Hubungan Komunikasi Non Verbal dan Verbal

Hubungan Komunikasi Non Verbal dan Verbal, menjadi topik yang kali ini akan kita bahas. Komunikasi sendiri merupakan hal yang sudah akrab ditelinga kita , sebab dalam kehidupan bermasyarakat salah stu cara menjalin hubungan adalah dengan melakukan komunikasi. Komunikasi sendiri merupakan aspek yang paling penting dan kompleks bagi kehidupan manusia. Dalam menjalankan komunikasi biasnya yang palaing akrab adalah komunikasi dilakukan secara verbal dan non verbal.

Komunikasi verbal ( verbal communication ) merupkan bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator (pemberi informasi) kepada komunikan (Penerima informasi )dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang paling banyak dipakai oleh manusia. Sedangkan Komunikasi non verbal ( non verbal communicarion) sendiri merupakan pelengkap dalam komunikasi verbal.

Sebab, terdapat kondisi dimana komunikasi verbal tidak efektif dan tidak dapat berjaln dengan baik, disebabkan karena komunikator tidak menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melihat hal ini, maka tentunya hubungan antara komunikasi verbal dan nonverbal menjadi sangat jelas. Sebab keduanya merupakan sebuah unsur yang saling melengkapi dan tak dapat dipisahkan. Dapat dikatakan bahwa dalam komunikasi sendiri kehadiran komunikasi verbal dan nonverbal merupakan elemen utama penyusun komunikasi.

Hubungan Komunikasi Non Verbal dan Verbal, merupakan hubungan simbiosis yang tentunya memberikan dampak positif dalam komunikasi. Agar dapat memahami hubungan antara keduanya, maka mari kita ulas mengenai karakteristik dari kedus bentuk komunikasi tersebut. Komunikasi verbal, pada prakteknya komunikasi verbal, dapat dilakukan dengan cara berikut ini :

  • Berbicara

Berbicara atau berucap merupakan salah satu pokok penting dalam komunikasi verbal. Dalam praktinya komunikasi verbal dilakukan dengan saling berbicara dan berbincang diantara kedua pihak yang terlibat. Pembicaraan yang terjadi akan membawa dampak berupa respon dan interaksi yang kemudian akan menciptakan pola komuniksi yang efektif. Dalam praktinya setiap manusia tentu dibekli kemampuan berbicara yang berbeda beda, ada yang aktif dan pasif, nah kemampuan inilah yang nantinya akan mempengaruhi efektifitas sebuah komunikasi.

Kunci utama dlam komunikasi verbal adalah kemampuan bicara, sebab dnegan kemampuan bicara yang baik, maka komunikasi akan dapat berjalan dengan lebih intensip dan baik. Dalam hal ini maka tentunya tujuan dari adanya komunikasi yang terjalin akan dapat tercapai dengan baik. Sebab jika pembicaraan tidak efektif maka pastinya komunikasi yang dilakukan juga akan sama tidak efektifnya. Oleh sebab itu, maka dalam komunikasi verbal, berbicara merupakan elemen utama yang wajib untuk dipenuhi.

  • Menulis

Dalam sebuah komunikasi verbal, terkadang sebuah informasi disampaikan secara panjang dan luas. Sedangkan jika dibandingkan dengan kemampuan setiap orang dalam menyerap informasi akan berbeda beda. Sebagai contoh misalnya saja, dalam sebuah proses belajar mengajar, informasi yang disampaikan mengenai sebuah pelajaran tentu tidk kan dapat diserap sekaligus tanpa dibantu oleh proses menulis atau writing. Dengan adanya proses menulis ini maka diharapkan informasi yang dismapaikan dalam komunikai dapat diserap dengan baik, dan tidak ada bagian yang terpotong potong bahkan hilang.

Kehilangan informasi yang diebabkan oleh penyampaian informasi yang panjang tentu akan berdampak pada efektifitas sebuah komunikasi. Alhasil maka komunikasi akan terhambat dan terkendala. Tentunya hal ini akan berdampak pada proses komunikasi menjadi tidak efektif hasilnya. Maka dari itu untuk menyempurnkan informasi yang diperoleh sebaiknya selalu libatkan proses menulis.

