17 Teknik Komunikasi Terapeutik yang Benar

Komunikasi Terapeutik dalam Keperawatan merupakan sebuah hal yang sangat penting dan berguna, karena komunikasi inilah yang akan membantu perawat untuk memahami pasien. Prinsip Komunikasi Terapeutik yang berusaha untuk membuat pasien mampu beradaptasi terhadap gangguan psikologis seperti stress, juga akan membantu perawat untuk meningkatkan kemampuan serta ketrampilannya dalam menghadapi pasien.

Jika dilihat dari Karakteristik Komunikasi Terapeutik, maka tujuan utamanya adalah membuat perawat dan pasien dapat berkomunikasi dengan baik dan benar serta membuat pasien lebih mampu untuk belajar, memahami dan mengerti tentang situasi dan kondisi yang dialaminya. Untuk membuat komunikasi terapeutik menjadi sebuah Komunikasi yang Efektif, tentunya seorang pelajar harus mampu mempelajari, mengetahui dan menerapkan setiap Komponen Komunikasi Terapeutik dengan baik.

Ketika menerapkan seluruh komponen tersebut dengan baik, maka dapat dipastikan komunikasi terapeutik yang dilakukan sudah memiliki Teknik Komunikasi Efektif. Dengan menguasai teknik terapeutik dengan baik, maka Komunikasi Kesehatan antara perawat dengan pasien akan menjadi sebuah Cara Mengatasi Gap Komunikasi yang terjadi. Beberapa teknik komunikasi teraupetik yang harus dipelajari oleh perawat ataupun orang-orang yang terlibat didunia kesehatan, adalah :

1. Menjadi pendengar aktif

Seorang perawat ataupun orang-orang yang berada didalam dunia kesehatan, harus mampu untuk menjadi pendengar yang aktif. Menjadi pendengar yang aktif disini adalah memiliki konsentrasi dan perasaan yang baik dengan menggunakan seluruh indra dengan tujuan untuk menerima segala jenis keluhan, komplain, aduan ataupun protes dari setiap pasien. Cara untuk menjadi pendengar yang aktif antara lain adalah :

  • Membuat kontak mata dengan pasien dan berusaha menatap wajah pasien ketika pasien berbicara
  • Jangan melalukan gerakan yang tidak diperlukan, tapi lakukanlah gerakan ketika kamu merasa pasien butuh dipegang. Seperti misalnya dengan mengusap tangan, mengusap wajah atau menggenggam tangan pasien.
  • Berikan jawaban setiap pasien bertanya, misalnya dengan langsung berbicara atau hanya sekedar menggerakkan kepala pertanda kamu mendengarkan pasien.
  • Hadapkan atau arahkan tubuh kepada pasien, dan usahakan untuk tidak membelakangi pasien ketika berbicara

2. Menerima informasi 

Menerima informasi merupakan sebuah langkah yang bertujuan untuk mendukung segala informasi yang kamu terima dari pasien. Beberapa cara ataupun langkah-langkah yang harus kamu lakukan untuk menunjukkan bahwa kamu menerima informasi dari pasien adalah :

  • Ketika pasien bertanya, maka jawablah pertanyaan pasien tersebut sesuai dengan pengetahuan kamu. Pada saat kamu menjawab pertanyaan pasien, maka disitu kamu sudah melakukan klarifikasi apakah kamu mengerti dengan pertanyaannya atau tidak. Jika mengerti, maka cobalah untuk menjawab pertanyaannya.
  • Usahakan untuk tetap fokus pada topik yang dimulai oleh pasien, dan kembalikan pembicaraan ketika kamu merasa bahwa pasien sudah tidak membahas topik yang utama tadi.
  • Lakukanlah observasi terhadap pasien, misalnya dengan mengamati tingkah laku, gerak gerik, ekspresi wajah hingga cobalah untuk memahami perasaan pasien.

3. Menawarkan informasi

Menawarkan informasi kepada pasien bertujuan untuk melatih respon dan kecakapan pasien untuk mendengarkan perawatnya. Kamu dapat menawarkan informasi kepada pasien dengan mengatakan bahwa :

  • Kamu akan mencari tahu jawaban atas pertanyaannya
  • Kamu akan memfasilitasi komunikasi dengan dokter
  • Atau ketika ada informasi yang harus kamu tutupi, maka cobalah untuk memberikan informasi yang dapat menenangkan diri pasien

4. Diam

Ketika pasien sedang berbicara, maka usahakanlah untuk tidak berbicara dengan orang lain, atau bahkan diamlah sesaat dan dengarkan seluruh informasi yang diberikan oleh pasien. Ketika kamu diam pada saat pasien berbicara, maka pasien akan merasa bahwa kamu mau menunggu dirinya selesai berbicara dan dia akan merasa dihormati. Tapi, diam juga tidak boleh kamu lakukan terlalu lama karena akan membuat pasien menjadi khawatir kepada kamu. Bisa jadi, pasien akan merasa kamu menutup-nutupi sesuatu dari dirinya sehingga Ia menjadi cemas. (baca juga : Jenis-jenis Komunikasi Bisnis)

