Komunikasi massa adalah proses pengiriman pesan kepada sejumlah besar orang yang terpisahkan secara geografis melalui media yang berbasis teknologi (2005, 117). Dalam proses komunikasi massa, sumber atau komunikator meng-encode sebuah pesan dan mengirimkannya kepada penerima pesan melalui pesan-pesan verbal dan nonverbal. Pesan-pesan ini kemudian di-encode dan dikirimkan kembali kepada sumber melalui umpan balik. Dari gambaran di atas, tampak beberapa karakteristik komunikasi massa yang meliputi komunikator atau sumber yang bersifat melembaga, pesan bersifat umum yang disampaikan melalui media massa, khalayak atau penerima pesan bersifat heterogen, anonim dan luas. Umpan balik dalam komunikasi massa bersifat tertunda dan tidak langsung. Untuk memahami proses komunikasi massa yang begitu kompleks, para ahli telah merumuskan beberapa model komunikasi massa.
Baca juga :
- Pengertian Media Menururt Para Ahli
- Media Massa Menurut Para Ahli
- Karakteristik Media Massa
- Teori Media Massa
Bentuk model komunikasi lainnya termasuk model komunikasi massa tergantung pada bagaimana kita mendefinisikan dan memahami proses komunikasi dan bagaimana model komunikasi dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk komunikasi. Kita telah membahas sebelumnya beberapa dari model-model komunikasi dasar seperti model komunikasi Aristoteles, model komunikasi Lasswell, dan model komunikasi Berlo yang termasuk ke dalam model komunikasi linear. Kita juga sudah pernah membahas sekilas mengenai model komunikasi massa yang menggambarkan adanya pengaruh personal terhadap individu dalam proses komunikasi massa seperti one step flow communication, two step flow communication, dan multi step flow communication.
Berikut disajikan beberapa model komunikasi massa dasar lainnya yang telah dirumuskan oleh para ahli.
Tahun 1949, Claude Shannon dan Warren Weaver mengenalkan model komunikasi matematis yang membuat referensi dasar bagi organisasi teknologi komunikasi. Seorang pembicara atau komunikator memilih sebuah pesan yang diinginkan dari seluruh pesan-pesan yang mungkin. Pesan yang dikirmkan melalui sebuah saluran komunikasi dan diubah ke dalam sinyal-sinyal (pesan).
Penerima pesan atau komunikate menerima sinyal-sinyal. Dalam proses transmisi, beberapa distorsi dapat ditambahkan yang bukan merupakan bagian dari pesan dikirimkan oleh sumber atau komunikator. Hal ini disebut dengan noise atau gangguan.
Baca juga : Komponen-komponen Komunikasi – Tahap-tahap Komunikasi
3. Model Komunikasi Newcomb ABX
Model ini merupakan model komunikasi yang sangat berpengaruh yang dikembangkan dengan tujuan menata temuan-temuan yang hasil penelitian yang ada dan menyediakan sebuah perlakuan sistematis yang secara khusus sesuai bagi penelitian komunikasi massa. Model ini dikenalkan oleh Bruce Westley dan Malcolm S. MacLean, Jr (1957) diadaptasi dari model komunikasi Newcomb. Model ini dapat dilihat dalam dua konteks komunikasi, yaitu komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa.
Poin penting perbedaan antara komunikasi interpersonal dan komunikasi massa adalah terletak pada umpan balik. Dalam komunikasi interpersonal umpan balik bersifat langsung dan cepat. Sedangkan dalam komunikasi massa, umpan balik bersifat tidak langsung dan tertunda atau lambat.
Menurut Westley dan MacLean, komunikasi tidak akan terjadi ketika satu orang saja yang bicara melainkan ketika seseorang memberikan respon secara elektif terhadap sekitar mereka. Model ini menekankan pada hubungan yang kuat antara tanggapan dari lingkungan sekitar dan proses komunikasi. Komunikasi dimulai hanya ketika seorang individu menerima pesan dari lingkungan sekitar. Setiap penerima pesan merespon pesan yang mereka terima berdasarkan orientasi obyek mereka.
(Baca juga : Teknik Penulisan Berita – Nilai Berita – Jenis-jenis Berita).
5. Model Komunikasi De Fleur
Model komunikasi Gerbner adalah model komunikasi yang dikembangkan oleh George Gerbner pada tahun 1956 yang merupakan seorang pelopor dalam bidang penelitian komunikasi. Melalui model ini, Gerbner menekankan pada sifat dinamis komunikasi dan faktor-faktor yang memberi dampak pada reliabilitas komunikasi, yaitu dimensi persepsi dan dimensi makna serta kendali.
a. Dimensi persepsi
E adalah sebuah kejadian dalam kehidupan dan isi kejadian atau isi pesan dilambangkan dengan M. Setelah dirasakan, pesan dari E oleh M dikenal sebagai E1 yang tidak sama dengan E karena beberapa orang atau mesin tidak dapat merasakan seluruh kejadian dan mereka rasakan hanya bagian dari E1 yang disebut dengan dimensi perseptual.
