Teori budaya sejatinya merupakan istilah yang diterapkan secara beragam sebagai upaya untuk mengkonseptualisasikan dan memahami dinamika budaya. Teori budaya biasanya melibatkan berbagai pendapat tentang hubungan antara budaya dan alam, budaya dan masyarakat, pembagian antara budaya tinggi dan budaya rendah, serta keterkaitan antara tradisi budaya dan perbedaan budaya.
Teori budaya juga ditandai dengan keterkaitan dengan konsep yang kerap diambil untuk melingkupi beberapa hal mendasar yang dikaitkan dengan budaya itu sendiri. Dalam ilmu komunikasi, istilah teori budaya merujuk pada salah satu pendekatan dari pendekatan kajian kritis/budaya atau critical/cultural studies yaitu cultural studies atau kajian budaya.
Ono dalam Eadie (2009) menjelaskan bahwa istilah critical atau kritik kerapkali mengacu pada mereka yang menganut teori kritis dan tradisi Marxist. Sedangkan, istilah cultural atau budaya mengacu pada kajian budaya dan kajian budaya tradisi Inggris Raya yang menitikberatkan pada beberapa aspek budaya seperti gender, ras, etnis, orientasi seksual, dan kelompok-kelompok sub budaya seperti kelompok anti-globalisasi dan kelompok pecinta lingkungan.
Kajian budaya di masa awal kerapkali diasosiasikan dengan para peneliti atau akademisi yang mengenalkan kajian budaya untuk pertama kalinya dan sekaligus menjadi bagian dari Centre for Contemporary Cultural Studies (CCCS), Universitas Birmingham, Inggris yaitu E.P Thompson, Richard Hoggart, dan Raymond Williams diikuti kemudian oleh Stuart Hall dan lain-lain.
Mereka mencatat bahwa bahwa anggota kelas pekerja menggunakan produk-produk budaya massa untuk mendefinisikan identitas diri mereka sendiri melalui cara berpakaian, musik yang didengar, gaya rambut yang disukai, dan lain sebagainya.
Baca juga :
- Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar Dalam Komunikasi
- Peran Humas Dalam Proses Internalisasi Budaya Organisasi
- Teori Komunikasi Dalam Budaya Organisasi
- Fungsi Komunikasi Dalam Memajukan Kebudayaan
Khalayak tidak terlihat dimanipulasi oleh media sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Aliran Frankfurt, malahan hubungannya jauh lebih kompleks. Anggota khalayak mengambil produk-produk budaya massa, mendefinisikan kembali makna, dan menciptakan definisi citra diri mereka yang baru. Teori ini kemudian memperoleh momentumnya selama tahun 1960an dan 1970an.
Pengertian
Berikut adalah beberapa pengertian teori budaya yang dikemukakan oleh para ahli.
- John Hartley (2002) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan teori budaya atau kajian budaya adalah kajian tentang budaya sebagai politik, budaya sebagai kehidupan yang dijalani, budaya sebagai teks, dan budaya secara jamak.
- Dictionary of Media and Communications (2009) menyatakan bahwa teori budaya dimaknai sebagai gagasan bahwa makna-makna budaya dinegosiasikan oleh media dan khalayak saat keduanya berinteraksi.
- Dictionary of Massa Communication dan Media Research (2005) mendefinisikan kajian budaya sebagai perspektif teoretis yang memandang media massa sebagai produsen isi media massa yang mendukung praktik diskriminasi atau opresif terhadap perempuan, kaum minoritas, homoseksual, serikat buruh, dan/atau aktivis lingkungan.
- Karma R. Chavez dalam Littlejohn dan Foss (2009) mengartikan kajian budaya sebagai salah satu bidang studi akademis lintas disiplin ilmu yaitu kajian budaya yang meliputi ekonomi politik, kajian literasi, antropologi budaya, filsafat, kajian Amerika, kajian gender, kajian film, dan kajian komunikasi.
- A Dictionary of Cultural and Critical Theory (2010), teori budaya disebut juga dengan kajian budaya yang merupakan salah satu tradisi penelitian yang meneliti konteks budaya sebagai hal yang penting untuk memahami media secara lebih akurat. Kajian budaya memfokuskan perhatiannya pada penggunaan media untuk menciptakan beragam bentuk budaya yang membentuk kehidupan sehari-hari.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa teori budaya dalam komunikasi mengacu pada kajian budaya. Adapun yang menjadi objek teori budaya dalam komunikasi adalah budaya. Budaya diartikan sebagai teks dan kehidupan yang dijalani sehari-hari dan bukan sebagai objek yang memiliki nilai seni yang tinggi.
