Hampir semua orang dewasa di era ini pasti pernah menggunakan telepon. Bahkan untuk sebagian besar orang, telepon sudah menjadi sebuah bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari. Baik untuk urusan pekerjaan, relationship dengan keluarga dan teman, atau untuk hiburan semata. Dengan adanya telepon, berkomunikasi langsung dengan seseorang yang berada jauh di seberang benua pun bukan hal yang mustahil.
Kita dapat melakukan pangggilan kemanapun dengan mudah dan instant; menghemat ruang dan waktu. Hanya perlu menekan nomor operator tujuan, dan ketika nomor tujuan diangkat, seketika itu juga kita bisa berbicara dengan orang yang dituju. Kemampuan yang diberikan telepon sangat terasa manfaatnya bagi kehidupan manusia, sehingga sejak kemunculan telepon pertama hingga saat ini, perkembangan telepon sangat pesat (baca juga: komunikasi modern).
Perbaikan – perbaikan serta inovasi – inovasi dilakukan untuk mengembangkan telepon. Telepon yang pada awalnya hanya bisa dilakukan pada jarak dekat (beberapa km) kini bisa dilakukan hinggga lintas benua. Inovasi juga dilakukan pada sistem jaringan serta perangkat telepon itu sendiri. Gangguan – gangguan telepon sudah semakin diminimalisir, harga layanannya juga semakin murah, ukuran serta fungsi perangkat telepon pun semakin ringan dan canggih. Berikut akan PakarKomunikasi paparkan mengenai sejarah perkembangan telepon.
Baca Juga:
- Sejarah Televisi Di Indonesia
- Sejarah Jurnalistik Di Indonesia
- Komunikasi Yang Efektif
- Etika Komunikasi
1. Cikal Bakal Telepon
Sound of Telegraph merupakan cikal bakalnya telepon. Penemuan dari Natonio Meucii pada tahun 1871 ini memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk suara antara 2 orang (baca juga: model komunikasi linear) dengan perantaraan kabel.
Pada tahun 1875, paten penemuan Meucci yang diberi nama ‘Tramsmitter anda Receivers for Electric Telegraphs’ didapatkan oleh Perusahaan Bell. Perusahaan Bell kemudian mengembangkan penemuan tersebut hingga menjadi sistem yang dapat mentransmisikan suara secara telegraf. Pada tahun 1876, Perusahaan Bell mematenkan sistem tersebut.
baca juga: Pola Komunikasi Organisasi – Strategi Komunikasi Pemasaran
Tahun 1877 merupakan tahun dimana telepon pertamakali dibuat. Pada akhir tahun ini, perusahaan Bell membuat 300 telepon electro-magnetic yang dapat digunakan. Setahun kemudian, pada tahun 1878 Bell telah berhasil membuat 10.000 telepon yang dapat digunakan. Pada tahun 1880 dilakuakan pembaruan sirkuit, yang awalnya one-wire menjadi two-wire (sirkuit metallic) untuk mengurangi gangguan. Ini merupakan pertamakalinya sirkuit metalik digunakana (dipasang) pada telepon.
Pada tahun 1981 telepon pertamakali menggunakan nomor dial. Sehingga telepon akan secara otomatis menghubungkan penelepon ke operator dengan menekan nomor dial sebagai instruksinya. Ini menghemat waktu. Pada tahun 1913, AT&T mempraktekkan sistem amplifiers elektrik untuk pertamakalinya. Sistem ini memungkinkan hubunga telepon antar benua (baca juga: konvergensi media).
