Seorang ahli komunikasi yang bernama Mark Knapp menunjukkan sebuah kerangka kerja yang berguna untuk memahami proses komunikasi intrapersonal. Menurut Knapp, terdapat dua faktor yang mempengaruhi komunikasi intrapersonal yaitu stimuli internal dan stimuli eksternal.
- Stimuli internal meliputi motif-motif peribadi, sikap, dan konsep diri.
- Stimuli eksternal meliputi berbagai kejadian, obyek, dan orang yang berada di luar individu. Seorang individu akan membentuk persepsi, perasaan, dan makna penafsiran sebuah kesan yang dibuat tentang dirinya dan sekitarnya pada saat tertentu. Stimuli-stimuli tersebut kemudian ditangkap oleh organ-organ sensor dan mengirimkannya ke otak. Proses ini disebut dengan resepsi.
2. Persepsi. Organ-organ kemudian menangkap sebuah stimulis dan mengirimkannya ke sistem saraf pusat melalui sistem saraf peripheral. Ketika kita menerima seluruh stimuli yang diarahkan kepada kita, kita memberi perhatian hanya kepada beberapa stimuli saja. Hal ini disebabkan karena kita menerapkan persepsi selektif. Hanya stimuli yang tinggi saja yang diterima sedangkan stimuli yang rendah akan dikesampingkan.
3. Memori. Tahap selanjutnya adalah memproses stimuli yang terjadi dalam tiga tingkatan yaitu kognitif, emosional, dan fisiologis. Proses kognitif berhubungan dengan intelektual diri termasuk penyimpanan, retrieval, pemilahan, dan asimilasi informasi. Proses emosional berkaitan dengan emosi diri. Semua emosi dan sikap, kepercayaan, dan pendapat berinteraksi untuk menentukan respon emosi terhadap berbagai stimulus. Proses fisiologis terjadi pada tingkatan fisiologis dan hal ini berkaitan dengan psikologis diri. Respon semacam ini direfleksikan melalui perilaku fisik seperti aktivitas otak, tekanan darah, dan lain-lain.
4. Transmisi. Pada tahap ini, pengirim dan penerima adalah orang yang sama. Transmisi terjadi melalui berbagai impuls saraf.
Fungsi
Komunikasi intrapersonal memiliki beberapa fungsi, yaitu :
- Kesadaran diri. Komunikasi intrapersonal memungkinkan orang untuk menyadari setiap aspek kepribadian mereka sendiri. Dengan introspeksi, orang akan menjadi sadar akan kualitas yang membantu membentuk kepribadiannya yang pada gilirannya membuatnya sadar akan motivasi, aspirasi, dan harapannya kepada dunia. Jika pemahaman diri seseorang mutlak, akan membantu mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhannya kepada orang lain dengan mudah.
- Rasa percaya diri. Sadar diri membuat seseorang merasa aman dan meningkatkan kepercayaan diri.
- Manajemen diri. Fakta bahwa seseorang sadar akan kekuatan dan kekurangan yang dimilikinya, ia melengkapi dirinya untuk mengelola urusan sehari-hari secara efisien dengan menggunakan kekuatannya secara maksimal yang pada gilirannya mengkompensasi kelemahannya.
- Motivasi diri. Pengetahuan mutlak tentang apa yang seseorang inginkan dari kehidupan dan memungkinkan orang tersebut berusaha mencapai tujuan dan sasaran tersebut sambil terus memotivasi diri mereka sendiri.
- Terfokus. Kualitas motivasi diri dan manajemen diri akan membantu mengembangkan konsentrasi yang lebih dalam mengarahkan fokusnya pada tugas yang ada.
- Kemandirian. Kesadaran diri memungkinkan orang untuk mandiri.
- Kemampuan beradaptasi. Orang akan sangat mudah beradaptasi dengan lingkungannya karena pengetahuan tentang kualitasnya sendiri memungkinkannya untuk percaya diri dan dengan tenang mengambil keputusan dan mengubah pendekatannya sesuai dengan respon terhadap stimulus situasional.
Teori-teori Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi internal dengan diri sendiri yang mendorong proses untuk membawa makna individual terhadap beragamnya pesan. Terdapat 4 (empat) teori yang meneliti aspek komunikasi intrapersonal, yaitu :
a. Teori Message Design Logic
Pada umumnya setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda tentang komunikasi. Karenanya, mereka akan membentuk berbagai jenis pesan yang berbeda. Terdapat 3 (tiga) logika perancangan pesan, yaitu :
- Expressive message logic. Orang menggunakan pola ini dengan menitikberatkan pada ekspresi diri. Komunikasi dipandang sebagai pengiriman pemikiran dan perasaan seseorang kepada yang lain. Nilai-nilai seperti keterbukaan, kejujuran, dan kejelasan sangatlah penting. Komunikator seringkali memberikan sedikit perhatian pada koneks dan kesesuaian.
- Conventional desiagn logic. Orang menggunakan pola ini karena melihat komunikasi sebagai sebuah aturan. Mereka menaruh perhatian pada kesesuaian dan melakukan hal yang benar.
