Model Komunikasi Bisnis – Proses

Saat kita berbicara tentang komunikasi, ada banyak topik yang dapat kita pelajari. Mulai dari jenis-jenis komunikasi, etika-etika komunikasi, subjek komunikasi, model komunikasi, dan lain sebagainya. Apabila komunikasi dikaitkan dengan bidang-bidang tertentu, maka muncul pula ilmu pengetahuan baru yang membahas tentang penerapan komunikasi pada bidang-bidang tersebut. Salah satunya adalah mengenai komunikasi bisnis.

Dalam komunikasi bisnis, ada banyak hal yang dipelajari. Dimulai dari subjek bisnis, bagaimana cara mengomunikasikan gagasan bisnis secara efektif kepada pasar, proses promosi, dan lain sebagainya. Salah satu hal yang penting dipelajari dan diketahui baik oleh para pelaku bisnis ataupun pengamat dunia bisnis adalah berkenaan dengan model komunikasi bisnis. Dengan mengetahui model komunikasi bisnis maka kita dapat menyusun pesan yang lebih efektif sesuai dengan kondisi yang melingkupi keadaan tersebut.

Ada banyak jenis model komunikasi dalam dunia bisnis yang saling melengkapi satu sama lain karena tidak semua model dapat mencakup keseluruhan variabel atau unsur yang ada di dalam sebuah komunikasi bisnis. Beberapa model komunikasi bisnis antara lain adalah sebagai berikut:

  • Model Persuasi Hoveland.
  • Model S-M-C-R Berlo.
  • Model Komunikasi Interaksional.
  • Model Komunikasi Sirkuler.
  • Model Komunikasi Kelompok Collin dan Guetzkowr.
  • Model Persuasi Aristoteles.
  • Model Komunikasi Organisasional Thayes.
  • Model Komunikasi Interpersonal Newcomb.
  • Model Teori Informasi Shanon dan Weaver.

Dan berbagai model komunikasi lainnya. Beberapa model komunikasi tersebut akan kita bahas lebih detail untuk memahaminya lebih mendalam. Dengan demikian pembaca dapat mengetahui model manakah yang lebih tepat digunakan untuk memahami suatu komunikasi bisnis tertentu.

Baca juga:

1. Model Persuasi Aristoteles

Filsuf Yunani ini sempat membuat teori yang kemudian dikenal sebagai salah satu teori dalam dunia komunikasi. Aristoteles mengatakan bahwa ketika seorang pemimpin politik atau guru menyampaikan pidatonya dalam sebuah sesi perkumpulan dan di dalam kelas, cara mereka berbicara termasuk di dalam sebuah model komunikasi.

Dalam model ini, tiga elemen mendasar dalam sebuah komunikasi bisnis telah diketahui, yaitu pembicara, pesan, dan pendengar. Akan tetapi tidak terdapat sebuah asumsi bahwa penerima dapat merespons dan peran penerima terlihat tidak terlihat sama sekali. Oleh karena itu model ini juga sering disebut sebagai model komunikasi bisnis satu arah.

2. Model Persuasi Hoveland

Model Persuasi Hoveland dapat dibilang merupakan model komunikasi yang mirip dengan Model Persuasi Aristoteles. Akan tetapi Model Persuasu Hoveland berbeda dengan Model Persuasi Aristoteles pada unsur-unsur tertentu. Pada model ini, penerima atau pendengar dianggap berada pada tempat tertentu ketika mendengar pesan dari pembicara dan kemudian memberikan respons kepada pembicara atas pesan yang baru disampaikan. Dengan demikian, pada model ini diasumsikan bahwa penerima tidak bertindak pasif melainkan aktif, melalui pemberian respons mereka pada pembicara.

Dalam situasi komunikasi bisnis, model ini dapat digunakan sebagai asumsi bahwa seorang lawan bicara, entah itu calon pelanggan ataupun calon investor, akan bertindak untuk merespons pesan dari pembicara yang disampaikan padanya dalam konteks lokasi tertentu.

Baca juga:

3. Model Komunikasi Interpersonal Newcomb

Dalam model komunikasi ini, unsur-unsur yang diperlihatkan adalah aktor-aktor yang mungkin terlibat dalam sebuah komunikasi saja. Newcomb menggambarkan adanya kemungkinan pihak ketiga yang dapat melakukan intervensi pesan yang dikirim oleh pengirim dan diterima oleh penerima, pun sebaliknya dapat memanipulasi respons dari penerima kepada pengirim.

Dapat dibayangkan ada sebuah tiga aktor dalam sebuah komunikasi. Apabila dua aktor entah siapa pun itu ingin berkomunikasi satu sama lain, maka mereka tidak dapat melepaskan diri dari pihak ketiga yang berperan sebagai penghubung, sehingga besar kemungkinan adanya pengaruh pihak ketiga tersebut dalam proses komunikasi yang terjadi. Oleh karenanya pihak yang saling berkomunikasi harus berhati-hati dalam melakukan komunikasi bisnis.

Baca juga:

4. Model Komunikasi Organisasional Thayer

Model Komunikasi Thayer berusaha untuk menjelaskan hubungan antara komunikasi personal dengan struktur organisasi dan pengaruhnya dalam sebuah konteks atau lingkungan bisnis. Setiap usaha atau tujuan yang harus dicapai oleh para individu yang bekerja di dalam organisasi bisnis tersebut melalui komunikasi personal mempengaruhi secara keseluruhan terhadap proses komunikasi suatu organisasi.

Thayer menyebutkan ada empat level di dalam model komunikasi bisnis yang ia rumuskan. Empat tingkatan itu adalah pribadi, antar pribadi, organisasi dan teknologi. Model ini juga menunjukkan bagaimana seseorang melakukan aktivitas komunikasi pada tingkat organisasi. Perilaku dari pengirim dan penerima dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur biologis, psikologis, sosial serta teknologi. Dengan model ini kita dapat melihat bagaimana proses komunikasi dalam ruang lingkup organisasi dapat dipengaruhi oleh pribadi tertentu.

5. Model Teori Informasi Shanon dan Weaver

Model komunikasi ini menunjukkan bahwa proses komunikasi dimulai dari otak si pembicara. Pembicara mengolah informasi dari otak miliknya, kemudian mengubahnya ke dalam sebuah pesan dan menigirimkannya pada penerima. Pesan tersebut dikirimkan melalui media tertentu sehingga penerima dapat menerima pesan dari pembicara lalu memahaminya. Setelah penerima pesan memahami pesan tersebut, reaksi atau respons atas pesan tersebut dikirim kembali kepada pembicara.

Dalam model ini terdapat sebuah transmitter yang dianggap berperan dalam mengubah pesan menjadi sebuah sinyal-sinyal yang dapat diubah kembali ke dalam bentuk pesan asli. Di tengah perjalanan pengiriman sinyal tersebut terdapat peluang untuk terjadi gangguan. Model ini dianggap menjadi salah satu model komunikasi bisnis yang paling sesuai dengan keadaan bisnis zaman ini karena melibatkan adanya umpan balik dari pembicara.

Itulah beberapa jenis model komunikasi bisnis yang dapat kamu pelajari. Dengan memahami model komunikasi bisnis semoga kamu dapat memanfaatkannya untuk hal-hal tertentu yang bermanfaat.

Baca juga: