Mungkin semua orang sudah akrab betul dengan kata ‘komunikasi’, begitu juga dengan kamu. Hal ini dikarenakan komunikasi memang merupakan suatu kegiatan yang ada di kehidupan sehari-hari kita sebagai bentuk interaksi dengan individu atau kelompok lain. Ya, walaupun kegiatan ini sangat sering kita lakukan, namun masih ada beberapa orang yang belum memahami benar bagaimana komunikasi itu.
Pengertian Komunikasi
Seperti yang dikatakan di artikel sebelumnya bahwa secara etimologi, bahwa komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu ‘cum’ dan ‘umus’. Kata ‘cum’ ini berarti ‘dengan’ dan kata ‘umus’ ini berarti ‘satu’. Tak hanya bahasa Latin, bahwa kata ‘komunikasi’ ini berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘communio’ yang merupakan kata benda yang disebut sebagai ‘commnion’ yang artinya adalah persatuan, kebersamaan, gabungan, hubungan, atau pergaulan.
Baca juga:
Nah, dengan demikian dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan individu lain atau dengan kelompok.
Dalam komunikasi kita perlu adanya kerja dan usaha, sehingga komunikasi merupakan kata kerja yang berarti ‘berbagi sesuatu dengan seseorang’. Dalam arti ini bisa diartikan sebagai saling tukar, bercakap, dan atau berteman.(Baca juga: Sejarah Televisi Indonesia)
Secara harfiah, komunikasi merupakan pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan (Agus M. Hardjana, 2003).
Dalam komunikasi, dibedakan menjadi dua bagian atau jenis yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tulis. Di sini kita akan membahas mengenai komunikasi lisan. Kita bahas lebih lanjut mengenai komunikasi lisan berikut ini.
Baca juga:
Proses
Sudah jelas bahwa komunikasi lisan ini terjadi berasal dari pengucapan kata-kata secara lisan dan berlangsung ke individu lain atau kelompok sebagai lawan bicara. Komunikasi lisan ini bisa dilakukan dari individu ke individu, individu ke kelompok, kelompok ke individu, kelompok ke kelompok.
A. Individu ke Individu
Komunikasi lisan yang dilakukan dari individu ke individu lain lain seperti halnya komunikasi lisan yang dilakukan seseorang kepada seorang temannya, kerabatnya, atau keluarganya. Komunikasi lisa dari individu ke individu ini bisa terjadi pada komunikasi secara formal maupun non formal. (Baca juga: Pengertian Media Menurut Para Ahli)
B. Individu ke Kelompok
Komunikasi lisan yang dilakukan dari individu ke kelompok ini seperti halnya seseorang yang menyampaikan kepada banyak orang. Hal ini dapat terjadi ketika adanya seorang ketua yang sedang memimpin rapat. Di dalam peristiwa tersebut telah terjadi komunikasi lisan dari individu ke kelompok. Dengan demikian, komunikasi lisan dari individu ke kelompok ini lebih kebanyakan dilakukan secara formal. Adapun secara non formal, hal ini berlaku ketika adanya seseorang yang berbicara langsung kepada teman-temannya.
C. Kelompok ke Individu
Komunikasi lisan yang terjadi pada kelompok ke individu ini seperti halnya ketika melakukan voting atau pilihan secara langsung atau tunjuk tangan. Ketika adanya pemilihan ketua contohnya. Mereka melakukan pemilihan secara langsung dengan menunjuk tangan mereka k
D. Kelompok ke Kelompok
Komunikasi lisan yang terjadi pada kelompok ke kelompok ini biasanya terjadi pada kegiatan perdebatan atau lomba debat. Dari kelompok satu menyampaikan pendapatnya kepada kelompok lain merupakan kegiatan komunikasi lisan atau komunikasi secara langsung kepada kelompok lainnya.
Sederhananya, komunikasi lisan ini terjadi secara langsung atau langsung saling berhadapan dengan lawan bicara atau komunikannya. (Baca juga: Etnografi Komunikasi)
Media
Seiring perkembangnya teknologi, komunikasi lisan pun mulai memiliki media berupa komputer. Sehingga komunikasi lisan ini bisa dilakukan dengan jarak jauh sekalipun. Seperti halnya ketika kita menelepon seseorang, maka di situ kita dapat dikatakan bahwa kita sedang melakukan komunikasi lisan dengan menggunakan media telepon. Jadi, tidak menutup kemungkinan komunikasi lisan juga memerlukan media sebagai alat pengantar informasi. Sehingga muncullah sesuatu yang diperdebatkan apakah hal demikian termasuk ke dalam komunikasi lisan. Terkait dengan adanya pengertian bahwa komunikasi lisan ini dilakukan secara langsung dan bertatap muka, maka komunikasi lisan menggunakan media ini masih diperbincangkan oleh para pakar komunikasi.
