8 Fungsi Diksi dalam Komunikasi Lisan dan Tulisan

Komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari melibatkan berbagai ilmu seperti ilmu psikologi, ilmu sosial dan budaya, ilmu bahasa, ilmu biologi, dan masih banyak sederatan ilmu lainnya. Komunikasi dalam pembahasan kali melibatkan ilmu bahasa. Untuk menciptakan komunikasi yang efektif tentu memiliki cara. Salah satunya memadukan pemilihan kata yang baik dalam komunikasi. Diksi merupakan istilah yang digunakan dalam bahasa atau sastra untuk pemilihan kata.

Suatu karya sastra yang menggunakan diksi akan menjadi karya sastra yang baik dan mudah dipahami oleh pembacanya yang tercermin dalam komunikasi tulisan. Begitu pula peran diksi di dalam komunikasi lisan. Penggunaan diksi yang kurang tepat dapat menimbulkan permasalahan dalam komunikasi secara verbal. Selain diartikan sebagai pemilihan kata, diksi juga diartikan sebagai seni berbicara jelas. Artinya, pemilihan kata dalam komunikasi lisan dapat membantu pendengarnya untuk memahami makna yang disampaikan oleh komunikator. (Baca juga: Komunikasi Lisan)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk menyampaikan gagasan dan dapat memberikan efek yang sesuai dengan tujuannya. Hal ini berhubungan dengan efektivitas komunikasi dan kebahasaan dalam tulisan. Diksi yang diubah dalam suatu kalimat dapat memberikan makna yang berbeda karena diksi berperan penting dalam mengungkapkan gagasan. Diksi yang digunakan dalam komunikasi tulis biasanya berupa karangan cerita, sedangkan diksi yang digunakan dalam komunikasi lisan biasanya berupa puisi, lirik lagu, pantun, dan lain sebagainya yang dapat diungkapkan dengan cara mengekspresikan perasaan. (Baca juga: Komunikasi Sosial)

Berikut ini merupakan 8 fungsi komunikasi dalam komunikasi lisan dan tulisan:

  1. Melambangkan gagasan yang ingin diekspresikan

Diksi berfungsi untuk melambangkan gagasan yang ingin diungkapkan atau diekspresikan baik secara  lisan maupun tulisan. Pemilihan kata yang baik dapat menjelaskan maksud dalam sebuah gagasan yang ingin diekspresikan, sehingga tidak ada gagasan yang terlihat buruk dari segi bahasa. (Baca juga: Hambatan Komunikasi Tulis)

  1. Memberikan komunikasi yang efektif

Diksi berfungsi untuk menciptakan komunikasi yang efektif dalam bentuk lisan maupun tulisan. Pemilihan kata yang baik memberikan dampak komunikasi menjadi lebih baik pula. Komunikasi yang efektif menghasilkan komunikasi yang berkualitas dan efisien. (Baca juga: Desain Komunikasi Visual)

  1. Mencegah makna ganda

Diksi berfungsi untuk mencegah makna ganda dalam komunikasi lisan maupun tulisan. Makna ganda atau ambigu biasanya memberikan dampak buruk untuk komunkasi yang berujung pada permasalahan komunikasi. Diksi yang baik akan menghasilkan komunikasi yang baik, sehingga makna yang ingin diinformasikan tidak ambigu. Diksi bisa mengubah arti dalam suatu kalimat, sehingga dapat mengubah isi makna yang ada. Hal ini yang memberikan dampak isi makna ganda atau ambigu. (Baca juga: Komunikasi Non Verbal)

 

  1. Memberikan kesamaan penafsiran

Diksi berfungsi untuk menyamai makna atau perspektif seseorang dalam komunikasi baik lisan maupun tulisan. Diksi memberikan kemudahan untuk komunikator. Seorang komunikator akan menyampaikan informasi kepada komunikan, tetapi permasalahan yang sering terjadi adalah seorang komunikan terkadang tidak mengerti maksud dan tujuan komunikator. 

Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua komunikan memiliki sudut pandang yang sama seperti komunikator dalam memaknai informasi tersebut. Dengan demikian, seorang komunikator harus pandai dalam memilih diksi agar komunikan dapat memiliki penafsiran yang sama. (Baca juga: Perbedaan Komunikasi Verbal dan Non Verbal)

  1. Menciptakan harmonisasi

Diksi berfungsi untuk menciptakan harmonisasi dalam komunikasi lisan maupun tulisan. Harmonisasi merupakan sebuah keselarasan antara bahasa dan komunikasi. Diksi dengan pemilihan yang tepat dapat membantu komunikator membangun dan menciptakan harmonisasi dalam komunikasi. Harmonisasi juga berhubungan dengan keberlangsungan komunikasi yang efektif. Harmonisasi berdampak positif dalam proses komunikasi dalam bentuk lisan maupun tulisan. (Baca juga: Komunikasi Langsung dan Tidak Langsung)

  1. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat

Diksi berfungsi untuk membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (apakah berbentuk sangat resmi, resmi, tidak resmi) dalam komunikasi baik lisan maupun tulisan, sehingga dapat terlihat menarik oleh pendengar ataupun pembaca. Selain itu, diksi juga dapat membentuk gaya ekspresi gagasan agar pendengar merasa nyaman dan menyimak komunikasi sampai habis, sehingga mengerti makna dari gagasan tersebut. (Baca juga: Contoh Komunikasi Langsung)

  1. Mencegah kesalahpahaman

Diksi berfungsi untuk mencegah kesalahpahaman dalam komunikasi baik lisan maupun tulisan. Kesalahpahaman dapat terjadi apabila komunikator tidak pandai dalam memilih kata. Kata-kata yang baik belum tentu sesuai untuk seorang komunikan dan dapat menimbulkan kesalahpahaman. Pemilihan kata yang baik dan tepat adalah solusi untuk mencegah kesalahpahaman yang sering terjadi antara komunikator dan komunikan. (Baca juga: Model Komunikasi Linear)

  1. Membedakan nuansa yang tepat

Nuansa atau suasana menjadi fungsi berikutnya dalam diksi. Diksi yang tepat dapat memberikan suasana yang berbeda dalam berkomunikasi. Suasana yang nyaman dalam proses komunikasi dapat menciptakan pikiran yang tenang dan lebih mudah memahami isi informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Diksi yang kurang tepat akan berdampak pada nuansa yang buruk, sehingga menghambat proses komunikasi. (Baca juga: Fungsi Komunikasi Verbal)

Demikian penjelasan terkait apa saja fungsi diksi dalam komunikasi lisan dan tulisan yang bisa kamu ketahui dan terapkan dalam berkomunikasi. Tujuannya agar komunikasi yang dilakukan lebih hati hati dalam memilih tutur kata yang baik dan benar.