Teori Pertukaran Sosial – Asumsi – Konsep – Kritik

Teori pertukaran sosial adalah sebuah teori psikologi sosial. Selain itu, teori pertukaran sosial adalah sebuah perspektif sosiologi yang menjelaskan tentang perubahan sosial dan stabilitas sebagai sebuah proses pertukaran negosiasi antara berbagai macam pihak. Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa hubungan antar manusia dibentuk oleh analisis untung-rugi subyektif dan perbandingan dari berbagai alternatif yang tersedia.

Teori  pertukaran sosial memiliki akar dari ilmu ekonomi, psikologi, antropologi, dan sosiologi. Beragamnya latar belakang disiplin ilmu yang mendasari teori pertukaran sosial mengakibatkan beragam pula karakteristik yang dimiliki pertukaran. Perbedaan inilah yang menyebabkan para peneliti menggunakan teori pertukaran sosial sebagai kerangka konseptual mereka yang terkadang berbeda dengan prinsip-prinsip teori dan kerangka kerja yang mendasarinya.

Baca juga : Komunikasi Sosial Menurut Para Ahli – Teori Komunikasi Menurut Para Ahli

Teori pertukaran sosial dibangun dengan beberapa asumsi yang telah memandu penelitian dalam berbagai konteks komunikasi yaitu komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi dan komunikasi organisasi, utamanya terkait dengan beberapa teori yang menitikberatkan pada proses hubungan antar manusia seperti misalnya teori penetrasi sosial.

Baca juga :

Pengertian

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa teori pertukaran sosial memiliki akar dari beragam disiplin ilmu. Beberapa tokoh dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda telah mengembangkan teori pertukaran sosial, yaitu  George Homans (1958), Harold Kelley dan John Thibaut (1959), Peter M. Blau (1964a), Levi Strauss, dan Richard Emerson berdasarkan sudut pandangnya masing-masing.

George Homans memandang teori pertukaran sosial dari sudut pandang sosiologi. Menurutnya, yang dimaksud dengan pertukaran sosial adalah pertukaran kegiatan antara dua orang, baik dapat dihitung ataupun tidak, dan kurang lebih menguntungkan atau merugikan. Homans menitikberatkan pada perilaku individu dalam interaksinya dengan orang lain. Homans memusatkan studinya pada pertukaran diadik.

Sementara itu, Harold Kelley dan John Thibaut menitikberatkan studinya pada konsep-konsep teori psikologi, diadik, dan kelompok kecil. Harold Kelley dan John Thibaut melalui model pertukaran sosial memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya (Rakhmat, 2001 : 121).

Tokoh lain yang mengembangkan teori pertukaran sosial adalah Peter M. Blau yang memandang teori pertukaran sosial dari sudut pandang ekonomi dan lebih menekankan pada analisis teknis ekonomis. Menurut Blau, jika kita terlalu fokus pada aspek individu sebagaimana yang dinyatakan dalam sudut pandang psikologi dalam teori pertukaran sosial, maka kita tidak dapat melihat aspek lain yang penting yaitu pertukaran sosial.

Levi Strauss seorang ahli antropologi memandang teori pertukaran sosial yang menitikberatkan pada sistem pertukaran secara umum seperti pertukaran sistem.

Richard Emerson memandang bahwa pertukaran sosial bukanlah sebuah teori namun sebuah kerangka kerja yang mencakup berbagai teori dan dapat dibandingkan dengan fungsionalime struktural. Menurut Emerson, teori pertukaran sosial adalah sebuah pendekatan dalam sosiologi yang menggambarkan secara sederhana situasi-situasi sosial non-ekonomi sebagaimana sebuah analisis ekonomi. Teori pertukaran membawa bentuk analisis kuasi ekonomis ke dalam situasi sosial.

Baca juga :

Asumsi

Teori pertukaran sosial tidak hanya sebuah teori namun juga sebuah kerangka referensi dimana para teoris dapat berbicara satu sama lain. Semua teori itu dibangun berdasarkan beberapa asumsi tentang sifat manusia dan sifat hubungan. Yang termasuk sifat manusia adalah bahwa manusia selalu mencari ganjaran dan menghindari hukuman, manusia adalah makhluk rasional, dan standar yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan ganjaran akan berbeda setiap waktu dan dari orang ke orang. Sedangkan, yang termasuk sifat hubungan adalah bahwa hubungan bersifat saling ketergantungan dan kehidupan relasi adalah sebuah proses.