Tak hanya pada telepon, kini mulai merambah ke stasiun televisi dan jaringan internet. Sehingga komunikasi lisan pun dapat dilakukan secara serempak dan langsung ke banyak orang. Di sinilah terjadi komunikasi lisan dari individu ke kelompok. (Baca juga: Strategi Komunikasi Pemasaran)
Jenis – jenis
Adanya perdebatan komunikasi lisan yang menggunakan perantara atau alat ini muncullah dua jenis komunikasi lisan yaitu komunikasi lisan secara langsung dan tidak langsung
- Komunikasi Lisan Langsung
Komunikasi lisan secara langsung ini merupakan komunikasi lisan yang terjadi tanpa adanya perantara, jarak, dan alat atau media yang digunakan dalam berkomunikasi. (Baca juga: Prospek Kerja Ilmu Komunikasi)
- Komunikasi Lisan Tidak Langsung
Berbeda halnya dengan komunikasi lisan tidak langsung yang menggunakan media atau alat perantara berupa telepon, komputer, televisi, atau yang lainnya sebagai penyampai pesan atau informasi kepada komunikan.
Prinsip
Berhubung komunikasi lisan ini dilakukan secara langsung, maka komunikasi lisan ini melibatkan adanya suara, bunyi, dan nada pada suatu individu. Karena mereka melakukan komunikasi ini secara langsung tanpa adanya perantara (tertulis) alias langsung bicara.
Baca juga:
1. Suara
Suara merupakan getaran udara yang terjadi melewati pita suara dalam tenggorokan. Suara di sini pun dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
- Suara hidup alias suara yang timbul dari huruf hidup yaitu a, i, u, e, dan o yang merupakan huruf vokal.
- Suara mati alias suara yang berasal dari huruf mati yaitu b, c, d, f, g, dsb yang merupakan huruf konsonan.
Bahkan kondisi fisik pun dapat membedakan suara seorang individu ketika ia mengeluarkan suaranya seperti:
- Bindeng (sulit membunyikan nasal) karena flu,
- Serak (parau) karena kehabisan suara,
- Cadel (sulit membunyikan huruf konsonan), dan
- Gagap (sulit membunyikan dengan lancar)
2. Bunyi
Bunyi merupakan getaran udara yang muncul karena adanya pergesekan dari dua benda atau lebih.
3. Nada
Nada merupakan intonasi atau tingkatan suara. Sehingga muncullah adanya nada dasar yang merupakan acuan atau patokan bagi seseorang dalam memproyeksikan suaranya. Adapun kedua jenis nada pada seseorang individu yaitu:
- Melengking atau nada tinggi, dan
- Bas atau nada rendah atau berat.
Kelebihan dan Kekurangan
Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada komunikasi lisan ini sebagai salah satu metode komunikasi, yaitu:
A. Kelebihan Komunikasi Lisan
Beberapa kelebihan dari komunikasi secara lisan ini di antaranya:
- Menimbulkan timbale balik secara langsung, tanpa perlu menunggu respon dari komunikan,
- Dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci dan jelas, dan
- Menimbulkan partisipasi atau tanggapan langsung dari komunikan .
B. Kekurangan Komunikasi Lisan
Beberapa kekurangan dari komunikasi secara lisan ini di antaranya: (Baca juga: Media Komunikasi Modern)
- Memerlukan adaptasi atau penyesuaian kondisi dan situasi terlebih dahulu sebelum berkomunikasi,
- Memerlukan suatu uraian dan penjelasan yang lebih detil, dan
- Sulit untuk didokumentasikan tanpa bantuan alat recording.
Komunikasi Lisan dalam Perusahaan
Dalam dunia bisnis dan usaha, komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting demi kelangsungan hidup usaha dan bisnis. Salah satunya adalah komunikasi lisan yang terjadi dalam perusahaan. Komunikasi lisan dalam perusahaan ini lebih efisien dan praktis dilakukannya dalam menyampaikan pesan dan informasi mengenai perusahaan dan bisnis. Itu sebabnya mulai banyak para pelaku bisnis yang lebih memilih menggunakan komunikasi lisan dibandingkan menggunakan komunikasi tulis yang harus melewati beberapa procedural perusahaan yang membuat komunikasi ini terhambat. (Baca juga: Macam-Macam Komposisi Fotografi)
Contohnya, ketika ada suatu organisasi masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintahan. Ketika mereka menggunakan komunikasi tertulis, maka mereka perlu membuatkan surat-suratnya terlebih dahulu, seperti surat proporal, undangan, dan lain sebagainya. nah, hambatan tersebut biasanya terhalang di bagian administrasi surat. Hal ini dapat ditanyakan, apakah surat mereka sampai ke pemerintahan atau tidak? Hal ini juga berlaku pada dunia perusahaan dan bisnis. (Baca juga: Pengertian Media Sosial menurut Para Ahli)
Itu sebabnya komunikasi tulis dalam perusahaan sangat relatif jarang dilakukan oleh beberapa perusahaan atau instansi. Ya, walaupun demikian bukan berarti bahwa komunikasi tulis tidak penting dalam perusahaan. Hal itu tetap penting dalam kelancaran operasional perusahaan. Karena tidak semua operasional dapat berjalan dengan menggunakan komunikasi lisan sesuai dengan kebijakan-kebijakan perusahaan yang ada dan sudah ditetapkan. (Baca juga: Teori Semiotika Charles Sander Peirce)
Suatu perusahaan akan menggunakan komunikasi tulis ketika hal tersebut bersifat penting dan kompleks. Namun, jika hal tersebut bersifat mendesak atau urgent, maka mau tidak mau dilakukan komunikasi lisan atau langsung. (Baca juga: Teori Semiotika Roland Barthers)