Media massa bukanlah lagi menjadi hal yang asing dalam keseharian kita, dimana kita sering sekali bersinggungan, melihat, dan mendengar pesan yang disampaikan oleh media massa. Media massa sendiri memiliki berbagai kajian yang telah ditelaah, diteliti, dan didiskusikan oleh para ahli yang terus berkembang hingga saat ini. Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas lebih lanjut mengenai media massa menurut para ahli. (Baca juga : Teori Belajar Sibernetik)
Apa itu Media Massa?
Cangara (2002) menyatakan bahwa media massa merupakan suatu alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan menggunakan alat komunikasi mekanis dari sumber pesan ke penerima pesan atau khalayak umum. Alat mekanis komunikasi yang dimaksud oleh Cangara adalah berbagai media massa yang ada di masyarakat seperti surat kabar, televisi, radio, hingga film. Media massa, yang biasa disebut masyarakat dengan media, merupakan istilah yang digunakan sejak tahun 1920-an untuk mengidentifikasi berbagai media atau pers. (Baca juga : Sejarah Perfilman Indonesia)
Untuk memperjelas pemahaman mengenai pengertian media massa, Cangara menjelaskan karakteristik media massa sebagai berikut:
- Komunikasi yang dilakukan oleh media massa bersifat satu arah, dimana media massa sebagai pengirim pesan pada khalayak/audience tanpa menerima umpan balik atau feedback. Audience sendiri memang memungkinkan untuk memberikan feedback, namun tidak bisa dilakukan langsung sehingga tidak terjadi komunikasi dua arah. (Baca juga : Akulturasi Komunikasi Antar Budaya)
- Informasi yang disampaikan bersifat meluas dan serempak, dimana informasi dapat menjangkau banyak orang sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Hal ini membuat media massa mampu mengatasi hambatan jarak dan waktu dalam penyampaian informasi atau pesan komunikasi. (baca juga: Teori Kultivasi)
- Media massa merupakan sesuatu yang terikat dengan lembaga, dimana ada banyak orang yang mengelola dan menjalankan proses penyampaian informasi. (Baca juga : Komunikasi Informal)
- Informasi yang disampaikan media massa bersifat cenderung terbuka, dimana informasi tersebut dapat diterima oleh siapa saja. Selama orang tersebut mengakses media massa yang bersangkutan, maka tidak hambatan baginya untuk menerima informasi yang diberikan. (baca juga: Unsur Komunikasi Antar Budaya)
- Media massa menggunakan peralatan teknis dalam prosesnya dan cenderung bersifat mekanis, seperti televisi, radio, surat kabar, dan lain sebagainya. (Baca juga : Ciri-Ciri Media Sosial)
Artikel Komunikasi Lainnya:
- Komunikasi Interpersonal
- Pengertian Media Menurut Para Ahli
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
- Jenis Metode Penelitian Kualitatif
- Sistem Komunikasi Interpersonal
Fungsi Media Massa
- Fungsi informasi, dimana media massa berperan dalam menyediakan dan menyampaikan informasi mengenai berbagai peristiwa, kejadian, dan realita yang terjadi di dalam masyarakat. (Baca juga : Teori Disonansi Kognitif)
- Fungsi kesinambungan, dimana media massa berperan penting dalam mengakui, mengekspresikan, dan mendukung adanya budaya dominan dan budaya khusus. Media masssa juga berperan dalam terbentuknya perkembangan budaya baru yang ada di masyarakat, sekaligus tetap melestarikan nilai yang sudah ada. (baca juga: Paradigma Penelitian Kualitatif)
- Fungsi korelasi, dimana media massa menafsirkan dan menjelaskan peristiwa yang terjadi berikut kemungkinan hubungan dengan hal atau peristiwa lain yang terkait. (Baca juga : Komunikasi Kepemimpinan)
- Fungsi mobilisasi, dimana media massa berperan dalam menyebarkan informasi dan mengkampanyekan berbagai hal dalam bidang ekonomi, politik, negara, agama, dan lain sebagainya. (baca juga: Teori Interaksi Simbolik)
- Fungsi hiburan, dimana media massa memberikan hiburan kepada audience sebagai sarana relaksasi dan pengalihan perhatian dari ketegangan sosial yang terjadi di masyarakat. (Baca juga : Komunikasi Nonverbal)
Artikel Komunikasi Lainnya:
- Peran Media Komunikasi Politik
- Teori Semiotika Ferdinand De Saussure
- Teori Semiotika Charles Sanders Peirce
- Teori Semiotika Roland Barthes
