Model Komunikasi DeFleur – Komponen – Konsep

Salah satu dari model-model komunikasi massa yakni model komunikasi DeFleur atau dikenal juga dengan model sistem komunikasi massa, adalah sebuah model komunikasi massa yang dirumuskan oleh Melvin DeFleur pada tahun 1966. Model komunikasi DeFleur merupakan pengembangan dari model komunikasi Shannon dan Weaver dengan menyelipkan perangkat media massa dalam modelnya.  Model komunikasi Shannon dan Weaver adalah model komunikasi yang menggambarkan komunikasi sebagai sebuah proses yang berlangsung secara satu arah. Melalui modelnya, Shannon dan Weaver juga menjelaskan peran salah satu unsur komunikasi yaitu noise atau gangguan dalam proses komunikasi.

Dalam bukunya yang berjudul Mass Communication Theories : Explaining Origins, Processes, and Effects (2010 : 30), Melvin DeFleur menjelaskan konseptualisasi proses komunikasi yang dikemukakan oleh Shannon dan Weaver sebagai berikut :

  • Sumber informasi memilih pesan yang diinginkan
  • Pemancar kemudian mengubah atau meng-encode pesan tersebut menjadi sinyal
  • Sinyal tersebut kemudian dikirimkan kepada penerima melalui sebuah saluran komunikasi
  • Penerima kemudian mengubah atau meng-decode sinyal yang ditransmisikan ke dalam bentuk sebuah pesan
  • Berbagai macam distorsi dan kesalahan atau gangguan masuk ke dalam proses untuk mengurangi akurasi pesan

Lebih lanjut DeFleur menyatakan bahwa konsep-konsep awal tersebut kemudian menjadi bagian penting dalam upaya mengembangkan teori proses komunikasi massa dan cara-cara dimana isi media mempengaruhi khayalak.

Beberapa literatur menyebutkan bahwa selain model komunikasi Shannon dan Weaver, model komunikasi yang dirumuskan oleh Westley dan Maclean juga menjadi dasar bagi DeFleur mengembangkan model komunikasinya. Model komunikasi Westley dan Maclean menggambarkan proses sirkuler komunikasi yang ditandai dengan adanya umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan. Model komunikasi Westley dan Maclean adalah model komunikasi dua arah dan untuk pertama kalinya mereka mengenalkan salah satu unsur komunikasi yang disebut dengan umpan balik linier dalam model komunikasinya.

Komponen Komunikasi

Dalam model komunikasi DeFleur, terdapat komponen-komponen komunikasi seperti sumber atau source, pemancar atau transmitter, saluran komunikasi atau channel, penerima pesan atau receiver, sasaran atau destination, gangguan atau noise, perangkat media massa, dan perangkat umpan balik.

  • Sumber atau source adalah individu yang menginisiasi pesan.
  • Pemancar atau transmitter adalah individu yang meng-encode pesan.
  • Saluran komunikasi atau channel adalah saluran atau media yang digunakan untuk mengirimkan pesan.
  • Penerima pesan atau receiver adalah mereka yang menerima pesan dan meng-decode informasi menjadi pesan.
  • Sasaran atau destination adalah khalayak sasaran dalam proses komunikasi massa.
  • Gangguan atau noise adalah segala sesuatu yang dapat mengganggu atau mendistorsi akurasi pesan. Gangguan atau noise dapat terjadi pada setiap tahapan proses komunikasi massa.
  • Perangkat media massa adalah macam-macam media komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi massa seperti media massa cetak dan elektronik.
  • Perangkat umpan balik merupakan perangkat yang membantu sumber menganalisa khalayak sasaran sebagai bagian yang terpisah dari penerima. Tidak semua penerima pesan adalah khalayak sasaran karena khalayak sasaran akan memberikan berbagai macam umpan balik yang akan membantu sumber menemukan khalayak sasaran dengan menggunakan perangkat umpan balik.

Konsep

DeFleur secara sederhana mengembangkan model komunikasi Shannon dan Weaver dengan memasukkan perangkat media massa dalam proses komunikasi massa dan menyarankan bahwa proses komunikasi adalah sirkuler yang ditandai dengan adanya umpan balik dua arah. Dalam keseluruhan proses komunikasi, gangguan dapat terjadi dalam setiap tahapan.

DeFleur menggambarkan bahwa berbagai komponen komunikasi seperti sumber, pemancar, penerima, dan sasaran sebagai tahapan yang terpisah dari proses komunikasi massa. Sementara itu, komponen komunikasi lainnya seperti umpan balik dua arah dan khalayak sasaran sebagai bagian terpisah dari penerima pertama kali dikenalkan dalam model komunikasi.

Dalam model komunikasi DeFleur, sumber dan pemancar dilakukan oleh individu yang berbeda. Sumber berperan dalam pemilihan berbagai pesan sementara itu pemancar mengubah atau meng-encode pesan menjadi sinyal yang dikirimkan melalui saluran komunikasi tertentu. Penerima pesan dalam model komunikasi DeFleur berperan dalam menerima informasi dan melakukan encoding terhadap pesan yang diterima. Lebih jauh, berdasarkan model komunikasi Westley dan Maclean, komponen umpan balik dua arah dan khalayak sasaran sebagai bagian terpisah dari penerima pesan pertama kali dikenalkan untuk pertama kalinya dalam model komunikasi. Umpan balik dua arah menyiratkan bahwa proses komunikasi bersifat sirkuler.

