Sejarah Penggunaan Simbol dalam Ilmu Komunikasi

Ilmu komunikasi adalah ilmu sosial yang meliputi komunikasi intrapersonal, komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, komunikasi antar budaya, komunikasi lintas budaya, komunikasi sosial, dan lain-lain. Dalam artikel bertajuk Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi telah diulas mengenai beberapa pengertian ilmu komunikasi menurut para ahli, salah satunya adalah pengertian ilmu komunikasi yang dirumuskan oleh Joseph. A. DeVito.

Dalam bukunya yang bertajuk  Communicology : An Introduction to the Study of Communication, DeVito mendefinisikan ilmu komunikasi atau komunikologi sebagai sebuah studi ilmu komunikasi, khususnya yang menitikberatkan pada komunikasi yang dilakukan oleh dan di antara manusia. Komunikolog merujuk mereka yang belajar komunikasi, peneliti atau ahli teori komunikasi dan lebih khusus menekankan pada ahli komunikasi. Lebih lanjut DeVito menjelaskan bahwa istilah komunikasi digunakan untuk merujuk pada tiga bidang studi yang berbeda yaitu proses komunikasi, pesan yang dikomunikasikan, dan studi proses komunikasi (Effendy, 1984 : 6-7).

Para ahli lainnya dengan latar belakang berbagai ilmu juga telah merumuskan pengertian komunikasi. Salah satunya adalah Larry A. Samovar, Richard E. Porter, dan Edwin R. McDaniel. Dalam buku Communication Between Cultures (2010 : 17-18), Samovar dkk mendefinisikan komunikasi sebagai sebuah proses dinamis dimana orang-orang bermaksud untuk berbagi keadaan internal mereka dengan orang lain dengan menggunakan simbol-simbol. Dari definisi tersebut, terkandung beberapa karakteristik atau prinsip-prinsip komunikasi, salah satunya adalah komunikasi bersifat simbolis. Dalam artian, ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, sejatinya kita tidak dapat memasuki pemikiran internal dan perasaan mereka.

Yang dapat kita lakukan hanyalah menyimpulkan apa yang mereka rasakan dan alami dengan apa yang kita lihat dan dengar. Kesimpulan ini didapat melalui penafsiran berbagai simbol verbal dan nonverbal yang mereka gunakan untuk merepresentasikan pemikiran serta perasaan mereka. Kemampuan untuk menciptakan simbol ini memungkinkan terjadinya interaksi atau komunikasi.

Apakah yang dimaksud dengan simbol? Menurut Ronald B. Adler dan George Rodman dalam bukunya Understanding Human Communication (2006 : 6), simbol pada umumnya digunakan untuk merepresentasikan sesuatu, proses, gagasan, atau kejadian dalam cara tertentu yang membuat komunikasi menjadi mungkin. Sementara itu, menurut Samovar dkk, dalam komunikasi manusia, simbol adalah sebuah ekspresi yang merujuk atau merepresentasikan sesuatu yang lain. Simbol dapat berupa simbol verbal maupun nonverbal.

Karakteristik simbol yang paling utama adalah arbriter (sewenang-wenang atau manasuka) dalam artian bahwa simbol tidak memiliki hubungan yang melekat pada apa yang mereka wakili. Simbol digunakan manusia untuk berbagi kenyataan dengan orang lain atau berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, simbol juga digunakan manusia untuk mewariskan budaya dari generasi ke generasi.

Simbol-simbol yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya mulai dikembangkan sejak masa pra-sejarah. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai peninggalan zaman prasejarah seperti lukisan dinding gua, batu, kayu, dan lain-lain. Berbagai peninggalan pra sejarah tersebut menunjukkan bahwa manusia pra sejarah telah menggunakan simbol-simbol untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi, kini manusia mampu untuk menciptakan atau bahkan memanipulasi simbol dengan tujuan untuk menyampaikan ide atau gagasan, perasaan, atau mencari informasi yang dibutuhkan.

Dengan demikian, simbol sebagai alat komunikasi telah digunakan sejak masa pra sejarah hingga kini. Sejarah penggunaan simbol dalam ilmu komunikasi tidak dapat dilepaskan dari sejarah komunikasi manusia. Bagaimanakah sejarah penggunaan simbol dalam ilmu komunikasi? Berikut adalah ulasan singkatnya.