Terdapat 3 faktor yang terlibat antara E dan M, yaitu seleksi, konteks, dan ketersediaan.
- M atau manusia atau mesin tidak dapat merasakan keseluruhan isi dari kejadian E. Untuk itu, M kemudian menyeleksi isi yang menarik atau dibutuhkan dari keseluruhan kejadian dan menyaringnya.
- Konteks terjadi dalam suatu kejadian.
- Ketersediaan didasarkan pada sikap M, budaya, mood, dan kepribadiaan.
Baca juga : Pengertian Media Sosial Menurut Para Ahli – Pengaruh Media Sosial – Efek Media Sosial
b. Dimensi makna dan kendali
E2 adalah sebuah isi kejadian yang digambarkan atau dibentuk oleh M. Di sini, M menjadi sumber pesan tentang E untuk dikirimkan kepada orang lain. M membuat sebuah pernyataan atau sinyal tentang pesan yang disebut Gerbner dengan istilah bentuk dan isi sebagai SE2. S merujuk pada sinyal atau bentuk dan E2 merujuk pada Isi. Di sini, isi E2 dibentuk (S) oleh M dan dapat dikomunikasikan ke dalam berbagai macam cara.
M menggunakan channel atau media untuk mengirimkan pesan yang telah dikendalikan. Istilah kendali merujuk pada derajat keterampilan yang dimiliki oleh M dalam menggunakan saluran komunikasi. Jika menggunakan saluran komunikasi verbal bagaimana ia menggunakan kata-kata? Jika ia menggunakan internet sebagai alat komunikasi, seberapa baik ia menggunakan teknologi baru dan kata-kata? Proses ini dapat dikembangkan dengan menambah penerima pesan yang memiliki persepsi lebih jauh terhadap pernyataan tentang kejadian yang dirasakan.
Baca juga :
7. Model Komunikasi Riley dan Riley
Model komunikasi massa atau model media massa Maletzke dikenalkan oleh Gerhard Maletzke pada tahun 1963. Model komunikasi massa Maletzke begitu kompleks dan memiliki beberapa komponen umum sebagaimana model komunikasi lainnya yaitu komunikator atau communicator, pesan atau message, media, dan penerima pesan atau receiver.
Pesan menjangkau penerima pesan secara tidak langsung, media mengubah pengalaman dan persepsi penerima pesan. Pesan bermedia adalah sebuah pesan yang dimodifikasi. Penerima pesan menyeleksi berbagai pesan yang penting baginya. Kualitas dan metode penyeleksian pesan ditentukan oleh beberapa faktor seperti kepribadian receiver, pengalaman, perkembangan, minat, inteligensia, pandangan, kebiasaan, adat sistiadat, dan citra diri. Maletzke juga menyebut paksaan pesan, paksaan sedang, dan paksaan publik. Paksaan berkaitan dengan pola perilaku dan persepsi tertentu yang disebabkan oleh advokasi oleh pesan, media, atau opini publik.
Baca juga : Bentuk Komunikasi Bisnis
9. Model Komunikasi Hiebert, Ungurait, Bohn (Model Komunikasi HUB)
Model komunikasi HUB dikenalkan oleh Ray Eldon Hiebert, Donald F. Ungurait, dan Thomas W. Bohn. Dalam model ini, komunikasi digambarkan sebagai seperangkat atau sekumpulan lingkaran yang membentuk seperti gelombang. Isi komunikasi digambarkan sebagai kelereng yang dilemparkan ke air dan menyebabkan terjadinya riak yang kemudian menjadi lingkaran yang lebih besar hingga mereka menyentuh pantai atau khalayak dan diberi umpan balik.
Gagasan ide ini adalah isi atau konten berjalan melalui sekumpulan tindakan atau aksi dan reaksi dari hubungan manusia. Perhatian pertama diberikan kepada pengembangan konten.
baca juga:
Manfaat Mempelajari Model-model Komunikasi Massa
Mempelajari model-model komunikasi massa tentunya dapat memberikan manfaat kepada siapapun yang tertarik mempelajari serta mendalami ilmu komunikasi khususnya komunikasi massa. Manfaat yang dapat kita peroleh adalah
- kita menjadi memahami berbagai model komunikasi yang telah kita kenal selama ini sebagai model dasar komunikasi massa.
- kita menjadi memahami model-model komunikasi massa menurut ahli.
Demikianlah ulasan singkat tentang model-model komunikasi massa. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang berbagai model komunikasi massa beserta penjelasan singkatnya.