  • Mendengarkan

Dalam komunikasi verbal, mendengarkan merupakn elemen penting yang dapat menjadikan komunikasi verbal berjalan baik. Bisa anda bayangkan jika informasi yabg diberikan tidak didengarkan dengan baik, maka bisa jadi eksekusi atau hasil komunikasi tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan. kemampuan mendengar yang baik juga menjadi salah satu elemen agar pesan dapat terrepresentasikan dengan baik. Perlu diketahui juga bahwa, dalam praktiknya kemampuan mendengarkan yabg baik akan bisa membantu dan menjadikan komunikasi dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.

Namun, tentunya kemampuan mendengar setiap orang juga akan terbatas. Batasan ini dapat diaebabkan oleh salah satunya adalah jarak yang bisa menjadi hambatan atau juga bisa jadi karena disebabkan oleh kemampuan mendengar yang mulai menirin sebagaimana yang dialami oleh banyak orang yang sudah berumur. Nah, oleh sebab itu agar komunikais tetap daoat berjalan dengan baik maka seimbangkan antara kemampuan mendengar dan menyimak dengan baik .

  • Membaca

Aktivitas membaca juga merupakan praktik dari komunikasi verbal yang biasa dilakukam dalam kehidupan sehari hari. Membaca sendiri merupakan aktivitas verbal yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tambahan seputar info yang ingin diketahui. Aktivitas membaca menjadi salah satu bentuk komunikasi verbal yang palinh banyak dilakukan. Sebab hal ini menjadi upaya untuk mendapatkan informasi serta menggali informasi seluas luasnya.

Sedangkan, komunikasi Nonverbal dapat dilakukan dalam bentuk seperti dibawah ini :

  • Sentuhan

Sentuhan merupakan bentuk laik dari komunikasi nonverbal yang kerap dilakukan. Sebab dalam praktinya sentuhan memiliki sifat yang lebih nyata dan dapat dirasakan langsung. Sebagai contoh misalnya saat sedang berbincang terkadang kita membutuhkan tambahan sentuhan sebagai penguat dalam komunikasi. Sentuhan dapat menjadi pelangkap dalam komunikasi non verbal. Biasnya gerakan sentuhan dilakukan untuk meyakinkan atau juga menambahkan informasi yang jika disampaikan melalui bahasa tidak dapat di tangkap dengan baik.

  • Gerakan Tubuh

Dalam komunikasi nonverbal gerakan tubuh merupakan bagian terpenting dalam komunikasi verbal. Sebab adanya gerakan tubuh ini dapat membuat komunikasi berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Bentuk dan ragam gerakan tubuh dalam komunikasi nonverbal bermacam macam, setiap gerakan dapat menyiratkan maksud tertentu. Gerakan tubuh yang sudah akrab dan familiar seperti mengangguk, menggeleng, menunjuk dan beberapa gerakan lain yang umum digunakan dalam komunikasi nonverbal. Gerakan ini memberikan penekanan dalam komunikasi sehingga penerima informasi dapat lebih yakin terhadap informasi yang diberikan.

  • Vokalik

Vokalik sendiri merupakan bentuk komunikasi nonverbal yang berhubungan dengan vokal namun bukan bagian dari komunikasi verbal. Contohnya adalah intonasi nada yang dipakai saat komunikasi, tinggi rendahnya vokal merupakan bagain yang termasuk kedalam vokalik. Unsur vokali ini merupakan bentuk atau bagian dari penekanan terhadap sebuah kalimat dalam komunikasi. Dari intonasi dan tinggi rendahnya vokal akan dapat membuat informasi lebih mudah dipahami secara menyeluruh.

Nah, dari penjabaran dan penjelasan diatas, praktik dalam komunikasi verbal dan nonverbal selalu berhubungan dan bersinggungan satu sama lain. Sehingga dengan demikian maka hubungan antara komunikasi verbal dan nonverbal sangat erat dan menjadikan hubungan keduanya saling melengkapi. Terutama dalam rangka menciptakan komunikasi yabg efektif dan efisien.

Itulah tadi penjabaran mengenai, hubungan komunikasi verbal dan nonverbal. Semoga dapat betmanfaat.