1. Masa Pra-Sejarah

Komunikasi didasarkan atas interaksi yang kita lakukan dengan lingkungan sekitar kita. Pada masa pra sejarah, manusia mengembangkan kemampuan untuk berinteraksi dengan menggunakan panca indera. Mereka menggunakan tanda, simbol, dan bahasa tubuh untuk berkomunikasi. Sistem komunikasi yang digunakan oleh manusia masa pra sejarah disebut dengan komunikasi nonverbal. Manusia pada masa itu secara perlahan mengembangkan bahasa sebagai alat komunikasi yang memberi arti khusus pada suara yang mereka hasilkan dalam berbagai kesempatan. Agar interaksi verbal yang dilakukan efektif, mereka menggabungkan suara, gerak tubuh, dan postur tubuh. Hingga kini, bahasa tubuh dalam komunikasi kerapkali menyertai interaksi verbal yang kita lakukan dengan orang lain dalam bentuk variasi nada suara, gerak tubuh, pakaian yang dikenakan, penggunaan ruang, dan lain-lain.

Selain komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal, manusia pada masa pra sejarah juga menggunakan sistem simbol grafis yang mungkin digunakan untuk berkomunikasi menurut para ahli. Beberapa sistem simbol grafis yang umum digunakan manusia pra sejarah diantaranya adalah lukisan pada dinding gua atau petroglif dan seni gambar pada batu.

  • Lukisan pada dinding gua

Lukisan pada dinding gua adalah lukisan atau gambar di dinding gua yang berasal dari zaman pra sejarah sekitar 40.000 tahun yang lalu. Menurut para ahli, lukisan pada dinding gua merupakan bentuk awal dari komunikasi visual. Para ahli bahasa juga menyatakan bahwa lukisan pada dinding gua berkaitan erat dengan bentuk awal komunikasi tulisan yang dilakukan oleh manusia.

  • Petroglif

Petroglif adalah gambar yang dibuat dengan mengeluarkan sebagian permukaan batu dengan cara menorehkan, memetik, mengukir, atau mengolahnya sebagai bentuk seni batu. Sebagian petroglif berusia lebih dari 40.000 tahun. Tujuan petroglif, menurut para ahli, tergantung pada lokasi, usia, dan subyek bahasannya. Beberapa petroglif merupakan penanda astronomi, peta, wilayah atau daerah, dan bentuk komunikasi simbolis lainnya.

  • Piktogram

Piktogram adalah simbol yang mempresentasikan sebuah konsep, obyek, kegiatan, tempat, atau kejadian dengan menggunakan ilustrasi. Piktogram umumnya menampilkan sebuah cerita tentang suatu kejadian secara kronologis. Pada masanya, piktogram digunakan oleh berbagai macam budaya kuno di seluruh dunia sejak tahun 9000 SM dan menjadi semakin berkembang pada tahun 6000 – 5000 SM.

Piktogram merupakan cara berkomunikasi yang lebih efisien dan sangat penting untuk merekam berbagai kegiatan kebudayaan, nilai-nilai, kebiasaan, dan kode etik. Piktogram, menurut para ahli, merupakan dasar hieroglif dan mulai berkembang ke dalam sistem penulisan logografis pada sekitar tahun 5000 SM.

  • Ideogram

Seiring berjalannya waktu, piktogram kemudian berevolusi ke dalam ideogram yakni simbol grafis yang merepresentasikan ide atau gagasan. Ideogram menyampaikan berbagai macam konsep yang lebih abstrak misalnya simbol tongkat tidak hanya bermakna kaki melainkan juga merujuk pada kata kerja “untuk berjalan”. Simbol-simbol yang digunakan pada ideogram lambat laun berubah menjadi huruf. Sistem tata bahasa juga berkembang dalam berbagai macam cara di seluruh dunia. Ideogram merupakan induk dari sistem penulisan logografis seperti hieroglif di Mesir dan sistem penulisan China.

