Seperti yang dijelaskan pada artikel sebelumnya bahwa komunikasi berdasarkan penyampaiannya dibedakan menjadi dua macam yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Yang komunikasi verbal ini bisa dilakukan secara lisan maupun tulis, sedangkan untuk komunikasi non verbal merupakan komunikasi yang disampaikan bukan secara lisan maupun tulis, melainkan menggunakan bahasa isyarat.
Nah, jadi sudah tahu kan komunikasi non verbal itu apa? Intinya komkunikasi non verbal ini menggunakan bahasa isyarat, bisa menggunakan bahasa tubuh, bisa juga menggunakan beberapa anggota tubuh lainnya. Atau bisa juga menggunakan objek benda lainnya yang bisa digunakan untuk berkomunikasi. Asalkan antara komunikator dengan komunikan saling menyepakati alias saling paham isyarat atau simbol tersebut. (Baca juga:Fungsi Media Komunikasi)
Namun, walaupun komunikasi non-verbal ini menggunakan bahasa isyarat sebagai medianya, bahwa komunikasi non-verbal ini memiliki beberapa fungsi. Fungsi komunikasi non verbal ini juga disampaikan oleh Mark L. Knapp yang merupakan seorang ahli komunikasi. Ia menyampaikan pendapatnya bahwa fungsi komunikasi non verbal terdapat fungsi yang di antaranya yaitu :
- Repetisi
Terkadang, informasi atau pesan yang disampaikan secara verbal masih belum bisa dipahami secara detil. Atau bisa saja si komunikan sedang tidak konsentrasi. Nah, di sinilah fungsi komunikasi non verbal berperan. Jadi, komunikasi non verbal ini berfungsi sebagai repetisi yang mana bisa mengulang kembali pesan yang disampaikan secara verbal. (Baca juga: Etika Komunikasi Massa)
Seorang komunikator dapat memberikan isyarat dengan bahasa tubuh atau dengan simbol lain untuk memberikan informasi ulang yang sekiranya belum dipahami oleh si komunikan atau penerima pesan. Sehingga informasi tersebut dapat sampai ke komunikan dan benar-benar bisa dipahami oleh komunikan.
- Substitusi
Sama halnya seperti fungsi di atas, bahwa komunikasi non verbal ini juga dapat memperjelas suatu informasi yang belum bisa dipahami oleh komunikan. Nah, di sini komunikasi non verbal berfungsi sebagai penjelas dengan cara menggantikannya dengan bahasa isyarat atau simbol-simbol lainnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa komunikasi non verbal dapat menggantikan lambing-lambang dari informasi verbal yang belum bisa dipahami oleh komunikan.
- Kontradiksi
Komunikasi non verbal ini memiliki fungsi kontradiksi yang mana pesan dalam komunikasi non verbal ini memberikan perlawanan atau kebalikan dari komunikasi verbal. Sehingga bisa jadi bahwa informasi non verbal ini bisa menggantikan makna dengan makna lainnya dari informasi verbal. (Baca juga: Sejarah Perkembangan Alat Komunikasi)
- Komplemen
Komplemen merupakan salah satu fungsi komunikasi non verbal yang tugasnya sebagai pelengkap makna dari informasi verbal. Biasanya, komunikator dalam memberikan informasi verbal mengalami kekurangan atau ada saja hal yang kurang dalam pesan tersebut. Dengan begitu, di sinilah tugas komunikasi non verbal yang fungsinya dapat melengkapi makna dari pesan verbal yang disampaikan tadi.
- Asentuasi
Komunikasi non verbal memiliki fungsi aksentuasi dalam proses komunikasi. Fungsi ini memiliki tugas sebagai penegas pesan verbal yang disampaikan kepada komunikan. Atau bisa diibilang juga suatu hal yang digarisbawahi dalam suatu pesan verbal. Karena, ketika komunikator menyampaikan pesan, biasa kurang bisa menyampaikan menegaskan titik utama dari pesan itu sendiri. Sehingga memerlukan komunikasi non verbal untuk menegaskan apa yang menjadi titik utama dalam pesan tersebut.
