Komunikasi organisasi adalah salah satu hal yang penting untuk diperhatikan khususnya dalam ruang lingkup organisasi. Dengan memiliki komunikasi organisasi yang baik, maka organisasi bisa berperan dan berkoordinasi dengan lebih efektif serta tidak menyia-nyiakan banyak sumber daya untuk meluruskan atau membenahi komunikasi yang tidak efektif. Oleh karena itulah, secara alamiah, komunikasi organisasi yang baik atau efektif adalah sesuatu yang dikehendaki oleh semua organisasi. Dengan demikian mempelajari konsep dasar komunikasi organisasi juga perlu dilakukan.
Ada banyak hal yang perlu diketahui mengenai komunikasi organisasi yang efektif. Salah satunya adalah apa saja faktor yang mempengaruhi komunikasi organisasi yang efektif. Dengan mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi strategi komunikasi organisasi yang efektif, tentu saja para anggota organisasi ataupun para pengurus organisasi tersebut memiliki kesempatan yang lebih besar untuk melakukan komunikasi organisasi yang lebih efektif.
Memangnya apa saja faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi tersebut? Apakah kamu telah mengetahuinya? Buat kamu yang belum tahu dan ingin tahu, maka berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Jalur komunikasi formal
Salah seorang penulis, Raymond V Lesikar dalam bukunya A General Sematic Apporoach to Communication Barries (1997), menjelaskan bahwa salah satu faktor yang bisa mempengaruhi komunikasi organisasi adalah jalur komunikasi formal yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Tergantung pada bagaimana keluasan dan struktur jalur komunikasi formal yang dimiliki oleh suatu organisasi, jalur komunikasi bisa menghambat arus informasi yang bebas dari berbagai sumber informasi pada berbagi tingkat organisasi, ataupun mempercepat atau memperlancar arus informasi tersebut.
2. Struktur wewenang
Faktor kedua adalah adanya struktur wewenang pada suatu organisasi. Struktur wewenang bisa berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi karena bisa kewenangan membuat seorang individu memiliki kemampuan dan tentunya kebolehan untuk melakukan berbagai hal termasuk salah satunya adalah membatasi siapa saja yang akan berkomunikasi dengan siapa dan tentunya apa saja yang bisa dikomunikasikan. Adanya struktur wewenang yang saling tumpang tindih dengan orang lain juga bisa membuat suatu komunikasi dalam suatu organisasi menjadi lebih lama untuk dilakukan.
3. Spesialisasi pekerjaan
Spesialisasi pekerjaan yang dimiliki oleh individu yang terlibat dalam komunikasi organisasi juga bisa mempengaruhi efektivitas komunikasi yang dilakukan. Apabila pihak yang terlibat komunikasi memiliki berbagai macam spesialisasi pekerjaan yang berbeda, besar kemungkinan penggunaan istilah, wawasan dan kepribadian yang dimiliki berbeda satu dengan yang lain sehingga bisa menjadi hambatan komunikasi organisasi. Akan tetapi hal ini bisa diatasi dengan memberikan wawasan terhadap bidang kerja dan kosakata satu dengan yang lain. Atau bisa pula disepakati penggunaan istilah yang sama-sama dimengerti satu dengan yang lainnya.
4. Kemampuan komunikasi komunikator
Salah satu hal lain yang juga mempengaruhi efektivitas komunikasi yang dilakukan dalam suatu organisasi adalah kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh komunikator itu sendiri. Maksudnya adalah, apabila komunikator yang melakukan komunikasi organisasi tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam komunikasi, maka efektivitas komunikasi organisasi bisa lebih mudah dicapai. Sementara apabila kemampuan komunikasinya cenderung buruk, maka komunikasi organisasi yang efektif pun cenderung sulit untuk dicapai.
5. Wawasan
Wawasan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi komunikasi organisasi yang lain. Apabila pihak-pihak yang terlibat dalam suatu komunikasi tidak memiliki wawasan yang sama satu dengan yang lainnya, maka komunikasi yang efektif pun akan sulit untuk dilakukan. Selayaknya pada faktor spesialisasi pekerjaan, memiliki wawasan yang cukup mengenai topik yang dibicarakan adalah salah satu faktor utama komunikasi yang efektif.