  • Tulisan

Bentuk tulisan tertua umumnya bersifat logografis berdasarkan elemen-elemen piktografis dan ideografis. Selama masa ini, menusia menghasilkan manuskrip dengan menggunakan papyrus, kulit binatang, daun palem, dan bahan-bahan lainnya. Sistem penulisan pertama ditemukan pada awal Zaman Perunggu pada akhir Neolitikum di penghujung tahun 4000 SM. Era tulisan berlangsung antara tahun 4000 SM hingga 2000 SM.

  • Alfabet

Sistem abjad pertama muncul sekitar tahun 2000 SM di Mesir Kuno. Saat itu, sistem abjad telah dimasukkan ke dalam hieroglif Mesir selama satu millennium. Sekitar tahun 1700 SM, sistem abjad dikembangkan di Mesir tangah oleh bangsa Semit. Selama kurang lebih 500 tahun, abjad ini menyebar dan berkembang ke seluruh dunia.

2. Era Modern

Era komunikasi manusia modern ditandai dengan penemuan mesin cetak di tahun 1456. Kemudian diikuti oleh berbagai perkembangan teknologi lainnya seperti telegraf, telepon, radio, televisi, dan yang terakhir internet sebagai media komunikasi. Kehadiran internet telah mengubah cara kita berkomunikasi. Ketika bahasa tubuh dan intonasi verbal tidak dapat diterjemahkan dalam pesan teks atau surat elektronik, manusia mulai mengembangkan cara alternatif untuk menyampaikan nuansa makna. Perubahan yang paling menonjol adalah penambahan dua bahasa heiroglif masa kini yaitu emoticon dan emoji.

  • Emoticon

Emoticon adalah tampilan tipografis dari representasi wajah yang digunakan untuk menyampaikan emosi dalam media teks saja. Emoticon juga dimaknai sebagai tanda baca, huruf, dan angka yang digunakan untuk membuat ikon bergambar yang umumnya menampilkan emosi atau sentimen. Emoticon sendiri mulai muncul pada awal tahun 1980an. Saat itu, terdapat dua perangkat karakter emoticon yaitu wajah tersenyum : -) dan wajah yang mengerut : -(. Sejak saat itu, emoticon mulai berkembang dan banyak digunakan oleh pengguna internet.

  • Emoji

Emoji adalah gambar aktual dari segala hal yang diciptakan untuk menggambarkan emosi di lingkungan di mana tidak ada teks dasar yang tersedia. Emoji pada dasarnya merupakan merupakan ekstensi pada kumpulan karakter yang digunakan oleh sebagian besar sistem operasi saat ini.  Atau dengan kata lain, emoji adalah piktograf wajah, obyek, dan simbol. Emoji diciptakan pada tahun 1990 oleh Shigetaka Kurita dan ditujukan untuk basis pengguna di Jepang.  Emoji kini banyak tersedia di hampir semua aplikasi pesan instan yang terdapat dalam berbagai  media komunikasi modern.

Dari ulasan singkat di atas terlihat bahwa sejarah penggunaan simbol juga mengalami perkembangan sejalan dengan sejarah perkembangan teknologi komunikasi, sejarah perkembangan teknologi informasi dan dipengaruhi pula oleh kebudayaan. Seperti halnya teknologi yang terus berevolusi, demikian halnya dengan simbol. Simbol berevolusi setiap waktu melalui penggunaan yang berulang, dari representasi ikonik ke representasi simbol yang bentuknya lebih bersifat abstrak. Simbol juga memiliki makna yang bersifat positif maupun negatif tergantung pada latar belakang individu yang menafsirkan simbol yang dimaksud.

Manfaat Mempelajari Sejarah Penggunaan Simbol dalam Ilmu Komunikasi

Mempelajari sejarah penggunaan simbol dalam ilmu komunikasi dapat memberika beberapa manfaat, diantaranya adalah :

  • Kita dapat mengetahui dan memahami perkembangan bahasa sebagai sistem simbol
  • Kita dapat mengetahui dan memahami sejarah penggunaan simbol dan perkembangannya

Demikianlah ulasan singkat tentang sejarah penggunaan simbol dalam ilmu komunikasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang perjalanan sejarah penggunaan simbol sebagai alat komunikasi oleh manusia yang berlangsung sejak zaman pra sejarah hingga kini.