5. Meyakinkan 

Meyakinkan merupakan sebuah cara ataupun kemampuan perawat untuk memberikan keyakinan kepada seorang pasien, baik melalui ekspresi wajah, perkataan, hingga pandangan mata. Dengan mempelajari teknik terapeutik yang satu ini, maka seorang perawat akan mampu untuk menenangkan dan membuat pasien nyaman meskipun sebenarnya perawat sedang menutup-nutupi sesuatu tentang diri atau kondisi pasien. (baca juga : Strategi Komunikasi dalam Pembelajaran Audible)

6. Menyimpulkan

Ketika berkomunikasi dengan pasien, maka perawat juga harus mampu untuk menyimpulkan informasi yang disampaikan oleh pasien. Selain itu, perawat harus mampu untuk mengambil point penting dari percakapan tersebut dan mengklarifikasinya kepada pasien dengan kesimpulan yang telah dibuat. Perawat yang mampu menyimpulkan setiap informasi dari pasien dengan baik, maka akan memberikan sebuah Cara Berkomunikasi dengan Baik dan efektif. (baca juga : Metode Komunikasi Dalam Jaringan)

7. Memberi penghargan

Teknik yang selanjutnya yang harus dipelajari oleh seorang perawat adalah mencoba untuk mampu memberikan penghargaan ketika percakapan atau komunikasi sudah berakhir. Misalnya dengan memberikan semangan atau memberikan respon-respon yang sepertinya diharapkan oleh pasien. Dengan memberikan penghargaan kepada pasien, maka pasien akan merasa dihargai, dihormati dan dirawat dengan baik. (baca juga : Macam-macam Media Komunikasi dalam Jaringan)

8. Membuka komunikasi

Ketika seorang pasien ingin menyampaikan sebuah informasi, namun Ia masih ragu untuk mengutarakannya, maka seorang perawat harus mampu untuk membuka komunikasi. Membuka komunikasi akan membuat komunikasi yang terjadi memiliki sifat terbuka dan tidak ada saling tutup menutupi, sehingga pasien akan secara terus terang dan berkata jujur untuk memberikan seluruh informasi kepada perawat yang merawatnya. Membuka komunikasi bisa dengan melakukan beberapa cara seperti :

  • Mendorong pasien untuk meneruskan komunikasi
  • Menunjukkan sikap bahwa kamu selaku perawat mau mendengarkan dirinya
  • Memotivasi diri pasien untuk terbuka dan membuka diri
  • Mendominasi komunikasi dengan tujuan untuk memancing respon pasien (baca juga : Jenis Informasi Edukatif yang Penting)

9. Menempatkan waktu dengan tepat

Teknik komunikasi terapeutik yang berikutnya yang juga harus dipelajari oleh seorang perawat adalah menempatkan atau memposisikan waktu berkomunikasi dengan tepat. Hal ini akan berguna untuk pasien dan perawat yang berkomunikasi untuk dapat lebih bisa bertukar informasi. Beberapa cara yag bisa dilakukan misalnya :

  • Klarifikasi waktu kejadian antara satu kejadian dengan kejadian lain
  • Mengeksplorasi ingatan pasien untuk dapat mengeluarkan informasi yang penting
  • Meyakinkan, memberikan dukungan serta memberikan nasehat yang berguna untuk menggali informasi dari pasien
  • Membuat jadwal komunikasi dengan pasien hingga kepada melihat ekspresi pasien untuk menentukan apakah waktu komunikasi sudah tepat atau belum

10. Mendukung deskripsi dari persepsi

 Mendukung deskripsi dari persepsi yang ada pada diri pasien juga sangat berguna untuk menjalin komunikasi yang baik. Caranya adalah dengan meminta izin kepada pasien untuk menyampaikan pendapat kamu tentang tentang apa yang diutarakan oleh pasien hingga menanyakan apa yang dirasakan pasien dan bagaimana perbedaan perasaan yang dirasakan oleh pasien. Selain itu, kamu juga bisa melakukan beberapa cara lain seperti :

  • Merefleksikan diri menjadi seorang pasien ketika pasien butuh sebuah jawaban
  • Mengeksplorasi masalah yang dialami pasien secara mendalam dan menyeluruh
  • Menunjukkan realita atau kenyataan yang terjadi dengan memberikan informasi yang tidak menyakiti pasien (baca juga : Model Komunikasi DeFleur)