6. Konteks
Konteks melingkupi peristiwa yang mengiri komunikasi sebelum dilakukan, dan berbagai macam hal lain seperti artefak atau benda-benda yang diperhatikan dalam suatu proses komunikasi oleh komunikator. Pada prinsipnya, konteks bisa mempengaruhi efektivitas komunikasi yang dilakukan karena konteks bisa mempengaruhi persepsi komunikan, kondisi psikologis komunikator, dan berbagai aspek lain yang bisa mempengaruhi bagaimana proses komunikasi dilakukan. Oleh karena itulah komunikasi organisasi yang efektif idealnya mempertimbangkan kondisi atau konteks dari peristiwa komunikasi yang dilakukan. Untuk mempelajarinya lebih dalam bisa melihat pada teori komunikasi organisasi menurut para ahli.
7. Bahasa
Bahasa dalam hal ini berperan sebagai bentuk pesan yang disampaikan oleh komunikator terhadap komunikan, seperti misalnya bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan berbagai macam bahasa yang lain. Perbedaan bahasa ataupun pengetahuan bahasa bisa berpengaruh terhadap komunikasi organisasi yang dilakukan. Misalnya apabila peserta komunikasi tidak memahami bahasa yang digunakan dalam komunikasi dengan baik, tentunya mereka tidak akan bisa merespons komunikasi yang dilakukan dengan baik pula. Oleh karena itulah idealnya komunikasi organisasi dilakukan dengan menggunakan bahasa yang sesuai degan komunikan dan juga komunikator.
8. Media
Media yang dimaksud adalah sarana atau saluran yang digunakan untuk melakukan suatu proses komunikasi dalam suatu proses komunikasi organisasi yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Contoh media antara lain adalah telepon genggam, memo, dan berbagai jenis media lainnya selama hal tersebut bisa menjadi alternatif dilakukannya komunikasi organisasi.
Pemilihan media yang tidak tepat bisa menghambat komunikasi organisasi. Misalnya untuk menyampaikan program baru perusahaan melalui saluran media sosial seperti BBM dengan disingkat” dan satu arah, tentunya akan menyelitkan pihak-pihak yang terlibat komunikasi organisasi tersebut untuk memahami maksud pesan yang sebenarnya. Selain itu, mereka juga tidak memiliki kesempatan yang tepat untuk bisa bertanya pada mereka yang menyampaikan pesan tersebut. Oleh karena itulah media pun harus dipilih dengan cara yang tepat.
9. Pesan yang berbeda
Pesan yang berbeda, dalam hal ini bisa berarti pesan dari kompetitor, atau pesan yang bertolak belakang dengan pesan yang disampaikan oleh organisasi, dan lain sebagainya bisa memicu hasil komunikasi yang tidak efektif apabila dibiarkan begitu saja. Dengan kata lain, pesan yang berlawanan atau berbeda tetapi menghambat proses penerimaan pesan yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh organisasi, juga harus diatasi terlebih dahulu. Misalnya, melalui klarifikasi, dan lain sebagainya. Dengan demikian, maka para peserta komunikasi bisa menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator dengan lebih mudah. Jangan lupa untuk senantiasa memperhatikan etika komunikasi organisasi.
10. Tingkat kedekatan komunikator dan komunikan
Masalah berikutnya yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi adalah tingkat kedekatan komunikator dan komunikan. Semakin dekat komunikator dan komunikan, maka maksud pesan pun bisa disampaikan dengan lebih mudah. Sementara itu, sebaliknya, semakin jauh komunikator dan komunikan, semakin sulit pula komunikasi yang efektif tercapai kecuali kemampuan komunikator dan juga karakter komunikan mendukung hal tersebut.
Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi. Semoga dengan mengetahui beberapa hal di atas komunikasi bisa dilakukan dengan semakin baik.
Selamat belajar komunikasi!