- Komunikasi Terapeutik dalam Keperawatan
Jenis Media Massa
Setelah memahami apa itu media massa dan fungsinya, selanjutnya kita akan mengulas mengenai jenis-jenis media massa. Jenis media massa secara garis besar terbagi menjadi jenis berdasarkan waktu dan jenis berdasarkan bentuk. Berikut adalah jenis media massa berdasarkan waktunya:
- Media massa tradisional
Media massa tradisional menyampaikan informasi yang didapat dari lingkungan dan telah diseleksi, diterjemahkan, kemudian baru disebarluaskan kepada khalayak luas. Media massa tradisional merupakan perantara yang mengirimkan informasinya melalui saluran tertentu dalam prosesnya. Interaksi yang terjadi antara media massa dengan khalayak penerima pesan cenderung sedikit, namun bukan berarti penerima pesan bersifat pasif. (Baca juga : Teori Feminisme Menurut Para Ahli)
Penerima pesan dalam media massa tradisional adalah bagian dari struktur sosial masyarakat yang tidak pasif dalam menerima dan menyeleksi informasi yang disampaikan. Dengan kata lain, penerima pesan dari media massa tradisional tetap memiliki kekuatan dalam menyaring dan mempercayai informasi yang diberikan media. Beberapa contoh media yang termasuk ke dalam media massa tradisional adalah surat kabar, televisi, radio, dan film. (baca juga: Unsur Komunikasi Politik)
- Media massa modern
Media massa modern terbentuk seirinig dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi yang memungkinkan munculnya berbagai media baru dalam masyarakat, contohnya adalah internet dan telepon seluler atau telepon genggam (handphone). Media massa modern bukan saja dipegang dan dikuasai oleh lembaga tertentu, namun setiap individu dapat memberikan dan menyebarkan informasi kepada khalayak ramai. Hal ini juga didukung dengan tidak adanya perantara dalam interaksi yang terjadi antara pemberi dan penerima pesan dalam media massa modern. (Baca juga : Model Komunikasi Massa)
Seperti pada media massa tradisional, sumber atau pemberi pesan dalam media massa modern juga dapat menyampaikan dan menyebarkan informasi kepada banyak orang sekaligus dengan cakupan yang luas. Namun berbeda dengan media massa tradisional, dalam media massa modern penerima pesan yang menentukan kapan terjadinya waktu interaksi dengan pemberi pesan. Komunikasi yang terjadi dalam media massa modern pun bersifat mengalir dan dua arah, dimana memungkinkan terjadi feedback langsung antara pemberi dan penerima pesan. (baca juga: Bauran Komunikasi Pemasaran)
Sedangkan jenis media massa berdasarkan bentuknya terbagi menjadi tiga, yaitu:
- Media cetak atau printed media, merupakan media massa yang dibuat dengan percetakan yang kemudian menghasilkan tulisan sebagai bentuk informasi yang diberikan. Media cetak bisa dibilang merupakan media massa yang sudah lamadikenal dunia, dimana kemunculannya sudah ada sejak tahun 1920-an. Beberapa contoh media cetak adalah surat kabar atau koran, buku, majalah, tabloid, newsleter, dan lain sebagainya. (Baca juga : Sistem Komunikasi Interpersonal)
- Media elektronik, merupakan media massa yang menggunakan teknologi elektronik sehingga memungkinkan untuk didengar suaranya dan dilihat gambarnya oleh khalayak. Media elektronik yang muncul pertama adalah radio, dimana media ini menyampaikan informasi melalui audio atau suaranya. Kemudian muncul pula media elektronik televisi yang memungkinkan khalayak bukan hanya mendengar suara, namun juga menyaksikan langsung bagaimana peristiwa yang terekam dalam gambar yang disajikan. (Baca juga : Teori Spiral Keheningan)
- Media Cyber, yang juga dikenal dengan media internet atau online media. Media massa ini terbilang media yang cukup baru, dimana kemunculannya baru ramai dikenal masyarakat dunia pada sekitar abad 21. Media cyber ini memungkinkan khalayak untuk mengakses informasi tanpa batas waktu dan teritorial daerah, sehingga informasi tersebar dengan jauh lebih luas dibanding dua media sebelumnya. (Baca juga :Teori Uses and Gratifications)
Artikel Komunikasi Lainnya:
- Teknik Dasar Fotografi
- Kontruksi Realitas Sosial
- Model Komunikasi Lasswell
- Teori Komunikasi Kelompok
- Teori Efek Media Massa