Telepon dengan sistem wireless yang memudahkan penggunaan telepon lintas negara juga berkembang, hingga pada tahun 1915 telepon dengan sistem wireless digunakan pertamakalinya. Pada tahun 1927 proyek layanan telepon lintas atlantik di London dimulai. Proyek ini menggunakan 2 jalur radio. Namun dikarenakan bnyaknya gangguan yang terjadi dalam radio, biaya penggunaannya yang mahal serta kapasitasnya yang kecil menyebabkan proyek ini dianggap tidak ideal dan dipindahkan menjadi lintas pasifik pada tahun 1964.
baca juga:
2. Telepon Komersial
Pada awalnya telepon mobile yang menggunakan sistem microwave radio yang memungkinkan jarak jauh, dikembangkan oleh AT&T (pemilik keseluruhan subsidi American Bell) dengan tujuan sebagai alat bantu perang. Namun setelah perang berakhir, telepon tetap terus dikembangkan dan mulai dipasang dengan tujuan komersial.
baca juga: Teori Agenda Setting – Strategi Komunikasi Politik
Sebelum tahun 1971 Perusahaan Bell memiliki hal monopoli untuk mengembangkan sistem komunikasi. Baru pada tahun 1971 hak monopoli tersebut dicabut, dengan diijinkannya perusahaan telekomunikasi mandiri untuk mengembangkan sistem komunikasi untuk tujuan bisnis. Sejak saat itu perkembangan telepon semakin pesat, jutaan saluran telepon langsung diciptakan untuk konsumsi publik.
Layanan yang diberikan telepon juga berkembang, bukan hanya komunikasi dalam bentuk suara namun juga dalam bentuk pesan (teks) yang diberikan. Persaingan harga layanan juga membuat tarif telepon semakin murah. Pada tahun 1990 ketika penggunaan komputer semakin berkembang, muncul internet (baca juga: internet sebagai media komunikasi) yang mulai merubah pola pengiriman pesan bergeser menjadi pengiriman data.
Baca juga:
- Perkembangan Pers Di Indonesia
- Pers Pada Masa Orde Baru
- Teori Efek Media Massa
- Saluran Komunikasi Dalam Organisasi
- Jurnalistik Televisi
3. Telepon Genggam
Seperti kita ketahui, dan mungkin dialami oleh anda yang lahir sebelum tahun 90an, telepon yang berkembang dan banyak digunakan pada masa itu berupa telepon rumah yang menggunakan sambungan kabel. Sehingga bersifat fixed atau tidak dapat dibawa-bawa (baca juga: media komunikasi modern) . Telepon genggam yang bersifat mobile baru mulai booming pada tahun 90an. Itu pun dengan harga yang cukup fantastis.
Sebenarnya cikal bakal telepon genggam yaitu Handie Talkie sudah muncul sejak tahun 1938 (SCR-194). Handie talkie tersebut digunakan untuk keperluan perang. Namun jarak jangkauannya hanya beberapa km dan bobotnya juga cukup berat.
Baca juga: Filsafat Ilmu Komunikasi – Komunikasi Internasional
- Generasi Pertama
Motorolla lah yang pertamakali membuat prototype telepon genggam yang diberinama ‘Portable Dynamic Adaptive Total Area Coverage’ (DynaTAC). DynaTAZ ditemukan oleh Martin Cooper, salah seorang pegawai Motorolla pada tahun 1973. Lalu pada tahun 1983 DynaTAC mulai dipasarkan pada publik oleh Motorolla. Telepon genggam pertama ini memiliki bobot 0.9 kg dan merupakan layanan selular analog generasi pertama (1G).
Teknologi 1G memiliki sistem yang dikenal dengan istilah AMPS ini menggunakan frekuensi 825Mhz – 894 Mhz dan dioprasikan pada band 800 Mhz. Namun telepon dengan teknoligi 1G ini memiliki ukuran yang cukup besar untuk dipegang oleh tangan.
Selain itu teknologi 1G yang bersifat analog hanya memungkinkan sistem telepon bersifat regional saja, sehingga mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telepon.
baca juga: Sistem Komunikasi Interpersonal – Sejarah Perfilman Indonesia
- Generasi Kedua
Pada tahun 1989 ponsel saku pertama yang memiliki ukuran lebih kecil sehingga dapat disimpan dalam saku diperkenalkan kepada publik. Ponsel flip pertama yang diberi nama microTAC tersebut didesain dan diperkenalkan oleh Motorolla.
