Komunikasi interpersonal adalah salah satu jenis komunikasi yang mungkin paling sering kita lakukan selama hidup ini. Pada dasarnya, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain atau komunikan yang berjumlah satu orang. Walaupun komunikasi ini sering kita lakukan, akan tetapi tidak seluruh orang memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang sangat baik lo, walaupun bukan berarti mereka buruk dalam komunikasi interpersonal. Bisa dibilang bahwa untuk sekedar ngomong, maka semua orang bisa melakukan komunikasi interpersonal, akan tetapi untuk sampai pada tahap ahli, tidak semua orang bisa melakukannya.
Agar kita bisa berkomunikasi interpersonal dengan baik, maka ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam melakukan komunikasi interpersonal. Salah satu dari beberapa hal tersebut adalah faktor pembentuk komunikasi interpersonal, atau bisa pula disebut dengan elemen-elemen komunikasi interpersonal. Dengan memahami elemen-elemen atau faktor pembentuk komunikasi interpersonal tersebut, maka kita pasti bisa melakukan komunikasi interpersonal dengan lebih baik.
Apa saja faktor pembentuk komunikasi interpersonal atau elemen elemen komunikasi interpersonal tersebut? Berikut ini adalah beberapa di antaranya. Selamat membaca ya!
1. Suasana
Suasana adalah keadaan emosional atau lingkungan yang melingkupi antara komunikator dan komunikan. Suasana bisa menentukan apa saja hal yang pantas dibicarakan dan tidak dibicarakan. Misalnya, di tengah-tengah kondisi duka, tentunya kita tidak bisa berbicara tentang orang yang baru meninggal tersebut dan menyebutkan hal-hal buruk tentangnya apabila yang kita ajak bicara adalah keluarga dari orang yang meninggal tersebut. Selain itu, pada umumnya kita juga tidak akan membicarakan keburukan orang yang baru meninggal karena merasa itu tidak pantas, dan lain sebagainya.
2. Kultur
Kultur adalah budaya atau kebiasaan yang lazim dilakukan pada suatu masyarakat tertentu. Apabila lawan bicara atau komunikator memiliki kebiasaan tertentu, maka hal tersebut bisa berpengaruh pada isi pesan dan mungkin pula gaya bicara yang akan digunakan dalam komunikasi yang dilakukan antara komunikator dan komunikan. Oleh karena itu, jangan pernah melupakan kultur ketika kamu sedang melakukan komunikasi interpersonal dengan siapapun ya, karena hal tersebut bisa mempengaruhi hasil komunikasi yang kamu lakukan. Dalam hal komunikasi kelompok, juga tidak ada bedanya sebagaimana bisa kamu baca pada teori komunikasi kelompok menurut para ahli.
3. Artefak
Artefak adalah benda-benda yang ada di sekitar lingkungan tempatmu melakukan komunikasi. Biasanya, artefak bisa menjadi bahan pembicaraan, ataupun menjadi pertanda atau petunjuk mengenai apa maksud pesan yang disampaikan oleh komunikator. Misalnya, pada malam hari seorang ibu berkata pada anaknya yang baru pulang, masih sore kok sudah pulang? Gerbangnya saja sudah terkunci. Pesan tersebut bisa tidak bermakna sekedar bertanya, akan tetapi menunjukkan sindiran atau mungkin teguran pada anak yang baru pulang tersebut.
4. Peristiwa yang mengiringi komunikasi
Peristiwa yang terjadi sebelum komunikasi dilakukan juga bisa menjadi salah satu pembentuk komunikasi interpesonal yang dilakukan oleh seseorang. Misalnya apabila kita mengantre, kemudian ada satu orang yang terjatuh di tengah-tengah antrian. Kemudian teman kita yang ada di dekat kita berkata, kasian sekali ya. Tentunya kita bisa sama-sama memahami bahwa yang dimaksud kasian di sini adalah orang yang mengantre sampai terjatuh tadi. Baik pada komunikasi lisan ataupun tidak, hal ini tetap mempengaruhi proses komunikasi interpersonal.
5. Bahasa
Bahasa adalah salah satu unsur utama dalam komunikasi interpersonal. Apabila komunikator dan komunikan tidak memahami bahasa yang digunakan dalam komunikasi, tentu saja mereka tidak akan bisa melakukan komunikasi interpersonal yang baik. Oleh karena itulah, perhatikan bahasa yang kamu gunakan ya, karena bahasa adalah salah satu komponen komponen komunikasi yang paling penting.
