Perspektif Evolusi dalam Komunikasi

Perkembangan teknologi mempengaruhi perubahan sosial pada masyarakat. Perubahan sosial tersebut berlangsung sangat cepat seiring dengan perkembangan zaman. Perubahan sosial dapat terjadi apabila seseorang terdorong untuk melakukan perubahan secara sadar atau tanpa disadari seseorang sudah mengikuti arus perubahan sosial secara terus-menerus. Perubahan sosial adalah proses perubahan kebiasaan yang ada dalam lingkungan masyarakat.

Proses perubahan ini dipengaruhi oleh orang lain yang masuk ke dalam lingkungan masyarakat dan teknologi yang semakin canggih. Komunikasi menjadi salah satu alat penghubung dalam proses perubahan di masyarakat. Di zaman yang modern ini, masyarakat telah mengikuti arus perubahan sosial secara tidak sengaja atau tanpa disadari karena perubahan sosial tersebut sudah masuk ke dalam kegiatan sehari-hari masyarakat tersebut.

Salah satu contoh perubahan sosial yang berkembang di masyarakat adalah cara komunikasi. Dahulu masyarakat hanya dapat berkomunikasi secara tatap muka. Jika seseorang ingin berkomunikasi dengan orang lain dalam jarak yang tidak dapat dijangkau atau tidak dalam satu ruang lingkup, maka ia akan menggunakan jasa pengiriman pos untuk menyampaikan pesan melalui surat.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kini masyarakat dapat berkomunikasi dengan mudah, lebih instan, berkualitas dan cepat seperti penggunaan telepon, internet, dan media lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa perubahan sosial juga mempengaruhi komunikasi yang ada di masyarakat.

Baca juga:

Para ahli sosiolog mengkaji perubahan sosial tersebut dengan berbagai pandangan atau perspektif, salah satunya adalah perspektif evolusi. Sosiolog yang menganut perspektif evolusi adalah Auguste Comte dan Herbert Spencer. Menurutnya Auguste Comte, manusia merupakan organisme yang tumbuh dan berkembang dalam evolusi. Comte berpendapat bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri, maka manusia tidak dapat dipisahkan oleh perkumpulan manusia itu sendiri (masyarakat). Dengan demikian, manusia tumbuh dan berkembang melalui beberapa proses atau tahapan dalam kehidupan untuk mencapai suatu tujuan. Perkembangan tersebut terjadi melalui tiga tahap, yaitu:

  • Tahap teologis

Tahap ini masyarakat menganggap bahwa semua benda-benda yang ada di muka bumi terdapat roh-roh atau jiwa. Masyarakat memegang teguh nilai agama.

  • Tahap metafisika

Tahap ini merupakan tahap transisi antara tahap teologis dan tahap positivistik. Tahap ini meyakinkan masyarakat bahwa kekuatan hukum-hukum alam.

  • Tahap positivistik

Tahap ini masyarakat mulai mempercayai pengetahuan ilmiah dan mulai melakukan observasi.

Perspektif evolusi komunikasi merupakan pandangan teoritis yang berlandaskan dengan komunikasi yang berkaitan dengan perubahan sosial melalui tahapan-tahapan menuju suatu yang kompleks. Perspektif evolusi ini berkaitan dengan makhluk hidup seperti masyarakat.  Spencer mengatakan bahwa masyarakat sebagai suatu organisme yang tumbuh dan berkembang, hal ini menunjukkan evolusi struktur dalam masyarakat dari bentuk sederhana ke bentuk kompleks atau dari homogen ke heterogen.

Evolusi dapat terjadi karena masyarakat bersifat dinamis, artinya masyarakat tidak hanya diam dalam menghadapi perkembangan zaman. Selain itu, masyarakat menanamkan rasa tidak puas pada dirinya. Ketika masyarakat masuk ke era teknologi canggih, maka ia akan mengikuti perkembangan di era tesebut. Penggunaan gadget  yang berlebihan seperti membeli smartphone ternama dengan model terbaru, penggunaan sosial media yang berlebihan, dan mengikuti perkembangan fitur-fitur smartphone terbaru seperti komunikasi dengan menggunakan sistem chat, call by phone, dan video call. Ketidakpuasan masyarakat tersebut berujung pada perubahan-perubahan sosial dan menimbulkan diferensiasi sosial. (Baca juga: Teori Media Baru)

Adapun macam-macam teori perspektif evolusi adalah sebagai berikut:

  1. Unilinear theories of evolution

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat dimulai dari tahapan-tahapan tertentu dari masyarakat yang sederhana menuju masyarakat yang kompleks (modern), kemudian masuk ke dalam tahapan masyarakat yang sempurna (industrial). Teori ini menunjukkan perubahan zaman pada masyarakat. Ketika masyarakat tergolong sebagai masyarakat tradisional dengan kebudayaan yang kental, maka masyarakat hanya dapat berkomunikasi dengan orang-orang terdekat saja. Kemudian masyrakat memasuki zaman modern, dimana masyarakat sudah mengenal surat, telepon, dan internet.

Dengan melalui pergantian zaman, masyarakat akan memasuki tahapan sempurna dimana masyarakat melibatkan segala aktivitasnya dengan teknologi canggih. (Baca juga: Media Komunikasi Modern)

  1. Universal theories of evolution

Teori ini beranggapan bahwa perkembangan masyarakat tidak memerlukan tahapan-tahapan tertentu yang tetap. Perkembangan masyarakat terjadi melalui kebudayaan yang telah mengikuti arus evolusi. Menurut Spencer, masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen menjadi kelompok yang heterogen. Misalnya, masyarakat Indonesia menjadi masyarakat homogen yang tradisional dan belum mengenal teknologi.

Dengan masuknya orang asing ke Indonesia, masyarakat Indonesia mulai memasuki masa mengenal teknologi. Dahulu alat komunikasi yang canggih di masyarakat adalah telegraf yang dipelopori oleh orang asing. Seiring dengan kecanggihan teknologi, telegraf berganti menjadi saluran telepon.

  1. Multilined theories of evolution

Teori ini memfokuskan pada penelitian terhadap tahapan-tahapan perkembangan atau perubahan sosial dalam masyarakat. Misalnya, pada bidang komunikasi melakukan penelitian tentang perubahan pola hidup masyarakat tradisional saat belum mengenal teknologi komunikasi dan masyarakat modern yang telah mengenal teknologi komunikasi.

Baca juga:

Demikian penjelasan terkait apa saja perspektif evolusi dalam komunikasi yang bisa memberikan informasi tambahan mengenai bagaimana evolusi bekerja dalam ilmu komunikasi.