Sekitar tahun 1990 muncul teknologi telepon genggam generasi kedua (2G). Amerika menggunakan teknologi CDMA, sedangkan Eropa menggunakan teknologi GSM yang memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Teknologi 2G lebih baik, sebab menggunakan teknologi chip digital yang memungkinkan telepon seluler berukuran lebih kecil dan ringan.
baca juga: Teori Komunikasi Politik – Komunikasi Lintas Budaya
Munculnya Smartphone
Tahun 1997 merupakan era dimulainya ponsel pintar atau smartphone dengan diluncurkannya 9000 Communicator oleh Nokia. Telepon genggam ini menyediakan layar LCD dan papan QWERTY yang utuh. Pada tahun 1999 muncul ponsel Benofon, ponsel pertama yang terintegrasi dengan GPS dan menyediakan peta untuk melacak posisi dan pergerakan pengguna.
Ditahun ini muncul pula VP-201 dari Kyocera (di Jepang), yang merupakan ponsel pertama yang terintegrasi dengan kamera. Lalu pada tahun 2002 muncul perangkat BB yang terintegrasi dengan ponsel (baca juga: paradigma komunikasi).
- Generasi Ketiga
Pada Oktober 2001, NTT Dromoco Jepang menyediakan layanan berbasis teknologi 3G pertama. Baru tahun 2002 muncuk tandingannya yaitu CDMA2000 1x EV-DO di Korea selatan dan Amerika Serikat, dan tahun 2003 di Eropa. Perbedaan utama jaringan 2G dan 3G adalah penggunaan paket switching untuk transmisi data.
Selanjutnya teknologi 3G berkembang menjadi 3G+ yang memiliki kemampuan kecepatan download hingga 14 Mbps, dan teknologi HPSA+ yang diklain dapat mencapai kecepatan hingga 84Mbps.
Pada tahun 20017, Apple meluncurkan iPhone, sebuah inovasi revolusioner berupa ponsel dengan layar sentuh (baca juga: teori difusi inovasi). Ponsel ini mengadopsi teknologi 3G.
baca juga: Prinsip – prinsip komunikasi – Kode Etik Wartawan
- Generasi Keempat
Pada akhir tahun 2009 teknologi jaringan 4G yaitu Wimax dan LTE pertamakali dicoba. 4G Wimax dicoba di Amerika oleh Sprint, sedangkan 4G LTE dicoba di Scandinavia oleh TellaSonera. Sedangkan di Indonesia sendiri, teknologi 4G LTE baru muncuk beberapa tahun terakhir, dan pertama kali diperkenalkan ke publik oleh BOLT.
Ponsel pertama yang mengadopsi standar 4G adalah HCT EVO 46, yang diluncurkan pada tahun 2010. Ponsel ini beroprasi di jaringan wiMax, dengan sistem operasi Android 2.1. ponsel ini juga memiliki fitur kamera 8 MP, perekam video dengan resolusi tinggi, serta keluaran HDMI (baca juga: Model – Model Komunikasi).
Artikel Komunikasi Lainnya:
- Karakteristik Media Massa
- Jenis-Jenis Interaksi Sosial
- Hambatan-Hambatan Komunikasi
- Konstruksi Realitas Sosial
Demikian artikel mengenai sejarah perkembanga telepon ini. Cikal bakal telepon dimulai pada tahun 1871 dengan ditemukannya Sound of Telegraph oleh Natonio Meucii. Telepon yang awalnya dikembangkan untuk keperluan perang, kemudian dikembangkan dan dipasarkan secara komersial untuk tujua bisnis setelh perang berakhir. Munculnya perusahaan mandiri (swasta) juga membuat perkembangan telepon semakin pesat. Baik dari segi ukuran, jangkauan, serta teknologi yang digunakan.
baca juga:
- Tahap-tahap Komunikasi
- Teori Psikologi Komunikasi
- Model Komunikasi Aristoteles
- Teori Komunikasi Persuasif
- Model Komunikasi Berlo
Akhir kata Semoga artikel ini bisa memberikan informasi yang anda butuhkan terkait sejarah perkembangan telepon mulai dari lahirnya hingga penyebarannya yang cepat meluas dan mudah diterima oleh masyarakat sebagai salah satu teknologi komunikasi modern.