6. Sugesti
Tanpa kita sadari bahwa pesan yang disampaikan dengan menggunakan komunikasi non verbal dapat memberikan pengaruh yang dalam bahkan hingga dalam pikiran bawah sadar kita. Di sinilah fungsi lain dari komunikasi non verbal bahwa ia dapat memberikan sugesti atau sesuatu yang bisa masuk ke dalam bawah sadar pikiran. Nah, tak heran kenapa pesan dalam komunikasi non verbal ini mudah diingat dan selalu terngiang di kepala kita. (Baca juga: Sejarah Media Massa)
7. Efektif
Fungsi lain dari komunikasi non verbal ini dapat meningkatkan kemapuan komunikasi kita baik pada sisi komunikator maupun sisi komunikan. Hal ini dapat memberikan kita tambahan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif. Semakin efektif suatu komunikasi berjalan, maka semakin mudah pula untuk dipahami dan diingat. Dengan begitu, komunikasi non verbal ini berperan penting dalam suatu proses komunikasi, walaupun sebatas menggunakan bahasa isyarat.
8. Pesan Potensial
Umumnya, pesan yang disampaikan oleh komunikaotr kepada komunikan dalam komunikasi non verbal ini memiliki potensi yang tinggi bagi komunikator dan komunikan. Pesan yang berpotensi ini bisa juga sebagai pesan yang sangat penting namun tidak bisa digambarkan secara tulis maupun lisan. Sehingga menggunakan bahasa isyarat atau simbol sebagai pengganti proses komunikasi. Dengan begitu, proses komunikasi pun tetap dapat berjalan.
9. Tingkat Kepercayaan
Albert Mahrabian yang memberikan pendapatnya mengenai fungsi komunikasi non verbal. Ia berpendapat bahwa komunikasi non verbal ini memiliki fungsi sebagai peningkat kepercayaan antara komunikator dengan komunikan si penerima pesan.
Dengan adanya bahasa isyarat yang disampaikan maka perlu adanya kesepakatan antara komunikator dengan komunikan. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa di dalam komunikasi non verbal ini adanya hubungan yang dekat antara komunikator dengan komunikan.
10. Mengulang
Tanpa kita sadari bahwa di dalam komunikasi non verbal, kita mengulangi apa yang disampaikan atau suatu perilaku verbal. Hal tersebut, merupakan suatu tindakan yang tanpa kita sadari alias di bahawa pikiran sadar kita. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa komunikasi non verbal ini bisa terjadi begitu saja tanpa kita sadari. (Baca juga: Elemen-Elemen Komunikasi)
Seperti halnya saat Anda mengatakan ‘Ya’, maka Anda pun akan menganggukan kepala secara tidak sadar. Begitu juga ketika Anda berkata “Tidak”, maka secara tidak sadar Anda akan menggelengkan kepala. Ha,l tersebut disebut sebagai repetisi dari komunikasi verbal yang kita ucapkan.
11. Pelengkap Perilaku Verbal
Seperti halnya dengan fungsi di atas, bahwa komunikasi non verbal ini mengulang apa yang disampaikan oleh pesan verbal secara lisan. Pada fungsi selanjutnya ini, komunikasi non verbal dapat memperteguh, menegakkan, melengkapi dan menguatkan apa yang disampaikan dalam komunikasi verbal. Seperti ketika kita mengatakan “Nggak tahu”, biasanya secara tidak sadar kita akan melambaikan tangan atau mengangkan kedua pundak kita.
12. Menggantikan Verbal
Dalam komunikasi verbal baik secara lisan ataupun tulisan, umumnya ada kesulitannya dalam menyampaikannya. Karena hal tersebut hanya bisa disimbolkan atau disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat atau simbol saja. Maka dari itu, diperlukannya komunikasi non verbal sebagai pelengkap atau pengganti pesan yang tidak bisa disampaikan dalam komunikasi verbal. Di sinilah fungsi sebagai pengganti verbal, berjalan.