Hal penting lainnnya dalam model komunikasi DeFleur adalah adanya perangkat umpan balik yang membantu sumber untuk menganalisa khalayak sasaran sebagai bagian terpisah dari penerima pesan. Di sini, tidak semua penerima pesan adalah khalayak sasaran karena khalayak sasaran akan membuat beberapa umpan balik yang akan membantu sumber menemukan khalayak sasaran dengan menggunakan perangkat umpan balik.

Model komunikasi DeFleur juga tidak terlepas dari berbagai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan model komunikasi DeFleur adalah model komunikasi DeFleur menggambarkan kekuasaan media terhadap khalayak. Namun, model komunikasi DeFleur juga dipandang tidak dapat menggambarkan efek media jangka panjang terhadap khalayak.

Proses Komunikasi Massa Secara Linear

Dalam bukunya yang berjudul Mass Communication Theories : Explaining Origins, Processes, and Effects (2010), DeFleur secara gamblang menjelaskan awal konsep komunikasi massa, ketidakberadaan umpan balik dan pertukaran peran antara pengirim dan penerima pesan, dan proses komunikasi massa yang bersifat linear.

Menurut DeFleur, yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah sebuah proses linear dimana komunikator profesional menggunakan media untuk merancang dan mendiseminasikan pesan secara luas, cepat, dan berkelanjutan untuk membangkitkan makna yang diinginkan secara besar, beragam, dan selektif menghadiri dan menafsirkan khalayak dalam upaya untuk mempengaruhi mereka dengan berbagai macam cara (DeFleur, 2010 : 32). Yang dimaksud dengan media dalam proses komunikasi massa adalah media cetak seperti buku, majalah, dan surat kabar; film, dan penyiaran seperti radio dan televisi.

Lebih lanjut DeFleur menyatakan bahwa para ahli mengkonseptualisasikan komunikasi massa ke dalam sebuah model komunikasi linear. Inilah awal bagaimana Shannon dan Weaver mendefinisikan komunikasi. Makna istilah linear disini merujuk pada pesan yang berasal dari satu titik dan kemudian diterima oleh titik lainnya yang berbeda atau secara serentak diterima oleh berbagai titik yang berbeda dalam sebuah proses yang berlangsung secara satu arah. Proses pengiriman dan penerimaan pesan ini berlangsung  tanpa melibatkan adanya interaksi antara berbagai pihak, dalam hal ini pengirim pesan dan penerima pesan. Misalnya, sejumlah orang dalam khalayak luas membaca surat kabar atau menonton berbagai jenis program televisi.

Pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan atau komunikator profesional melalui berbagai media massa tersebut berlangsung secara satu arah dan tidak ada umpan balik paling tidak di saat yang bersamaan. Dengan kata lain, lanjut DeFleur, dalam proses komunikasi massa tidak ada interaksi simultan antara berbagai pihak seperti yang terjadi dalam proses komunikasi interpersonal atau proses komunikasi antar prbadi.

DeFleur juga menjelaskan bahwa dalam komunikasi linear tidak ada peluang terjadinya bertukar peran antara pengirim pesan dan penerima pesan sebagaimana yang terjadi dalam komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal. Hal ini disebabkan pengirim pesan atau komunikator profesional tidak dapat secara langsung melihat penerima pesan sehingga pengirim pesan tidak dapat memodifikasi apa yang dikatakan guna meningkatkan pemahaman penerima pesan. Selain itu, dalam proses komunikasi massa, umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan kepada pengirim pesan tidak terjadi secara segera.

Berbagai konsep proses komunikasi massa yang diungkapkankan oleh DeFleur tersebut merujuk pada proses komunikasi linear dan sekaligus menggambarkan karakteristik komunikasi massa secara umum. Karena itu, DeFleur memandang komunikasi massa sebagai sebuah proses linear yang mengalir secara satu arah dari sumber yang menginisiasi pesan kepada penerima pesan yang beragam dan anonim bagi sumber.

DeFleur tidak menampik bahwa setelah pesan diterima oleh penerima pesan akan terjadi umpan balik tertunda yang diberikan oleh penerima pesan kepada pengirim pesan dalam berbagai bentuk seperti misalnya surat kepada editor surat kabar dan lain sebagainya. Namun, menurut DeFleur, berbagai bentuk umpan balik tertunda tersebut terjadi diluar proses komunikasi yang sebenarnya. Untuk alasan inilah, lanjut DeFleur, model komunikasi linear adalah model komunikasi yang dapat menggambarkan dasar-dasar proses komunikasi massa.

Manfaat Mempelajari Model Komunikasi DeFleur

Mempelajari model komunikasi DeFleur dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :

  • Kita mengetahui dan memahami akar model komunikasi DeFleur
  • Kita mengetahui dan memahami berbagai komponen dalam model komunikasi DeFleur
  • Kita mengetahui dan memahami konsep model komunikasi DeFleur
  • Kita mengetahui dan memahami proses komunikasi massa secara linear

Demikianlah ulasan singkat tentang model komunikasi DeFleur. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang salah satu model komunikasi massa yang dirumuskan oleh Melvin DeFleur.