Dengan demikian, menurut Thibaut dan Kelly, asumsi dasar teori pertukaran sosial adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan itu cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya (Rakhmat, 2001 : 121).

Baca juga :

Konsep Dasar

Teori pertukaran sosial memandang pertukaran sebagai sebuah perilaku sosial yang dapat menghasilkan keluaran ekonomis dan sosial. Teori pertukaran sosial secara umum menganalisa hubungan antar manusia dengan cara membandingkan interaksi manusia dengan kegiatan pemasaran. Karena itu, dalam teori pertukaran sosial terdapat empat konsep dasar, yaitu ganjaran, biaya, hasil, dan tingkat perbandingan. Berikut adalah ulasan singkatnya.

1.Ganjaran

Ganjaran atau reward merupakan salah satu elemen dalam suatu hubungan yang berupa nilai-nilai positif. Ganjaran dapat berupa penerimaan sosial, dukungan, pertemanan, dan lain-lain.  Ganjaran bersifat relatif dalam artian dapat berubah-ubah yang sesuai dengan orang dan waktu dimana hubungan itu terjadi.

Baca juga :

2. Biaya

Biaya merupakan salah satu elemen dalam kehidupan relasi yang memiliki nilai-nilai negatif. Biaya dapat berupa waktu, uang, usaha, konflik, keruntuhan harga diri, kecemasan dan lain-lain yang dapat menguras seluruh sumber kekayaan individu dan berdampak pada hal-hal yang tidak menyenangkan. Sama halnya dengan ganjaran, biaya bersifat relatif dalam artian dapat berubah-ubah tergantung pada situasi dan kondisi serta mereka yang terlibat dalam suatu hubungan (Rakhmat, 2001 : 121).

Baca juga :

3. Hasil atau laba

Hasil atau laba dalam teori pertukaran sosial mengandung arti bahwa orang cenderung untuk memaksimalkan ganjaran yang ia peroleh dan meminimalisir biaya yang dikeluarkan ketika mereka berada dalam suatu hubungan dengan seseorang.  Menurut pencetus teori penetrasi sosial yaitu Altman dan Taylor, suatu hubungan akan bertahan apabila mereka memperoleh ganjaran ketika hasil atau keluaran bersifat positif. Sebaliknya, suatu hubungan akan berakhir apabila hasil atau keluaran bersifat negatif atau memakan biaya.

Sementara itu, menurut George Homans, mengacu pada teorinya ia menyimpulkan bahwa orang mengejar ganjaran untuk meminimalisir biaya. Kepuasan ganjaran yang diperoleh dari pertukaran hubungan dinilai relatif bagi beberapa standar baku dan dengan demikian dapat berbeda-beda bagi beberapa orang.

Baca juga :

4. Tingkat perbandingan

Tingkat perbandingan merupakan sebuah standar yang digunakan oleh individu untuk mengevaluasi keluaran dari suatu situasi komunikasi. John Thibaut dan Harold Kelly merumuskan dua buah standar perbandingan untuk membedakan antara kepuasan hubungan stabilitas hubungan. Evalusi ini kemudian melahirkan dua jenis perbandingan yaitu tingkat perbandingan dan tingkat perbandungan sebagai alternatif.

  • Tingkat Perbandingan

Yang dimaksud dengan tingkat perbandingan adalah sebuah standar yang merepresentasikan apa yang orang rasakan yang seharusnya mereka terima untuk memperoleh ganjaran dan biaya dari suatu hubungan tertentu. Tingkat perbandingan seseorang dapat dipertimbangkan sebagai sebuah standar keluaran yang dapat memuaskan individu.

