Pengertian Komunikasi Nonverbal Menurut Para Ahli merupakan sebuah proses penyampaian pesan dengan cara penyampaian pesan menggunakan bahasa tubuh yang dapat dikenali melalui pergerakan tubuh, simbol-simbol, gerak isyarat, ekspresi wajah, kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, rambut. Dengan kata lain, seseorang yang melalukan komunikasi nonverbal tidak harus menggunakan suara. Biasanya komunikasi nonverbal digunakan oleh orang-orang yang memiliki keterbatasan dalam hal berkomunikasi, misalnya tunarungu dan tunawicara. Komunikasi Nonverbal memiliki beberapa jenis penggunaan komunikasi seperti :
- Kinesik: Komunikasi melalui gesture tubuh, gerakan kepala, kontak mata, dan ekspresi wajah.
- Proksemik: Komunikasi yang terbatas oleh ruang dan jarak.
- Kronemik: Komunikasi yang memikirkan waktu pelaksanaan proses komunikasi.
- Paralinguistik: Komunikasi yang memikirkan cara penyampaian informas.
- Artifak: Komunikasi yang menggunakan benda-benda sekitar.
- Haptik: Berkomunikasi dengan melakukan sentuhan kepada lawan bicara
Jika melihat jenis-jenis Komunikasi Non-Verbal diatas, tentu kita sudah memiliki sedikit gambaran mengenai Fungsi Komunikasi Non Verbal itu sendiri. Adapun beberapa fungsi komunikasi nonverbal jika dilihat dari jenis-jenisnya adalah :
- Melakukan repetisi pada setiap komunikasi
- Menciptakan Komunikasi yang Efektif
- Melakukan substitusi
- Menyampaikan pesan yang potensial
- Melakukan kontradiksi informasi
Dari penjelasan singkat diatas mengenai pengertian, jenis dan fungsi komunikasi non verbal, tentunya ada yang kurang jika kita tidak membahas tujuan dari komunikasi ini. Secara umum, tujuan inti dari komunikasi nonverbal adalah :
- Memberikan Informasi
- Mengatur komunikasi
- Menunjukkan perasaan
- Menunjukkan sikap
- Mempengaruhi orang lain
Dari kelima tujuan komunikasi verbal diatas, dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa tujuan turunan yang dapat kita lihat ketika terjadi sebuah komunikasi non verbal maupun verbal. Adapun tujuan turunan dari komunikasi nonverbal adalah :
1. Mempermudah Komunikasi
Tujuan komunikasi verbal yang pertama adalah untuk mempermudah komunikasi antara 2 orang yang berbeda bahasa, atau sedang dalam jarak yang jauh dan sedang ditengah kondisi yang bising sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan komunikasi verbal. Tujuan ini dapat kita lihat pada beberapa komunikasi yang terjadi misalnya dalam pertandingan olahraga internasional, dimana seorang wasit tidak lagi berbicara dan mengeluarkan suara tapi hanya dengan menggerakkan tangan, kepala, kaki atau tubuh untuk memperingatkan seseorang baik pada saat pelanggaran terjadi ataupun pada saat pertandingan berlangsung. (baca juga : Faktor Penghambat Komunikasi yang Bersifat Psikis)
2. Memperlancar Komunikasi
Komunikasi verbal tentunya memiliki tujuan untuk memperlancar komunikasi yang dilakukan oleh berbagai pihak. Tujuan yang satu ini bukan hanya berguna bagi komunikasi nonverbal saja, melaikan juga terhadap komunikasi verbal. Ketika sebuah komunikasi berjalan dengan lancar dan efektif, tentunya segala proses pertukaran informasi antar pihak akan semakin mudah untuk dilakukan dan dilaksanakan. Selain itu, kelancaran komunikasi juga akan memberikan dampak yang positif untuk mencapai target atau harapan yang diinginkan ketika melakukan komunikasi. (baca juga : Teori Hegemoni dalam Komunikasi Massa)
3. Mengutarakan Maksud
Tujuan yang ketiga dari komunikasi nonverbal adalah untuk mengutarakan maksud ataupun keinginan kita kepada orang lain. Memang, untuk mengutarakan maksud dan keinginan lebih cepat untuk dimengerti dengan menggunakan komunikasi verbal. Namun ketika terjadi sebuah kendala, maka komunikasi nonverbal dapat menjadi jawaban. Kita dapat melihat komunikasi non verbal yang digunakan untuk mengutarakan maksud pada saat-saat seperti seseorang menggerakkan tangannya ketika ada angkutan umum yang melintas, dengan maksud untuk memberhentikan angkutan umum tersebut atau ketika seorang laki-laki berlutut dengan memegang cincin dan berhadapan dengan seorang wanita dengan maksud melamar wanita tersebut. (baca juga : Teknik Penulisan Berita Online)
