Manusia adalah makhluk sosial yang secara naluri ingin membentuk dan membina hubungan dengan manusia lainnya. Membentuk serta membina hubungan antar manusia inilah yang seringkali digambarkan sebagai salah satu hal paling penting dalam kehidupan manusia. Hubungan antar manusia memiliki beberapa bentuk seperti komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, dan lain-lain. Komunikasi interpersonal terjadi antara dua orang, sementara itu komunikasi kelompok terjadi antara dua atau lebih individu.
Baca juga:
- Pengantar Ilmu Komunikasi
- Hambatan-hambatan Komunikasi
- Teori Komunikasi Menurut Para Ahli
- Etika Komunikasi Massa
Pengertian
Terdapat beberapa pengertian tentang komunikasi kelompok menurut beberapa ahli, diantaranya adalah :
- Menurut McLean (2005) yang dimaksud dengan komunikasi kelompok adalah sebuah proses dinamis dimana sebagian kecil orang terlibat dalam sebuah percakapan. Komunikasi kelompok secara umum didefinisikan sebagai pelibatan tiga hingga delapan orang. Semakin besar sebuah kelompok maka akan semakin mudah untuk memecahnya ke dalam beberapa kelompok yang lebih kecil.
- Menurut Brilhart dan Galanes (1998), yang dimaksud dengan komunikasi kelompok kecil adalah proses menggunakan pesan-pesan untuk menhasilkan makna yang sama dalam sebuah kelompok kecil manusia. Komunikasi kelompok kecil merupakan salah satu bagian dari komunikasi interpersonal (Pearson, 2011 : 20).
- Menurut Phil Venditti (2012) yang komunikasi kelompok adalah pertukaran informasi antara mereka yang memiliki kesamaan secara budaya, linguistik, dan/atau geografi.
Baca juga : Bentuk Komunikasi Bisnis
Karakteristik Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok memiliki beberapa karakteristik penting diantaranya adalah sebagai berikut :
- Kelompok memiliki beragam tujuan untuk menjaga keberadaannya dan masing-masing memiliki gaya tersendiri untuk menjalankannya.
- Interaksi dalam kelompok bersifat saling ketergantungan, ukuran, serta durasi waktu yang membedakannya dengan kelompok individu pada umumnya.
- Tujuan kelompok serta tujuan anggota kelompok dinyatakan dan saling berinteraksi dalam bentuk yang dapat berdampak pada kesuksesan.
- Perbedaan jenis kelompok dikarenakan adanya perbedaan dalam tujuan misalnya sosial, belajar, perkembangan pribadi, dan pemecahan masalah.
- Atruran-aturan kelompok, norma-norma, peranan, pola interaksi, dan metode pengambilan keputusan dapat membentuk cara anggota kelompok berinteraksi dan berpengaruh pada produktivitas dan kepuasan.
- Faktor-faktor budaya berpengaruh terhadap berjalannya sebuah kelompok.
Baca juga :
Para peneliti telah mengkaji komunikasi kelompok selama puluhan tahun. Menurut M.S Poole, teori-teori komunikasi kelompok dalam dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu teori-teori umum, teori-teori khusus, dan agenda setting statements. Yang dimaksud dengan teori-teori umum yaitu teori-teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan/atau memahami komunikasi kelompok secara umum. Sedangkan, yang dimaksud dengan teori-teori khusus yaitu teori-teori yang secara khusus menitikberatkan pada berbagai fenomena atau peristiwa komunikasi kelompok seperti misalnya pengaruh, kepemimpinan, dan lain-lain. Dan, yang dimaksud dengan agenda setting statements memberikan layanan untuk membentuk bagaimana teori-teori komunikasi kelompok dibangun dan dikembangkan oleh berbagai permasalahan tertentu.
Baca juga :
- Prinsip-prinsip Komunikasi
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
- Komunikasi Yang Efektif
- Perkembangan Alat Komunikasi
Fungsi dan Tujuan Teori Komunikasi Kelompok
Teori komunikasi kelompok meneliti bentuk, dinamika, dan pembubaran kelompok kecil, serta pengaruh yang terjadi antara individu dan kelompok. Secara umum, teori memiliki fungsi untuk membantu kita untuk menanggung ketidaktahuan kita tentang berbagai fakta. Dengan demikian, fungsi teori komunikasi kelompok adalah membantu kita menjelaskan, postdict, dan memprediksi perilaku. Secara khusus, teori dapat membantu kita berdamai dengan komunikasi kelompok.
Berikut adalah beberapa fungsi teori komunikasi kelompok menurut L.K Hahn, L. Lipper, dan S.T Payton, yaitu :
- Teori-teori komunikasi kelompok dapat membantu kita menafsirkan dan memahami apa yang terjadi ketika kita berkomunikasi dalam kelompok.
- Teori komunikasi kelompok dapat membantu kita memilih elemen-elemen dari pengalaman kita dalam kelompok untuk memberikan perhatian.
