Komunikasi Bisnis Lintas Budaya merupajan sebuah komunikasi secara verbal maupun non verbal yang dilakukan pada dunia bisnis yang berhubungan dengan budaya disuatu daerah bisnis tersebut akan dijalankan. Budaya sendiri memiliki arti nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan, struktur-struktur sosial, religius, segala pernyataan intelektual dan artistik serta kebiasaan dan ciri khas dari suatu masyarakat pada wilayah tertentu. Jika dilihat secara khusus dari sudut pandang bisnis di Indonesia, maka komunikasi bisnis lintah budaya tersebut akan sangat terlihat dan terjadi hampir diseluruh Indonesia. Hal ini terjadi karena bangsa Indonesia memiliki 714 suku budaya yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga untuk melakukan komunikasi bisnis juga harus memperhatikan kondisi budaya lawan bisnis.
Untuk menjalankan bisnis yang memperhatikan kondisi lintas budaya pada suatu daerah, maka para pebisnis harus melihat dan mempelajari beberapa faktor yang terdapat pada budaya dan norma suatu daerah sebelum melakukan bisnis didaerah tersebut. Faktor-faktor tersebut Antara lain adalah :
- Komponen budaya
Komponen budaya merupakan sebuah bagian yang terdapat didalam budaya suatu daerah seperti nilai-nilai kepercayaan/keyakinan, keagamaan yang terdapat pada suatu daerah, norma-norma dan simbol-simbol yang dipercayai pada suatu daerah hingga kepada bahasa, adat istiadat, kesenian pendidikan dan pengetahuan akan budaya daerah tersebut.
- Tingkatan Budaya
Tingkatan budaya dapat juga diartikan sebagai cara pandang atau cara seseorang melihat dan memperlakukan budaya tersebut. Tingkatan budaya terbagi kedalam 3 bentuk, yakni Formal, Informal dan Teknis.
Tingkatan formal merupakan sebuah cara pandang seseorang untuk melihat sebuah budaya dari ukuran subjek, predikat dan objek. Sementara itu, tingkatan informal merupakan cara pandang seseorang untuk melihat budaya dari ukuran perilaku, cara memanggil, melihat, mendengar hingga kepada cara pengaplikasian budaya. Sementara itu, tingkatan teknis merupakan cara melihat sebuah budaya dan mengaplikasikannya sesuai dengan budaya itu sendiri misalnya kapan, dimana, siapa, bagaimana dan kenapa budaya itu dilakukan.
- Mengenal perbedaan budaya
Mengenal perbedaan budaya merupakan sebuah hal yang wajib dilakukan oleh seorang pebisnis lintas budaya, mulai dari perbedaan nilai-nilai sosial, peran dan status, tata cara pengambilan keputusan, konsep waktu, jarak komunikasi, konteks budaya, bahasa tubuh, perilaku sosial, perilaku etis dan tidak etis, serta perbedaan budaya antar perusahaan.
Dari pengertian diatas, maka dapat kita ketahui prinsip dasar dari komunikasi budaya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bahasa seabgai cermin budaya, relativitas bahasa, mengurangi ketidak pastian, kesadaran diri akan perbedaan budaya, interaksi, memaksimalkan hasil dengan menggunakan beragam saluran komunikasi lintas budaya seperti Komunikasi Antar Pribadi, Komunikasi Interpersonal, ataupun komunikasi-komunikasi lainnya yang dilakukan baik melalui media komunikasi seperti telephone, radio, surat kabar, fil, majalah hingga bertatap muka secara langsung.
Dari sini, dapat kita ambil kesimpulan bahwa tujuan komunikasi budaya tersebut tidak terlepas dari pengaruh dan peran budaya disuatu daerah. Meskipun begitu, tujuan utama komunikasi bisnis lintas budaya adalah untuk mensukseskan dan mencapai target yang diinginkan. Namun, beberapa tujuan komunikasi bisnis lintas budaya lainnya adalah :
1. Memahami suatu budaya
Melakukan komunikasi bisnis lintas budaya, memiliki tujuan untuk memahami suatu budaya yang secara terus menerus masih terpelihara dan terjadi pada suatu tempat yang akan dijadikan sebagai lokasi bisnis. Dengan memahami suatu budaya secara baik dan benar, maka feed back atau umpan baliknya adalah para pebisnis tidak akan lagi kesulitan untuk menentukan bagaimana bisnis tersebut dijalankan dan diterapkan. (baca juga : Strategi Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran)
Contohnya :
Ketika oknum A ingin membuka bisnis kuliner pada suatu wilayah, maka dengan memahami budaya pada wilayah tersebut, oknum A akan mampu untuk merancang dan mengatur strategi bisnis yang baik. Misalnya kuliner apa yang telah menjadi budaya pada suatu tempat, berapa harga jual yang cocok bagi masyarakat dengan budaya tersebut, hingga kepada kuliner apa yang boleh dijual dan tidak boleh dijual.
