Komunikasi antar pribadi adalah salah satu jenis komunikasi yang paling banyak dipelajari oleh berbagai kalangan. Selain karena komunikasi antar pribadi merupakan salah satu jenis komunikasi dengan berbagai elemen-elemen komunikasi yang hampir setiap hari kita lakukan, komunikasi antar pribadi juga menarik dipelajari karena lewat komunikasi inilah kebanyakan manusia mengembangkan dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, model-model komunikasi antar pribadi banyak dikembangkan dan dipelajari oleh para ilmuwan komunikasi. Di antara model-model komunikasi antar pribadi tersebut, beberapa model akan kita bahas di bawah ini sebagai gambaran umum model komunikasi antar pribadi yang dapat kita pelajari di luar sana.
Tunggu apalagi? Apabila kamu ingin segera mempelajari model komunikasi antar pribadi di bawah ini, silakan saja baca sampai habis ya!
1. Model Komunikasi Shannon dan Weaver
Diantara model komunikasi menurut para ahli dalam Model komunikasi antar pribadi yang kita pelajari berikut ini berasal dari gagasan Shannon dan Weaver. Mereka berdua menggagas model komunikasi linear atu satu arah yang masih dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana suatu individu berkomunikasi dengan individu yang lain. Dari model komunikasi ini, mundul model komunikasi Berlo yang digagas oleh Berlo setelah terinspirasi dari model komunikasi yang dibuat oleh Claude Elwood Shannon dan Warren Weaver ini. Model komunikasi ini dapat digunakan untuk memahami media massa, termasuk dalam jenis-jenis berita yang ada di media massa.
Di dalam model komunikasi Shannon dan Weaver, komponen-komponen di dalam model komunikasi ini meliputi pengirim, encoder, media, decoder, penerima, dan gangguan. Jalannya komunikasi antar Pribadi melalui model ini dapat digambarkan sebagai berikut. Pengirim pesan atau suatu individu tertentu membuat pesan dengan pengaturan dan kode-kode tertentu (encoding) dan mengirimkannya kepada penerima pesan melalui sebuah media (dalam komunikasi pribadi adalah secara langsung). Sebelum penerima dapat memahami pesan, penerima harus menerima sandi pesan yang dapat digunakan untuk membuka kode (decoding) sebelum memahami dan menginterpretasikan pesan tersebut. Mesin penerima atau teknologi seperti komputer juga dapat berperan sebagai penerima sandi dalam beberapa kasus, sehingga penerima hanya tinggal membaca pesan yang masuk.
2. Model Komunikasi Barnlund
Model komunikasi yang kita pelajari berikutnya adalah sebuah model komunikasi yang dibuat oleh Dean C. Barnlund. Tidak seperti yang lainnya, sedari awal model komunikasi Barnlund menggambarkan sebuah model komunikasi transaksional, yang menjadi dasar komunikasi interpersonal dan bukan model-model komunikasi massa. Dalam model ini digambarkan proses pengiriman dan penerimaan pesan yang secara simultan tanpa ada salah satu pihak hanya berperan pasif sebagai partisipan komunikasi.
Di dalam model komunikasi ini Barnlund menunjukkan adanya beberapa komponen dalam komunikasi, yaitu cues (tanda untuk melakukan sesuatu, speech act (tindakan berbicara), filter (subjek yang terkait dengan komunikasi, dan noise (gangguan yang terjadi selama komunikasi berlangsung). Dari model komunikasi ini dianggap antara penerima dan pengirim pesan saling bergiliran mengambil posisi sebagai pengirim dan penerima secara langsung sehingga komunikasi yang terjadi bersifat simultan. Model komunikasi ini dapat dicoba untuk memahami unsur komunikasi politik yang ada di sekitar kita, walaupun mungkin tidak akan dapat digunakan untuk memahami perkembangan pers di Indonesia.
3. Model Komunikasi Schramm and Osgood
Model komunikasi berikutnya adalah model komunikasi yang sebenarnya dikenalkan oleh Wilbur Schramm. Akan tetapi oleh karena model komunikasi ini terinspirasi dari teori Ryan A. Osgood, maka model komunikasi ini sering kali dikenal dengan sebutan model komunikasi Osgood dan Schramm, atau dikenal juga dengan sebutan Model Komunikasi Encode-Decode. Model komunikasi ini dapat digunakan untuk memahami komunikasi lisan di dalam suatu proses diskusi.
Dengan model ini Osgood mengganti komunikasi linear menjadi komunikasi sirkuler, kemudian Schramm menambahkan konsep field of experience sebagai hal-hal yang mempengaruhi pemahaman dan interpretasi pesan di dalam proses komunikasi yang terjadi di antara subjek yang terlibat di dalam komunikasi tersebut.
