Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar Dalam Komunikasi

Menurut Prof. Dr. Harsya Bachtiar dalam Nugroho dan Muchji (1996), ilmu dan pengetahuan dibagi ke dalam tiga kelompok besar yaitu ilmu-ilmu alamiah, ilmu-ilmu sosial dan pengetahuan budaya. Ilmu-ilmu alamiah bertujuan untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta, misalnya Fisika.

Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia, contohnya Ilmu Komunikasi. Sedangkan, pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi, contohnya Ilmu Budaya Dasar. 

Yang dimaksud dengan Ilmu Budaya Dasar menurut Nugroho dan Muchji (1996 : 3) adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Manusia dan kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Manusia memiliki peran yang sangat besar dalam menciptakan budaya dan menggunakan budaya itu sebagai peraturan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Proses penciptaan budaya hingga penggunaan budaya tersebut untuk mengatur kehidupan manusia dilakukan melalui proses komunikasi yang sangat kompleks. Untuk dapat memahami proses komunikasi dalam konteks budaya maka hal yang juga harus dipahami dengan baik adalah Ilmu Komunikasi.

Baca juga :

Menilik sejarah perkembangan ilmu komunikasi, tidak sedikit ahli dari berbagai disiplin ilmu yang memberikan kontribusinya terhadap perkembangan ilmu komunikasi. Karenanya tidak sedikit pula pengertian ilmu komunikasi dikemukakan oleh para ahli tersebut dan semuanya tidaklah seragam.

“Menurut Berger dan Chaffee (1983), ilmu komunikasi adalah ilmu yang berupaya untuk memahami produksi, pemrosesan, dan efek dari simbol serta sistem sinyal, dengan mengembangkan pengujian teori-teori menurut hukum generalisasi guna menjelaskan fenomena yang berhubungan dengan produksi, pemrosesan, dan efek komunikasi.” Komunikasi terjadi dalam berbagai konteks komunikasi yang dipengaruhi oleh budaya atau kebudayaan.

Eratnya hubungan budaya dan komunikasi membuat Edward T. Hall (1960) mengartikan kebudayaan adalah komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan. Pengertian ini mengandung makna hanya  manusia yang berbudaya saja yang berkomunikasi, dan ketika seseorang berkomunikasi sejatinya ia dipengaruhi oleh kebudayaannya.

Ketika berkomunikasi, ia menyatakan dan menafsirkan kebudayaanya kepada orang lain. Begitu pula sebaliknya, orang lain menafsirkan kebudayaannya. Dari sini jelas bahwa kebudayaan memberikan semacam landasan bagi manusia agar dapat memulai dan mengakhiri komunikasi. (Baca juga: Komunikasi yang Efektif)

Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Menurut Nugroho dan Muchji (1996 : 3), Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Baca juga:

Sementara itu menurut Sukardi (2013) yang dimaksud dengan Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu yang diberikan sebagai pelengkap pembentukan mahasiswa paripurna, yang mampu memecahkan persoalan yang timbul dalam lingkungan masyarakat yang merupakan unsur penting dalam proses pembangunan suatu bangsa.

Di Indonesia, istilah “Ilmu Budaya Dasar” sejatinya merupakan istilah yang dikembangkan untuk mengganti istilah “basic humanitiesm”. “Basic Humanitiesm” adalah istilah dalam bahasa Inggris  yang merujuk pada istilah “the Humanities”. Istilah “humanities” sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu humus yang berarti manusia, berbudaya, dan halus.

Dengan mempelajari the Humanities, diharapkan seseorang dapat menjadi manusia yang lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Dengan demikian, the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi manusia yang berbudaya, maka mereka harus mempelajari ilmu the humanities dengan tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Ilmu Budaya Dasar terdiri dari empat komponen dasar yaitu filsafat, teologi, sejarah, dan sastra dan seni. Masing-masing komponen kemudian diintegrasikan sehingga menjadi hubungan antara manusia dengan unsur kemanusiaan yaitu cinta kasih, keindahan, keadilan, penderitaan, pandangan hidup, tanggung jawab, kegelisahan, dan harapan.

Adapun tujuan Ilmu Budaya Dasar adalah memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

Komunikasi adalah budaya dan budaya adalah komunikasi. Agar dapat berkomunikasi secara efektif, peserta komunikasi hendaknya memahami siapa yang menjadi khalayak terkait dengan latar belakang budaya yang disandangnya.

Jika melalui psikologi komunikasi, komunikator perlu memahami perbedaan 4 konsep karakteristik komunikan dalam psikologi komunikasi, pun demikian, melalui ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar dalam komunikasi, seorang komunikator perlu memahami hakikat manusia sebagai makhluk berbudaya, hubungan manusia dengan kebudayaan, dan hubungan manusia dengan unsur-unsur kemanusiaan seperti cinta kasih, keindahan, keadilan, penderitaan, pandangan hidup, tanggung jawab, kegelisahan, dan harapan.    

Baca juga :

Dengan demikian, ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar dalam komunikasi adalah sebagai berikut.

  • Hakikat manusia sebagai makhluk berbudaya.
  • Hubungan manusia dengan kebudayaan.  
  • Hubungan manusia dengan unsur-unsur kemanusiaan seperti cinta kasih, keindahan, keadilan, penderitaan, pandangan hidup, tanggung jawab, kegelisahan, dan harapan.

Demikianlah ulasan singkat tentang ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar dalam komunikasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang Ilmu Budaya Dasar terkait dengan pengertian dan ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar dalam komunikasi.