  • Tingkat Perbandingan Alternatif

Sementara itu, yang dimaksud dengan tingkat perbandingan alternatif merujuk pada tingkatan terendah dari ganjaran suatu hubungan yang akan diterima oleh seseorang dengan memberikan alternatif ganjaran yang tersedia dari beberapa suatu hubungan alternatif atau menjadi sendirian. Dengan kata lain, dengan menggunakan alat evaluasi, seorang individu akan mempertimbangkan pembayaran alternatif atau ganjaran diluar dari hubungan yang ada atau pertukaran. Tingkat perbandingan alternatif menyediakan sebuah alat ukur stabilitas bukan kepuasan. Jika orang tidak lagi melihat alternatif lain dan takut menjadi sendirian, maka menurut teori pertukaran sosial ia akan tetap bertahan dalam hubungan itu.

Baca juga :

Kelebihan dan Kekurangan

Menurut Katherine Miler (2005), teori pertukaran sosial memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

a. Kelebihan

Teori pertukaran sosial memiliki kelebihan, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Teori pertukaran sosial sangat sederhana sehingga memungkinkan bagi sebagian besar orang untuk memahami asumsi-asumsi umum yang terkait.
  • Teori pertukaran sosial membantu menjelaskan beragam permasalahan dalam komunikasi keluarga.
  • Pengetahuan yang baik tentang teori pertukaran sosial dapat memberikan keseimbangan dalam hubungan.

b. Kekurangan

Selain kelebihan, teori pertukaran sosial juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Teori pertukaran sosial dipandang sebagai proses yang berlangsung satu arah.
  • Asumsi yang menyatakan bahwa orang siap untuk menghentikan hubungannya dengan orang lain manakala biaya lebih tinggi dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh dinilai tidak selalu akurat.
  • Teori pertukaran sosial menempatkan hubungan ke dalam struktur yang linear ketika beberapa hubungan melewatkan tahapan-tahapan kedekatan.

Baca juga:

Kritik terhadap Teori Pertukaran Sosial

Teori pertukaran sosial tidak lepas dari berbagai kritik. Salah satu ahli yang mengkritik teori pertukaran sosial adalah Katherine Miller. Berikut adalah hal-hal yang dikritisi oleh Miller :

  • Teori pertukaran sosial mengurangi interaksi manusia ke sebuah proses yang benar-benar murni yang berkembang dari teori ekonomi.
  • Teori pertukaran sosial menekankan pada adanya keterbukaan dan kebebasan dalam hubungan namun adakalanya keterbukaan bukanlah pilihan terbaik dalam suatu hubungan.
  • Teori pertukaran sosial mengasumsikan bahwa tujuan utama hubungan adalah kedekatan atau keakraban namun hal itu tidaklah selalu menjadi kasus.

Baca juga : Teknik Penulisan Berita – Nilai Berita – Jenis-jenis Berita

Implikasi bagi Komunikasi

Menurut Michael Roloff teori pertukaran sosial memiliki berbagai implikasi untuk memahami aspek-aspek interaksi, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Interaksi dapat dipandang sebagai pertukaran sumber daya simbolis
  2. Interaksi mengandung makna negosiasi terhadap berbagai sumber daya pertukaran
  3. Interaksi mengandung makna dimana setiap individu menciptakan hubungan pertukaran dan jaringan.
  4. Interaksi mengandung makna dimana setiap individu mengelola dan memperbaiki hubungan pertukaran dan jaringan

Baca juga: Jenis Metode Penelitian Kualitatif – Teori Public Relations – Teori Komunikasi Massa

Manfaat Mempelajari Teori Pertukaran Sosial

Mempelajari teori pertukaran sosial dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Kita memahami pengerian teori pertukaran sosial yang dikemukakan oleh para ahli
  • Kita memahami asumsi teori pertukaran sosial
  • Kita memahami konsep dasar teori pertukaran sosial yang meliputi ganjaran, biaya, hasil, dan tingkat perbandingan
  • Kita memahami berbagai kelebihan dan kekurangan teori pertukaran sosial dalam menjelaskan hubungan antar manusia
  • Kita memahami kritik terhadap teori pertukaran sosial yang dikemukakan oleh ahli
  • kita memahami implikasi teori pertukaran sosial bagi komunikasi

Demikianlah ulasan singkat tentang teori pertukaran sosial. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang teori pertukaran sosial khususnya dan teori komunikasi pada umumnya.