- Teori komunikasi kelompok dapat memperluas pemahaman kita.
- Teori komunikasi kelompok dapat memberikan kepada kita tantangan dalam menghadapi praktis budaya, sosial, dan politik.
Sementara itu, menurut John Gastil, teori-teori komunikasi kelompok memiliki tujuan untuk membangun pengetahuan praktis tentang perilaku kelompok yang dapat membantu kita sebagai anggota kelompok dan fasilitator.
Baca juga :
Paradigma Teoritis Komunikasi Kelompok
Teori-teori kelompok dapat menyusun paradigma teroitis yang merupakan kumpulan beberapa konsep, nilai, asumsi, dan tataran praktis yang meliputi cara memandang realitas bagi suatu masyarakat. Menurut Venditti dkk, teori-teori komunikasi kelompok dikelompokkan ke dalam 5 (lima) paradigma, yaitu :
- Paradigma teori sistem Yang dimaksud dengan paradigma teori sistem adalah sekumpulan teori yang meneliti masukan, proses, dan keluaran dalam sebuah sistem yang mendorong terjadinya homeostatis. Teori sistem menyelidiki proses masukan dan keluaran dari suatu sistem sebagai bentuk upaya sebuah sistem memiliki keseimbangan atau homeostatis. Paradigma teori sistem meneliti proses serta hubungan diantara berbagai komponen dari sebuah kelompok yang saling bergantung dan berorientasi pada tujuan.
- Paradigma teori-teori retorika
Paradigma teori-teori retorika adalah sebuah keadaan keseimbangan atau ekuilibrium dalam sebuah sistem atau kelompok. Bidang retorika berasal dari Yunani dan Romawi dan merupakan studi tentang bagaimana simbol-simbol memberikan dampak terhadap manusia. Misalnya, tiga buah elemen penting dalam persuasi yaitu ethos atau kredibilitas, logos atau logis, dan pathos atau emosi masih digunakan hingga kini untuk menggambarkan dan mengkategorikan berbagai pernyataan manusia. Analisis retorika komunikasi kelompok meletakkan sebagian besar penelitian pada menggambarkan pesan-pesan, mengeksplorasi fungsi-fungsi yang dimiliki, dan mengevaluasi keefektifannya.
- Paradigma hukum-hukum empiris
Paradigma hukum-hukum empiris adalah sekumpulan teori yang didasarkan pada keyakinan bahwa hukum-hukum universal mempengaruhi interaksi antar manusia. Paradigma hukum empirik dikenal juga dengan pendekatan positivis yang berbasiskan investigasi terhadap komunikasi kelompok terkait asumsi bahwa hukum-hukum universal mempengaruhi interaksi antar manusia dalam berbagai cara yang menarik tindakan terhadap semua obyek fisik.
- Paradigma aturan-aturan manusia
Paradigma aturan-aturan manusia adalah sekumpulan teori yang didasarkan pada gagasan bahwa tujuan manusia adalah membentuk dan kemudian mengikuti berbagai macam aturan bagi interaksi yang mereka lakukan. Aturan-aturan yang dibuat manusia merupakan aturan yang sifatnya subyektif dan berkembang dalam siklus masyarakat dan lingkungan budaya yang dapat berubah.
- Paradigma teori-teori kritik
Paradigma teori-teori kritik adalah sekumpulan teori yang mencari atau mengidentifikasi bagaimana tekanan didesak melalui komunikasi dan kemudian mengubahnya menjadi lebih baik. Paradigma teori-teori kritik bertujuan mendorong pemahaman tentang bagaimana komunikasi dapat digunakan untuk mempengaruhi kekuasaan dan menekan masyarakat.
Baca juga :
Teori-teori Umum Komunikasi Kelompok
Telah disebutkan sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan Teori Komunikasi Kelompok Menurut Para Ahli adalah teori-teori yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai fenomena komunikasi kelompok. Teori-teori itu adalah sebagai berikut :
a. Teori Fungsional
Pendekatan fungsional komunikasi kelompok menitikberatkan pada hasil atau keluaran dari perilaku kelompok dan struktur kelompok. Pendekatan fungsional memandang komunikasi sebagai alat bagi anggota kelompok untuk mengatasi masalah dan membuat keputusan. Komunikasi membantu anggota kelompok dengan mempromosikan penilaian-penilaian rasional dan pemikiran kritis guna mencegah anggota kelompok melakukan kesalahana dalam pengambilan keputusan dan mengatasi masalah yang dihadapi.
Karena itu, komunikasi dipandang sebagai alat karena komunikasi menyediakan apa yang dibutuhkan oleh anggota kelompok agar dapat mencapai tujuannya. Dari perspektif inilah para peneliti melakukan identifikasi berbagai aspek khusus dari komunikasi kelompok dan struktur kelompok yang menghasilkan keluaran sebagaimana yang diinginkan kelompok.