6. Gaya bahasa atau gaya bicara
Walaupun sama-sama menggunakan bahasa Indonesia, akan tetapi ada orang yang berbicara dengan menggunakan gaya bahasa yang berbelit-belit, sementara ada pula yang berbicara dengan gaya bahasa yang langsung pada intinya. Gaya bahasa ini bisa membentuk komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh orang-orang tersebut.
7. Bahasa tubuh
Bahasa tubuh adalah salah satu faktor pembentuk komunikasi interpersonal, yang biasanya berperan dalam membantu menyampaikan maksud yang dimiliki oleh komunikator pada komunikan. Tanpa bahasa tubuh, komunikan memang masih bisa memahami maksud pesan komunikator, akan tetapi apabila bahasa tubuh juga diperlihatkan, biasanya maksud akan lebih mudah diterima.
8. Tingkat kedekatan komunikator dan komunikan
Semakin dekat komunikator dengan komunikan, komunikasi interpersonal yang dilakukan bisa semakin mudah dilakukan. Oleh karena itu, melakukan komunikasi keakraban bisa membantu membuat komunikasi interpersonal menjadi lebih mudah dilakukan.
9. Tujuan komunikator
Tujuan komunikator akan menentukan apakah maksud yang dimiliki dari komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh komunikator terhadap komunikan yang menjadi lawan bicaranya. Bahkan, tujuan komunikator lah yang mempengaruhi bahasa, gaya bahasa, dan lain sebagainya. Hal yang sama juga akan terjadi pada public speaking, seperti yang kita bahas dalam teori public speaking.
10. Pengetahuan komunikator
Pengetahuan komunikator akan berpengaruh terutama dalam pembentukan pesan yang dilakukan oleh komunikator untuk disampaikan pada komunikan. Semakin dalam pengetahuan terhadap topik yang dibicarakan, dan semakin dalam pengetahuan komunikator terhadap dunia komunikasi interpersonal, maka komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh komunikator tersebut bisa menjadi semakin baik.
11. Persepsi komunikator
Persepsi komunikator terhadap komunikan, lingkungan, kultur, dan lain sebagainya, merupakan unsur penting yang menentukan terhadap tujuan pesan yang dimiliki oleh komunikator. Dengan kata lain, untuk bisa memahami makna pesan dengan benar, maka kita pun harus bisa menyelami alam pikiran yang dimiliki oleh sang komunikator. Akan tetapi, komunikator pun harus memahami persepsi komunikan agar bisa merumuskan pesan komunikasi dengan tepat.
12. Kedudukan komunikan
Kedudukan komunikan juga bisa menjadi salah satu unsur pembentuk komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh komunikator. Apabila komunikan memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada komunikator, biasanya pesan komunikasi yang dirumuskan, ataupun bahasa tubuh yang ditampakkan oleh komunikator akan lebih terkesan lebih menghormati dan lain sebagainya.
13. Kondisi psikologis komunikator dan komunikan
Kondisi psikologis yang dimiliki oleh komunikator dan komunikan juga bisa mempengaruhi pesan ataupun tujuan komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh komunikator. Misalnya, dalam suasana yang sedih, maka komunikator bisa memiliki tujuan komunikasi untuk mencari penguat ataupun sekedar melampiaskan permasalahan yang dihadapi oleh dirinya pada komunikan. Sementara ketika dalam kondisi marah, maka pesan-pesan yang dirumuskan oleh komunikator dan komunikan pun biasanya juga terkesan lebih agresif dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Itulah beberapa faktor pembentuk komunikasi interpersonal yang bisa kita ketahui dalam kesempatan kali ini. Dari beberapa faktor pembentuk komunikasi interpersonal di atas, dapat kita lihat bahwa pada umumnya faktor-faktor pembentuk komunikasi interpersonal adalah sama dengan faktor-faktor pembentuk komunikasi pada umumnya. Apabila kamu ingin melihat faktor pembentuk komunikasi kelompok, maka kamu bisa melihat faktor yang mempengaruhi komunikasi kelompok.
Selamat membaca!