2. Mengurangi hambatan
Tujuan yang kedua adalah untuk mengurangi hambatan komunikasi dengan menjalin sebuah Komunikasi yang Efektif, karena komunikasi yang efektif merupakan langkah awal untuk membangun sebuah bisnis yang baik dan maju. Ketika komunikasi bisnis lintas budaya tersebut sudah memiliki komunikasi yang terjalin secara efektif, maka Hambatan Komunikasi Lintas Budaya untuk setiap bisnis akan dapat diminimalisir dengan baik. Mengurangi Hambatan Komunikasi Bisnis dengan Komunikasi Lintas Budaya tentunya sangat berguna bagi keberlangsungan sebuah bisnis.
3. Menghindari konflik
Tujuan ketiga adalah untuk menghindari konflik ketika sebuah bisnis akan dibangun, pada saat selesai dibangun hingga bisnis tersebut berjalan. Sebuah komunikasi bisnis lintas budaya yang memiliki tujuan yang satu ini, akan menghindarkan bisnis tersebut dari konflik seperti didemo masyarakat, ditolak masyarakat, dilarang masyarakat ataupun konflik-konflik lainnya. Untuk itulah, komunikasi yang dijalankan tersebut harus mampu untuk menghindarkan sebuah bisnis dari berbagai konflik yang ada, baik secara internal maupun eksternal. (baca juga : Faktor Penghambat Komunikasi yang Bersifat Psikis)
4. Mengasah kepekaan
Para pebisnis tentunya harus memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitar lokasi bisnisnya, jika tidak maka pebisnis dan bisnis yang digelutinya tidak akan mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Oleh karena itu, tujuan komunikasi bisnis yang keempat adalah untuk mengasah kepekaan seorang pebisnis atau sensitivitas perasaan pebisnis. Biasanya, tujuan yang keempat ini dapat kita temukan pada perusahaan yang memberikan dana CSR bagi lingkungan disekitar bisnisnya, atau memberikan berbagai jenis bantuan lain bagi masyakarat sekitar lokasi bisnis. Ketika kepekaan tersebut semakin lama semakin terasah, maka masyarakat akan memiliki citra atau pandangan positif terhadap sebuah bisnis. (baca juga : Metode Komunikasi Dalam Jaringan)
5. Memperluas pengetahuan
Tujuan yang berikutnya adalah untuk memperluas pengetahuan para pebisnis tentang budaya yang terdapat pada suatu wilayah, baik dari segi kebiasaan hidup masyarakat, tingkat ekonomi atau sosial, adat istiadat hingga hal-hal lainnya. Ketika seorang pebisnis memiliki pengetahuan yang cukup baik terhadap budaya suatu wilayah, maka ketika Ia ingin membangun dan membuka bisnis pada wilayah itu, Ia dengan cepat akan mampu beradaptasi pada lingkungan wilayah tersebut. (baca juga : Teori Hegemoni dalam Komunikasi Massa)
6. Menjalankan strategi bisnis
Tujuan komunikasi bisnis lintas budaya yang berikutnya tentu saja adalah untuk menjalankan strategi bisnis yang sudah dirancang atau dengan kata lain mengembangkan sayap-sayap bisnis yang dibangun. Berhasil atau tidaknya tujuan yang satu ini sebenarnya masih bergantung kepada pengetahuan akan budaya suatu wilayah tersebut. Dengan kata lain, untuk menjalankan strategi bisnis yang efektif, haruslah dilakukan secara baik dan benar berdasarkan pengetahuan budaya yang terdapat pada lokasi bisnis. (baca juga : Teknik Komunikasi Terapeutik)
7. Meningkatkan komunikasi
Komunikasi bisnis lintas budaya juga memiliki tujuan untuk meningkatkan intensitas komunikasi. Dengan meningkatkan intensitas komunikasi, maka akan sangat bermanfaat untuk memberikan pandangan, kritik atau saran terhadap sebuah bisnis dengan melihat segala aspek budaya pada suatu tempat demi menjaga keberlangsungan sebuah bisnis. Begitu juga sebaliknya, ketika komunikasi bisnis lintas budaya dilakukan dengan intensitas yang rendah, maka bisnis tidak akan mendapatkan kritik, saran, ataupun gambaran-gambaran lainnya yang berguna bagi bisnis tersebut. (baca juga : Pengaruh Efektivitas Komunikasi dalam Integrasi Sosial)
8. Mengurangi ketidakpastian
Tujuan yang kedelapan adalah untuk mengurangi ketidakpastian ketika melakukan komunikasi bisnis. Dengan mengurangi ketidakpastian pada sebuah bisnis, maka secara otomatis pebisnis akan mendapatkan citra ataupun pandangan yang baik mengenai kepastian sebuah bisnis yang akan Ia bangun. Misalnya kapan bisnis tersebut bisa dimulai, pada wilayah mana saja hasil atau produk bisnis itu dipasarkan, hingga kepada pencarian investor karena ketidakpastian sudah diminimalisir. (baca juga : Sejarah Konsep Pemasaran)
