7 Karakteristik Komunikasi Terapeutik

Membahas mengenai karakteristik komunikasi terapeutik tentu saja memberikan sebuah gambaran dan pemahaman mengenai seperti apa bentuk komunikasi sesungguhnya. Sebagaimana kita ketahui, komunikasi terapeutik merupakan bentuk komunikasi dengan tujuan mendorong kesembuhan klien (pasien). Komunikasi ini memiliki strategi komunikasi efektif dalam pelaksanaannya sehingga membuat jenis komunikasi ini sangat khas. Ada beberapa teknik pula yang perlu digunakan dalam komunikasi terapeutik sehingga membuatnya begitu berbeda dari tipe komunikasi lainnya.

Komunikasi terapeutik umumnya digunakan pada profesi keperawatan. Hubungan komunikasi ini lebih pada hubungan antara perawat dengan klien. Klien di sini belum tentu berarti pasien. Klien bisa berupa individu yang sehat, keluarga, kelompok atau bahkan di tingkat masyarakat. Penerapan komunikasi terapeutik ini tentunya luas. Berikut ini adalah beberapa macam karakteristik dari komunikasi terapeutik.

  1. Ikhlas (Genuiness)

Keikhlasan adalah karakteristik pertama yang bisa terlihat dari proses komunikasi teraupeutik. Seorang perawat harus mampu menunjukkan sikap keikhlasan yang bisa dirasakan oleh pasien, sehingga komunikasi yang dilakukan memiliki makna. Ini merupakan modal awal dalam menjalin komunikasi kepada klien. Keikhlasan juga bisa mencegah timbulnya hambatan-hambatan komunikasi tertentu.

  1. Empati

Karakteristik komunikasi terapeutik selanjutnya adalah empati. Empati memiliki makna bahwa seorang perawat harus mampu merasakan apa yang dirasakan klien. Ini berarti perawat bisa merasakan dirinya apabila berada di posisi pasien. Empati merupakan sesuatu yang sifatnya jujur dan tidak dibuat-buat.

  1. Kehangatan

Suasana hangat dan permisif merupakan karakteristik yang bisa terlihat dari terjalinnya suatu komunikasi terapeutik. Klien memiliki kebebasan untuk mengungkapkan cerita dan pendapatnya tanpa ada batasan-batasan tertentu. Hal ini merupakan sesuatu yang menjadikan komunikasi ini bisa menjadi salah satu bagian dari “terapi” untuk mendorong kesembuhan klien.

  1. Jujur

Karakteristik lain yang bisa muncul yaitu nilai kejujuran dalam komunikasi tersebut. Kejujuran, sebagaimana dijelaskan pada poin tentang empati memiliki makna yang menarik, karena seorang perawat harus bisa membangun kejujuran di dalamnya. Tentu saja ini juga memungkinkan sikap terbuka dari klien, yang membuat tujuan dari komunikasi terapeutik ini tercapai. Apalagi di dalamnya juga melibatkan sistem komunikasi interpersonal.

  1. Altruistik

Selain jujur, perawat juga harus bisa menerapkan altruisme di dalam komunikasi terapeutik. Sifat altruisme adalah kepuasan ketika menolong orang lain. Pemahaman ini tentu menjadi dasar, bahwa pada dasarnya komunikasi terapeutik bisa dilakukan apabila ada rasa puas dari perawat manakala ia bisa menolong pasien.

  1. Menggunakan etika

Etika komunikasi merupakan bagian yang juga penting dari komunikasi terapeutik. Ini menjadi sebuah karakteristik yang khas dari tipe komunikasi. Memperhatikan etika dalam berkomunikasi bisa menjadi strategi yang tepat untuk membina hubungan saling percaya. Tentu saja ini merupakan salah satu hal yang bisa menjadi modal awal untuk berkomunikasi dengan klien.

  1. Bertanggung jawab

Selain menggunakan etika, sikap bertanggung jawab juga menjadi karakteristik komunikasi yang sifatnya terapeutik. Ada tujuan yang ingin dicapai dari komunikasi ini, sehingga tanggung jawab menjadi unsur yang penting. Ini bisa membangun cara berkomunikasi dengan baik. Tentu saja ini berarti segala macam pesan yang akan disampaikan menjadi sebuah tanggung jawab tersendiri, baik pesan yang disampaikan oleh perawat kepada klien atau pun sebaliknya.

Berbagai macam karakteristik di atas merupakan kumpulan atau ringkasan dari beberapa ciri-ciri komunikasi terapeutik. Ada beberapa pakar yang membaginya menjadi beberapa bagian. Seperti misalnya, karakter yang paling mendasar dari komunikasi terapeutik dalam keperawatan adalah keikhlasan, empati dan kehangatan. Sementara itu, ada pula yang menjabarkan lebih banyak lagi mengenai karakteristik tersebut. Namun pada prinsipnya, masing-masing ciri tersebut memiliki suatu nilai yang menggambarkan bahwa karakteristik komunikasi terapeutik berbeda dengan jenis komunikasi lainnya.