Hakikat Filsafat Komunikasi – Pengertian dan Penerapannya

Sebagaimana telah disinggung dalam artikel berjudul Cabang Ilmu Komunikasi, salah satu pendekatan dalam studi komunikasi adalah pendekatan filsafat. Menurut James A. Anderson (2009), pendekatan filsafat menekankan pada teori komunikasi yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan teori, mendiskusikan bidang studi teori, dan mengeksplorasi apa yang membuat teori adalah teori komunikasi.

Sementara itu, menurut Rakhmat (2001 : 8), filsafat meneliti komunikasi secara kritis dan dialektis. Adapun hal-hal yang menjadi permasalahan komunikasi dalam perspektif filsafat diantaranya adalah hakikat manusia komunikan atau komunikate, penggunaan komunikasi oleh manusia untuk berhubungan dengan realitas lain yang ada di alam semesta, kemampuan berkomunikasi, proses berlangsungnya komunikasi, medium komunikasi sebagai faktor penting dalam proses penilaian manusia, dan lain-lain.

Pengertian

Berikut disajikan pengertian ilmu komunikasi dan filsafat komunikasi menurut para ahli guna memahami lebih lanjut tentang hakikat filsafat komunikasi.

A. Ilmu Komunikasi

Dalam Pengantar Ilmu Komunikasi telah disajikan beberapa pengertian ilmu komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :

  • Keith Brooks, melalui bukunya yang berjudul The Communicative Arts and Science of Speech (1967), menyatakan bahwa ilmu komunikasi atau komunikologi adalah integrasi prinsip-prinsip komunikasi yang dikemukakan oleh para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Lebih lanjut Brooks menyatakan bahwa komunikologi juga merupakan suatu filsafat komunikasi yang realistis, sebuah program penelitian sistematis yang menguji berbagai teori, menjembatani kesenjangan dalam pengetahuan, memberikan penafsiran, dan saling mengabsahkan berbagai penemuan-penemuan yang dihasilkan disiplin-disiplin khusus dan program-program penelitian. Komunikologi merupakan program yang luas, yang mencakup berbagai kepentingan atau teknik dari setiap disiplin akademik.
  • Richard L. Lanigan mendefiniskan komunikologi sebagai ilmu komunikasi manusia dimana kesadaran dibentuk sebagai medium komunikasi pada empat tingkatan yang terkait satu sama lain yaitu intrapersonal, interpersonal, kelompok, dan antar kelompok.
  • Joseph A. DeVito menyatakan bahwa komunikologi adalah ilmu komunikasi manusia. Lebih lanjut DeVito menyatakan bahwa istilah komunikasi digunakan untuk menunjukkan tiga bidang studi yang berbeda, yaitu proses komunikasi, pesan yang dikomunikasikan, dan studi proses komunikasi.

Sebagai sebuah ilmu, komunikasi mempelajari berbagai gejala komunikasi. Terdapat beberapa pendekatan yang secara konsisten mempelajari komunikasi yaitu pendekatan sosiologi, pendekatan psikologi, dan pendekatan filsafat. Pendekatan sosiologi mempelajari komunikasi dalam konteks interaksi sosial, pendekatan psikologi mempelajari komunikasi dalam konteks perilaku individu komunikate, dan pendekatan filsafat mempelajari komunikasi dalam konteks hubungan manusia dengan realitas lainnya.

Dalam pendekatan filsafat, gejala komunikasi dipelajari dengan menggunakan pendekatan ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Pendekatan secara ontologis terkait dengan apa itu komunikasi, pendekatan secara aksiologis terkait dengan bagaimana berlangsungnya komunikasi yang efektif, dan pendekatan secara epistemologis terkait dengan untuk apa komunikasi itu dilaksanakan (Effendy, 1984 : 14).

Komunikasi, menurut Carl Hovland, adalah proses merubah perilaku orang lain. Umumnya, proses komunikasi melibatkan berbagai komponen-komponen komunikasi seperti sumber, penerima, encoding, decoding, pesan, saluran, gangguan, dan konteks yang saling tergantung satu sama lain. Pada hakikatnya, proses komunikasi merupakan proses penyampaian pesan, pikiran, serta perasaan komunikator kepada komunikate. Yang termasuk dalam pikiran diantaranya adalah ide, opini, informasi, dan lain-lain yang muncul dalam benak komunikator. Sedangkan, yang termasuk dalam perasaan diantaranya kekhawatiran, keyakinan, keberanian, dan lain-lain yang muncul dari lubuk hati. Proses komunikasi tidaklah sesederhana seperti yang kita bayangkan. Untuk itu, diperlukan sudut pandang atau perspektif yang menyeluruh agar kita benar-benar dapat memahami proses komunikasi. Perspektif yang dimaksud menurut para ahli adalah filsafat komunikasi.

B. Filsafat Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam Mufid (2012 : 83 – 84) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelah pemahaman (verstehen) secara lebih mendalam, fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan komprehensif teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode-metodenya.

Mufid menjelaskan lebih lanjut bahwa filsafat komunikasi merupakan ilmu yang mengkaji setiap aspek dari komunikasi dengan menggunakan pendekatan dan metode filsafat sehingga didapatkan penjelasan yang mendasar, utuh, dan sistematis seputar komunikasi.

Manfaat Mempelajari Hakikat Filsafat Komunikasi

Mmnpelajari hakikat filsafat komunikasi dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :

  • Kita mengetahui dan memahami makna ilmu komunikasi.
  • Kita mengetahui dan memahami makna filsafat komunikasi.
  • Kita mengetahui dan memahami ikhtisar mengenai ruang lingkup ilmu komunikasi dipandang dari berbagai segi.

Demikianlah ulasan singkat tentang hakikat filsafat komunikasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang hakikat filsafat komunikasi terkait dengan teori dan proses komunikasi yang mencakup berbagai dimensi seperti  bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode-metode komunikasi.