Dalam berkomunikasi, seringkali tubuh kita ikut menyampaikan pesan yang tersirat kepada lawan bicara. Justru isyarat dari tubuh kita ini menyampaikan pesan yang lebih jujur dari yang kita katakan. Namun sayangnya isyarat tubuh atau bahasa tubuh ini sulit terbaca bila kita tidak mengetahui artinya. Padahal dengan mengetahui bahasa tubuh, kita dapat mengetahui perasaan dari lawan bicara yang tidak ingin mereka sampaikan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami setidaknya beberapa bahasa tubuh yang muncul dalam komunikasi, sehingga kita bisa lebih memahami lawan bicara kita. Berikut beberapa bahasa tubuh yang bisa kamu kenali.
Baca juga:
1. Menutup mata
Menutup mata selama beberapa detik atau menggosok – gosok mata bisa menjadi tanda bahwa lawan bicaramu tidak tertarik dengan apa yang kamu bicarakan. Gerakan ini juga menjadi cara untuk memerintahkan otak agar tidak mengolah hal yang tidak diinginkan.
2. Mengalihkan pandangan
Ketika lawan bicaramu menundukkan pandangannya, berarti ia ingin kamu berbicara dengan lebih lembut. Hal ini biasanya dilakukan oleh anak kecil yang sedang berbicara dengan orang tuanya, agar orang tuanya lebih memperhatikannya.
Orang yang cenderung melihat ke kanan saat berbicara menunjukkan bahwa dia sedang mencoba mengingat sesuatu yang berhubungan dengan suara, lagu nama, dan sebagainya. Sedangkan jika cenderung melihat ke kiri menunjukkan dia sedang berpikir tentang sesuatu yang berhubungan dengan visual seperti warna, bentuk dan sebagainya.
Melihat ke kanan juga bisa menunjukkan bahwa lawan bicaramu sedang memasuki imajinasi dan pikiran kreatif, yang menunjukkan dia sedang berbohong. Hal ini bisa ditemukan dalam website resmi Psychologist World. Atau bisa jadi tidak tertarik dengan obrolan kalian sehingga lebih memilih tenggelam dalam imajinasinya.
baca juga:
- Cara Berbicara di Depan Umum
- Cara Berkomunikasi dengan Baik
- Komunikasi Gender
- Teknik Penulisan Berita
- Proses Komunikasi Efektif
3. Menggaruk hidung
Menggaruk hidung bisa menunjukkan bahwa lawan bicaramu sedang berbohong. Karena menurut Michael Cunningham, psikolog dan professor di University of Louisville, AS, bahwa ketika berbohong, maka adrenalin akan meningkat dan ini menyebabkan pembuluh kapiler membesar dan membuat hidung menjadi gatal. Jadi hati – hati dengan ucapan lawan bicaramu ketika dia menggaruk hidung, karena bisa jadi ia sedang berbohong. Biasanya diiringi juga dengan menghindari kontak mata atau menatap terlalu lama.
Menurut Pamela Meyer, pendiri Calibrate selain menggaruk hidung, biasanya orang yang berbohong juga menarik telinga atau menutup mulut mereka. Namun menurut pakar bahasa tubuh, Janine Driver kepada Cosmopolitan, menggaruk hidung secara tak sadar bisa juga berkaitan dengan stress. Jadi ini tergantung pada konteksnya.
Baca juga:
4. Mengigit bibir
Ahli psikologi, Carol Kinsey Goman, penulis buku The Nonverbal Advantage mengungkapkan ketika lawan bicara menggigit, menyedot atau menjilat bibirnya berarti dia sedang berusaha menenangkan dirinya karena suasana sedang tegang atau membuatnya tidak nyaman. Menurut ahli bahasa tubuh, Blake Eastman, hal ini juga dapat menunjukkan bahwa lawan bicara sedang merasa takut atau cemas.
5. Menaikkan atau mengerutkan alis
Menurut Laura Guerrero, profesor komunikasi di Arizona State University Hugh Downs School of Communication, menaikkan alis menunjukkan keingintahuan atau ketertarikan pada topic yang sedang dibicarakan. Bisa dengan hanya menaikkan salah satu alis atau keduanya. Berbeda lagi artinya ketika lawan bicara mengerutkan alis, karena ini menunjukkan bahwa lawan bicaramu sedang merasa bingung atau takut.
Mengangkat alis juga bisa menjadi tanda khawatir, takut atau tidak nyaman, menurut Psychologist World.
6. Pupil membesar
Pupil yang membesar, berdasarkan penelitian, menunjukkan bahwa orang tersebut tertarik atau sedang bersemangat. Sebaliknya pupil akan biasa saja ketika melihat sesuatu yang tidak disenangi. Bahkan SDM pemasaran untuk membuat mereka terkesan ramah dan menarik biasanya juga memperlebar pupil mereka, hal ini dinyatakan oleh para professional dari pelatihan bisnis Science of People.
