8 Peranan Bahasa dalam Komunikasi Sastra

Dalam kehidupan sehari-hari, kita memerlukan suatu media atau alat untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Alat yang paling sering dan mudah digunakan adalah bahasa. Selain dapat mendeskripsikan sesuatu dengan jelas, bahasa juga dimiliki dan dikenal oleh individu sejak lahir. Sehingga, seseorang tidak memiliki banyak kesulitan dalam penggunaannya.

Tidak hanya dalam komunikasi dan proses interaksi sosial sehari-hari, bahasa ternyata memiliki peranan penting dalam komunikasi sastra. Coba kita perhatikan beberapa produk sastra seperti puisi, cerpen, atau bahkan novel. Tentu kita semua setuju bahwa bahasa mempengaruhi nilai dari karya sastra tersebut.

Kemampuan seseorang dalam sastra bisa kita lihat dari bahasanya, termasuk bagaimana orang tersebut mengolah kata untuk mendeskripsikan apa yang dipikirkannya. Dan kita juga akan lebih menikmati sastra yang diciptakan seseorang yang ahli di bidangnya.

Keberhasilan seseorang dalam menciptakan karya sastra dinilai dari seberapa besar pengaruh karya tersebut pada pembaca. Apakah pesan dapat ditangkap sesuai dengan maksud penulis atau tidak.

Nah, dalam artikel ini, secara khusus akan dibahas mengenai peranan bahasa dalam komunikasi sastra. Langsung saja, berikut penjelasannya :

  1. Menyampaikan pesan

Dalam setiap karya sastra, rasanya tidak afdol apabila karya tersebut tidak memiliki pesan. Karya sastra dipublikasikan agar dapat dinikmati dan dapat berdampak bagi para pembaca. Tanpa adanya pesan di dalamnya, karya tersebut layaknya gong tanpa isi. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan bahasa yang mumpuni supaya pembaca dapat menangkap apa yang ingin disampaikan oleh penulis.

  1. Menggambarkan sesuatu dengan detail

Komunikasi bisa dilakukan tidak hanya dalam bentuk komunikasi lisan, namun bisa juga dalam berupa tulisan. Salah satu penerapan teori komunikasi dalam media pembelajaran dengan menggunakan tulisan adalah komunikasi melalui karya sastra. Misalnya, novel. Peranan bahasa yang satu ini sangat terasa pada sebuah novel.

Kemampuan bahasa sangat dibutuhkan untuk menciptakan sebuah novel karena pembuatannya tidak bisa hanya dengan tujuan iseng. Perlu ketekunan karena novel merupakan tulisan panjang yang bisa mencapai ratusan halaman.

Sehingga, dibutuhkan banyak perbendaharaan kata agar hasilnya menarik dan tidak membosankan. Hal ini berhubungan dengan fungsi diksi dalam komunikasi lisan dan tulisan. Tidak seperti cerpen yang tidak terlalu mendeskripsikan lingkungan sekitar, novel yang baik perlu untuk menggambarkan sesuatu dengan detail agar pembaca dapat memahami apa yang dilihat, dirasakan, atau didengar sang tokoh.

  1. Mengekspresikan perasaan

Sama seperti peranan bahasa dalam bidang lainnya, bahasa pun memiliki peranan dalam karya sastra yaitu untuk mengekspresikan perasaan sang pencipta sastra. Misalnya dalam puisi, penulis menggunakan kata-kata yang puitis untuk mengekspresikan apa yang akan di benaknya.

Terkadang kata-kata tersebut sulit dimengerti dan pembaca hanya dapat menerka-nerka, sedangkan seberapa dalam makna yang sebenarnya hanya mampu dipahami oleh penulis. Inilah yang membuat puisi indah karena memiliki arti yang lebih dalam dibanding karya sastra lainnya.

  1. Mengekspresikan ide

Kita dapat mengetahui bagaimana pola pikir sang pencipta melalui bahasanya dalam karya sastra. Contoh sastra dimana kita dapat dengan jelas memahami sang penulis adalah melalui novel yang dibuatnya. Novel tidak hanya berisi mengenai cerita, melainkan juga menggambarkan secara jelas bagaimana karakter sang tokoh.

Bagaimana penulis berusaha menyelesaikan konflik, bagaimana pemikirannya, maupun bagaimana tanggapannya mengenai sesuatu hal. Melalui novel juga, penulis dapat menuangkan ide, pengalaman, dan pengetahuan kepada pembaca.

  1. Menjadi identitas

Dalam menyampaikan maksudnya, terkadang pencipta karya sastra menggunakan cara sendiri sesuai dengan kemampuan dan seleranya. Ada yang bahasanya kaku, ada juga yang santai.

Kalau kita sering menikmati karya sastra dari seorang penulis, terkadang kita bisa menebak karyanya yang lain tanpa mengetahui sebelumnya siapa penciptanya. Karena kita sudah mengenal gaya kepenulisan penulis tersebut. Inilah salah satu peranan bahasa dalam komunikasi sastra, yaitu sebagai jati diri sang pencipta sastra.

Alangkah baiknya kalau kita mulai terjun dalam dunia sastra, kita menciptakan sesuai dengan gaya kita dan tidak mengikuti gaya penulis lain, walaupun penulis tersebut terkenal. Setiap orang memiliki keunikan sendiri, dan keunikan itu yang perlu kita kembangkan.

  1. Pemuasan rasa estetis

Semakin besar kemampuan seseorang dalam berbahasa, semakin banyak kesempatan yang dimiliki orang tersebut untuk mengolah kata serta menciptakan kalimat yang indah untuk menciptakan nilai artistik dalam sebuah sastra. Sehingga, seseorang dapat memuaskan rasa estetis melalui hasil karya sastra yang dibuatnya.

  1. Memberikan nilai artistik

Tidak hanya memberikan pemuasan estetis bagi penulis, bahasa juga memiliki peranan untuk menentukan seberapa baik karya sastra tersebut. Hal tersebut bisa diketahui dari seberapa besar respon pembaca terhadap karya sastra. Respon tersebut selaras dengan bagaimana kemampuan sang penulis dalam memikat para pembaca.

  1. Memberikan ilmu

Saat ini, sastra tidak hanya digunakan untuk pemuasan emosi atau untuk dinikmati, melainkan menjadi sebuah bidang dalam pendidikan. Terdapat beberapa pengaruh bahasa dalam bidang pendidikan. Hal ini menandakan bahwa sastra menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bahkan, dalam kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa diajak untuk banyak membaca melalui tugas membuat resensi.

Sekian artikel mengenai peranan bahasa dalam komunikasi sastra. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca. Terima kasih.