Model Komunikasi Data dan Protokol Penggunaannya

Komunikasi berasal dari kata ‘Communication’ yang secara etimologis berasal dari bahasa Latin ‘Commicatus’ yang memiliki arti ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’. Dengan demikian, bahwa komunikasi merupakan suatu proses dengan saling pengertian dan menciptakan informasi agar dapat terhubung satu sama lain. (Baca juga: Pengertian Media Sosial menurut Para Ahli)

Sedangkan kata ‘data’ berasal dari kata ‘datum’ yang berarti materi atau beberapa fakta yang digunakan untuk suatu analisa. Data sendiri pun belum bisa dikatakan sebagai informasi sebelum melalui tahap pengelolaan. Karena informasi sendiri memiliki pengertian sebagai sesuatu yang bisa dipahami manusia sebagai pengetahuan dan wawasan. Sehingga, data perlu adanya pengelolaan terlebih dahulu untuk menjadi suatu informasi yang bisa dipahami oleh banyak orang. Pada umumnya, data yang sudah menjadi informasi ini bisa berupa keadaan, gambar, huruf, angka, bahasa, simbol, dan beberapa lambing lainnya yang bisa digunakan dan dihubungkan dengan obyek.

Baca juga:

Dari penjelasan pengertian dua istilah di atas, maka kita bisa menyimpulkan bahwa pengertian dari komunikasi data merupakan proses penerimaan dan pengiriman data melalui media elektronik dari dua atau bahkan lebih alat yang terhubung ke dalam sebuah jaringan (network). (Baca juga: Teori Semiotika Roland Barthers)

Macam-macam model komunikasi data pun dibedakan dari berbagai kategori yaitu berdasarkan tipe channel transmisi, jalur transmisi, konfigurasi jalur transmisi data, dan mode transmisi data. Berikut ini penjelasan dari macam-macam model komunikasi data berdasarkan kategori masing-masing. (Baca juga: Media Komunikasi Modern)

a. Berdasarkan Tipe Channel Transmisi

Model komunikasi data berdasarkan tipe channel transmisi ini dibedakan menjadi 3 macam yaitu transmisi satu arah, transmisi dua arah bergantian, dan transmisi dua arah serentak. (Baca juga: Teori Semiotika Charles Sander Peirce)

  1. Transmisi Satu Arah

Transmisi satu arah atau dalam bahasa Inggrisnya One Way Transmission atau istilah sederhananya Simplex ini hanya dapat membawa informasi data dalam bentuk satu arah saja dan tidak bolak-balik. Transmisi satu arah ini contohnya adalah radio dan televisi. Signal yang dikirimkan dari stasiun pemancar hanya dapat diterima oleh pesawat penangkap siaran, selain itu pesawat penangkap siaran juga tidak dapat mengirimkan informasi balik ke stasiun pemancar. Sederhananya, stasiun pemancar hanya dapat mengirimkan sinyal ke stasiun penangkap, tanpa adanya balasan atau feedback dari stasiun penangkap. (Baca juga: Etika Komunikasi Massa)

  1. Transmisi Dua Arah Bergantian

Transmisi dua arah bergantian dalam istilah bahasa Inggrisnya Either Way Transmision atau istilah sederhananya Half Duplex disingkat HDX merupakan tipe chanel transmisi yang dapat mengirim informasi data dan menerima informasi data namun tidak dalam waktu yang sama alias bergantian. Hal ini dapat ditemui pada alat komunikasi seperti Radio CB Walkie-Talkie. Kita dapat mengirimkan pesan ke komunikan, dan kita dapat menerima pesan balasan dari komunikan namun secara bergantian. (Baca juga: Macam-Macam Komposisi Fotografi)

  1. Transmisi Dua Arah Serentak

Transmisi dua arah serentak atau dalam bahasa Inggrisnya Both Way Transmission atau istilah sederhananya Full Duplex yang biasa disingkat FDX merupakan channel transmisi sama halnya dengan transmisi dua arah bergantian, namun perbedaannya di sini antara pengiriman dan penerimaan pesan bisa dilakukan di waktu yang sama. Transmisi dua arah serentak ini salah satu contohnya adalah telepon atau handphone. Sehingga kita dapat mengirimkan pesan kepada komunikan dan bisa langsung mendapatkan balasan pesan dari komunikan. (Baca juga: Sejarah Perkembangan Alat Komunikasi)

b. Berdasarkan Jalur Transmisi

Dalam model komunikasi data berdasarkan jalur transmisi ini dibedakan menjadi tiga jenis model komunikasi data yang di antaranya adalah unicast, multicast, dan broadcast.

Baca juga:

  1. Unicast

Unicast merupakan kontak data informasi atau pesan pada suatu alat dengan alat lain. Contoh sederhananya adalah ketika adanya telepon A dan telepon B saling terhubung, maka telepon C tidak bisa terhubung dengan telepon A ataupun telepon B. (Baca juga: Sejarah Media Massa)

  1. Multicast

Multicast, berbeda halnya dengan unicast yang tidak bisa terhubung dengan alat satu ketika alat satu tersebut sedang terhubung dengan alat lainnya. Pada multicast, kontak data informasi tetap bisa dihubungkan kea lat tersebut, walaupun alat tersebut sedang terhubung dengan alat lainnya. Contoh pada sitem kerja multicast ini adalah server internet yang mana server dapat melayani atau terhubung dengan beberapa komputer dengan media transmisi data, sehingga masing-masing komputer masih bisa dijalankan dan dihubungkan dengan server tersebut. (Baca juga: Prospek Kerja Ilmu Komunikasi)