Baca juga:
- Jenis jenis Komunikasi Daring Berdasarkan Metode Penyampaiannya
- Peran Media Massa dalam Pembentukan Moral
- Komunikasi Lisan
7. Mengerucutkan bibir
Paul Ekman, profesor emeritus University of California, mengungkapkan bahwa menyempitnya margin merah pada bibir yang biasanya terjadi ketika kita mengerucutkan bibir kita menunjukkan perasaan marah. Dan ketika orang tersebut benar – benar marah, maka isyarat tubuh ini tidak bisa disembunyikan.
8. Senyum palsu
Ketika seseorang tersenyum dengan tulus, dapat dipastikan mulut, telinga dan tulang pipi mereka akan bergerak, ditambah adanya kerutan di sekitar mata. Namun ketika senyum hanya menggerakkan bibir, tanpa ada perubahan pada bagian yang telah disebutkan bisa dipastikan bahwa senyum itu palsu.
9. Memiringkan kepala
Memiringkan kepala yang dilakukan tanpa disadari menunjukkan bahwa lawan bicara tertarik mendengarkan pembicaraanmu, dan jika telinga dicondongkan kepada pembicara ini menunjukkan dia ingin mendengar detail ceritanya.
10. Menyilangkan tangan
Isyarat seperti ini seringkali diidentikkan dengan kemarahan. Namun jika isyarat ini disertai dengan kaki yang juga disilangkan, ini menunjukkan sikap defensive. Bisa jadi lawan bicaramu merasa tidak nyaman dengan perbincangan yang kalian lakukan, atau ada sesuatu yang sedang dia tutupi. Tapi liat juga kondisi saat itu, karena ini juga bisa menunjukkan bahwa dia sedang kedinginan.
11. Memainkan rambut
Ketika lawan bicara kita memainkan rambutnya saat berbicara denganmu ini bisa menunjukkan bahwa ia sedang merasa grogi atau sedang flirting. Sementara itu apabila lawan kita bicara menyibakkan rambutnya, ini dianggap bisa menarik perhatian lawan bicaranya.
baca juga:
- Etika Komunikasi Antar Pribadi
- Cara Menjadi Penyiar Radio
- Proses Interaksi sosial
- Teknik Dasar Fotografi
- Etika Komunikasi Organisasi
12. Menggerakkan kaki
Orang yang menggerakkan kakinya ketika berbicara dengan kita, menunjukkan bahwa ia ingin pembicaraan ini segera selesai. Namun berbeda kalau lawan bicaramu memiliki pribadi yang senang menggerakkan badannya ketika beraktivitas, atau dengan kata lain sudah terbiasa menggerakkan kakinya untuk dapat memproses pembicaraanmu.
13. Mengusap dahi atau telinga
Mengusap telinga atau dahi dapat menjadi salah satu tanda bahwa lawan bicaramu merasa tidak nyaman. Bahasa tubuh yang menunjukkan rasa tidak nyaman ini juga bisa ditunjukkan dengan cara mengusap lengan atau tungkai. Hal tersebut dilakukan karena dapat membantu menurunkan tekanan darah dan denyut jantung sehingga lawan bicara kita merasa lebih tenang.
14. Meniru bahasa tubuh kita
Bahasa tubuh berikutnya yang akan dilakukan oleh orang yang sudah nyaman dengan kita ketika berkomunikasi adalah meniru bahasa tubuh atau perilaku yang kita lakukan. Peniruan bahasa tubuh ini bisa terjadi secara alamiah ataupun di sengaja. Biasanya mereka yang menyengaja menirukan bahasa tubuhmu memang ingin mendekatkan dirinya denganmu secara emosional.
15. Rahang terkatup
Apabila terdapat rasa tidak nyaman yang cukup mengganjal, biasanya seseorang akan menunjukkannya secara tidak sadar dengan mengatupkan rahangnya, lehernya menegang atau alisnya berkerut. Ketiga bahasa tubuh ini juga menjadi tanda bahwa mereka sedang stres. Biasanya perilaku-perilaku ini akan ditunjukkan ketika pembicaraan kita mengarah pada sesuatu yang lawan bicara cemaskan atau pikiran mereka sedang tidak di tempat itu dan pikiran tersebut membuatnya stres.
Baca juga:
Itulah 15 bahasa tubuh yang biasa muncul dalam komunikasi dan dapat kita pelajari dalam artikel ini. Pada umumnya, bahasa tubuh yang muncul secara spontan yang menunjukkan bahwa lawan bicara sedang mengalami emosi instan dan mungkin akan terjadi dalam waktu yang cepat. Namun ketika kita mampu membaca bahasa tubuh lawan bicara kita, maka kita bisa menyesuaikan pembicaraan kita agar lawan bicara kita tertarik dengan pembicaraan kita.