Di dalam proses komunikasi Osgood dan Shcramm, ada beberapa komponen komunikasi, yaitu:
- Sender (pembuat dan pengirim pesan)
- Encoder (orang yang mengubah pesan ke dalam bentuk kode, yang biasanya juga sekaligus merupakan sender)
- Decoder (orang yang mendapatkan pesan dari encoder dan mengubahnya pada bahasa lain yang telah dimengerti oleh penerima pesan, yang biasanya juga langsung berperan sebagai interpreter dan receiver dalam hal komunikasi antar pribadi)
- Interpreter (orang yang mencoba untuk memahami dan menganalisa pesan yang dikirim oleh pengirim pesan)
- Receiver (orang yang menerima pesan dan melakukan proses decoding dan menginterpretasikan pesan dari sender)
- Message (pesan yang dibuat oleh sender)
- Feedback (respons terhadap pesan yang diterima oleh subjek penerima pesan)
- Medium (media yang digunakan untuk mengirim pesan, dalam hal komunikasi antar pribadi, maka dalam komunikasi langsung medianya dapat disebut merupakan udara atau saluran tertentu)
- Noise (gangguan dalam proses komunikasi antar pribadi yang menghambat komunikasi)
4. Model Komunikasi Aristoteles
Dari segi historisnya, model komunikasi Aristoteles merupakan salah satu model komunikasi linear yang dibuat untuk menggambarkan suatu proses komunikasi massa atau komunikasi di depan publik. Akan tetapi, model komunikasi ini pun dapat digunakan untuk menggambarkan beberapa aspek komunikasi antar pribadi walaupun tidak secara utuh.
Model komunikasi Aristoteles merupakan salah satu model komunikasi tertua dan pertama yang diterima secara luas dalam dunia ilmu komunikasi. Di dalam model komunikasi Aristoteles, ada beberapa komponen atau unsur yang diamati, yaitu: speaker, speech, occasion, audience, dan effect.
Speaker adalah orang yang berbicara atau aktif mengirimkan dan membentuk pesan untuk orang lain. Speech adalah pesan yang dibuat oleh speaker dan ditujukan pada komunikan yang dia ajak bicara. Occasion adalah situasi pesan atau komunikasi dilakukan. Audience adalah pemirsa atau khalayak (dalam komunikasi antar pribadi, adalah individu lain) yang menjadi sasaran pesan dalam proses komunikasi tersebut, dan effect adalah dampak yang ditimbulkan dalam proses komunikasi.
Model komunikasi Aristoteles dikenal sebagai model komunikasi satu arah karena speaker atau pembicara dianggap sebagai pihak yang paling penting dalam komunikasi. Hal itu disebabkan karena pembicara dianggap satu-satunya pihak yang berperan aktif dalam proses komunikasi yang terjadi, sementara khalayak atau individu dianggap pasif dan hanya menerima pesan saja dari speaker.
Lasswell adalah salah satu tokoh dalam dunia komunikasi yang sangat dikenal sebagai salah satu founding fathers-nya ilmu komunikasi. Salah satu pencapaian Laswell adalah keberhasilannya dalam mendefinisikan, sekaligus menggambarkan komunikasi dalam bahasa yang sangat sederhana. Definisi komunikasi yang ia miliki, yang menjelaskan bahwa komunikasi adalah proses who says what in what channel to whom with what effects.
Pada awalnya model komunikasi ini disusun untuk menganalisis komunikasi massa, yang memiliki ciri khas seperti model komunikasi Aristoteles, yaitu merupakan model komunikasi linear atau komunikasi satu arah yang cenderung berpandangan bahwa subjek komunikasi adalah pihak yang lebih berperan besar dalam komunikasi. Akan tetapi, dalam perkembangannya, model komunikasi ini pun dipakai untuk menjelaskan komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi.
Sesuai dengan definisi yang disampaikan oleh Laswell, dalam model komunikasi Lasswell, komponen-komponen komunikasi yang ada adalah: who atau siapa yang pengirim pesan, says atau pesan yang disampaikan oleh pengirim, channel atau media pengirim pesan tersebut, to whom atau siapa yang akan menerima pesan, with what effect atau umpan balik apa yang diberikan oleh penerima pesan ke pengirim pesan. Lima komponen ini, sering menjadi bahan analisis dalam proses analisis terhadap proses komunikasi yang terjadi secara keseluruhan, seperti misalnya dalam menganalisis isi, media, khalayak, efek, dan lain sebagainya.
Model komunikasi antar pribadi yang kita pelajari berikutnya adalah model komunikasi yang disusun oleh David K. Berlo. Dia mengembangkan model komunikasi yang sebelumnya digagas oleh Shannon dan Weaver, yang menghasilkan model komunikasi SMCR (Sender-Message-Channel-Receiver). Terdapat pula proses encoding dan decoding di dalam model komunikasi ini yang tidak dimasukkan dalam singkatan tersebut.
Dalam model komunikasi Berlo, ada beberapa faktor yang mempengaruhi individu dalam komunikasi yang membuat komunikasi berlangsung secara lebih efisien. Faktor-faktor itu antara lain keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya.
Itulah beberapa model komunikasi antar pribadi yang dirumuskan oleh para ahli yang dapat kita pelajari. Semoga dengan mengetahui berbagai jenis model tersebut dapat membantumu memahami komunikasi antar pribadi dengan lebih mendalam. Selamat belajar komunikasi!.