Strategi Komunikasi Politik – Unsur – Tahapan

Di dalam pemilihan umum, sebuah strategi politik sangatlah diperlukan oleh suatu partai politik yang bersangkutan atau partai politik yang menjadi peserta pemilihan umum. Hal ini dikarenakan peranan strategi komunikasi politik sangatlah penting dalam merencanakan dan melaksanakan dalam ikut serta pada hasil perolehan suara partai politik dalam pemilihan umum. Dan strategi komunikasi politik sangatlah penting dijadikan obyek kajian dalam suatu penelitian (Firmanzah, 2008).

Pengertian

Strategi komunikasi politik selain sebagai penentu kemenangan politik kompetitor, strategi komunikasi politik juga dapat mempengaruhi perolehan pada suara suatu partai politik. (Baca juga: Teori Belajar Sibernetik)

Strategi komunikasi politik dapat memberikan manfaat dalam membangun dan menciptakan kekuatan melalui kontinuitas juga konsistensi. Hal ini dapat dilakukan dalam kegiatan taktinya dalam berpolitik melalui komunikasi. Perencanaan taktis dapat berjalan lebih mudah dan cepat, ketika strategi jelas arahnya dan disepakati bersama.

Tujuan

Effendi (1993) berpendapat bahwa untuk mencapai tujuan strategi komunikasi politik, strategi tidak akan berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. (baca juga: Pola Komunikasi Organisasi)

Sehingga dapat dikatakan bahwa strategi komunikasi politik merupakan paduan dari perencanaan dan manajemen dalam mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu politik. (Baca juga: Teori Komunikasi Pemasaran)

Nah, untuk mencapai tujuan dari strategi tersebut, maka dalam komunikasi politik harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis yang harus dilakukan. Dengan kata lain, bahwa pendekatan dalam penelitian strategi komunikasi politi bisa berubah sewaktu-waktu , tergantung dari situasi dan kondisi saat itu.

Penelitian Strategi Komunikasi Politik

Dalam suatu penelitian terkait strategi komunikasi politik, konsep dari strategi itu sendiri merupakan hal yang utama bahkan didahulukan dalam mengkaji strategi komunikasi politik.

Strategi merupakan pendekatan-pendekatan alternative yang ditempuh guna memposisikan organisasi bersangkutan dalam mencapai keberhasilan yang berkesinambungan atau strategi bisa disebutkan sebagai alternative yang dipilih berdasarkan pemikiran optimalitas dalam rangka mencapai suatu tujuan (Thompson dan Strickland dalam Hermander, 2004). (Baca juga: Teori Komunikasi Persuasif)

Dengan kata lain, agar terjadi adanya optimalisasi dalam rangka memperoleh tujuan politik, maka perlu adanya strategi komunikasi politik. Karena dalam strategi komunikasi politik itu sendiri telah mengandung suatu implikasi bahwa adanya alternative tindakan yang dilaksanakan secara sistematik untuk mengembangkan rencana komunikasi politik tertentu. (baca juga: Teori Dramaturgi)

Unsur Strategi Komunikasi Politik

Dalam strategi komunikasi politik, perencanaan adalah suatu hal yang penting, sehingga tidak hanya untuk mengetahui ke mana arah dari kegiatan komunikasi politik semata. Namun, strategi komunikasi politik juga harus mampu memenangkan dukungan masyarakat secara politik dan menyeluruh.

Baca juga:

Hal ini dapat diatasi dengan berbagai unsur atau elemen perencanaan komunikasi politik yang perlu diperhatikan. Elemen-elemen berikut ini merupakan beberapa elemen yang diprakarsai oleh Suwandi (2000), dan diadopsi dalam perencanaan Public Relation. Berikut ini beberapa elemen strategi komunikasi politik:

  1. Goal dan Obyektif. Goal merupakan hasil yang utama dan diharapkan dalam strategi komunikasi politik. Sedangkan obyektifnya merupakan tujuan khusus untuk mencapai Dengan adanya hal demikian, maka perlu adanya pertimbangan akan obyektifnya. Pada umumnya, obyektifnya ini merupakan pegangannya berupa information-based dan action-based. Information-based di antaranya mendidik atau menyadarkan, sedangkan action-based di antaranya mengubah pendapat atau mengumpulkan dana. (Baca juga: Sejarah Televisi Indonesia)
  2. Publik. Public di sini merupakan obyek yang dijadikan target atau sasaran yang sifatnya umum. Walaupun public ini bersifat umum, namun public ini perlu ditentukan dengan spesifik untuk menghindari terminology yang umum seperti community public atau general public. Setelah sasaran ditentukan, maka perlu adanya pembuatan daftar public secara berurutan sesuai prioritasnya. Selanjutnya,. Dijelaskan secara singkat masing-masing dari public tersebut yang memiliki makna dalam perencanaan tersebut.
  3. Strategi. Strategi merupakan metode yang paling mendasar dalam melakukan suatu tindakan. Sedangkan strategi ini bersifat umum atau dengan kata lain, pendekatannya digunakan untuk mencapai goal dan obyektif. (Baca juga: Pengertian Media Menurut Para Ahli)
  4. Taktik. Taktik ini merupakan media atau alat yang khusus digunakan dalam menyampaikan sesuatu yang disebut sebagai target pesan. Tujuan dari taktik adalam untuk mengkomunikasikan setiap perubahan manajemen. (baca juga: Pengertian Jurnalistik Menurut Para Ahli)
  5. Anggaran dan Waktu. Seperti biasa, dalam ilmu politik perlu adanya suatu perencanaan yang dibuat dan sesuai dengan anggaran yang sudah direncanakan sebelumnya. (Baca juga: Media Komunikasi Modern)
  6. Evaluasi. Evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui dari keberhasilan suatu perencanaan strategi komunikasi politik. Sehingga, kita tahu kelebihan atau kelemahan dari suatu perencanaan yang telah dibuat sebelumnya agar ke depannya dapat membuat strategi komunikasi politik yang lebih baik lagi dengan belajar dari suatu kelemahan dan mempertahankan atau menginovasi dari kelebihan. Evaluasi dapat dilakukan dalam bentuk survey opini atau analisis media atau bisa juga dengan angket anggota. (baca juga: teori komunikasi menurut para ahli)