  1. Broadcast

Dalam jalur broadcast, alat yang menerima data informasi tidak bisa memberikan respon balik kepada alat pengirim data informasi. Namun, alat ini bisa mengirim ke lebih dari satu alat. Contoh dari broadcast ini adalah radio dan televisi. (Baca juga: Elemen-Elemen Komunikasi)

c. Berdasarkan Konfigurasi Jalur Transmisi Data

Di dalam model komunikasi data berdasarkan konfigurasi jalur transmisi data ini dibedakan menjadi dua macam model komunikasi data yaitu point to point dan point to multipoint. (Baca juga: Strategi Komunikasi Pemasaran)

  1. Point to Point

Konfigurasi pada jalur point to point ini umumnya media atau sarana akan saling terhubung antara satu sarana dengan sarana lainnya tanpa terbagi. Contoh sederhana dari model komunikasi data poin to point ini adalah alat printer pada suatu komputer.

Baca juga:

  1. Point to Multipoint

Dalam jalur point to multipoint ini, suatu alat atau media dapat terhubung dengan beberapa sarana atau peralatan lainnya. Proses transmisi data pada konfigurasi data ini contohnya adalah pemancar radio yang dapat diakses atau dihubungkan ke beberapa radio sekaligus dan secara bersamaan. (Baca juga: Etnografi Komunikasi)

d. Berdasarkan Mode Transmisi Data

Untuk model komunikasi data berdasarkan mode transmisi data dibagi menjadi dua macam model komunikasi yaitu mode transmisi parallel dan mode tranmisi serial. (Baca juga: Model Komunikasi Scharmm)

  1. Mode Transmisi Paralel

Pada mode transmisi parallel, semua bit dari karakter yang diwakili oleh suatu kode dapat ditransmisikan secara bersamaan dalam satu waktu, per satu karakter setiap saat. Untuk kode ASCII, akan dibutuhkan 8 channel untuk mentransmisikan. Perlu diingat bahwa transmisi parallel ini hanya bit-bit dalam 1 karakter saja yang dapat ditransmisikan, sedangkan untuk masing-masing karakternya akan ditransmisikan secara seri.

Baca juga:

  1. Mode Transmisi Serial

Mode transmisi serial inilah yang paling sering digunakan. Pada mode serial, masing-masing bit dari satu karakter akan ditransmisikan secara berurutan dan bergantian. Dengan kata lain, transmisi dapat dilakukan bit per bit. Ketika bit sudah diterima oleh alat penerima, maka penerima tersebut akan merakit kembali arus bit-bit yang datang padanya ke dalam bentuk karakter.

Protokol Komunikasi Data dan Model Referensi OSI

Protokol merupakan suatu aturan atau standarisasi yang akan mengatur dan mengijinkan terjadinya hubungan komunikasi dan proses perpindahan data informasi antar dua atau lebih komputer. Nantinya, protokol ini fungsinya adalah mendefinisikan beberapa fungsi yang ada di dalam sebuah jaringan komputer seperti mengirim pesan, data, informasi dan juga fungsi-fungsi lainnya yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan penerima. Dengan demikian, maka komunikasi data dapat berjalan normal dan baik, meskipun sistem di dalam jaringan keduanya berbeda. Selain itu, fungsi protokol ini adalah mengurus atau mendefinisikan perbedaan format data pada kedua sistem dan juga koneksi listrik. (Baca juga: Pengertian Media Menurut Para Ahli)

Fungsi Protokol Komunikasi Data

Berikut ini adalah beberapa fungsi protokol yang bisa kita ketahui dalam model komunikasi data :

  1. Fragmentasi dan Reassembly

Pada fungsi protokol sebagai fungsi fragmentasi dan reassembly, fungsinya yaitu membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi. Kemudian, setelah data diterima oleh penerima data, maka penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket informasi menjadi paket informasi yang lengkap.

Baca juga:

  1. Encaptulation

Dalam fungsi encaptulation, protokol berfungsi untuk melengkapi data informasi yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi, dank ode lainnya.

  1. Connection Control

Protokol dalam model komunikasi berfungsi sebagai connection control yaitu sebagai pembangun hubungan komunikasi agar terkoneksi antara sisi pengirim dengan si penerima. Nantinya, ketika protokol ini membangun suatu koneksi, maka secara bersamaan atau dalam waktu yang sama protokol juga dapat mengirimkan atau melanjutkan data informasi dari pengirim ke penerima dan bahkan juga bisa mengakhiri hubungan koneksi antara pengirim dengan penerima. Sederhananya, bahwa protokol ini merupakan jembatan dari suatu komunikasi data. (Baca juga: Sejarah Televisi Indonesia)

  1. Flow Control

Fungsi berikutnya dari protokol adalah sebagai flow control alias pengatur perjalanan data informasi dari pengirim ke penerima.

  1. Error Control

Fungsi protokol yang terakhir adalah sebagai error control, di mana protokol berfungsi untuk mengontrol atau mengkondisikan bahwa pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik dari sisi pengirim maupun sisi penerima. Sederhananya, bahwa protokol ini juga berfungsi mengontrol kesalahan ketika data proses dikirim.

Baca juga:

Protokol yang umum digunakan adalah OSI (Opern System Interconnection) yang merupakan protokol standar internasional. Itu artinya bahwa OSI merupakan protokol yang memang sudah digunakan oleh banyak orang dalam menghubungkan informasi data sebagai model komunikasi data. OSI dikeluarkan oleh lembaga ISO (International Standars Organization) di Eropa tahun 1977, di mana model referensi OSI ini telah menggambatkan bagaimana data informasi dalam sebuah komputer dapat berpindah atau terkirim ke sebuah media jaringan komputer lainnya.