Teori Komunikasi Organisasi Menurut Para Ahli

Pembahasan komunikasi organisasi memang sangat luas, dan semuanya tentu membutuhkan usaha tersendiri untuk mempelajarinya. Salah satu langkah yang dapat kita lakukan untuk mendalami masalah komunikasi organisasi adalah dengan memahaminya berdasarkan pandangan para ahli yang dapat dibilang sudah lebih berpengalaman dalam bidang tersebut. Dengan melihat pandangan para ahli ini, maka kita dapat memahami organisasi beserta komunikasi organisasi dengan lebih menyeluruh. Tentunya hal tersebut tidak dapat kita lakukan dengan singkat tanpa perlu mempelajarinya lebih dalam lagi.

Berikut ini lima belas teori komunikasi organisasi menurut para ahli yang dapat kamu pelajari untuk memahami mengenai organisasi dan komunikasi organisasi lebih dalam lagi. Semoga dengan mempelajari teori-teori di bawah ini kamu dapat memahami mengenai komunikasi organisasi dan organisasi itu sendiri dengan lebih detail ya!

Baca juga:

1. Teori Struktur Organisasi Likert

Renis Likert adalah salah satu peneliti yang berasal dari Universitas Michigan. Dia telah berhasil mengembangkan suatu model the linking pin model yang dapat digunakan untuk memahami suatu organisasi. Dari teori ini ditunjukkan adanya struktur organisasi yang berkaitan dengan beberapa kelompok yang saling tumpang tindih. Di dalam struktur tersebut terdapat penyelia yang merupakan anggota dari dua kelompok yaitu pemimpin unit rendah dan tinggi.

Penyelia tersebut berfungsi sebagai peniti penyambung yang akan mengikat kelompok kerja yang satu dengan yang lainnya. Struktur organisasi pada teori ini dipusatkan ke atas, dengan kata lain komunikasi, pengawasan, dan pencapaian tujuan semua diarahkan ke puncak atas yang lebih utama.

Proses berkelompok memiliki peranan yang sangat penting pada suatu organisasi dalam membuat suatu penghubung yang efisien, karena semua kelompok harus bersifat efektif dan saling terhubung. Proses komunikasi yang efektif juga akan terjadi apabila kelompok saling terikat atau terhubung dengan efektif.

Baca juga:

2. Teori Komunikasi Kewenangan

Teori komunikasi kewenangan adalah teori komunikasi yang berasal dari Chester Barnard, dan sebenarnya subjeknya adalah pemerintah. Pada teori ini Barnard berusaha untuk mengurangi sumber kewenangan pemerintah dalam menjalankan proses hukum pribadi ataupun publik.

Indroharto, peneliti yang lain juga menjelaskan tentang teori komunikasi kewenangan dengan menyampaikan tiga macam kewenangan yaitu atribusi, delegasi, dan mandat. Atribusi adalah pemberian kewenangan oleh pembuat undang-undang kepada suatu organ pemerintahan, baik yang lama atau pun yang baru. Delegasi merupakan penyerahan wewenang yang dimiliki oleh organ pemerintahan kepada organ yang lain. Sedangkan mandat merupakan suatu pelimpahan wewenang kepada bawahan dari atasan. Dari ketiga sumber inilah suatu kewenangan dimiliki oleh organisasi pemerintahan.

3. Teori Sistem

Teori ini memandang bahwa suatu realitas adalah sebuah sistem, yaitu suatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur. Unsur-unsur yang banyak ini memiliki keterkaitan yang mengikat dan fungsional. Masing-masing unsur saling kohesif satu sama lain, dengan demikian keseluruhan unit tersebut dapat terjaga utuh keberadaannya.

Pengertian sistem dapat diterapkan pada sesuatu yang bersifat baik immaterial ataupun material. Pada suatu hal yang bersifat sifat imateri, gambaran model dari sistem ini merujuk pada suatu suatu cara, tata, rencana, skema, prosedur, atau metode. Organisasi sebagai sebuah sistem dapat dipandang sebagai satu kesatuan unsur yang saling memiliki fungsi tertentu untuk mencapai tujuan dari berdirinya organisasi tersebut.

Baca juga:

4. Teori Struktural Klasik

Teori struktural klasik juga disebut sebagai teori mesin yang berkembang kurang lebih sejak abad ke-19. Berdasarkan teori ini, organisasi didefinisikan atau ditafsirkan sebagai lembaga yang tersentralisasi dengan tugas-tugasnya yang terspesialisasi, dengan mekanisme kerja mekanistik struktural yang kaku. Artinya, unit-unit di bawah pusat organisasi tersebut bekerja mengikuti dengan aturan atau mekanisme kerja yang telah disusun di atasnya dengan pasif. Oleh karena itulah teori ini disebut pula teori mesin karena menganalogikan organisasi sebagai suatu mesin. Dalam teori ini terdapat empat unsur pokok di antaranya kekuasaan, saling melayani, doktrin, dan disiplin.

5. Teori Neoklasik Elton Mayo

Teori ini muncul sebagai sebuah respons terhadap teori klasik yang dianggap kurang sempurna sehingga dapat pula dipandang sebagai suatu penyempurna dari teori klasik itu sendiri. Melihat teori klasik yang tidak memandang penting individu ataupun kelompok kerja secara psikologis, maka teori ini melihat aspek tersebut sebagai salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dan eksis di dalam sebuah organisasi.

Teori ini dirumuskan berdasarkan hasil dari percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo di Pabrik Howthorne pada tahun 1924. Dari riset yang dilakukan pada perusahaan merupakan pemilik Western Electric di Cicero dan disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika ini didapatkan kesimpulan bahwa memperhatikan insentif upah dan kondisi kerja karyawan, merupakan suatu hal yang sangat penting demi peningkatan produktivitas karyawan di dalam pabrik atau perusahaan tersebut. Dengan kata lain, di dalam organisasi, agar tercipta produktivitas yang tinggi, perlu diperhatikan insentif upah dan kondisi kerja karyawan.

Baca juga:

Selain lima teori di atas, beberapa teori di bawah ini juga akan membantumu untuk memahami tentang komunikasi organisasi dan organisasi itu sendiri. Berikut penjelasan singkatnya.

  1. Teori Fusi Bakke & Argyris
  2. Teori Organisasi Modern
  3. Teori X dan Y Douglas Mcgregor
  4. Teori Kontingensi Joan Woodward
  5. Teori Interaksi Simbolik
  6. Teori Motivasi Abraham Maslow
  7. Teori Kultural Organisasi
  8. Teori Kritik Stan Deetz
  9. Teori Organisasi Pacanowsky
  10. Teori Sistem Karl Weick

Itulah beberapa teori komunikasi organisasi yang dapat kita pelajari dari artikel ini. Semoga dengan pembahasan di atas dapat membantumu ya. Selamat mempelajari komunikasi organisasi!