11. Menunjukkan keraguan

Kadang kala, terlalu percaya diri dengan sebuah jawaban juga akan mempengaruhi pandangan seseorang. Itulah sebabnya, ketika melakukan komunikasi terapeutik, diperlukan sikap yang menunjukkan keraguan didalam diri seorang perawat. Ketika kamu ragu untuk memberikan sebuah jawaban, berusahalah untuk bersikap dengan tenang dan berikan jawaban yang menurut kamu benar dengan sangat hati-hati. Hal ini akan berguna untuk memberikan pandangan bahwa kamu menjawab pertanyaan pasien secara realistis. (baca juga : Teknik Penulisan Berita Media Cetak)

12. Melihat kondisi dan situasi

Teknik yang berikutnya yang harus dipelajari oleh perawat dalam menjalankan komunikasi terapeutik adalah cara atau kemampuan untuk melihat kondisi dan situasi yang dialami oleh pasien. Dengan kemampuan tersebut, seorang perawat akan mampu untuk menjelaskan pikiran dan informasi yang diberikannya. Caranya bisa dengan melakukan beberapa hal seperti :

  • Melakukan pencarian informasi yang tepat dan memberikan pengertian dengan baik dan benar terhadap informasi yang disampaikan
  • Memverbalisasaikan apa yang diucapkan oleh pasien baik mengenai anjuran, saran, kritik ataupun motivasi
  • Mempertimbangkan segala sesuatunya mulai dari risiko, keuntungan serta dampak informasi yang diberikan

13. Menterjemahkan pesan

Seorang perawat harus mampu untuk mengidentifikasi dan menerjemahkan informasi yang diberikan oleh seorang pasien. Ketika seorang perawat mampu untuk melakukan hal ini, maka perawat akan mampu untuk mengidentifikasikan perasaan pasien mengenai topik yang sedang dibicarakan. Caranya dapat dengan melakukan beberapa hal seperti :

  • Mendukung pandangan pasien
  • Mengajak pasien untuk berkolaborasi
  • Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mendapatkan jawaban alternatif
  • Membaca pesan atau informasi bahkan statmen yang diucapkan oleh pasien

14. Membatasi diri

Membatasi diri merupakan sebuah hal yang wajar ketika terjadi sebuah komunikasi, tidak terkecuali dengan komunikasi terapeutik. Membatasi diri bagi seorang perawat adalah dengan menjaga informasi yang keluar berkaitan dengan kondisi pasien, dengan mempertimbangkan beberapa hal yang mungkin saja dapat memperburuk keadaan pasien. Contohnya adalah ketika pasien ingin membuka informasi mengenai suatu penyakit yang Ia derita dan ingin mengetahui penyakit apa yang Ia derita tersebut, maka sebisa mungkin perawat dapat mengalihkan pembicaraan ke topik yang lain dengan tujuan untuk menjaga perasaan dan kondisi tubuh pasien. (baca juga : Manajemen Komunikasi Pemasaran)

15. Mendekatkan diri dengan pasien

Dengan mendekatkan diri kepada pasien, maka perawat telah menunjukkan sebuah penghormatan terhadap pasien. Ketika itu dilakukan, pasien juga akan merasa bahwa perawat ingin terlibat dan masuk kedalam diri pasien. Cara utama dari teknik yang satu ini adalah dengan sesering mungkin mengajak pasien untuk berkomunikasi dan sering menanyakan kabar pasien. (baca juga : Strategi Komunikasi Organisasi)

16. Memberikan humor

Memberikan humor atau bahan bercandaan adalah salah satu hal terpenting yang harus bisa dipelajari dan diaplikasikan oleh seorang perawat. Sebuah bahan bercandaan yang berhasil membuat pasien tertawa akan menunjukkan sebuah keberhasilan perawat dalam memberikan ketenangan dan kebahagiaan bagi pasien. (baca juga : Teknik Penulisan Berita Online)

17. Mendidik

Teknik teraupetik yang terahir adalah dengan mendidik pasien. Dengan berusaha mendidik pasien untuk mengikuti anjuran dokter, meminum obat dengan teratur ataupun melakukan terapi yang seharusnya dijalani tentunya akan membuat pasien merasa diperhatikan. Mendidik pasien juga akan memberikan timbal balik yang baik bagi perawat untuk dapat berkomunikasi dengan pasien-pasien yang lain. Selain itu, mendidik pasien untuk mengikuti seluruh proses perawatan yang ada akan membuat pasien lebih tenang dan lebih yakin. (baca juga : Sejarah Konsep Pemasaran)

Itulah tadi 17 teknik komunikasi terapeutik yang dapat kami jelaskan pada artikel kali ini, semoga penjelasan diatas dapat memberikan pengetahuan dan dapat menjadikan kamu sebagai perawat yang lebih baik dan lebih berkompeten lagi. Sampai jumpa pada artikel yang selanjutnya.