Hubungan Komunikasi Nonverbal Dengan Budaya

Hubungan Komunikasi Nonverbal Dengan Budaya, menjadi kajian topik yang akan dibahas dalam kesempatan kali ini. Komunikasi sendiri menjadi sesuatu yanh sangat akrab dalam kehidupan keseharian kita. Mengingat dalam kehidupan bermasyarakat kita selalu dihadapkan kepada rasa untuk menjalin hubungan dengan sesama manusia. Maka dari itu, salah satu cara membangun hubungan dalam masyarakat adalah melalui komunikasi sebab komunikasi akan menjembatani orang yang tadinya tidak kenal menjadi kenal, tidak dekat menjadi dekat, tidak akrab menjadi akrab.

Secara umum komunikasi sendiri terdiri dari dua macam yakni komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal tentu sudah lebih dahulu kita kenal. Namun tentunya dapal penerapannya komunikasi verbal dan nonverbal selalu bersinggungan dan berhubungan sebab keduanya memiliki fungsi yang saling melengkapi. Dimana komunikasi nonverbal mampu menyempurnakan komunikasi verbal dalam menyampaikan sebuah pesan atau informasi sebgaimana hubungan iklan dengan komunikasi massa .

Komunikasi nonverbal sendiri sudah jauh lebih dahulu ada jika dibandingkan dengan komunikasi verbal. Sebab komunikasi nonverbal lahir jauh sebelum manusia mengenal bahasa, seperti yang kita tahu bahwa komunikasi verbal sendiri menggunakan bahasa sebagai elemen utamanya. Pada dasarnya komunikasi nonverbal yang terjadi dapat mencoptakan sebuah kebudayaan dalam masyarakat. Sederhananya adalah komunikasi vetbal akan menciptakan bahasa yang merupakan bagian dari budaya sedangkan komunikasi nonverbal juga akan menciptakan budaya.

Hubungan Komunikasi Nonverbal Dengan Budaya menjadi jelas, sebab terdapat keterikatan diantarabkeduanya yang kemudian melatarbelakangi hadirnya budaya dalam masyarakat. Sebagaimana kita tahu ragam budaya di Indonesia juga lahir dari adanya komunikasi komunikasi nonverbal yang terjadi diantara masyarakat adat. Komunikasi ini kemudian membentuk lingkup dan cakupan dalam hubungan antar budaya. Jadi tanpa komunikasi nonverbal maka budaya tidak akan lahir dengan sendirinya sebgaimana  contoh pesan bisnis dalam komunikasi bisnis ..

Pada dasarnya komunikasi non verbal memiliki klasifikasi yang dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini :

1. Perilaku

Perilaku merupakan implementasi dari perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Biasanya perilaku ini dapat dilihat dari sikap dan juga tingkah laku seseorang dalam menjalin komunikasi. Ada yang kooperatif, komunikatif, bahkan ada juga yang tertutup tergantung dari pribadi dan sikap individu tersebut. Namun yang pasyinya adalah perilaku sendiri meripakam bagain dari komunikasi nonverbal yang pada akhirnya dapat membentuk budaya. Misalnya saja seorang dengan latar belakang budaya jawa maka komunikasinya akan lebih halus dibandingkan dengan seorang dengan latar belakang budaya batak.

Nah, dalam hal inu dapat dilihat bahwa budaya membawa pengaruh dalam pola komunikasi seseorang. Artinya bahwa diantara keduanya terdapat hubungan yang saling melengkapi. Bahkan juga perilaku seseorang dapat menunjukkan kualitas dan budaya sebagai bagian dari identitas diri pribadinya. Sehingga hal inilah yang membuat mengapa budaya akan menjadikan perilaju berbeda di antara tiap individu dengan latar belakang budaya berbeda sebagaimana  komunikasi bisnis.

2. Gerakan

Jika komunikasi nonverbal didominasi oleh bahasa, maka komunikasi nonverbal akan di dominasi oleh gerakan tubuh seseorang. Setiap gerakan ini dapat menyiratkan dan mengartikan pesan yang nantinya ingin disampaikan. Seperti misalnya saja dalam komunikasi nonverbal dalam budaya jawa keyika kita menunjuk sesuatu biasanya akan menggunakan jempol yetutama bagi masyarakat jawa dari daerah jogya, sedangkan gerakan berbeda akan ditunjukkan oleh masyarakat dengan latar belakang budaya timur yang menggunakan geraka telunjuk .

