Teori Hubungan Manusia dalam Komunikasi Organisasi

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan seseorang atau sekelompok orang untuk berintegrasi. Unsur utama dalam proses integrasi adalah komunikasi. Komunikasi sebagai alat penghubung antar individu dengan individu lainnya. Komunikasi dapat dilakukan secara kelompok disebut sebagai komunikasi organisasi.

Dalam proses integrasi, manusia membutuhkan suatu kelompok atau organisasi untuk mengetahui pembagian tugas atau pekerjaannya. Komunikasi organisasi merupakan proses pertukaran informasi yang dilakukan oleh anggota atau individu dalam suatu kelompok yang bertujuan untuk mencapai kesuksesan bersama. Dalam sebuah organisasi dibutuhkan kerjasama antara para petinggi organisasi dan anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan baik. Kerjasama dalam organisasi terjalin apabila ada hubungan antar manusia (human relation).

Adapun pengertian hubungan antar manusia (human relation) sebagai berikut:

  • Menurut H. Bonner, hubungan antar manusia atau human relation adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.
  • Menurut Keith Davis, human relation at work adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinan yang bertanggungjawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga mencapai kepuasaan ekonomi, psikologis, dan sosial.
  • Menurut The Liang Gie, human relation adalah adanya suatu interaksi, bukan sekedar relasi atau hubungan yang pasif, melainkan suatu aktivitas yang merupakan “action orianted” untuk mengembangkan hasil yang lebih produktif dan memuaskan.

Kesimpulan dari pengertian hubungan antar manusia adalah proses interaksi yang dilakukan manusia berupa komunikasi persuasif yang melibatkan psikologi, perasaan, dan pikiran manusia.

Teori ini sering digunakan manusia dalam komunikasi organisasi. Teori hubungan antar manusia dalam komunikasi organisasi akan merasa puas karena tercipta rasa saling memahami antar anggota organisasi, tercipta kondisi yang harmonis dalam bekerja, dan dapat berpengaruhi terhadap peningkatan kinerja anggota organisasi.

Baca juga:

Setiap manusia memiliki watak atau sifat yang berbeda, sehinga dalam suatu organisasi banyak anggota kelompok yang bersitegang dengan anggota kelompok lainnya karena tidak dapat memahami karakter lawan bicaranya. Dengan demikian, setiap manusia dituntut untuk saling menghargai, menghormati, dan melakukan upaya lainnya untuk meminimalisir kesalahpahaman antar anggota dalam suatu organisasi. Upaya yang sering dilakukan oleh anggota organisasi adalah menjalin hubungan baik dengan rekan kerjanya.

Tujuan teori hubungan antar manusia dalam komunikasi organisasi adalah manusia mendapat pengetahuan tentang psikologis dalam penyesuaian diri dan faktor sosial yang bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang harmonis antar anggota organisasi. Selain itu, hubungan antar manusia memiliki fungsi sebagai acuan atau motivasi anggota organisasi untuk menjaga kestabilan emosi, menumbuhkan sikap kerjasama, meminimalisir kesalahan dalam bekerja, menjaga loyalitas, disiplin, kepuasan anggota secara psikologis terpenuhi, dan kondisi dalam bekerja cenderung kondusif. Tujuan tersebut tercipta karena adanya faktor-faltor yang mempengaruhi hubungan antar manusia.

Faktor teori hubungan antar manusia terbagi menjadi dua, yaitu:

  1. Faktor yang mendasari interaksi sosial

Faktor interaksi sosial melibatkan seseorang secara fisik maupun psikis. Yang termasuk dalam faktor yang mendasari interaksi sosial adalah sebagai berikut:

  • Imitasi, yaitu proses pembelajaran seseorang meniru sebagian atau tindakan sosial dengan cara meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang.
  • Sugesti, yaitu memberi pengaruh atau meyakinkan seseorang melalui cara pandangan terhadap orang lain tanpa ada kritik dan saran, sehingga orang tesebut yakin tanpa berpikir panjang.
  • Identifikasi, yaitu tindakan sosial meniru secara keseluruhan. Seseorang yang meniru secara identik atau sama dengan orang lain.
  • Simpati, yaitu perasaan tertarik yang mendalam terhadap orang lain sehingga orang tersebut dapat merasakan apa yang orang lain rasakan.
  1. Faktor yang menentukan interaksi sosial

Faktor interaksi sosial yang melibatkan komunikasi antar individu atau komunikasi interpersonal. Yang termasuk ke dalam faktor yang menentukan interkasi sosial adalah sebagai berikut:

  • Rasa percaya

Rasa percaya dapat memberikan efek komunikasi yang baik dalam organisasi. Komunikasi menjadi efektif apabila anggota organisasi dapat percaya diri dalam bekerja, maka tujuan dalam bekerja akan lebih cepat tercapai.

  • Sikap suportif

Sikap suportif adalah sikap saling mendukung antar satu anggota dengan anggota yang lain. Sikap ini dapat meminimalisir keegoisan individu. Apabila individu memiliki sikap egois maka ia memiliki sikap defensif, yaitu sikap melindungi diri sendiri dari segala ancaman. Sikap tersebut dapat mengagalkan komunikasi yang terjalin anta anggota organisasi.

  • Sikap terbuka

Sikap terbuka menciptakan rasa toleransi antar anggota organisasi. Sikap terbuka dapat memberikan rasa saling menghargai dan dapat memberikan kepuasan batin setiap anggota organisasi, sehingga memudahkan anggota saling terbuka dalam berdiskusi.

Baca juga:

Demikian penjelasan terkait bagaimana penerapan teori hubungan manusia dalam komunikasi organisasi yang ternyata memiliki peranan penting dalam melangsungkan komunikasi yang efektif.