- Rhetorical message design logic. Seorang menggunakan pola ini karena melihat komunikasi sebagai cara untuk menciptakan situasi dan negoisasi beberapa tujuan. Mereka menaruh perhatian pada fleksibilitas, kepuasan dan keterampilan komunikasi. penggunaan pola ini ditujukan untuk menarik perhatian terhadap komunikasi yang dilakukan oleh orang lain sebagai usaha mengetahui sudut pandang orang lain.
Teori yang dikembangkan oleh Howard Giles dan kawan-kawan menyuguhkan sebuah platform informative untuk memahami perbedaan dan kesamaan budaya yang berkaitan dengan bahasa dan tutur kata. Teori akomodasi komunikasi menitikberatkan pada bagaimana dan mengapa orang memodifikasi atau merubah perilaku komunikasi mereka dalam situasi yang berbeda. Teori ini berpendapat bahwa ketika berkomunikasi, orang berupaya untuk mengurangi atau meningkatkan perbedaan antara diri mereka sendiri dengan orang lain. Mereka akan melakukan hal-hal yaitu berkomunikasi seperti yang orang lain lakukan atau menampakkan perbedaan cara berkomunikasi.
c. Teori Pengurangan Ketidakpastian
Teori yang dirumuskan oleh Charles Berger dan Richard Calabrese ini mencoba untuk menjelaskan dan memprediksi kapan, mengapa, dan bagaimana setiap individu menggunakan komunikasi untuk meminimalisasi keraguan mereka ketika berinteraksi dengan orang lain. Secara garis besar, terdapat 3 (tiga) asumsi yang digunakan dalam teori ini yaitu :
- Tujuan utama komunikasi adalah untuk meminimalisasi ketidakpastian yang dimiliki manusia tentang sekitarnya.
- Setiap individu mengalami ketidakpastian yang menyebabkan ketidaknyaman.
- Komunikasi adalah alat untuk mengurangi ketidakpastian.
Setiap individu termotivasi untuk mengurangi ketidakpastian berdasarkan 3 (tiga) kondisi :
- Antisipasi interaksi masa depan, terjadi ketika kita akan bertemu dengan orang yang sama.
- Nilai insentif, terjadi ketika orang memiliki potensi untuk menyediakan ganjaran dan hukuman kepada kita .
- Deviansi terjadi ketika seseorang melakukan hal yang tidak biasa untuk melawan harapan orang lain.
Terdapat 2 (dua) macam ketidakpastian yaitu ketidakpastian perilaku dan ketidakpastian kognitif. Yang dimaksud dengan ketidakpastian perilaku adalah bagaimana untuk bertindak dengan sesuai. Sedangkan yang dimaksud dengan ketipastian kognitif adalah bagaimana untuk berpikir tentang seseorang atau sesuatu.
d. Teori Pelanggaran Harapan
Teori pelanggaran harapan yang digagas oleh Judee Burgoon dan kawan-kawan ini menjelaskan berbagai perilaku orang ketika ruang pribadinya mengalami pelanggaran. Ruang pribadi dapat juga merujuk pada ruang psikologis dan ruang emosional. Sebagian besar inti teori pelanggaran harapan memiliki asumsi bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk ruang pribadi dan afiliasi. Ketika kita menerima satu kebuuhan yang telah dikompromikan, teori ini memprediksi bahwa kita akan mencoba untuk melakukan sesuatu tentang hal itu. Kita dapat bergerak mendekat atau melawan. Terdapat 3 (tiga) konsep dalam teori pelangaran harapan yaitu :
- Pengharapan merujuk pada apa yang diantisipasi oleh seorang individu dalam suatu situasi berdasarkan tiga faktor, yaitu konteks, hubungan, dan karakteistik komunikator.
- Pelanggaran valensi yaitu evaluasi baik positif maupun negatif yang dibuat tentang perilaku yang tidak kita antisipasi.
- Komunikator menghargai valensi yaitu sebuah evaluasi yang dibuat tentang seseorang yang berkomitmen terhadap pelanggaran.
Dapat kita lihat bahwa teori-teori komunikasi intrapersonal terkait erat dengan teori-teori komunikasi anatar pribadi atau teori komunikasi interpersonal. Hal ini disebabkan karena menurut beberapa ahli komunikasi intrapersonal merupakan bentuk khusus dari komunikasi interpersonal. Selain itu, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa komunikasi interpersonal yang efektif dapat terjadi manakala komunikasi intrapersonal berjalan dengan sukses.
Manfaat Mempelajari Komunikasi Intrapersonal
Mempelajari komunikasi intrapersonal dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya adalah :
- Kita dapat memahami berbagai pengertian atau definisi komunikasi intrapersonal yang dikemukakan oleh para ahli.
- Kita dapat memahami elemen-elemen dalam komunikasi intrapersonal.
- Kita dapat memahami proses komunikasi intrapersonal.
- Kita dapat memahami fungsi komunikasi intrapersonal.
- Kita dapat memahami teori-teori komunikasi intrapersonal.
Demikianlah ulasan singkat tentang komunikasi intrapersonal. Semoga dapat memberikan tambahan wawasan serta pengetahuan kita tentang komunikasi intrapersonal khususnya dan ilmu komunikasi pada umumnya.