5 Bentuk Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran

Sesuai dengan namanya, komunikasi persuasif adalah salah satu bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memberikan pengaruh kepada audien. Dengan penyampaian pesan secara persuasif atau membujuk, diharapkan audien dapat memiliki cara pandang yang sama dengan komunikator sehingga audien akan bertindak seperti yang diinginkan.

Banyak sekali aplikasi teknik komunikasi persuasif dalam kehidupan sehari-hari. Dan dalam artikel ini, kami akan membahas khusus untuk Anda mengenai bentuk-bentuk komunikasi persuasif dalam pembelajaran. Langsung saja, sebagai berikut :

  1. Sosialisasi Pendidikan

Sosialisasi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang bertujuan untuk menurunkan nilai-nilai dalam masyarakat dari generasi ke generasi. Sosialisasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Sosialisasi primer diberikan oleh keluarga, sedangkan sosialisasi sekunder biasa kita dapat dalam masyarakat.

Sosialisasi pendidikan mungkin sering kita jumpai ketika masih di bangku sekolah. Sosialisasi pendidikan sangat diperlukan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan dan membentuk karakter siswa.

Namun, sosialisasi ini tidak terbatas seputar bidang akademik saja, banyak topik yang bisa dihadirkan untuk menggugah gairah siswa dalam meraih prestasi. Misalnya, membantu siswa dalam mengenali diri sendiri sehingga ia dapat memaksimalkan potensinya.

Umumnya, untuk mendapat perhatian dan membangkitkan semangat siswa, dibutuhkan pembawaan sekreatif mungkin agar pesan dalam sosialisasi dapat tersampaikan. Hal ini karena siswa-siswa jaman sekarang memiliki selera yang tinggi dan cenderung akan cepat bosan apabila materi yang dihadirkan terkesan monoton.

Maka dari itu, perlu persiapan yang matang dalam pemilihan topik dan perlu pengalaman untuk dapat membawakan materi dengan menyenangkan.

Contoh dari sosialisasi pendidikan adalah sosialisasi masuk universitas, sosialisasi mengenai bahaya merokok, sosialisasi yang berkaitan dengan psikologi, dan lain sebagainya.

  1. Seminar

Bagi Anda yang sekarang duduk di bangku kuliah mungkin tidak asing lagi dengan istilah seminar. Karena faktanya, seminar memang banyak dihadirkan di universitas. Kata seminar berasal dari bahasa Latin yaitu seminarium, yang memiliki arti “tanah tempat menanam benih.”

Tema yang disajikan dalam setiap seminar biasanya bersifat khusus dan membahas topik tertentu. Dan mereka yang hadir dalam seminar umumnya adalah mereka yang memiliki ketertarikan lebih pada topik tersebut. Sehingga, diharapkan komunikasi antara pembicara dan audiens bisa lebih intens.

  1. Penyuluhan

Penyuluhan merupakan salah satu bentuk komunikasi persuasif dalam pembelajaran. Istilah penyuluhan berasal dari kata suluh yang artinya memberikan penerangan dalam kegelapan. Ada berbagai macam jenis penyuluhan, misalkan penyuluhan kesehatan, penyuluhan pertanian, dan lain sebagainya.

Secara umum, penyuluhan ini sejenis dengan pendidikan, hanya saja sifatnya non-formal. Tentu kita tahu ya bahwa pendidikan tidak hanya berkutat pada angka atau sejarah, pendidikan cakupannya sangat luas dan apabila kita menekuninya maka akan bermanfaat suatu hari nanti.

Sama halnya dengan seminar, penyuluhan memiliki topik khusus dan sasarannya pun tertentu. Sehingga, mereka yang akan mengadakan penyuluhan wajib untuk menghadirkan seseorang yang profesional terkait dengan topik yang diangkat.

Tujuan dari penyuluhan sendiri adalah untuk memberikan pengetahuan dan menambah wawasan audiens mengenai suatu bidang. Misalnya, penyuluhan dalam komunikasi kesehatan bertujuan mengajak khalayak untuk memiliki pola hidup yang sehat. Dalam penyuluhan ini tentu dibutuhkan komunikasi yang bersifat persuasif agar khalayak percaya dan mau mengikuti pesan yang disampaikan.

  1. Dakwah

Dakwah merupakan istilah yang ada dalam agama Islam, yaitu suatu upaya dengan menyerukan kepada khalayak dan mengajak orang-orang untuk kembali ke jalan yang benar.

Ada beberapa jenis dakwah dalam agama Islam yaitu, dakwah faridah, dakwah ammah, dakwah bi-lisan, dakwah bil-Haal, dakwah bit-wadin, dan dakwah bil-hikmah.

Dakwah yang sering dijumpai dalam bentuk khotbah merupakan penerapan dari dakwah bil-lisan. Dalam menyampaikan dakwah, seseorang perlu memiliki ilmu dan pengalaman yang cukup agar ia dapat menarik perhatian khalayak, sehingga khalayak mau melakukan dan mengikuti ajaran yang ia sampaikan.

Dan tentu saja, dakwah tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Seseorang yang akan menyampaikan dakwah perlu memiliki kesiapan dan kedewasaan secara rohani, sehingga saat melakukan dakwah, ia memiliki motivasi yang benar sehingga didapat hasil sesuai yang diharapkan pula.

Setelahnya, mungkin Anda sudah tahu mengenai yang satu ini, yaitu bahwa dakwah tidak hanya bisa dilakukan secara lisan, tetapi juga dapat disalurkan melalui tulisan. Dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia saat ini, tentu sangat sayang apabila peluang untuk menyampaikan dakwah tidak dimaksimalkan.

Dakwah secara tulisan melalui media sosial merupakan cara yang paling efektif untuk mendapat perhatian khalayak banyak, terutama para pemuda yang banyak melakukan aktivitas media sosial. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai manfaat media sosial, Anda dapat membaca artikel peran media sosial dalam komunikasi digital..

  1. Poster

Apabila sebelumnya telah dijelaskan bentuk komunikasi persuasif secara lisan, maka sekarang kita beralih ke bentuk tulisan, misalnya poster. Sebenarnya, gambar merupakan komponen yang paling utama dalam poster. Sedangkan tulisan diberikan sedikit untuk menekankan pesan yang disampaikan.

Meskipun medianya yang sederhana, poster bisa menjadi sangat berkesan apabila dibuat dengan semenarik dan sekreatif mungkin. Maka dari itu, agar poster memiliki pengaruh bagi khalayak, ide perlu dipikirkan dengan matang. Dan isinya juga harus mudah dipahami dan dapat dimengerti dalam sekali lihat.

Sekian artikel mengenai bentuk-bentuk komunikasi persuasif dalam pembelajaran. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan membantu pembaca. Terima kasih.