Baca juga :
- Proses Perubahan Sosial dan Budaya Dalam Komunikasi
- Pengaruh Media Massa terhadap Perubahan Sosial
- Jenis-Jenis Budaya Teknologi Dalam New Media dan Kelebihannya
- Bentuk Interaksi dalam Lingkungan Budaya
Storey (2008) menambahkan bahwa budaya dalam teori budaya atau kajian budaya juga mencakup budaya populer yang kerap dipertentangkan dengan apa yang disebut dengan budaya tinggi.
Karakteristik
Menurut Ziauddin Sardar dan Borin Van Loon (2002), teori budaya dalam komunikasi atau kajian budaya memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
- Teori budaya dalam komunikasi atau kajian budaya bertujuan untuk menyelidiki berbagai macam persoalan yang didasarkan pada praktek kebudayaan dan kaitannya dengan kekuasaan.
- Tujuan teori budaya dalam komunikasi atau kajian budaya meliputi pemahaman terhadap budaya di dalam semua bentuknya yang kompleks dan menganalisis konteks sosial politik di mana budaya memanifestasikan dirinya.
- Teori budaya dalam komunikasi atau kajian budaya adalah sebuah kajian atau analisis dan tindakan atau kritisme politis.
- Teori budaya dalam komunikasi atau kajian budaya memiliki komitmen terhadap evaluasi masyarakat modern dan tindakan politik radikal.
- Teori budaya dalam komunikasi atau kajian budaya berusaha untuk membongkar dan mendamaikan pengotakan-kotakan pengetahuan, mengatasi perpecahan antara bentuk pengetahuan yang tersirat dan yang objektif.
Konsep
Ada beberapa konsep penting yang terdapat dalam teori budaya atau kajian budaya. Konsep-konsep itu di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Budaya
Teori budaya dalam komunikasi atau kajian budaya sejatinya merupakan pengembangan dari kajian komunikasi massa yang mencakup budaya. Budaya sendiri merupakan sebuah konsep yang kompleks, yang merujuk pada berbagai nilai, kepercayaan, praktek sosial, aturan, dan asumsi yang mengikat sekelompok orang.
Baca juga :
- Cara Mengurangi Tingkat Ketidakpastian Dalam Komunikasi Antar Budaya
- Hubungan Komunikasi Nonverbal Dengan Budaya
- Faktor Munculnya Komunikasi Antar Budaya
- Kaitan Antara Komunikasi dan Budaya
2. Teks
Budaya dapat dipelajari melalui teks atau praktek yang dilakukan di kehidupan sehari-hari. Dalam teori budaya atau kajian budaya, teks merupakan objek analisis. Teks sendiri secara luas diartikan sebagai isi media massa tradisional seperti jenis-jenis program televisi, film, iklan, atau buku. Di samping itu, teks juga diartikan sebagai berbagai macam hal yang tidak termasuk dalam kategori tradisional seperti pusat-pusat perbelanjaan, T-shirts, boneka, video permainan, atau pantai.
3. Makna
Berbagai teks yang kerap ditemui di kehidupan sehari-hari memiliki makna masing-masing. Makna diartikan sebagai interpretasi yang dibawa oleh anggota khalayak dari teks. Faktanya, teks memiliki banyak makna yang disebut dengan polisemi. Setiap anggota khalayak akan memberikan interpretasi yang berbeda kepada teks yang sama. Beberapa di antaranya bisa jadi menginterpretasi teks sesuai dengan yang diinginkan oleh sumber, dan sebagian lagi akan memberikan makna yang berbeda.
4. Ideologi
Dalam suatu teks umumnya berisi ideologi tertentu. Secara luas, ideologi diartikan sebagai seperangkat ide atau kepercayaan, khususnya yang berkaitan dengan subjek-subjek sosial dan politik. Pesan-pesan komunikasi massa dan objek budaya populer lainnya memiliki ideologi yang melekat di dalamnya. Terkadang ideologi mudah untuk dilihat seperti iklan komersial yang mengilustrasikan kepercayaan bahwa konsumsi adalah baik bagi seorang individu dan masyarakat. Namun, terkadang juga ideologi sangat sulit untuk dilihat.
