Model komunikasi transaksional merupakan salah satu model-model komunikasi dimana di dalamnya terjadi proses yang berkesinambungan. Proses berkesinambungan ini artinya adalah terus menerus baik dalam pengiriman atau penerimaan pesan. Biasanya proses ini menjadi satu bagian dari episode komunikasi. Dalam pengantar ilmu komunikasi, ada cara pandang yang khusus dan khas dalam model komunikasi ini. Tentu saja ini erat kaitannya dengan bagaimana proses komunikasi tersebut berlangsung. Kunci dari model komunikasi ini adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi secara continue atau terus menerus.
Di dalam komunikasi transaksional, maka perlu diketahui juga terjadi proses “transaksi” di sana. Sebenarnya proses ini pun terjadi dalam komunikasi antar personal. Namun berbeda dari komunikasi antar pribadi, yang menjadi pandangan umum dari model komunikasi ini adalah bagaimana semua komponen yang terlibat di dalamnya pasti memiliki sesuatu yang akan diberikan kepada orang lain. Ini menjelaskan bahwa komunikasi transaksional memiliki karakteristik dimana masing-masing memiliki sesuatu yang akan disampaikan. Ada semacam pertukaran pesan di sana dimana memang terjadi secara berkesinambungan.
Proses Komunikasi yang Bersifat Kooperatif
Melalui beberapa macam penjelasan di atas, bisa dijelaskan juga bahwa komunikasi transaksional ini memiliki sifat yang kooperatif. Baik pengirim atau pun penerima pesan harus saling bertanggung jawab terhadap pesan yang disampaikan. Karena proses ini terjadi secara terus menerus, maka proses komunikasi pun menjadi lebih interaktif. Komunikasi tidak dilakukan hanya secara sepihak, melainkan juga dilakukan dengan respon atau timbal balik dari orang yang akan diajak berkomunikasi. Itulah mengapa jenis komunikasi ini kemudian disebut kooperatif dan saling bertanggung jawab.
Mengingat proses yang terjadi merupakan proses yang berkesinambungan dan berlangsung secara terus menerus, maka ketika proses tersebut berakhir itulah yang kemudian disebut sebagai satu episode komunikasi. Bila dibandingkan dengan proses komunikasi interpersonal, di dalam model komunikasi transaksional terdapat suatu pencarian makna yang lebih konkret. Masing-masing komunikan akan memberikan makna dari pesan yang disampaikan. Respon yang muncul pun tidak hanya sekedar dalam bentuk verbal saja, melainkan juga bisa dalam bentuk komunikasi nonverbal.
Sebenarnya, dalam proses komunikasi transaksional ini juga memiliki kecenderungan terhadap judgement pribadi. Makna atau penerimaan pesan yang didapat oleh seorang individu biasanya memiliki penilaian yang bersifat lebih pribadi. Seseorang akan memiliki persepsi tersendiri dari apa yang telah disampaikan orang lain. Kesimpulan di akhir nanti biasanya juga tergantung, apakah akan saling membuat kesepakatan atau komunikasi berakhir dengan saling membawa kesimpulan masing-masing.
Komunikasi Transaksional adalah Komunikasi untuk Mencari Makna
Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, komunikasi transaksional bisa memperlihatkan perbedaan komunikasi verbal dan nonverbal. Ini artinya setiap gerakan atau gesture tubuh juga bisa diambil sebagai suatu makna oleh komunikan lainnya.
Sebagai contoh, pada saat seseorang menyampaikan sebuah ide kemudian ditanggapi dengan anggukan kepala oleh orang lain, maka terjadi sebuah transaksi pesan di sana. Anggukan kepala sebagai bentuk respon nonverbal penerima pesan akan dinilai oleh pemberi pesan berdasarkan judgement pribadinya. Ia akan mengartikan sebagai suatu tanda setuju atau tanda keraguan, tergantung oleh penilaiannya sendiri.
Mengingat dalam model komunikasi ini merupakan sebuah proses yang berlangsung secara terus menerus, maka pencarian makna tadi menjadi suatu esensi yang lebih penting lagi. Apabila dalam pencarian makna tadi tidak dilandasi oleh suatu kesepakatan, maka komunikasi yang berlangsung tidak akan terjadi dengan cukup efektif. Akan lebih baik bila proses komunikasi tersebut saling mencari makna bersama sehingga bisa terjadi komunikasi yang efektif. Ini artinya, akan ada kesepakatan-kesepakatan bersama yang muncul sebagai kesimpulan dari hasil komunikasi tersebut.
Proses komunikasi yang berlangsung dengan model transaksional ini memang banyak sekali aplikasinya. Kelebihannya adalah, dalam satu episode komunikasi, sebuah kesimpulan bisa didapatkan meski kesimpulan tersebut ada yang bersifat penilaian pribadi.
Namun pada dasarnya, model ini sangat bagus diterapkan terutama ketika akan mencari kesepakatan bersama atau menyamakan persepsi. Proses komunikasi yang bisa diamati secara langsung baik dari reaksi verbal dan nonverbal menjadikan model komunikasi transaksional ini cenderung efektif dan efisien untuk dilakukan.