10 Cara Mengatasi Gap Komunikasi Efektif

Ada beberapa cara mengatasi gap komunikasi yang mungkin bisa kita terapkan manakala terjadi permasalahan semacam ini. Gap komunikasi merupakan situasi dimana adanya perbedaan persepsi antara pihak yang terlibat dalam komunikasi. Ini termasuk dalam hambatan-hambatan komunikasi. Akibatnya, perdebatan bisa saja muncul di sana. Lebih lagi apabila gap komunikasi tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah kesalahpahaman. Tentu saja ini bisa menjadi permasalahan komunikasi yang lebih kompleks.

Terdapat beberapa macam hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini. Tujuannya tentu saja agar konflik komunikasi tidak terjadi dengan berkepanjangan. Berikut ini adalah beberapa macam kiat yang bisa dilakukan untuk mengatasi gap komunikasi. Komunikasi yang baik tentu saja bisa menjadikan hubungan interpersonal juga menjadi lebih baik.

  1. Empati

Empati merupakan salah satu bentuk dimana kita mampu merasakan seakan-akan berada di posisi orang lain. Dengan ini, maka gap komunikasi yang terjadi bisa mulai berkurang. Tentunya akan muncul pengertian-pengertian tersendiri dari masing-masing pihak, dimana kita mampu mengerti orang lain. Karena bagaimana pun juga, mengerti orang lain adalah hal yang lebih penting daripada kita berharap dimengerti orang lain.

  1. Asertif

Komunikasi asertif merupakan salah satu sikap dimana kita bisa menyampaikan apa yang menjadi suatu permasalahan tanpa harus menyakiti orang lain. Sikap ini memang cukup sulit untuk dilakukan apabila belum terlalu terbiasa. Untuk menggunakannya, kita harus mengenali diri kita dengan lebih baik lagi. Menghilangkan sikap egois adalah kunci keberhasilan agar kita bisa lebih asertif.

  1. Bekerja sama

Bekerja sama dengan orang lain bisa membuat proses komunikasi menjadi lebih lancar. Perbedaan pendapat dihargai sebagai suatu hal yang dinamis dan ditemukan penyelesaiannya dengan mencari kesepakatan bersama. Gap komunikasi biasanya terjadi bila masing-masing pihak tidak mampu melakukan proses kerja sama dengan benar.

  1. Klarifikasi

Klarifikasi bisa dilakukan sebagai bentuk ralat terhadap informasi yang telah disampaikan apabila informasi tersebut menyebabkan terjadinya gap komunikasi. Tentunya, sebagai pihak yang menerima klarifikasi juga harus mampu menerima dan menelaah ralat yang telah diberikan. Apabila klarifikasi justru kemudian diperdebatkan, maka gap komunikasi masih tetap akan ada.

  1. Evaluasi

Cara mengatasi gap komunikasi selanjutnya adalah dengan melakukan evaluasi. Proses ini cenderung dengan melihat terlebih dahulu seberapa jauh komunikasi yang telah kita lakukan ini berdampak terhadap gap yang terjadi. Selanjutnya, evaluasi dilakukan dengan menyeluruh dan melibatkan setiap pihak yang terlibat dalam interaksi. Hal ini akan menutup gap komunikasi yang terbentuk tadi.

  1. Permintaan maaf

Mengucapkan permintaan maaf bukanlah perkara yang mudah. Kadang kala seseorang tidak mau mengucapkan permintaan maaf karena maaf hanyalah untuk orang-orang yang kalah. Namun demikian, demi menghindari gap komunikasi dan menjadikan pekerjaan semakin lama diselesaikan, istilah klise mengalah bukan berarti kalah bisa diterapkan untuk kasus ini.

  1. Sikap profesional

Menunjukkan sikap profesional mampu menutup gap komunikasi yang terjadi. Sikap profesional diperlukan agar tidak terjadi komunikasi sosial yang mungkin justru semakin menyebabkan gap komunikasi terjadi lebih lebar. Ini bisa dilakukan dengan mengedepankan sikap-sikap yang mementingkan pemecahan masalah dibandingkan dengan perdebatan.

  1. Komunikasi efektif

Penerapan strategi komunikasi efektif juga diperlukan agar gap komunikasi yang terjadi bisa diselesaikan dengan baik. Ada beragam proses komunikasi efektif yang tentu saja sudah banyak dibahas di sini. Kita bisa menggunakannya agar tidak ada lagi gap komunikasi.

  1. Mediasi

Manakala gap komunikasi yang terjadi tidak bisa diselesaikan hanya oleh pihak yang terlibat, maka menggunakan pihak lain yang sifatnya netral sebagai mediator adalah hal yang bagus. Ini bisa menjadi penengah dari masing-masing pihak supaya timbul kesepakatan yang diinginkan. Sebagai contoh, ada beberapa tipe negosiator dalam komunikasi bisnis yang bisa digunakan untuk membuat kesepakatan bersama.

  1. Penggunaan komunikasi langsung

Komunikasi langsung biasanya lebih efektif untuk mengatasi gap komunikasi dibanding jenis komunikasi lainnya. Sifatnya yang akan meneruskan informasi secara langsung kepada penerima membuat isi dari pesan tidak akan banyak berubah. Kita bisa melihat contoh komunikasi langsung terlebih dahulu supaya bisa menerapkannya.

Itulah beberapa macam cara untuk mengatasi hambatan komunikasi berupa gap yang mungkin saja bisa terjadi. Cara lain mungkin bisa dilakukan sebagai cara mengatasi gap komunikasi yang tentu saja pendekatannya lebih menggunakan unsur-unsur kreativitas.