5. Hegemoni
Hegemoni berkaitan erat dengan kekuasaan dan dominasi. Misalnya, mereka yang memiliki saluran komunikasi massa sendiri cenderung melakukan hegemoni budaya kepada khalayak. Berbagai kelompok yang memiliki kekuasaan politik dan ekonomi dapat memperluas pengaruhnya kepada kelompok lain yang tidak memiliki kekuasaan politik dan ekonomi atau masyarakat marginal.
Baca juga :
- Pengaruh Komunikasi Dalam Budaya
- Peran Norma dalam Komunikasi Antar Budaya
- Karakteristik Media Baru dalam Perspektif Komunikasi Antarbudaya
- Sejarah Komunikasi Antar Budaya
Hegemoni tidak didasarkan pada paksaan atau kekuatan melainkan bergantung pada kelompok dominasi menerima posisinya sebagai hal yang normal dan meyakini bahwa status quo adalah hal yang terbaik. Beragam aturan media, regulasi, dan portrayal membantu kelompok dominan menyajikan status quo sebagai hal yang diinginkan. Hegemoni menciptakan posisi superior dan inferior. Pembedaan ini tidak stabil dan dinegosiasikan secara terus menerus melalui interpretasi makna.
Jenis Teori
Menurut para ahli, beragam teori budaya dalam komunikasi atau teori budaya media dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok teori interpretif mikrokospik dan kelompok teori struktur makrokospik. Teori interpretif mikrokospik menitikberatkan pada bagaimana setiap individu dan kelompok sosial menggunakan media untuk menciptakan dan mempercepat bentuk-bentuk budaya yang membentuk kehidupan sehari-hari. Teori interpretif mikrokospik biasanya mengacu pada teori kajian budaya.
Sementara itu, teori struktur makrokospik menitikberatkan pada bagaimana institusi media distrukturkan di dalam ekonomi kapitalis. Teori struktur makrokospik juga memusatkan perhatiannya pada cara para elit sosial mengoperasikan media untuk meraih keuntungan dan memengaruhi masyarakat.
Teori-teori ini berpendapat bahwa para elit terkadang menggunakan media untuk mempropagandakan budaya hegemoni sebagai cara untuk memelihara posisi dominan mereka dalam tatanan masyarakat. Mereka juga berpendapat bahwa media juga digunakan untuk menciptakan dan memasarkan komoditas budaya yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari para elit. Seperangkat teori ini dikenal dengan teori ekonomi politik media yang akan kita bahas di lain waktu.
Kelebihan dan Kekurangan
Teori budaya dalam komunikasi atau teori kajian budaya memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Menurut Baran dan Davis (2012), kelebihan teori kajian budaya adalah sebagai berikut.
- Menitiberatkan pada bagaimana individu membangun atau mengembangkan pemahaman mereka tentang dunia di sekitar mereka.
- Mempertanyakan peran media.
- Menghargai kemampuan anggota khalayak dalam mengonsumsi isi.
Baca juga :
- Pengaruh Media Dalam Komunikasi Antarbudaya
- Pengaruh Budaya Dalam Komunikasi Pendidikan
- Alasan Pentingnya Memahami Variasi Budaya dalam Komunikasi Bisnis
- Simbol-simbol dalam Komunikasi Antar Budaya
Sedangkan, yang menjadi kekurangan teori kajian budaya adalah sebagai berikut.
- Terbatasnya penjelasan mengenai kekuasaan pada tingkatan makrokospik.
- Terlalu menitikberatkan pada perbandingan antara efek individu dan efek masyarakat.
- Kurangnya validasi ilmiah, dalam artian lebih mengutamakan pengamatan subjektif.
- Ketika subjektivitas diuji secara ilmiah kerapkali menggunakan metode penelitian yang kontroversial.
Manfaat Mempelajari Teori Budaya Dalam Komunikasi
Mempelajari teori budaya dalam komunikasi dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Kita dapat mengetahui dan memahami pengertian teori budaya dalam komunikasi.
- Kita dapat mengetahui dan memahami beberapa contoh konsep teori budaya dalam komunikasi.
- Kita dapat mengetahui dan memahami jenis teori yang termasuk teori budaya dalam komunikasi.
- Kita dapat mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan teori budaya dalam komunikasi.
Demikianlah ulasan singkat tentang teori budaya dalam komunikasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang teori budaya dalam komunikasi terkait dengan pengertian, karakteristik, konsep, jenis teori serta kelebihan dan kekurangannya.