Bedasarkan pendekatan fungsional, para peneliti kemudian merumuskan beberapa kondisi yang harus ada bagi anggota kelompok agar dapat membuat keputusan yang sesuai dan efektif memecahkan masalah. Beberapa kondisi itu mencakup :
- Komitmen untuk membuat keputusan yang baik.
- Mengidentifikasi berbagai sumber daya yang diperlukan.
- Menentukan prosedur yang diikuti oleh kelompok.
- Mengartikulasikan aturan-aturan prosedural dan praktek-praktek interaksi.
- Melihat kembali proses pengambilan keputusan dan membuat beberapa penyesuaian terhadap keputusan yang telah dibuat.
Baca juga :
2. Teori Konvergensi Simbolis
Teori konvergensi simbolis mempelajari fungsi-fungsi sensemaking komunikasi. Simbolis merujuk pada pesan-pesan verbal dan nonverbal. Konvergen merujuk pada pemahaman serta makna yang dibagikan. Dalam sebuah kelompok utamanya kelompok kecil, anggota kelompok membangun kode-kode serta sinyal yang hanya dimengerti oleh anggota kelompok lainnya. Ketika kelompok mencapai konvergensi simbolis, mereka memiliki rasa sebagai komunitas berdasarkan pengalaman-pengalaman dan pemahaman-pemahaman umum.
Yang menjadi inti dari teori konvergensi simbolis adalah adanya gagasan bahwa anggota kelompok saling membagi bayangan atau fantasi yang berguna sebagai bagian komunikasi kritis yang membentuk dasar-dasar bagi anggota kelompok menciptakan sebuah realitas sosial yang mengindikasikan siapa yang menjadi bagian dari kelompok dan siapa yang tidak. Saling berbagi tema-tema fantasi dapat membantu meningkatkan kohesivitas kelompok karena setiap anggota kelompok mengembangkan penafsiran umum dari pengalamannya.
Baca juga :
3. Teori Strukturasi
Teori strukturasi membedakan antara sistem dan struktur. Sistem dalam teori strukturasi merujuk pada ukuran kelompok seperti kelompok kecil. Sedangkan struktur mencakup praktek, aturan, norma, dan sumber daya lainnya yang digunakan oleh sistem agar berfungsi dan sistem tetap berjalan. Ketika diterapkan dalam komunikasi kelompok kecil, teori ini memandang kelompok kecil sebagai sistem yang memproduksi dan diproduksi oleh struktur. Dalam artian bahwa anggota kelompok mengikuti aturan-aturan tertentu dalam interaksinya yang dapat memproduksi beberapa bagian keluaran yang mempengaruhi interaksi kelompok di masa depan.
Strukturasi merujuk pada proses mempekerjakan anggota kelompok sehingga dapat bekerja bersama. Berdasarkan teori strukturasi, anggota kelompok berinteraksi satu sama lain berdasarkan aturan tertentu dan karenanya anggota kelompok juga dapat memproduksi aturan-aturan melalui interaksi yang mereka lakukan. Menurut teori ini, anggota kelompok juga dapat bernegosiasi tentang struktur kelompok dan pada saat yang bersamaan interaksi yang mereka lakukan dibentuk oleh struktur-struktur itu.
Baca juga :
Kajian dalam Teori Komunikasi Kelompok
Teori-teori komunikasi kelompok yang dibangun dan dikembangkan oleh para peneliti menitikberatkan pada beberapa bidang kajian yang didasarkan pada disiplin ilmu lain di luar bidang studi komunikasi untuk menjelaskan proses komunikasi dalam kelompok. Beberapa bidang kajian dalam teori komunikasi kelompok diantaranya adalah :
- Pembentukan kelompok yang meliputi tahapan dan model pembentukan kelompok.
- Perbedaan anggota kelompok seperti teori karakteristik status serta teori-teori perbedaan budaya dan komposisi kelompok.
- Sosialisasi kelompok seperti teori pengurangan ketidakpastian dan model sosialisasi kelompok.
- Proses pengaruh dalam kelompok seperti teori perbandingan sosial dan teori argumen persuasif.
- Perilaku nonverbal dalam kelompok seperti teori-teori fungsional petunjuk nonverbal.
Baca juga :
Manfaat Mempelajari Teori Kelompok
Mempelajari pengantar teori komunikasi kelompok dapat memberikan beberapa manfaat. Diantaranya adalah sebagai berikut :
- Kita memahami pengertian komunikasi kelompok.
- Kita memahami karakteristik komunikasi kelompok.
- Kita memahami fungsi dan tujuan teori komunikasi kelompok.
- Kita memahami paradigma teoretis komunikasi kelompok.
- Kita memahami teori-teori umum komunikasi kelompok.
- Kita memahami beragam kajian dalam teori komunikasi kelompok.
Demikianlah ulasan singkat tentang Teori Komunikasi Kelompok Menurut Para Ahli. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang komunikasi kelompok pada umumnya dan berbagai teori komunikasi kelompok beserta hal-hal yang mendasarinya.