7 Hubungan Opini Publik dengan Ilmu Komunikasi

Tidak dapat kita pungkiri bahwa gagasan yang dimiliki oleh setiap individu mengenai suatu hal dipengaruhi oleh lingkungannya, baik dari apa yang dia lihat maupun apa yang dia dengar. Tentunya, hal ini tidak lepas dari adanya proses komunikasi yang terjadi dalam masyarakat yang menyebabkan penyebaran informasi.

Karena sesuai dengan tujuannya, komunikasi dilakukan untuk menarik perhatian komunikan, menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan, dan mengusahakan agar pesan tersebut tersampaikan dengan baik.

Dan apabila pesan tersebut dapat dimengerti dan dipercaya oleh penerima, maka terbentuklah suatu gagasan atau yang bisa kita sebut dengan opini. Opini ini akan mempengaruhi bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu kejadian dan membentuk suatu penafsiran sesuai dengan apa yang dipahaminya.

Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menarik kesimpulan, yaitu bahwa opini satu individu bisa berbeda dengan individu yang lain. Karena hal ini bergantung pada bagaimana dia menangkap suatu informasi dan bagaimana akalnya merespon informasi tersebut, menerimanya mentah-mentah atau menfilternya terlebih dahulu.

Setelah sebelumnya menyinggung mengenai komunikasi dan opini, sekarang kita beralih kepada pengertian opini publik. Sesuai dengan namanya, opini publik adalah kesamaan opini yang dimiliki oleh sekumpulan individu terhadap suatu isu yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional, dan dukungan sosial.

Berdasarkan tipenya, ada empat respon publik terhadap suatu informasi atau isu, yaitu :

  • Aktif dalam berbagai isu
  • Apatis atau tidak aktif dalam semua isu
  • Aktif dalam isu-isu tertentu
  • Aktif setelah media mengekspos isu sampai menjadi hot issue publik.

Sampai di sini tentu kita dapat memahami bahwa komunikasi dan opini publik saling mempengaruhi. Dalam artikel ini akan dibahas secara lebih detail bagaimana hubungan opini publik dengan komunikasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Komunikasi menentukan arah opini publik

Dengan adanya perkembangan macam-macam media komunikasi, penyebaran informasi kini dapat dilakukan secara cepat dan dapat menjangkau masyarakat luas. Intensitas penyiaran informasi oleh media dapat mempengaruhi seberapa besar pengaruh informasi tersebut terhadap opini publik dalam psikologi. Apabila media menggencarkan suatu isu dengan strategi yang baik, maka besar kemungkinan opini publik dapat terbentuk.

Karena memahami dampak komunikasi terhadap opini publik, tokoh-tokoh berkepentingan sering menggunakan strategi komunikasi dalam pembentukan opini publik, yaitu melalui media untuk menggiring arah opini publik. Misalkan saat masa pencoblosan, para calon kandidat berlomba-lomba untuk mengiklankan profilnya melalui media televisi dan berusaha menampilkan citra terbaiknya agar publik dapat mengenal bahkan menaruh kepercayaan terhadap calon tersebut.

  1. Komunikasi dapat menimbulkan propaganda

Dalam menggiring opini publik, terkadang pihak berkepentingan tidak memedulikan apakah informasi yang berusaha ia sebarkan berdasarkan fakta atau tidak. Inilah mengapa propaganda dinilai cenderung tidak obyektif, bahkan seringkali menyesatkan. Tujuan utama dari propaganda adalah menyebarluaskan informasi atau pesan yang dapat mempengaruhi pendapat atau kelakuan sekelompok orang.

Walaupun cenderung ke arah negatif, propaganda bisa saja menyampaikan pesan yang benar, namun dilebih-lebihkan. Sehingga hal ini dapat menimbulkan reaksi emosional daripada reaksi rasional. Apalagi jika isu tersebut banyak diperbincangkan, terkadang perspektif kita akan sangat dipengaruhi oleh perspektif lingkungan sekitar terhadap isu tersebut.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai propaganda, Anda dapat membaca artikel contoh propaganda dalam media massa.

  1. Komunikasi dapat membenarkan suatu informasi

Komunikasi tidak hanya dapat mengubah perspektif, tetapi juga dapat meluruskan pemahaman. Hal ini yang dinamakan dengan klarifikasi. Opini yang salah apabila dibiarkan dapat menciptakan opini yang lebih buruk. Sehingga dibutuhkan suatu klarifikasi terhadap informasi yang dirasa tidak jelas dan sangat melenceng, agar komunikasi yang baik dapat dipulihkan.

Namun, apabila opini publik terlalu kuat dan propaganda masih sangat gencar, terkadang klarifikasi tidak memberikan pengaruh signifikan.

Kita bisa melihat situasinya saat ini, semakin mudahnya akses media dan maraknya penggunaan media sosial membuat informasi bermuka banyak dan menimbulkan banyak penafsiran terhadap suatu isu.

  1. Komunikasi menumbuhkan kepercayaan

Seiring dengan terbentuknya opini publik, maka kepercayaan publik pun juga mulai tumbuh. Sehingga, dalam hal public relation, pembentukan citra yang baik sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kepercayaan publik terhadap suatu organisasi atau perusahaan.

Kepercayaan inilah yang nantinya akan mempengaruhi keputusan masyarakat terhadap produk yang ditawarkan organisasi atau perusahaan tersebut. Apabila publik memiliki opini yang baik mengenai suatu organisasi, maka kegiatan dapat lebih mudah untuk terlaksana.

Namun apabila sebaliknya, besar kemungkinan organisasi akan terancam eksistensinya karena tidak mendapat dukungan publik.

  1. Menimbulkan mitos

Apabila informasi yang ada diterima begitu saja tanpa menggunakan rasional, besar kemungkinan akan muncul mitos. Mitos-mitos yang terus dibicarakan oleh masyarakat banyak akan menimbulkan opini publik, sehingga masyarakat percaya bahwa itu benar adanya. Kebanyakan mitos tidak bisa kita ketahui kebenarannya karena diturunkan dari generasi ke generasi sehingga asalnya pun tidak diketahui.

  1. Opini publik membentuk budaya

Secara proses penyebarannya hampir sama seperti mitos, budaya diwariskan secara turun-temurun. Budaya berasal dari kepercayaan masyarakat terhadap suatu hal dan menimbulkan opini publik. Dan pada generasi berikutnya, opini publik yang ada akan membentuk budaya.

  1. Opini publik mempengaruhi gaya hidup

Selain budaya, opini publik juga dapat membentuk gaya hidup. Seperti halnya perbedaan pola pikir antara negara Timur dan Barat, gaya hidup antara keduanya pun juga berbeda.

Sekian artikel mengenai hubungan opini publik dengan ilmu komunikasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca. Terima kasih.