4. Meningkatkan kepercayaan
Komunikasi non verbal juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diantara pihak-pihak yang sedang berkomunikasi. Dengan dilakukannya komunikasi non verbal, maka pihak komunikan percaya kepada pihak komunikator yang sedang melakukan komunikasi non verbal untuk dapat memahami apa maksud dari komunikator tersebut. Begitu pula sebaliknya, komunikator harus percaya kepada komunikan bahwa informasi yang diberikannya dimengerti dan dipahami oleh komunikan. (baca juga : Contoh Komunikasi Afektif)
5. Menggantikan komunikasi verbal
Tujuan yang berikutnya adalah untuk menggantikan komunikasi yang dilakukan secara verbal ataupun lisan, baik kepada orang-orang yang memang kesulitan untuk berbicara verbal maupun kepada orang-orang yang tidak bisa berbicara verbal akibat suatu hambatan. Biasanya tujuan yang satu ini akan kita temui pada beberapa kejadian komunikasi yang memiliki Hambatan-hambatan Komunikasi seperti, tempat komunikasi memiliki jarak yang cukup jauh, terdapat keriuhan atau kebisingan, hingga Hambatan Komunikasi Antar Pribadi lainnya.
6. Melakukan didikan
Komunikasi non verbal juga betujuan untuk melakukan didikan kepada lawan komunikasi, yang berhubungan juga dengan tingkat emosi yang terdapat didalam diri manusia. Misalnya komunikasi non verbal yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya, dimana orang tua mengernyitkan dahinya, atau membesarkan matanya seolah melotot atau diam ketika anaknya melakukan kesalahan, maka si anak akan merasa bahwa orang tuanya sedang marah kepadanya sehingga anak tersebut tidak akan mengulangi hal tersebut. Selain itu, melakukan didikan dengan cara non verbal dapat juga berguna pada kegiatan belajar mengajar disekolah luar biasa (SLB) yang memang menaungi orang-orang berkebutuhan khusus. (baca juga : Metode Komunikasi Dalam Jaringan)
7. Mengatur seseorang
Tujuan yang berikutnya adalah untuk mengatur orang lain. Tujuan komunikasi non verbal untuk mengatur seseorang ini juga akan berperan penting ketika ada sesuatu hal yang diperlukan pada saat melakukan komunikasi verbal. Hal ini biasa kita lihat ketika misalnya seorang Paspamres presiden menganggkat tangannya dan menunjuk seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa berbicara atau bersuara, pada saat presiden sedang melakukan komunikasi dengan kepala negara lain. (baca juga : Teknik Komunikasi Terapeutik)
8. Memperagakan sesuatu
Komunikasi non verbal juga memiliki tujuan untuk memperagakan sesuatu kepada orang lain, dengan maksud agar orang tersebut mengerti dan paham tentang apa yang diinginkan oleh orang yang memperagakannya. Biasanya, komunikasi verbal yang satu ini dapat kita lihat pada kegiatan seperti kuis yang membuat tebak-tebakan dengan sistem peragaan. Selain itu, tujuan memperagakan sesuatu didalam komunikasi verbal juga dapat kita temukan pada seorang pramugari yang memperagakan bagaimana cara-cara menyelamatkan diri didalam pesawat ketika pesawat sedang dalam bahaya. (baca juga : Teori Komunikasi Publik)
9. Meminta sesuatu
Tujuan yang berikutnya dari komunikasi non verbal adalah untuk meminta sesuatu kepada seseorang, seperti meminta makanan, meminta uang hingga meminta pertolongan. Contoh dari tujuan yang satu ini dapat kita lihat ketika ada seorang pengemis yang menjulurkan tangannya tanpa berbicara, maka kita akan mengetahui bahwa Ia meminta sumbangan. Contoh lainnya adalah ketika seseorang tenggelam sebuah sungai atau laut dan Ia menjulurkan tangannya keatas, maka kita akan mengetahui bahwa orang tersebut tenggelam dan butuh pertolongan. (baca juga : Pengaruh Efektivitas Komunikasi dalam Integrasi Sosial)
10. Memperingatkan