9. Negosiasi
Ketika melakukan komunikasi bisnis lintas budaya, maka terselip pula tujuan untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah yang terdapat disuatu wilayah. Nah dengan tujuan ini, maka seluruh persyaratan untuk membangun bisnis pada sebuah wilayah akan dinegosiasikan untuk mencapai kesepakatan dan memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Contoh dari tujuan yang satu ini misalnya menegosiasikan upah, negosiasi dana CSR, negosiasi jumlah karyawan, dan lain sebagainya. (baca juga : Teori Komunikasi Publik)
10. Memberikan perbandingan
Berikutnya adalah untuk memberikan perbandingan antara budaya yang terdapat pada pebisnis dengan budaya yang terdapat pada lokasi bisnis. Dengan kata lain komunikasi bisnis lintas budaya memiliki tujuan untuk melakukan perbandingan budaya yang satu dengan budaya yang lainnya dengan menitik beratkan kepada unsur budaya seperti bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama. Fungsi dari tujuan yang satu ini adalah untuk memberikan penilaian terhadap budaya lain atau Etnosentrisme dengan harapan ketika mengetahui perbedaan budaya tersebut, maka sebuah bisnis dapat menghindari kemungkinan terburuk. (baca juga : Gangguan Bahasa dalam Komunikasi)
11. Mencari dukungan
Komunikasi bisnis lintas budaya juga bertujuan untuk mencari dukungan dari pihak lain yang berada pada wilayah lain, untuk memperluas bisnis. Dengan dukungan yang cukup, tentu sebuah bisnis akan dengan mudah mengepakkan sayapnya untuk mencapai jangkauan yang lebih luas. Caranya adalah dengan melakukan komunikasi bisnis yang baik, efektif dan efisien. (baca juga : Dampak Etika Komunikasi dalam Hubungan Antar Pribadi)
12. Melakukan kolaborasi
Tujuan yang kedua-belas adalah melakukan kolaborasi pada sebuah bisnis, karena dengan melakukan kolaborasi maka kemungkinan bisnis tersebut untuk lebih cepat berkembang akan semakin tinggi. Hal ini terlihat pada beberapa komunikasi bisnis lintas budaya yang memiliki tujuan untuk melakukan kolaborasi bisnis seperti misalnya kolaborasi bisnis penjualan kain batik solo dengan orang-orang diluar solo untuk semakin memperkenalkan batik solo atau kolaborasi bisnis yang lainnya. (baca juga : Pengaruh Komunikasi Antar Budaya dalam Kehidupan Bermasyarakat)
13. Memberikan keuntungan
Komunikasi bisnis lintas budaya juga bertujuan untuk memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Dengan tujuan ini, maka setiap pihak tidak akan merasa rugi ketika sebuah bisnis baru berdiri disuatu wilayah. Biasanya, keuntungan ini juga akan dibahas sewaktu proses komunikasi bisnis sedang berlangsung. (baca juga : Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Komunikasi)
14. Sebagai alat persuasi
Tujuan yang tidak kalah penting dari dilaksanakannya komunikasi bisnis lintas budaya adalah untuk menjadikan komunikasi bisnis tersebut sebagai alat persuasi. Dengan menjadikannya sebagai alat persuasi, maka usaha untuk membujuk dan menyakinkan pemerintah maupun orang-orang yang berada disuatu wilayah yang akan dijadikan sebagai lokasi bisnis akan mampu untuk menerima bisnis tersebut. (baca juga : Faktor Pembentuk Komunikasi Interpersonal)
15. Menjalin kerjasama
Sebuah komunikasi bisnis tentunya memiliki tujuan untuk menjalin kerjasama antar para pebisnis, begitu pula dengan komunikasi bisnis lintas budaya juga memiliki tujuan untuk menjalin kerjasama antar pebisnis meskipun budaya mereka berbeda. Dengan tujuan ini, maka setiap pebisnis yang sudah terjalin kerjasamanya akan merasa saling bertanggung jawab untuk memajukan dan mengembangkan bisnis tersebut. (baca juga : Cara Meningkatkan Komunikasi Interpersonal)
Itulah tadi 15 tujuan komunikasi bisnis lintas budaya yang bisa kami jelaskan kepada kamu semua pembaca setia website pakarkomunikasi.com. Semoga penjelasan diatas dapat meningkatkan pengetahuan kamu mengengai komunikasi bisnis, terutama komunikasi bisnis lintas budaya. Sampai ketemu pada artikel berikutnya.