Tahapan Strategi Komunikasi Politik

Menciptakan keteraturan dan kejelasan arah merupakan funsgi utama dari strategi komunikasi politik. Dan fungsi ini merupakan tahap dari strategi komunikasi politik agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan sebelumnya. Adapun beberapa tahapan perencanaan atau strategi komunkasi politik ini yang digagas oleh Gregory (dalam Venus, 2009), di antaranya:

Baca juga:

  1. Analisis Masalah

Langkah awal dalam strategi komunikasi politik adalah menganalisis masalah. Dalam analisis masalah perlu adanya identifikasi yang jelas, agar dapat melakukan identifikasi dengan jelas, maka analisis masalah harus dilakukan secara sistematis atau terstruktur. Dalam analisis masalah pun, terdapat pengumpulan informasi yang berhubungan dengan permasalahan dan harus dilakukan secara objektif dan tertulis dan perlu ditinjau secara berkala setiap waktu. (baca juga: Hambatan-hambatan Komunikasi)

  1. Menyusun Tujuan/Target (Planning)

Tujuan yang disusun haruslah bersifat logis dan realistis alias tidak terlihat kalau dibuat-buat. Penyusunan tujuan ini juga merupakan salah satu elemen dalam proses perencanaan pada suatu komunikasi politik. Nah, di dalam tujuan tersebut terdapat penyampaian pesan yang berupa pemahaman baru atau ideology yang baru, kesadaran, perbaikan citra, membentuk persepsi atau penyamaan pendapat, dan mengajak masyarakat untuk melakukan sesuatu yang direncanakannya. (Baca juga: Etnografi Komunikasi)

  1. Segmentasi dan Identifikasi Sasaran atau Target

Jika sasaran atau target disegmentasi dan diidentifikasikan, maka proses perencaan ke depannya dapat dijalankan lebih mudah dan tepat sasaran atau sesuai dengan planning. Dalam melakukan identifikasi sasaran, maka perlu mengetahui beberapa lapisan sasaran yang di antaranya sasaran lapis satu, sasaran lapis dua, dan seterusnya yang sesuai dengan tujuan perencanaan strategi komunikasi politik. (baca juga: Sejarah Jurnalistik di Indonesia)

  1. Menentukan Pesan

Menentukan pesan dalam pere4ncaan komunikasi politik merupakan sesuatu yang paling penting. Karena pesan komunikasi politik merupakan suatu sarana atau media yang akan membawa sasaran untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh penyampai pesan atau komunikator dari beberapa program komunikasi politik yang pada akhirnya sampai pada pencapaian tujuan. (Baca juga: Strategi Komunikasi Pemasaran)

  1. Membuat Strategi dan Taktik

Strategi atau lebih dikenal dengan istilah guiding principle, atau the big idea yang merupakan suatu pendekatan secara keseluruhan yang akan diterapkan dalam komunikasi politik. Sedangkan penentuan taktik ini sangat bergantung pada apa dan bagaimana tujuan dan sasaran yang akan dibidik oleh komunikator. Semakin kompleks dan jelas tujuan dan sasaran yang akan dibidik maka taktik yang digunakan harus semakin kreatif dan variatif. Di sinilah sang komunikator politik dituntut untuk kreatif dalam memberikan pesan yang inovatif. (baca juga: Konvergensi Media)

  1. Alokasi Waktu dan Sumber Dana

Komunikasi politik tentunya dilakukan dalam waktu yang tidak menentu atau kapan saja. Bahkan ada kalanya waktu tersebut ditentukan oleh pihak luar partai yaitu Panwaslu. Ada juga yang ditentukan sendiri oleh partai itu sendiri. Pengalokasian dana dan operasionalnya ini didasari secara efektif dan efisien. (Baca juga: Teori Jarum Hipodermik)

  1. Evaluasi

Evaluasi ini merupakan tahapan akhir ini atau tahapan setelah strategi dilaksanakan dan sangat berperan penting dalam perencanaan komunikasi politik. Karena, nantinya hasil dari evaluasi ini akan digunakan dalam melakukan strategi komunikasi politik berikutnya, sehingga evaluasi perlu dilakukan secara terstruktur dan sistematik.

Ketika seorang politikus dapat melakukan strategi komunikasi politik dengan baik dan terstruktur, maka dapat dikatakan dia dapat berhasil melakukan strategi politik dan memungkingkan memenangkan suara dalam pemilihan umum. (baca juga: Media Massa Menurut Para Ahli)

Demikian penjelasan terkait bagaimana strategi komunikasi politif yang efektif agar informasi yang dijadikan sebagai pesan politik tersampaikan secara efisien dan efektif sehingga menghasilkan komunikasi yang baik.