6 Model Komunikasi Menurut Para Ahli

Dalam dunia ilmu komunikasi, ada banyak usaha yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk memahami tentang bagaimana suatu komunikasi itu terjadi. Mereka mempelajari unsur-unsur komunikasi, kemudian membuat model atau suatu rekonstruksi mengenai bagaimana suatu komunikasi dilakukan atau terjadi. Ada banyak jenis model komunikasi yang dirumuskan oleh para ahli.

Beberapa di antaranya memiliki komponen yang sama, tetapi ada pula yang berbeda. Hal itu wajar mengingat ruang lingkup pengamatan, konteks sosial yang menyertai, serta teknologi yang digunakan untuk membantu mengamati komunikasi yang terjadi pun berbeda-beda. Berikut ini akan kita bicarakan 6 model komunikasi menurut para ahli yang dapat membantu kita dalam memahami apa itu komunikasi dan apa saja yang berkaitan dengannya.

Baca juga:

Berikut ini beberapa model komunikasi menurut para ahli yang dapat kita pelajari.

1. Model Komunikasi Aristoteles

Model Komunikasi Lasswell
Model Komunikasi Lasswell

Lasswell merupakan salah satu tokoh dalam dunia komunikasi yang mendefinisikan, sekaligus menggambarkan komunikasi dalam bahasa yang sangat sederhana dan sangat dikenal di dunia komunikasi, dengan penjelasan bahwa komunikasi adalah who says what in what channel to whom with what effects.

Pada awalnya model komunikasi ini disusun untuk menganalisis komunikasi massa, yang memiliki ciri khas seperti model komunikasi Aristoteles, yaitu merupakan model komunikasi linear atau komunikasi satu arah yang cenderung berpandangan bahwa subjek lebih aktif dalam komunikasi.

Sesuai dengan definisi yang disampaikan, dalam model komunikasi Lasswell, komponen komunikasi yang ada adalah: who atau pengirim pesan, says atau pesan, channel atau media, to whom atau penerima pesan, with what effect atau umpan balik dari penerima pesan ke pengirim pesan. Lima komponen ini, sering menjadi bahan analisis untuk melakukan analisis terhadap proses komunikasi yang terjadi secara keseluruhan, seperti misalnya dalam menganalisis isi, media, khalayak, efek, dan lain sebagainya.

Baca juga:

3. Model Komunikasi Berlo

Model komunikasi berikutnya adalah model komunikasi yang disusun oleh David K. Berlo. Dia mengembangkan model komunikasi Shannon dan Weaver, dengan menghasilkan model komunikasi SMCR (Sender-Message-Channel-Receiver). Terdapat pula proses encoding dan decoding di dalam komunikasi ini yang tidak dimasukkan dalam singkatan tersebut.

Dalam model komunikasi, ini menurut David Berlo terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi berbagai komponen yang dimiliki oleh invidu dalam komunikasi yang membuat komunikasi berlangsung secara lebih efisien. Faktor-faktor itu antara lain keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya.

Komponen model komunikasi Berlo meliputi pengirim, penerima, pesan, dan channel. Pengirim adalah orang yang membuat atau mengorganisasi pesan untuk penerima. Penerima adalah orang atau sesuatu yang menjadi sasaran pesan yang dituju oleh pengirim. Pesan adalah sesuatu yang dibuat oleh pengirim bagi penerima yang dan tentunya dapat dipahami olehnya. Sementara channel adalah media atau saluran pesan tersebut dikirimkan. Dengan kata lain, komunikasi adalah sebuah proses pengiriman pesan oleh pengirim melalui media tertentu untuk sampai pada penerima pesan. Layaknya model komunikasi di atas, komunikasi Berlo juga cenderung menggambarkan komunikasi satu arah.

Baca juga:

4. Model Komunikasi Shannon dan Weaver

Model Barnlund
Model Barnlund

Model komunikasi berikutnya adalah sebuah model komunikasi yang dibuat oleh Dean C. Barnlund, yang menggambarkan sebuah model komunikasi transaksional, yang menjadi dasar komunikasi interpersonal yang menggambarkan proses pengiriman dan penerimaan pesan terjadi secara simultan tanpa ada salah satu pihak hanya berperan pasif sebagai partisipan komunikasi.

Di dalam model komunikasi ini berdapat beberapa komponen, yaitu cues (tanda untuk melakukan sesuatu, speech act (tindakan berbicara), filter (subjek yang terkait dengan komunikasi, dan noise (gangguan yang terjadi selama komunikasi berlangsung). Dari model komunikasi ini dianggap antara penerima dan pengirim pesan saling bergiliran mengambil posisi sebagai pengirim dan penerima sehingga komunikasi yang terjadi bersifat simultan.

Baca juga:

6. Model Komunikasi Schramm and Osgood

Model komunikasi terakhir yang kita pelajari adalah model komunikasi yang sebenarnya dikenalkan oleh Wilbur Schramm, akan tetapi karena model ini terinspirasi dari teori Ryan A. Osgood, maka model komunikasi ini sering kali dikenal dengan sebutan model komunikasi Osgood dan Schramm, atau dikenal pula sebagai Model Komunikasi Encode-Decode.

Dengan model ini Osgood mengganti komunikasi linear menjadi komunikasi sirkuler, kemudian Schramm menambahkan konsep field of experience sebagai hal-hal yang mempengaruhi pemahaman dan interpretasi pesan di dalam proses komunikasi.

Di dalam proses komunikasi Osgood dan Shcramm, ada beberapa komponen komunkasi, yaitu:

  • Sender (pengirim pesan)
  • Encoder (orang yang mengubah pesan ke dalam bentuk kode)
  • Decoder (orang yang mendapatkan pesan dari encoder dan mengubahnya pada bahasa lain yang telah dimengerti oleh penerima pesan)
  • Interpreter (orang yang mencoba untuk memahami dan menganalisa pesan)
  • Receiver (orang yang menerima pesan dan melakukan proses decoding dan menginterpretasikan pesan)
  • Message (pesan)
  • Feedback (proses merespons pesan yang diterima oleh subjek penerima pesan)
  • Medium (media untuk mengirimkan pesan)
  • Noise (gangguan dalam proses komunikasi)

Itulah 6 model komunikasi menurut para ahli yang dapat kita pelajari. Semoga dengan mengetahui berbagai jenis model tersebut dapat membantumu memahami komunikasi dengan lebih mendalam. Selamat belajar komunikasi!