Nah tentunya setiap budaya akan menghasilkan pola komunikasi nonverbal yang berbeda. Sehingga kita tidak bisa menyamaratakan kesemuanya. Dari sini kita dapat melihat bagaimana budaya yang ditanamkan akan memberikan perbedaan pola komunikasi yang signifikan. Sehingga tentunya satu sama lain haruslah saling berkorelasi dengan baik sebgaimana  macam-macam media komunikasi.

3. Ekspresi Wajah

Ekspresi wajah yang merupakan bagian dari iomunikasi nonverbal, sebab dalam berekapresi kita tidak membutuhkan bahasa. Bahkan komunikasi nonverbal dari adanya ekspresi wajah ini akan membuat komunikasi dapat berjalan dengan lebih efektif. Di lain hal, apa yanh kemudian dihubungakan dengan budaya adalah ekspresi yang ditimbulkan dapat berbeda. Tergantung darimana dan ekspresi apa yang ingin ditunjukkan sebgaimana  contoh pesan persuasif dalam komunikasi bisnis..

4. Kontak Mata

Mata merupakan salah satu indra yang dianggap sangat penting sebagai bagian dari tubuh manusia. Sama pentingya dengan keberadaa kontak mata dalam komunikasi yang terjalin. Di negara paman sam jika seorang petugas medis kurang melakukan kontak mata dengan pasien akan dapat menimbulkan protes atau komplain. Hubungan dengan budaya adalah ada beberapa negara yang menggunakan kontak mata sebagai hal yang penting, seperti antara lain : Negara-negara Timur Tengah, Perancis, Jerman, dll. Berbeda dengan budaya dinegara negara ini yang menggunakan kontak mata sedikit seperti Korea, Jepang, Afrika, Pribumi Amerika, India Timur, dll.

5. Waktu

Dapat di pahami bahwa dalam perspektif nilai budaya, waktu merupakan elemen utaman. Dimana dengan adanya waktu maka manusia dapat mempelajari bagaimana anggota suatu budaya memandang waktu sebagimana dalam kecepatan dan ketepatannya terhadap waktu yang sangat jarang diajarkan secara eksplisit, melainkan berjalan di bawah alam sadar.

Waktu adalah bagian yang penting dalam membentuk pola komunikasi non verbal. Sebab waktu yang berbeda akan menghasilkan bidaya yang berbeda dan pastinya juga akan menghadirkan komunikasi verbal yang juga akan berbeda sebgaimana  media komunikasi modern.

6. Sikap

Sikap merupakan elemen penting dalam sebuah komunikasi nonvernal. Sebagai contoh dalam peribahasa Afrika “Dalam diam kita dapat berkata-kata” artinya sikap diam dapat mengirimkan petunjuk non verbal mengenai situasi komunikasi. Sikap diam dapat membantu seseorang dalam upaya menyediakan umpan balik, menginformasikan informasi kepada penerima maupun kepada pengirim mengenai kejelasan ide.

Sikap diam juga dapat menandakan pentingnya interaksi interpersonal secara menyeluruh. Sikap diam atau keheningan ini juga bervariasi antara satu budaya dengan budaya lainnya. Misalnya di Inggris, sikap diam akan diartikan sebagai ketidakyakinan, sedangkan di Igbo dianggap sebagai suatu penolakan. Budaya adalah bagian dari filosofi dalam kehidupan, yang dipandang sebagai nilai yang sakral dari generasi ke generasi.

Setiap interaksi yang terjalin didalamnya kemudian menghasilkan komunikasi nonverbal yang kemudian terkadang hanya dapat dimengerti oleh komunitas budya tersebut. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya tindakan dalam komunikasi nonverbal yang terjalin. Bahkan komunikasi nonverbal dianggap memiliki peranan penting dalam komunikasi antar budaya dalam lingkup aspek budaya yang berbeda.

Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara budaya dan komunikasi nonverbal mencipkan sebuah hubungan yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Interaksi didalamnya menyebabkan pengaruh budaya kemudian menjadi ciri dari individu individu dalam melakukan komunikasi. Setiap budaya akan menghasilkan komunikasi nonvetbal yang berbeda. Maka semakin ragam dan banyak jenis budaya akan menyebabkan pola komunikasi dan juga jenis komunikasi nonverbal semakin beragam dan berbeda.

Itulah tadi, penjelasan mengenai hubingan budaya dan komunikasi nonverbal. Semoga dapat bermanfaat.