Seperti halnya dengan melambaikan tangan saja tanpa perlu bicara, orang tentu akan tahu bahwa itu berarti berkata “tidak”. Dengan begitu, komunikasi non verbal ini bisa menggantikan komunikasi verbal jika komunikator menggunakannya.
13. Regulasi Perilaku Verbal
Bahwa komunikasi non verbal ini dapat melibatkan tubuh dan isyarat yang bisa meregulasi perilaku atau pesan verbal. Contohnya seperti ini. Anda adalah seorang panitia lomba pidato, ada peserta yang terus berbicara sampai melewati batasnya, nah, Anda bisa menghentikannya cukup dengan menggunakan lima jari atau isyarat lain yang menunjukan waktu habis.
Itulah kenapa bahwa komunikasi non verbal memiliki fungsi regulasi perilaku verbal. Apa yang tidak bisa disampaikan oleh komunikasi verbal, maka komunikasi non verbal pun dapat mengambil alihnya.
Baca juga:
14. Pertentangan
Perlu kita ketahui juga bahwa komunikasi non verbal dapat membantak atau kontradiksi pada perilaku verbal. Contohnya seperti ini. Anda sedang ingin berbicara dengan teman Anda. Dan teman Anda menyanggupinya karena ia mengatakan kepada Anda bahwa ia memiliki banyak waktu untuk Anda. Namun, di tengah pembicaraan Anda dengan dia, Anda sering melihatnya melihat jam tangannya terus-menerus. Hal tersebut menunjukan bahwa teman Anda tadi ingin segera menghentikan pembicaraan dan tidak memiliki waktu untuk berbicara dengan Anda.
Inilah yang dinamakan pertentangan apa yang ia sampaikan. Dengan begitu maka kita bisa menganggap bahwa pesan dalam komunikasi non verbal ini lebih asli atau lebih jujur dibandingkan dengan komuhnikasi verbal. (Baca juga: Model Komunikasi Scharmm)
Komunikasi non verbal ini juga dipelajari dalam dunia investigasi, yang mana ketika seorang polisi menginterogasi pelaku, dan pelaku disuruh berbicara. Pelaku memiliki gerak-gerik bohong, maka akan ketahuan oleh si penginterogasi tersebut.
15. Cacat Fisik
Komunikasi non verbal ini dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki cacat fisik seperti tuna rungu contohnya. Nah, karena komunikasi non verbal ini menggunakan bahasa isyarat, maka orang yang mengalami tuna rungu ini akan menggunakan komunikasi non verbal sebagai proses komunikasinya. Walaupun ia sebagai komunikan ataupun komunikator akan menggunakan bahasa isyarat alias komunikasi non verbal. (Baca juga: Cara Berkomunikasi dengan Baik)
16. Pemberi Pesan Terdalam
Tanpa kita sadari bahwa pesan dalam komunikasi non verbal ini merupakan pesan yang lebih dalam dibandingkan dengan komunikasi verbal. Karena, komunikasi ini disampaikan dengan menggunakan isyarat atau simbol yang sangat berarti dalam penyampaiannya.
17. Hubungan Positif
Dengan kita menggunakan komunikasi non verbal, maka kita akan memiliki hubungan yang dekat dengan komunikan atau komunikator. Inilah fungsi terakhir dari komunikasi non verbal, walaupun tentu masih banyak fungsi lain yang perlu kita ketahui dari komunikasi non verbal. (Baca juga: Pengertian Informasi Menurut Para Ahli)
Demikian penjelasan lengkap terkait fungsi – fungsi komunikasi non verbal yang bisa digunakan dalam percakapan sehari – hari. Terlebih disaat komunikasi verbal tidak mampu menjelaskan secara efektif sebuah pesan yang ingin di sampaikan kepada komunikan. Pada dasarnya, komunikasi non verbal merupakan penopang terpenting untuk membuat pesan mudah diterima dan ditangkap oleh komunikan.