Komunikasi non verbal juga bertujuan untuk memperingatkan seseorang, ketika tidak bisa dilakukan dengan menggunakan komunikasi verbal.Tujuan yang satu ini sebenarnya masih berhubungan dengan tujuan pada point 9, namun terdapat beberapa perbedaan. Jika pada point 9 tujuannya adalah untuk meminta sesuatu baik dalam bentuk pertolongan atau meminta sesuatu agar diberi, maka tujuan yang ini berguna untuk memperingatkan. Misalnya ketika terdapat tulisan tanda larangan merokok, larangan meludah, larangan masuk, ataupun tanda larangan lainnya, maka orang yang melihat tanda tersebut akan merasa diperingatkan meskipun tidak ada orang yang berkomunikasi dengannya. (baca juga : Faktor Penyebab Gangguan Komunikasi)
11. Memberi hiburan
Pernahkah kamu melihat pertunjukan pantomim atau pertunjukan drama tanpa suara? nah, pertunjukan tersebut boleh dikatakan sebagai bagian dari pertunjukan non verbal didalam seni. Lalu apa hubungannya dengan komunikasi verbal? hubungannya adalah secara tidak langsung para penonton akan berkomunikasi dengan pemeran pantomim tersebut dengan menggunakan gestur, gerak tubuh dan isyarat yang dikeluarkan oleh pemeran pantomim. Dengan kata lain bahwa, komunikasi non verbal juga memiliki tujuan untuk memberikan hiburan bagi orang banyak melalui karya seni. (baca juga : Dampak Etika Komunikasi dalam Hubungan Antar Pribadi)
12. Menjawab informasi
Tujuan yang keduabelas adalah untuk menjawab informasi yang diterima ketika sedang melakukan komunikasi. Contoh dari tujuan komunikasi non verbal yang satu ini dapat kita lihat ketika ada seseorang yang sedang berbicara dan orang lain menggerakkan kepalanya keatas dan kebawah pertanda setuju atau kekiri dan kekanan pertanda tidak setuju. Selain itu, contoh lainnya adalah ketika guru mengabsen siswa didalam kelas, dan siswa mengangkat tangannya pertanda Ia menjawab perkataan atau panggilan dari guru tersebut. (baca juga : Pengaruh Komunikasi Antar Budaya dalam Kehidupan Bermasyarakat)
13. Mengekspresikan diri
Komunikasi verbal juga bertujuan untuk mengexpresikan diri pada seseorang, baik itu ekspresi sedih, senang, sakit, marah, gelisah, kecewa, stress, ataupun bentuk-bentuk ekspresi diri lainnya. Dengan tujuan yang satu ini, maka ketika kita melihat seseorang tersenyum lebar, kita akan mengetahui bahwa dirinya senang. Begitupula ketika kita melihat seseorang sedang melamun dan mengernyitkan dahinya, maka kita akan mengetahui bahwa orang tersebut sedang memikirkan sesuatu bahkan bisa juga orang tersebut strees. (baca juga : Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Komunikasi)
14. Membujuk
Sifat utama dari komunikasi non verbal yang bisa dikatakan memiliki sifat Komunikasi Persuasif akhirnya membuat komunikasi ini memiliki tujuan untuk membujuk seseorang mengikuti keinginan dan kemauan kita. Contohnya adalah ketika seseorang membuat wajah memelas, mengulurkan tangannya hingga berlutut tanpa mengeluarkan suara, maka kegiatan membujuk tersebut sebenarnya sudah berlangsung. (baca juga : Faktor Pembentuk Komunikasi Interpersonal)
15. Menghilangkan hambatan
Komunikasi non verbal juga memiliki tujuan untuk menghilangkan hambatan-hambatan yang terjadi ketika sedang berkomunikasi. Misalnya ketika terdapat Gangguan Bahasa dalam Komunikasi, atau saling tidak mengerti dengan bahasa atau ucapan yang diungkapkan, maka komunikasi non verbal seperti gerak tangan, atau gestur tubuh akan mampu untuk menghilangkan hambatan komunikasi tersebut. Ketika hambatan komunikasi tersebut sudah berhasil dihilangkan, tentunya komunikasi akan berjalan dengan baik dan efektif. (baca juga : Cara Meningkatkan Komunikasi Interpersonal)
Demikianlah penjelasan kami mengenai tujuan komunikasi non verbal yang bisa kami jelasakan pada kesempatan kali ini. Semoga penjelasan diatas, dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada kamu semua tentang pentingnya komunikasi non verbal didalam kehidupan sehari-hari. Sampai disini dulu perjumpaan kita pada artikel kali ini, sampai jumpa pada artikel berikutnya.